Bab 8 Mencari Penginapan

by 4 wahyudi 12:24,Dec 28,2021

Setelah beberapa hari beristirahat dan kondisi Hao Li sudah mulai membaik, mereka memutuskan untuk kembali menuju ke sakte mereka berasal yakni sakte Pedang Pelindung.

Bukan hanya Hao Li yang mereka bawa menuju sakte, tetapi mereka juga membawa seorang gadis muda yang sepantaran dengan Hao Li yang dibeli oleh Ren Duan dari pedagang budak. Gadis muda itu bernama Dong Sui.

Dong Sui adalah gadis yang sangat manis dan pemalu, alasan Ren Duan membeli Dong Sui dari pedagang budak adalah karena kondisinya yang diperlakukan buruk oleh penjual budak sekaligus bakat yang bisa dilihat oleh Ren Duan, bahkan Ren Duan berpikir Dong Sui akan menjadi orang yang sangat hebat di masa depan melebihi anak anak seusianya.

"Kalian berdua, jika sudah siap maka kita akan berangkat sekarang" Ujar Ren Duan menatap kedua anak kecil itu bergantian.

"Kalian dengar, jangan menyusahkan dan jalan dengan benar aku tidak akan….aduh" Ujar Fu Kuang ketika sebuah jitakan jatuh diatas kepalanya.

"Jangan dengarkan dia, lebih baik kita berangkat sekarang" Ujar Ren Duan kemudian ia segera memimpin perjalanan sementara Fu Kuang berada di belakang sambil memegangi kepalanya.

"Senior Fu, bisakah senior menceritakan mengenai sekte senior?" Tanya Hao Li menatap ke arah Fu Kuang.

Sebenarnya Hao Li cukup mengenal tentang sakte pedang pelindung, tetapi ia ingin memastikan tidak ada perubahan yang signifikan di kehidupannya saat ini.

"Sakte kami merupakan sekte yang terbaik di seluruh dataran kekaisaran Yun, meskipun sakte kami hanya memiliki tiga pendekar spiritual, tetapi metode pelatihan yang diajarkan dalam sakte kami mungkin adalah yang terbaik di seluruh dunia persilatan…"

"...pemimpin dari sakte kami bernama patriark Guan Gui, beliau merupakan seorang pendekar yang namanya cukup disegani di seluruh dunia persilatan, dengan kemampuan yang sangat luar biasa dan hebat, sampai sekarang beliau belum mengangkat satupun murid tetapi aku yakin bahwa dia sedang menungguku... "

"Bukankah dia terlalu sombong!" Batin Hao Li menatap ke arah Fu Kuang dengan tatapan sedikit aneh.

"....sakte kami mendapatkan penghasilan utama dari Danau Air Emas dimana di dasar danau itu terdapat ganggang laut kehidupan, kalian pasti bertanya tanya mengenai ganggang laut kehidupan, ganggang laut kehidupan merupakan sebuah sumber daya yang memiliki nilai tukar setara dengan 10 koin emas untuk setiap kilogram"

"Wah, jika seperti itu sakte Pedang pelindung merupakan sakte yang kaya ya? Apakah aku bisa mendapatkan makan setelah masuk kesana?" Ujar Dong Sui dengan semangat.

"Apa aku bilang, sakte kami merupakan sakte terbaik" Ujar Fu Kuang dengan bangga.

Fu Kuang terus berbicara sepanjang jalan menjelaskan mengenai sakte Pedang Pelindung kepada Hao Li dan Dong Sui hingga tak terasa hari sudah mulai gelap.

"Kita harus mencari penginapan jika tidak ingin tidur dibawah bintang" Ujar Ren Duan memperingatkan ketiga orang itu yang terus mengobrol tanpa henti.

"Bukankah seharusnya di sekitar sini ada sebuah penginapan, kita akan menginap disana terlebih dahulu" Ujar Fu Kuang menjelaskan.

Entah kenapa setelah mendengar kata penginapan dari mulut keduanya bulu kuduk Hao Li menjadi merinding, ia mencoba mengingat pengalamannya di kehidupan pertama mengenai penginapan ini tetapi ia tidak menemukan hasil yang memuaskan.

Dalam kehidupan sebelumnya, Hao Li dan yang lain ketika berangkat menuju ke sakte Pedang Pelindung agak sedikit perlahan akibat Hao Li yang tidak memiliki semangat untuk hidup.

Setelah melihat ayahnya terbunuh dan ibunya yang dilecehkan oleh kawanan bandit, Hao Li juga dijual ke pedagang budak membuatnya hanya bisa pasrah kepada keadaan.

Karena hal itu dalam kehidupan pertamanya Hao Li dan yang lainnya bermalam di tengah hutan dengan hanya diterangi oleh api unggun.

"Senior, bukankah lebih baik jika kita menginap di dalam hutan?" Tanya Hao Li menatap kearah Ren Duan karena ia tahu bahwa Ren Duan lah yang mengambil keputusan atas segala sesuatu.

"Hao, akan sangat berbahaya jika kita menginap di tengah hutan belantara, bisa saja kita diserang oleh kelompok bandit ataupun binatang buas, akan lebih aman jika kita menginap di dalam penginapan"

"Tapi senior!"

"Tenang saja, jika Ren Duan tidak dapat melindungimu, aku yang akan menjagamu!" Ujar Fu Kuang dengan percaya dirinya.

"Entah kenapa aku menjadi semakin takut ketika ia mengatakan hal itu" Tentu saja Hao Li mengatakan hal itu didalam hatinya, jika ia mengatakan hal itu didepan Fu Kuang, entah apa yang akan dilakukan oleh orang itu.

"Intinya, kita akan lebih aman jika bermalam di penginapan, kau tidak perlu khawatir"

Akhirnya dengan terpaksa, Hao Li mengikuti apa yang diminta oleh keduanya, lagi pula apa yang dikatakan oleh keduanya memang benar apa adanya, bermalam di dalam penginapan akan membuat mereka lebih aman dibanding bermalam di tengah hutan, meskipun ada sedikit perasaan tidak nyaman.

……..

"Penginapan ini lebih mirip seperti rumah hantu!" Ujar Dong Sui yang bersembunyi diantara kaki Ren Duan.

"Tenang saja, tidak akan ada masalah" Ujar Ren Duan kemudian ia masuk kedalam penginapan itu bersama dengan yang lainnya.

"Tolong dua kamar!" Ujar Ren Duan kepada pemilik penginapan, ketika pemilik penginapan menoleh ke arah mereka, Dong Sui berteriak ketika melihat wajah dari pemilik penginapan yang dipenuhi oleh luka sayatan.

Akibat teriakan Dong Sui semua mata yang ada disana menatap ke arah mereka dengan tatapan tajam.

Dalam sesaat tubuh Hao Li dibuat merinding ketika mendapat tatapan dari semua orang yang ada disana.

"Niat pembunuh ini ditujukan kepada kami, tapi dimana orangnya?" Ujar Hao Li sambil memperhatikan satu demi satu orang yang berada disana.

Ketika Hao Li memandangi mereka semua seketika Niat pembunuh itu lenyap tanpa meninggal kan jejak sedikitpun.

"Apa yang aku pikirkan sepertinya akan benar benar terjadi" Guman Hao Li sambil memegang dagunya.

Meskipun Hao Li memiliki usia yang terbilang sangat muda, tetapi pengalamannya di dunia persilatan lebih tinggi dibandingkan dengan Fu Kuang maupun Ren Duan, bahkan jika pengalaman keduanya disatukan, tetap saja pengalaman Hao Li lebih banyak daripada mereka.

"Hao, ayo bergegas ke kamar" Ujar Ren Duan menyadarkan Hao Li yang masih sibuk memikirkan mengenai Niat pembunuh.

Hao Li kemudian mengikuti Ren Duan pergi menuju kamar yang mereka pesan.

……

"Sial, ada pendekar di tempat ini, bagaimana kita akan menjalankan rencana?"

"Aku pikir tidak masalah dengan para pendekar itu, aku melihat mereka belum menyadari ada yang salah disini"

"Lalu bagaimana dengan anak kecil tadi?"

"Dia hanya anak kecil, meskipun dia tahu ada yang salah, apa yang bisa dia buat?"

Ujar tiga orang berjubah hitam yang duduk dalam satu meja yang sama.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

42