Bab 4 Terlahir Kembali
by 4 wahyudi
12:18,Dec 28,2021
Di kekaisaran Yun, beberapa bangunan berdiri dengan kokoh nampak menghiasi suasana ibukota dan beberapa kota lainnya, letak kekaisaran yang strategis dimana kekaisaran ini terletak di tengah tengah kekaisaran yang lain membuat kekaisaran Yun menjadi surga bagi para pedagang.
Di kekaisaran ini, juga terdapat beberapa sekte yang memiliki pengaruh besar pada kekaisaran dan merupakan penyokong kekuatan dari kekaisaran itu sendiri, bahkan kekuatan semua sakte menempati sembilan puluh persen seluruh kekuatan dari kekaisaran ini.
Ada juga beberapa organisasi yang memiliki pengaruh cukup besar di seluruh kekaisaran Yun dan dunia persilatan, dari semua organisasi besar, beberapa memiliki markas pusat di kekaisaran ini.
….
Di Tengah hutan belantara tampak kereta kuda dengan ornamen indah ditarik oleh dua kuda putih berjalan menyusuri jalan di dalam hutan, suasana yang sunyi membuat suara kereta kuda dan langkah kaki kuda kuda itu dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.
Di dalam kereta kuda, tampak dua orang muda mudi dan seorang anak kecil yang tengah tidur di pangkuan seorang wanita yang memiliki wajah seputih mutiara dengan kulit semulus giok mengenakan pakaian yang didominasi oleh warna merah.
Di depan wanita itu, tampak seorang pemuda kekar dengan tubuh berotot dan wajah yang tampan dengan rambut panjang yang diikat ke belakang dengan pakaian yang serasi dengan wanita yang berada di depannya.
"Aku tidak menyangka bahwa kita akan meraup keuntungan yang begitu besar beberapa hari di kekaisaran Yun, kekaisaran ini memang layak disebut sebagai surganya perdagangan" Ujar pemuda sambil menunjukkan senyumannya.
"Meskipun kekuatanmu melemah, tetapi jika kita menjadi pedagang seperti ini, sepertinya ayahmu akan bangga dan putra kita akan hidup enak di masa depan" Ujar wanita yang memangku anak kecil sambil mengelus rambut anak kecil yang tidur di pangkuannya.
"Kau memang benar, kekaisaran ini akan menjadi tempat kita untuk mengembangkan bisnis yang kita jalankan, meskipun ada masalah yang menghalangi, kita akan memastikan bahwa bisnis yang kita bangun akan sukses dimasa depan" Ujar pemuda itu menjelaskan.
Beberapa saat kemudian anak yang berada di pangkuan wanita itu membuka matanya dengan ekspresi yang nampak kebingungan sambil menatap ke arah dua orang yang ada di depannya.
"Ayah? Ibu? apakah aku sedang bermimpi saat ini, kenapa kalian ada disini?" Tanya anak itu menatap ke arah keduanya.
"Ah benar juga, jangan bilang ini adalah surga yang orang orang maksud, takdir memang tidak mempermainkanku" Tambahnya kemudian dia bangkit dan duduk di kursi samping wanita itu.
"Apa yang kau bicarakan Li'er, kau bicara cukup aneh, tidak seperti biasanya" Ujar wanita itu menatap ke arah anak kecil yang duduk disampingnya.
Anak kecil itu memiliki postur tubuh yang cukup ramping dengan wajah manis dan tubuh yang bagus untuk anak seusianya dengan dibalut baju berwarna biru muda, anak itu mengeluarkan aura yang membuat orang yang berada disekitarnya merasa nyaman.
"Apakah kau mengalami mimpi buruk?" Tanya pemuda yang duduk di depan mereka mencubit pipi anak yang ada di depannya.
"Auuu….sakit" Ujar anak itu sambil memegangi pipinya yang dicubit oleh pemuda itu.
"Eh… kenapa terasa sakit, bukankah disurga tidak ada rasa sakit, apakah aku salah dan malah dikirim ke neraka, tidak-tidak, tidak mungkin neraka seperti ini, lagipula aku sebelumnya banyak melakukan hal baik jadi ini pasti bukan neraka" Batin anak itu,ia lantas menepis tangan pemuda yang memegangi pipinya untuk melepaskan diri.
Sesaat setelah pemuda yang mencubit pipi anak kecil itu melepaskan tangannya, kereta kuda yang mereka tumpangi secara tiba tiba berhenti ditengah hutan belantara yang tentunya membuat tiga orang itu kebingungan.
"Apa yang terjadi?" Tanya pemuda itu lantas ia membuka pintu kereta kuda dan menemukan kusir yang hendak memanggil dirinya.
"Kenapa berhenti disini, tujuan kita seharusnya masih jauh" Ujar pemuda itu menatap ke arah kusir dengan penasaran.
"Maaf tuan karena mengganggu waktu anda, di depan ada beberapa orang yang menghalangi jalan sehingga kereta kuda tidak bisa lewat tuan" Ujar kusir itu menjelaskan.
"Baiklah, aku akan turun, kalian berdua tetaplah disini dan jaga ini untukku" Ujar pemuda itu kemudian ia menyerahkan cincin perak kepada wanita yang berada di dalam kereta kuda.
Setelah menyerahkan cincin perak itu kepada wanita itu, pemuda itu lantas keluar dari kereta kuda ditemani oleh sang kusir untuk menemui beberapa orang yang menghadang jalan mereka.
"Kenapa semua ini sama dengan masa lalu ya, apa jangan jangan aku bukan pergi ke neraka atau surga, tetapi terlahir kembali?" Batin anak yang berada di dalam kereta kuda memandangi kedua tangannya.
"Jika itu benar, maka yang dilawan oleh ayah saat ini adalah" Ujar anak itu kemudian ia segera bangkit dan melompat turun dari kereta kuda dengan panik.
"Hao, jangan keluar dari kereta kuda" Ujar wanita yang duduk disamping anak itu, kemudian ia turun dan segera menangkap anak kecil itu.
"Wah-wah, ternyata di tempat ini juga ada barang sebagus ini, aku tidak menyangka bahwa orang sepertimu memiliki wanita secantik ini" Ujar salah satu orang yang menghentikan jalan mereka sambil menenteng pemuda yang sebelumnya.
...
Identitas sebenarnya dari anak kecil itu tak lain dan tak bukan adalah Hao Li, pendekar kuat yang akan muncul beberapa tahun dari sekarang dengan kemampuan yang mengguncangkan dunia.
Pemuda dan pemudi yang berada dalam satu kereta kuda yang sama dengannya merupakan orang tua dari Hao Li, yakni Hao Bingyun dan Nie Anwei.
"Jangan ganggu mereka, aku akan memberikan apapun yang kalian minta tetapi lepaskan mereka berdua" Ujar Hao Bingyun meronta ronta berusaha melepaskan diri dari kelompok penjahat yang tengah menahannya.
"Hai hai, bersabarlah, ada giliran untukmu" Ujar salah satu dari orang orang yang menghadang perjalanan mereka sambil menjambak rambut pemuda itu hingga membuat kepalanya mendongak ke atas, dia menatap wajah pemuda itu selama beberapa saat sebelum menghempaskannya ke tanah dengan sangat keras hingga membentur tanah dan menciptakan retakan pada permukaan tanah.
"Keparat kalian semua" Ujar Hao Bingyun kemudian ia segera beranjak dari tempatnya dan berlari dan merentangkan tangan tepat di antara orang orang itu dan keluarganya.
Meskipun wajahnya saat ini dipenuhi oleh Luka tapi Hao Bingyun tidak bisa membiarkan mereka menyentuh keluarganya, dia akan mengorbankan nyawanya demi melindungi istri dan putranya dari tangan orang orang itu.
"Kalian pergi dari sini, dan jangan melihat kebelakang" Ujar pemuda itu berteriak ke arah keduanya membuat mereka terkejut, sebenarnya Hao Li berniat melakukan sesuatu dan kakinya bergerak maju ke depan tapi Nie Anwei menghentikan Hao Li dan mencengkram tangan anak itu dengan erat.
Di kekaisaran ini, juga terdapat beberapa sekte yang memiliki pengaruh besar pada kekaisaran dan merupakan penyokong kekuatan dari kekaisaran itu sendiri, bahkan kekuatan semua sakte menempati sembilan puluh persen seluruh kekuatan dari kekaisaran ini.
Ada juga beberapa organisasi yang memiliki pengaruh cukup besar di seluruh kekaisaran Yun dan dunia persilatan, dari semua organisasi besar, beberapa memiliki markas pusat di kekaisaran ini.
….
Di Tengah hutan belantara tampak kereta kuda dengan ornamen indah ditarik oleh dua kuda putih berjalan menyusuri jalan di dalam hutan, suasana yang sunyi membuat suara kereta kuda dan langkah kaki kuda kuda itu dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.
Di dalam kereta kuda, tampak dua orang muda mudi dan seorang anak kecil yang tengah tidur di pangkuan seorang wanita yang memiliki wajah seputih mutiara dengan kulit semulus giok mengenakan pakaian yang didominasi oleh warna merah.
Di depan wanita itu, tampak seorang pemuda kekar dengan tubuh berotot dan wajah yang tampan dengan rambut panjang yang diikat ke belakang dengan pakaian yang serasi dengan wanita yang berada di depannya.
"Aku tidak menyangka bahwa kita akan meraup keuntungan yang begitu besar beberapa hari di kekaisaran Yun, kekaisaran ini memang layak disebut sebagai surganya perdagangan" Ujar pemuda sambil menunjukkan senyumannya.
"Meskipun kekuatanmu melemah, tetapi jika kita menjadi pedagang seperti ini, sepertinya ayahmu akan bangga dan putra kita akan hidup enak di masa depan" Ujar wanita yang memangku anak kecil sambil mengelus rambut anak kecil yang tidur di pangkuannya.
"Kau memang benar, kekaisaran ini akan menjadi tempat kita untuk mengembangkan bisnis yang kita jalankan, meskipun ada masalah yang menghalangi, kita akan memastikan bahwa bisnis yang kita bangun akan sukses dimasa depan" Ujar pemuda itu menjelaskan.
Beberapa saat kemudian anak yang berada di pangkuan wanita itu membuka matanya dengan ekspresi yang nampak kebingungan sambil menatap ke arah dua orang yang ada di depannya.
"Ayah? Ibu? apakah aku sedang bermimpi saat ini, kenapa kalian ada disini?" Tanya anak itu menatap ke arah keduanya.
"Ah benar juga, jangan bilang ini adalah surga yang orang orang maksud, takdir memang tidak mempermainkanku" Tambahnya kemudian dia bangkit dan duduk di kursi samping wanita itu.
"Apa yang kau bicarakan Li'er, kau bicara cukup aneh, tidak seperti biasanya" Ujar wanita itu menatap ke arah anak kecil yang duduk disampingnya.
Anak kecil itu memiliki postur tubuh yang cukup ramping dengan wajah manis dan tubuh yang bagus untuk anak seusianya dengan dibalut baju berwarna biru muda, anak itu mengeluarkan aura yang membuat orang yang berada disekitarnya merasa nyaman.
"Apakah kau mengalami mimpi buruk?" Tanya pemuda yang duduk di depan mereka mencubit pipi anak yang ada di depannya.
"Auuu….sakit" Ujar anak itu sambil memegangi pipinya yang dicubit oleh pemuda itu.
"Eh… kenapa terasa sakit, bukankah disurga tidak ada rasa sakit, apakah aku salah dan malah dikirim ke neraka, tidak-tidak, tidak mungkin neraka seperti ini, lagipula aku sebelumnya banyak melakukan hal baik jadi ini pasti bukan neraka" Batin anak itu,ia lantas menepis tangan pemuda yang memegangi pipinya untuk melepaskan diri.
Sesaat setelah pemuda yang mencubit pipi anak kecil itu melepaskan tangannya, kereta kuda yang mereka tumpangi secara tiba tiba berhenti ditengah hutan belantara yang tentunya membuat tiga orang itu kebingungan.
"Apa yang terjadi?" Tanya pemuda itu lantas ia membuka pintu kereta kuda dan menemukan kusir yang hendak memanggil dirinya.
"Kenapa berhenti disini, tujuan kita seharusnya masih jauh" Ujar pemuda itu menatap ke arah kusir dengan penasaran.
"Maaf tuan karena mengganggu waktu anda, di depan ada beberapa orang yang menghalangi jalan sehingga kereta kuda tidak bisa lewat tuan" Ujar kusir itu menjelaskan.
"Baiklah, aku akan turun, kalian berdua tetaplah disini dan jaga ini untukku" Ujar pemuda itu kemudian ia menyerahkan cincin perak kepada wanita yang berada di dalam kereta kuda.
Setelah menyerahkan cincin perak itu kepada wanita itu, pemuda itu lantas keluar dari kereta kuda ditemani oleh sang kusir untuk menemui beberapa orang yang menghadang jalan mereka.
"Kenapa semua ini sama dengan masa lalu ya, apa jangan jangan aku bukan pergi ke neraka atau surga, tetapi terlahir kembali?" Batin anak yang berada di dalam kereta kuda memandangi kedua tangannya.
"Jika itu benar, maka yang dilawan oleh ayah saat ini adalah" Ujar anak itu kemudian ia segera bangkit dan melompat turun dari kereta kuda dengan panik.
"Hao, jangan keluar dari kereta kuda" Ujar wanita yang duduk disamping anak itu, kemudian ia turun dan segera menangkap anak kecil itu.
"Wah-wah, ternyata di tempat ini juga ada barang sebagus ini, aku tidak menyangka bahwa orang sepertimu memiliki wanita secantik ini" Ujar salah satu orang yang menghentikan jalan mereka sambil menenteng pemuda yang sebelumnya.
...
Identitas sebenarnya dari anak kecil itu tak lain dan tak bukan adalah Hao Li, pendekar kuat yang akan muncul beberapa tahun dari sekarang dengan kemampuan yang mengguncangkan dunia.
Pemuda dan pemudi yang berada dalam satu kereta kuda yang sama dengannya merupakan orang tua dari Hao Li, yakni Hao Bingyun dan Nie Anwei.
"Jangan ganggu mereka, aku akan memberikan apapun yang kalian minta tetapi lepaskan mereka berdua" Ujar Hao Bingyun meronta ronta berusaha melepaskan diri dari kelompok penjahat yang tengah menahannya.
"Hai hai, bersabarlah, ada giliran untukmu" Ujar salah satu dari orang orang yang menghadang perjalanan mereka sambil menjambak rambut pemuda itu hingga membuat kepalanya mendongak ke atas, dia menatap wajah pemuda itu selama beberapa saat sebelum menghempaskannya ke tanah dengan sangat keras hingga membentur tanah dan menciptakan retakan pada permukaan tanah.
"Keparat kalian semua" Ujar Hao Bingyun kemudian ia segera beranjak dari tempatnya dan berlari dan merentangkan tangan tepat di antara orang orang itu dan keluarganya.
Meskipun wajahnya saat ini dipenuhi oleh Luka tapi Hao Bingyun tidak bisa membiarkan mereka menyentuh keluarganya, dia akan mengorbankan nyawanya demi melindungi istri dan putranya dari tangan orang orang itu.
"Kalian pergi dari sini, dan jangan melihat kebelakang" Ujar pemuda itu berteriak ke arah keduanya membuat mereka terkejut, sebenarnya Hao Li berniat melakukan sesuatu dan kakinya bergerak maju ke depan tapi Nie Anwei menghentikan Hao Li dan mencengkram tangan anak itu dengan erat.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved