Bab 10 Pertemuan Yang Kebetulan

by Josh 10:01,Oct 15,2021
Hari kedua pagi-pagi, George Chen membawa sarapan pergi ke rumah sakit mengurus ibunya.

Penyakit ibunya sedang sehari demi sehari membaik, tidak perlu lama maka bisa keluar dari rumah sakit dan pulang ke rumah untuk pemulihan.

Karena Tuan Long, ibunya mendapatkan perhatian yang sangat teliti di rumah sakit, ini membuat George Chen sangat tenang.

Selanjutnya, harus bersiap untuk rekonstruksi kota kumuh di Barat Kota.

Ini pertama kalinya dia sungguh berjalan ke atas panggung, melakukan proyek sendiri.

Pekerjaan di Dingtai Corp dulu, walaupun semuanya dia yang menguasai, namun bagaimanapun masih ada Si Tua Li, si pecundang itu yang mengambil kredit.

Sedangkan kali ini, dia tidak hanya ingin membalikkan proyek rekonstruksi kota kumuh, membuat reputasi Dingtai Corp terkenal.

Yang lebih penting adalah, dia ingin membuktikan kemampuannya sendiri pada orang itu!

Mencampakkan dan mengecewakan dua puluh tahun lebih, sekarang tiba-tiba muncul berencana ingin berbaikan kembali.

Uang yang diberikan Tuan Ling, memang meredakan hal yang mendesak.

Namun George Chen tahu, uang sangat penting, namun ada beberapa hal yang tidak bisa ditebus dengan uang.

Ayah yang tidak pernah dia temui itu, bagaimanapun sebenarnya sedang melakukan bisnis dengannya.

Bila dia berhasil, maka dia bisa membawa ibunya kembali ke dalam keluarga orang itu, mengambil alih semuanya, memberikan kehormatan untuk ibu.

Bila gagal, maka dia dan ibunya akan tetap seperti biasa, sedangkan ayahnya itu mungkin juga seperti tidak ada.

Satu-satunya perbedaan, mungkin hanyalah kartu bank bertatahkan Redbud China di dalam kantongnya saja.

Saling bergantung dengan ibunya selama dua puluh tahun lebih, ibunya mengeluarkan semuanya untuk dia, walaupun dia tidak memikirkan untuk dirinya, juga harus merebut kembali kehormatan yang seharusnya milik ibunya.

George Chen perlahan berjalan keluar dari rumah sakit, kepalanya sedang memikirkan masalah proyek rekonstruksi kota kumuh.

Sedangkan pada saat yang bersamaan.

Di jalan di luar rumah sakit, jalanan macet.

Di dalam mobil Audi A4, Hector Wang melihat mobil-mobil yang tidak bergerak sedikitpun, dengan marah memukulkan tangan ke atas setir.

“Sialan, orang-orang bawahan ini sedang apa? Menyetir mobil rongsok ratusan ribu RMB, punya muka dari mana membuat kemacetan untuk orang?”

Stella Lin di kursi sebelah pengemudi mengernyit : “Hector Wang, apa kamu punya perilaku kemarahan di jalan raya? Dia mengendarai mobl ratusan ribu RMB lalu kenapa?”

“Bukankah aku ini takut kamu terlambat bekerja?”

Hector Wang tersenyum menawan, mengalihkan pembicaraan : “Oh ya, Stella, kemarin malam saat aku mencarimu bermain bersama, kamu berkata pergi mandi, kenapa selanjutnya tidak online? Kamu tidak tahu, di dalam game aku....”

“Kamu bisa dewasa sedikit tidak?” Stella Lin melirik, memarahi : “Kemarin malam aku terlalu lelah, selesai mandi aku pergi tidur.”

Sebenarnya kemarin malam dia terus kesal karena tidak mendapatkan jawaban pesan dari George Chen, sama sekali tidak ingin menghiraukan Hector Wang.

Tentu saja, masalah seperti ini, dia juga tidak mungkin mengatakan pada Hector Wang.

Hector Wang mengernyitkan kening, sedikit tidak senang : “Bank tempatmu bekerja itu bagaimana? Kamu seorang pegawai konter, masih membuatmu lelah seperti ini, satu minggu yang lalu kamu baru lembur bukan?”

Ekspresi Stella Lin berubah, menundukkan kepala dan matanya berkedip, tidak berani bertatapan dengan Hector Wang, takut Hector Wang menyadari ada yang tidak beres.

Namun di mata Hector Wang, pemandangan ini membuatnya mengira Stella Lin sungguh kelelahan.

Hector Wang berkata dengan kasihan : “Tidak apa-apa Stella, satu minggu lagi keluargaku akan mengumpulkan cukup mahar, kita berdua bisa bertunangan, selanjutnya menikah, bila kamu merasa lelah, maka tidak perlu bekerja lagi.”

“Tidak bekerja, apa kamu yang memeliharaku?” Stella Lin melirik ke Hector Wang.

Hector Wang terdiam, selanjutnya tersenyum berkata : “Memelihara maka memelihara, kamu adalah istriku!”

“Kamu memeliharaku dengan apa?” Tanya Stella Lin.

Hector Wang melambaikan tangan : “Tentu saja dengan kakakku, kamu tenang saja, kakakku bercerai dengan kakak iparku yang pecundang itu, ibuku sedang merencanakan mencarikan orang kaya untuknya, nanti tidak perlu khawatir tidak ada uang.”

Kernyitan di kening Stella Lin semakin dalam lagi, tiba-tiba dia sedikit jijik pada Hector Wu.

Saat Hector Wu mengatakan ucapan ini, dia tidak malu sedikitpun, kenapa dia bisa melakukannya seakan ini sudah seharusnya?

Anak manja yang bergantung pada ibunya masih masuk akal?

Bahkan, dia memiliki rasa bersalah pada Della Wang.

Menghirup napas dalam-dalam, Stella Lin bertanya dengan aneh : “Kakakmu melakukan kesalahan apa?”

“Bukankah ini sudah seharusnya? Dia adalah kakakku, aku menikah denganmu agar keluarga kami mendapatkan penerus, dia sudah seharusnya membantuku.” Ekspresi Hector Wang seperti ini sudah hal yang seharusnya.

Ini membuat Stella Lin lebih marah lagi, bila bukan demi mengambil alih, dia sungguh sangat ingin menampar Hector Wang.

Karena masalah pernikahan dia dan Hector Wang, tidak hanya membuat Della Wang bercerai, terlebih lagi membuat kakak ipar Hector Wang itu juga menjadi orang yang sial.

Dia tiba-tiba sedikit kasihan dengan pria bernama George Chen itu, sungguh terlalu tidak adil.

Teringat George Chen, di mata indah Stella Lin muncul kilasan kesal.

Tatapannya melirik Hector Wang, Stella Lin tanpa sadar bertanya : “Hector Wang, kamu memiliki mantan kakak ipar bernama George Chen, apa dia sungguh tidak punya uang?”

“Cih... Dia itu pria miskin, punya uang apa.” Hector Wang memutar mata, “Kenapa kamu menanyakan hal ini lagi?”

Stella Lin menggelengkan kepala, dirinya sungguh memikirkan pria itu hingga hampir gila.

Nama George Chen ini pasaran, kenapa begitu dia mendengar langsung memikirkannya?

Dia menjelaskan : “Satu minggu yang lalu ada seorang klien yang datang bernama George Chen, dia membawa sebuah kartu bank yang bahkan tidak aku kenali untuk mengambil uang, jadi kesannya sangat mendalam, kamu berkata mantan kakak iparmu juga bernama George Chen, jadi aku bertanya.”

“Ha ha ha ha....Stella, kamu memikirkan apa, ini bagamana mungkin?”

Hector Wang tertawa terbahak-bahak, sambil mencibir berkata : “George Chen pecundang itu adalah seorang pria miskin, memang sedikit hebat, menjadi wakil manajer di Dingtai Corp, namun uang yang dia hasilkan, semuanya diberikan pada ibunya yang sialan itu untuk meneruskan hidup di rumah sakit, bila dia memiliki uang, maka namaku ditulis terbalik.”

Ibu yang sakit?

Tubuh mungil Stella Chen bergetar, dengan cepat teringat pesan singkat balasan George Chen kemarin malam.

Ini.... Juga kebetulan?

Hector Wang meneruskan tertawa mengejek : “Tapi Stella, George Chen yang kamu temui itu sungguh sangat hebat, membawa kartu bank yang bahkan tidak kamu kenali, pasti sangat kaya bukan? Mantan kakak ipar sampahku itu juga bernama George Chen, kenapa takdir mereka begitu berbeda jauh?”

Tiba-tiba, ekor mata Hector Wang melihat pintu rumah sakit Rising Hospital, sebuah sosok familiar tertangkap matanya.

Dia tertawa meremehkan, lalu berkata pada Stella : “Oh ya Stella, kamu berlum pernah bertemu mantan kakak iparku yang pecundang itu bukan? Kebetulan, aku perkenalkan padamu, kamu kebetulan lihat apakah dia mirip orang kaya atau tidak?”

Selesai bicara, dia dengan cepat memutar setir.

Mobil Audi keluar dari lalu lintas, melaju memasuki pintu gerbang Rising Hospital.

Stella Lin dibuat terkejut karena terhempas, dia menjerit : “Hector Wang, apa kamu gila? Di jalan menyetir seperti ini, apa kamu tidak ingin hidup lagi?”

Kritt!

Mobil Audi menyapu di depan George Chen.

George Chen yang sedang memikirkan proyek rekonstruksi kota kumuh tiba-tiba menghentikan langkah, keningngya mengernyit, sedikit dingin.

Hampir saja!

Bila bukan karena dia berhenti dengan cepat, begitu mobil menyapu kemari, langsung membuatnya melayang!

“Hector Wang?”

George Chen menatap ke depan dengan tatapan marah, kebetulan melihat Hector Wang turun dari dalam mobil, selanjutnya dengan suara dingin berkata : “Apa kamu ingin membunuh orang?”

“Ha ha ha... George Chen, aku bercanda, membuatmu kaget bukan? Maaaf, maaf.” Hector Wang berkata sambil tertawa.

Bercanda?

Ekspresi George Chen menjadi dingin sepenuhnya, menjadikan nyawa sebagai mainan, sedang bercanda?

Hector Wang tidak peduli perasaan George Chen, dia mengangkat tangan menunjuk Rising Hospital : “Kamu ini.... Datang melihat ibumu lagi?”

“Ya.” George Chen menjawab dengan dingin.

“Keadaannya sekarang seharusnya sangat tidak begitu baik bukan?”

Hector Wang mengangkat bahu sambil tersenyum : “Sebenarnya George Chen, bagaimanapun juga kamu adalah mantan kakak iparku, aku harus membujukmu dalam hal ini, ibumu akan meninggal, kamu memberikan banyak uang untuk rumah sakit, murni hanya untuk meneruskan nyawanya, menyiksanya, lebih baik kamu membiarkannya pergi dengan gembira, jangan sampai terakhir kamu kehilangan orang dan harta.”

Krak!

Kedua tangan George Chen mengepal erat, jari-jarinya berbunyi.

Sedangkan pada saat yang bersamaan, Stella Lin di dalam mobil Audi sudah dari tadi tercengang.

Dia membelalakkan matanya yang indah, wajah yang dingin di dalam matanya itu seperti sebuah palu yang berat, dengan keras menghantam bola matanya, dengan wajah yang dalam ingatannya, benar-benar berbeda.

Tangan indahnya menutupi bibir merahnya dengan erat, hampir saja menjerit.

Sungguh... Pria itu!

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

60