Bab 4 Undangan Mantan Adik Ipar

by Josh 10:01,Oct 15,2021
“Tuan, barusan adalah kesalahanku, aku tidak mengenali orang penting, mengabaikan Anda, mohon Anda memaafkan.”

Begitu masuk kantor, manajer bank bergegas meminta maaf, keringat di keningnya sudah dilap beberapa kali, namun tetap tidak hentinya keluar, bahkan belakang punggungnya basah.

Kartu Bank Bauhinia memang langka, pegawai konter bank biasa tidak mengenalinya sama sekali.

Yang mengenali kartu ini, paling sedikit juga setingkat ke atas dengannya.

Sedangkan yang memiliki kartu Bank Bauhinia, jangankan di bank cabang seperti di tempatnya, walaupun pergi ke bank pusat, kepala bank akan menyambut sendiri, menyambut dengan tersenyum, tidak berani mengabaikan sedikitpun.

Saat ini dia tak berdaya, orang besar seperti ini, bagaimana bisa datang ke bank cabang tempatnya?

Masih dengan lugu antri mengambil uang?

Bukankah ini menindas orang lugu?

George Chen mengangkat kepala, menatap manajer dengan tenang : “Kamu sangat tegang?”

Ujung bibir manajer berkedut sebentar, lalu tersenyum : “Tidak, tidak, aku akan menyiapkan teh meminta maaf untuk Tuan.”

Dia tahu kekuasaan pemilik kartu bankBank Bauhinia, saat ini hanya ingin secepatnya menutupi masalah barusan, walaupun harus berlutut pun dia bersedia.

Kalau tidak, jangankan Stella Lin yang hanya seorang pegawai konter biasa, dia manajer bank cabang pun juga akan tamat.

“Tidak perlu, aku datang mengambil uang.” Kata George Chen dengan datar.

Manajer baru mengelap keringat di keningnya, saat ini kembali mengeluarkan keringat.

Ini.... Apa tidak berencana memaafkannya?

Ekspresi wajahnya keruh, rasa menyesal yang kuat menyerbu.

Bisa duduk di posisi sekarang adalah hasil dari perjuangannya puluhan tahun, namun satu kalimat pemilik kartu Bank Bauhinia cukup untuk menariknya turun.

Bruk!

Manajer bank langsung berlutut di hadapan George Chen : “Tuan, mohon Anda tidak perhitungan, mohon Anda maafkan aku, barusan sungguh sebuah salah paham.”

George Chen menatap manajer bank dengan datar, mana ada kearoganan seperti barusan?

Dia tersenyum : “Aku datang mengambil uang, hal yang lainnya aku tidak ingin banyak bicara, tolong bantu aku mengurusnya.”

Hati manajer bank gelisah, namun tetap memaksakan tersenyum bangkit berdiri : “Baik, aku, aku akan membantu Tuan mengurusnya.”

Setelah menerima kartu Bank Bauhinia dari tangan George Chen, manajer bank bertanya : “Tuan, Anda ingin mengambil berapa banyak?”

“Lima ratus ribu RMB.”

George Chen berdecak, dari sikap manajer bank padanya, dia sudah tahu kartu Bank Bauhinia ini pasti tidak biasa.

Namun sekarang yang terpenting adalah mengambil uang dulu lalu pergi ke rumah sakit, menyelesaikan biaya pengobatan lanjutan ibunya, lalu mencari tempat tinggal.

“Lima ratus ribu RMB?” Manajer bank berseru.

George Chen mengernyit, tersadar : “Apakah sangat sulit? Apakah mengambil jumlah besar perlu membuat janji dulu?”

“Tidak, tidak, tidak, bukan ini maksudku, klien seperti Anda tidak perlu membuat janji terlebih dulu.” Ekspresi manajer bank aneh, dia menjelaskan : “Deposit pembuatan kartu Bank Bauhinia ini adalah uang tunai satu miliar RMB, Tuan mengambil uang sedikit ini, membuatku sedikit tidak menyangka.”

Bum!

Tubuh George Chen bergetar, di hatinya muncul gelombang besar.

Satu miliar RMB?

Lagipula uang tunai, bukan nilai diri klien!

Hanya syarat membuat kartu!

Ayahku begitu kaya?

Jangankan manajer bank yang tidak menduga, bahkan dirinya hampir melongo.

Beberapa saat kemudian.

George Chen baru tenang : “Ambil lima ratus ribu RMB dulu.”

Manajer bank mengangguk, dengan cepat membantu George Chen mengurus layanan penarikan uang.

George Chen mencari sebuah plastik sampah hitam di dalam kantor, memasukkan lima ratus ribu RMB ke dalam plastik, lalu membalikkan badan dan pergi.

Ekspresi manajer bank sangat keruh, dia risau ingin memohon George Chen lagi untuk memaafkannya, namun melihat George Chen yang pergi dengan cepat, dia memaksa menahan diri, terakhir dengan keringat bercucuran duduk lemas di atas kursi, mengeluarkan ekspresi kelelahan.

Di dalam aula bank.

George Chen membawa kantong plastik sampah hitam, berjalan cepat ke luar.

Karena kejadian barusan, semua orang menatapnya, membicarakannya.

Stella Lin berdiri di belakang konter, dia tertegun, matanya merah.

Melihat George Chen, dia segera ingin maju meminta maaf.

Namun langkah kaki George Chen sangat cepat, membuatnya tidak sempat mengejar.

Dia mendesah kecewa, lalu membalikkan badan berjalan masuk ke kantor manajer.

“Manajer, se, sebenarnya apa yang terjadi?”

Melihat manajer yang duduk lemas di atas kursi, hati Stella Lin kecewa, namun tetap bertanya.

Manajer tersadar, lalu ternyum pahit : “Orang itu adalah pemegang kartu Bank Bauhinia, syarat membuat kartu Bank Bauhinia adalah memberi deposit paling sedikit uang tunai satu miliar RMB!”

Bom!

Tubuh kecil Stella Lin bergetar, wajah cantiknya pucat.

Klien yang sangat besar seperti ini, bukanlah klien yang bisa dibuat marah oleh dia seorang pegawai kecil!

Teringat sikapnya pada George Chen barusan, muncul rasa penyesalan yang sangat besar di hati Stella Lin, sangat ingin menampar dirinya sendiri.

Klien besar seperti itu menggunakan tatapan seperti itu menatapnya, baginya adalah hal indah seperti terkena durian runtuh!

Namun, malah mendorongnya keluar, menyinggung klien besar itu!

“Manajer, kamu, kamu harus membantuku.”

Stella Lin segera melenggokkan pinggangnya, tubuhnya bersandar di leher manajer, memohon padanya.

“Bantu?” Manajer menggaruk-garuk kepala dengan kesal : “Masalah ini, aku ingin mencari orang untuk membantu! Jangankan kamu, walaupun aku, bila Tuan itu berkata tidak puas, maka hanya dengan satu kalimat bisa membuatku turun jabatan.”

Satu kalimat, langsung memukul Stella Lin masuk ke dalam jurang yang sangat dalam.

Berhenti sejenak, mata manajer berbinar : “Oh ya, apa kamu yakin barusan tatapan tuan itu saat melihatmu memiliki maksud lain?”

Bibir merah Stella Lin bergumam, dengan lesu mengangguk.

Manajer bank langsung gembira, dengan bersemangat menepuk meja : “Masih bisa diselamatkan! Masih bisa diselamatkan! Stella Lin, aku ingin kamu pergi meminta maaf pada tuan itu, tidak peduli dengan cara apapun harus mendapatkan maafnya, kalau tidak kita berdua akan tamat.”

“Tapi.....” Air mata Stella Lin menggenang, ingin bicara namun berhenti.

Manajer sudah mengatakan dengan sangat jelas, dia bisa menjadi pegawai kantor juga mengandalkan manajer.

Sekarang dia sama sekali tidak dapat menentang permintaan manajer.

Sambil menggigit bibir merahnya, Stella Lin mengangguk, membalikkan badan dan pergi.

Saat berjalan sampai pintu, di belakangnya kembali terdengar suara manajer yang berat : “Ingat perkataanku, tidak peduli dengan cara apa! Dengan begini, untukmu, untukku, semuanya baik!”

Meninggalkan bank, George Chen duduk di dalam taksi langsung pergi ke rumah sakit.

Saat di dalam mobil, dia menerima sebuah pesan.

“Apa kabar Tuan Chen, aku adalah Stella Lin yang barusan memberi layanan untuk Anda, malam ini ingin mengundang Tuan Chen untuk makan malam bersama, untuk meminta maaf atas kelancangan dan ketidaksopanan Stella barusan, malam ini Stella pasti akan membuat Tuan Chen puas, tanda hati.”

Meletakkan ponsel, George Chen tertawa mencibir.

Wanita bermuka banyak seperti Stella Lin, mengirimkan pesan seperti ini, bagaimana mungkin dia tidak mengerti maksudnya?

Namun, dia sama sekali tidak berpikir untuk mempermasalahkan kejadian barusan, terlebih lagi tidak ingin memiliki sedikitpun hubungan dengan Stella Lin.

Karena, Stella Lin adalah pacar Hector Wang sampah itu, cara Keluarga Wang mendapat keuntungan.... Membuatnya jijik.

Tiba di Rising Hospital, George Chen kembali membayar biaya pengobatan seratus ribu RMB untuk ibunya.

Sisa empat ratus ribu RMB, jangankan menyewa rumah, walaupun membayar deposit rumah dua kamar pun juga cukup.

Namun membeli rumah masih harus renovasi, keadaannya sekarang harus secepatnya mencari tempat untuk tinggal, menyewa rumah adalah jalan keluar yang paling cepat.

Berjalan keluar dari rumah sakit, di depan ada sebuah Audi A4 yang tiba-tiba berhenti.

“Hey! Aku kira siapa, ternyata kamu George Chen, mantan kakak iparku?”

Hector Wang tersenyum mengejek, dia menjulurkan kepala, melepaskan kacamata hitam, menatap George Chen dengan tatapan meremehkan.

“Hector Wang, sangat kebetulan.” George Chen tersenyum, “Kamu pergi ke mana?”

“Tentu saja pergi menjemput pacarku melewati dunia berdua, bank tempatnya bekerja ada di sebelah rumah sakit.”

Hector Wang tersenyum, namun matanya melihat kantong plastik hitam di tangan George Chen, berdecak : “Ckck.... Bukankah keadaanmu terlalu buruk? Baru bercerai dengan kakakku, sudah terpuruk hingga harus memungut sampah?”

Senyum George Chen menghilang.

Hector Wang menepuk jidatnya : “Aduh, kamu lihat ingatanku ini, ibumu masih di rumah sakit berjuang hidup, kamu tidak punya uang sedikitpun, bukankah harus memungut sampah untuk mendapat uang? Ah, dasar kamu ini, keluarga kami membantumu begitu banyak, kamu masih punya muka bercerai dengan kakakku, menurutmu bila kamu tidak bercerai, mungkin keluarga kami masih bisa membantumu sedikit.”

“Membantu?”

George Chen tertawa marah, dengan tatapan bengis menatap Hector Wang : “Bila aku tidak salah ingat, mobilmu ini dibelikan dengan uangku bukan?”

Wajah Hector Wang seketika merah, dia membantah : “Kamu omong kosong! Ini adalah Audi A4, mobil seharga tiga ratus ribu RMB, kamu pria miskin masih membelikanku mobil? Omong kosong!”

Selesai bicara, dia meludah keras ke tanah, lalu masuk ke dalam mobil, satu kaki menginjak gas, pergi dengan cepat.

Menatap arah perginya Hector Wang, amarah di hati George Chen bergolak.

Detik berikutnya.

Dia mengeluarkan ponsel, mengirimkan pesan pada Stella Lin : “Kamu yang atur waktu dan tempat, aku ingin kamar dengan kasur besar!”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

60