Bab 10 Jangan Khawatir, Aku Sanggup Menafkahimu (Bagian Pertama)
by Fakhrusnissa
17:03,Jul 07,2021
Mendengar suara, Quina mengangkat pupilnya yang indah, baru melihat jelas bahwa pria di dalam mobil adalah Ezra.
Hari ini dia memakai baju tentara militer dan celana kamuflase, lengan berwarna madu berada di atas setir mobil tampaknya sangat kekar dan bertenaga, ada rasa anggun seperti aura tentara yang agresif, jarinya sangat cantik, kukunya sangat bersih dan rapi.
Quina mendesah: Memang ketampanannya sampai ke tingkat nasional.
Pria di mobil melihat dia tercengang, pupil dinginnya terbersit kilat dingin, lalu dengan suara serak dan bas berteriak, " Quina."
"Mhm? Apa?" Quina tiba-tiba tersadar, wajahnya yang mungil nan cantik sangat kebingungan.
Ezra langsung turun dari mobil, berputar ke tempat duduk penumpang dan membukakan pintu untuknya, "Naik."
Tubuh yang tegak dan tinggi membentuk bayangan di hadapan Quina, dia menahan napasnya, di bawah tatapan Ezra yang serius dan memaksa, dia masuk ke dalam mobil dengan gemetaran, kedua tangan yang putih memegang tasnya dengan erat dan gugup.
Bersama pria ini, dia merasa sangat tertekan, rasanya kekurangan oksigen, dan juga......
Jantungnya berdebaran.
"Ken, kenapa kamu bisa datang?" Tanyanya.
Mengira sebelum pergi menemui orangtuanya, mereka berdua tidak akan bertemu. Bagaimana juga dia adalah seorang tentara, dia merasa mau keluar masuk dari markas sangat merepotkan.
"Datang mencarimu pergi makan." Katanya, dengan mahir dan elegan mengendalikan setir mobil, lalu melajukan mobilnya perlahan.
"Tapi......" Quina melirik ekspresinya yang kuat itu, dia menelan ludahnya, dan menelan penolakannya.
Tangan putih dan lembut memegang tas dengan erat, sampai sekarang dia merasa dia menikah kilat seperti sebuah mimpi, masih tidak terbiasa tiba-tiba punya seorang suami secara hukum.
Layak mata elang yang tajam melihat wanita di sebelahnya, dia berusaha membuat nada bicaranya terdengar lembut:
"Aku adalah suamimu, aku harap kamu tak takut padaku."
Dia adalah istri Ezra, sudah ditakdirkan dari dulu, hanya saja dia sudah lupa......
Quina mengangguk dalam diam, tak berbicara.
"Ingin makan apa?" Tanyanya.
"Semuanya bisa."
"Ingin makan sesuatu?"
"Mhm......" Dia berpikir serius selama beberapa detik, "Bagaimana jika kita makkan kepiting dan lobster?"
Musim ini adalah musim tepat untuk makan kepiting, dagingnya banyak dan segar.
"Mhm." Dia mengangguk.
Quina menelepon orangtuanya, mengatakan yang sebenarnya kalau dia pergi makan dengan Ezra, jadi tak pulang makan malam.
Setelah mengakhiri panggilan, di dalam mobil menjadi hening, mereka tidak berbicara lagi.
Setelah setengah jam.
Mobil pelan-pelan berhenti di sebuah restoran seafood kelas atas, Sipud Majesty ---- Restoran seafood pertama di kota Lecester.
Dekorasi di dalamnya sangat mewah, dipenuhi dengan emas dan megah, lampu kristal mempesona, lampu yang menyilaukan, rasanya seperti masuk ke dalam istana.
" E...... Ezra, sebenarnya kita tidak perlu datang ke tempat mewah begini." Ucap Quina dengan pelan dan takut.
Dengar-Dengar makan di Sipud Majesty bisa mencapai 200 juta lebih, ini terlalu mewah.
Telapak tangan yang besar dan lembut pria di sebelahnya menggenggam tangannya yang mungil, seperti biasanya menggunakan nada dingin dan sedikit ketidaksenangan, berkata, "Jangan memanggil nama lengkapku."
"Oh." Quina menunduk, pupilnya melihat tangannya yang digenggam, wajah mungil dan putih berubah menjadi merah, jantungnya berdebar.
Ezra baru menjawab pertanyaan, "Jangan khawatir, aku sanggup menafkahimu."
Meskipun dia tidak bekerja di krc internasional, tapi dia mempunyai komisi saham, setiap hari makan enak dan mahal, menafkahi 10 orang dia pun tidak masalah.
Manajer di restoran adalah seorang pria paruh baya, mengenali tidak sedikit pengusaha dan politikus yang terkenal, melihat mereka berdua berjalan masuk, dia langsung bisa mengenali Ezra.
Langsung menyuruh orang yang awalnya melayani tamunya di awal, langsung berjalan cepat ke arah Ezra dan Quina.
"Tuan muda kedua." Manajer toko memanggil dengan hormat, tatapannya dapat terlihat keterkejutan.
Bukan karena kunjungan Ezra mendadak, tapi karena dia menggenggam seorang wanita muda.
Tuan muda kedua tak bisa menyentuh wanita, rumor ini sudah beredar luas di lingkaran kelas atas ini, pernah sekali dia melihat seorang wanita yang terkenal di weibo, sengaja menyentuh Tuan muda kedua, alhasil Tuan muda kedua langsung mengalami alergi, langsung masuk rumah sakit, kejadian ini saat itu dihebohkan selama beberapa saat.
Saat ini menggandeng seorang wanita cantik muncul, apakah bisa tidak terkejut?
Ezra mengangguk, berkata, "Saya ingin ruangan pribadi dengan pemandangan bagus."
"Baik, Tuan muda kedua ikut aku." Manajer restoran langsung menjawab dan membawa jalan untuk mereka berdua.
Meskipun Tuan muda kedua tidak bilang, tapi dia bisa melihat bahwa wanita ini sangat spesial bagi Tuan muda kedua.
Dia bisa merasakan bahwa Tuan muda kedua menjaga dan melindungi wanita ini.
Manajer restoran memberikan mereka ruangan pribadi dengan pemandangan bagus, seluruh ruangan didekorasi dengan mewah, sinar orens matahari terbenam di bagian barat masuk ke dalam ruangan dari jendela kaca yang besar, menyinari sebuah dekorasi berwarna emas, dalam sekejap muncul bayangan lingkaran samar, dan suasana hati yang indah dan mewah.
Ezra membawa Quina berjalan ke depan meja makan yang ada di depan jendela besar, dengan anggun menarikkan kursi untuknya, mempersilakannya duduk, lalu berjalan ke hadapannya.
Di hari senja, di depan jendela besar, sepasang pria wanita duduk bertatapan, bagaikan lukisan yang sangat indah.
Setelah kejadian memilih cincin kemarin, dia sedikit banyak bisa memahami sifat Quina, dia pasti tidak berani memesan yang mahal dan enak, jadi menanyakan apa yang ingin dia makan, lalu memesan makanan.
Untuk berjaga-jaga, manajer restoran langsung melayani mereka berdua, juga menyuruh pelayan pria mengantarkan makanan, setelah itu Ezra pun menyuruh mereka keluar.
Di atas meja makan terpampang banyak sekali makanan pembuka yang indah dan enak, kepiting sebesar piring, lobster mala, dan juga hidangan utama mewah lainnya, sup yang segar...... Quina melihat sampai kebingungan, tidak tahu harus bagaimana memulainya.
"Makanlah makanan pembuka dulu, baru makan yang lain." Ucap Ezra, membantunya memilih.
Melihat tangannya yang kebingungan, dalam tatapan dingin melintas sebuah kilau senyum.
Quina sedikit malu mengangguk, juga tidak begitu terikat lagi, setelah memakan hidangan pembuka, langsung mengarah ke kepiting besar.
Melihat Quina mematahkan capit kepiting, tangan kecil putih dan cantik itu beresiko bisa terluka oleh capit kepiting, Ezra pun mengerutkkan keningnya.
"Kamu makan hidangan utama yang lain dulu." Ucapnya, lalu membawa pergi kepiting besar di hadapan Quina.
Dengan tenang menggunakan alat pencapit kepiting, gerakan indah dan berseni mengambil keluar daging kepiting, lalu diletakkan di piring bersih lainnya, lalu meletakkannya di hadapan Quina.
"Makanlah."
Quina mengangkat kedua pupilnya melihat Ezra, lalu melihat daging kepiting di atas meja, hatinya berdesir seperti batu yang dilemparkan ke air danau yang tenang.
Bibirnya tersenyum, dengan pelan dan lembut berkata, "Terima kasih!"
Pria tampan ini selalu begitu pengertian dan teliti...…
Hari ini dia memakai baju tentara militer dan celana kamuflase, lengan berwarna madu berada di atas setir mobil tampaknya sangat kekar dan bertenaga, ada rasa anggun seperti aura tentara yang agresif, jarinya sangat cantik, kukunya sangat bersih dan rapi.
Quina mendesah: Memang ketampanannya sampai ke tingkat nasional.
Pria di mobil melihat dia tercengang, pupil dinginnya terbersit kilat dingin, lalu dengan suara serak dan bas berteriak, " Quina."
"Mhm? Apa?" Quina tiba-tiba tersadar, wajahnya yang mungil nan cantik sangat kebingungan.
Ezra langsung turun dari mobil, berputar ke tempat duduk penumpang dan membukakan pintu untuknya, "Naik."
Tubuh yang tegak dan tinggi membentuk bayangan di hadapan Quina, dia menahan napasnya, di bawah tatapan Ezra yang serius dan memaksa, dia masuk ke dalam mobil dengan gemetaran, kedua tangan yang putih memegang tasnya dengan erat dan gugup.
Bersama pria ini, dia merasa sangat tertekan, rasanya kekurangan oksigen, dan juga......
Jantungnya berdebaran.
"Ken, kenapa kamu bisa datang?" Tanyanya.
Mengira sebelum pergi menemui orangtuanya, mereka berdua tidak akan bertemu. Bagaimana juga dia adalah seorang tentara, dia merasa mau keluar masuk dari markas sangat merepotkan.
"Datang mencarimu pergi makan." Katanya, dengan mahir dan elegan mengendalikan setir mobil, lalu melajukan mobilnya perlahan.
"Tapi......" Quina melirik ekspresinya yang kuat itu, dia menelan ludahnya, dan menelan penolakannya.
Tangan putih dan lembut memegang tas dengan erat, sampai sekarang dia merasa dia menikah kilat seperti sebuah mimpi, masih tidak terbiasa tiba-tiba punya seorang suami secara hukum.
Layak mata elang yang tajam melihat wanita di sebelahnya, dia berusaha membuat nada bicaranya terdengar lembut:
"Aku adalah suamimu, aku harap kamu tak takut padaku."
Dia adalah istri Ezra, sudah ditakdirkan dari dulu, hanya saja dia sudah lupa......
Quina mengangguk dalam diam, tak berbicara.
"Ingin makan apa?" Tanyanya.
"Semuanya bisa."
"Ingin makan sesuatu?"
"Mhm......" Dia berpikir serius selama beberapa detik, "Bagaimana jika kita makkan kepiting dan lobster?"
Musim ini adalah musim tepat untuk makan kepiting, dagingnya banyak dan segar.
"Mhm." Dia mengangguk.
Quina menelepon orangtuanya, mengatakan yang sebenarnya kalau dia pergi makan dengan Ezra, jadi tak pulang makan malam.
Setelah mengakhiri panggilan, di dalam mobil menjadi hening, mereka tidak berbicara lagi.
Setelah setengah jam.
Mobil pelan-pelan berhenti di sebuah restoran seafood kelas atas, Sipud Majesty ---- Restoran seafood pertama di kota Lecester.
Dekorasi di dalamnya sangat mewah, dipenuhi dengan emas dan megah, lampu kristal mempesona, lampu yang menyilaukan, rasanya seperti masuk ke dalam istana.
" E...... Ezra, sebenarnya kita tidak perlu datang ke tempat mewah begini." Ucap Quina dengan pelan dan takut.
Dengar-Dengar makan di Sipud Majesty bisa mencapai 200 juta lebih, ini terlalu mewah.
Telapak tangan yang besar dan lembut pria di sebelahnya menggenggam tangannya yang mungil, seperti biasanya menggunakan nada dingin dan sedikit ketidaksenangan, berkata, "Jangan memanggil nama lengkapku."
"Oh." Quina menunduk, pupilnya melihat tangannya yang digenggam, wajah mungil dan putih berubah menjadi merah, jantungnya berdebar.
Ezra baru menjawab pertanyaan, "Jangan khawatir, aku sanggup menafkahimu."
Meskipun dia tidak bekerja di krc internasional, tapi dia mempunyai komisi saham, setiap hari makan enak dan mahal, menafkahi 10 orang dia pun tidak masalah.
Manajer di restoran adalah seorang pria paruh baya, mengenali tidak sedikit pengusaha dan politikus yang terkenal, melihat mereka berdua berjalan masuk, dia langsung bisa mengenali Ezra.
Langsung menyuruh orang yang awalnya melayani tamunya di awal, langsung berjalan cepat ke arah Ezra dan Quina.
"Tuan muda kedua." Manajer toko memanggil dengan hormat, tatapannya dapat terlihat keterkejutan.
Bukan karena kunjungan Ezra mendadak, tapi karena dia menggenggam seorang wanita muda.
Tuan muda kedua tak bisa menyentuh wanita, rumor ini sudah beredar luas di lingkaran kelas atas ini, pernah sekali dia melihat seorang wanita yang terkenal di weibo, sengaja menyentuh Tuan muda kedua, alhasil Tuan muda kedua langsung mengalami alergi, langsung masuk rumah sakit, kejadian ini saat itu dihebohkan selama beberapa saat.
Saat ini menggandeng seorang wanita cantik muncul, apakah bisa tidak terkejut?
Ezra mengangguk, berkata, "Saya ingin ruangan pribadi dengan pemandangan bagus."
"Baik, Tuan muda kedua ikut aku." Manajer restoran langsung menjawab dan membawa jalan untuk mereka berdua.
Meskipun Tuan muda kedua tidak bilang, tapi dia bisa melihat bahwa wanita ini sangat spesial bagi Tuan muda kedua.
Dia bisa merasakan bahwa Tuan muda kedua menjaga dan melindungi wanita ini.
Manajer restoran memberikan mereka ruangan pribadi dengan pemandangan bagus, seluruh ruangan didekorasi dengan mewah, sinar orens matahari terbenam di bagian barat masuk ke dalam ruangan dari jendela kaca yang besar, menyinari sebuah dekorasi berwarna emas, dalam sekejap muncul bayangan lingkaran samar, dan suasana hati yang indah dan mewah.
Ezra membawa Quina berjalan ke depan meja makan yang ada di depan jendela besar, dengan anggun menarikkan kursi untuknya, mempersilakannya duduk, lalu berjalan ke hadapannya.
Di hari senja, di depan jendela besar, sepasang pria wanita duduk bertatapan, bagaikan lukisan yang sangat indah.
Setelah kejadian memilih cincin kemarin, dia sedikit banyak bisa memahami sifat Quina, dia pasti tidak berani memesan yang mahal dan enak, jadi menanyakan apa yang ingin dia makan, lalu memesan makanan.
Untuk berjaga-jaga, manajer restoran langsung melayani mereka berdua, juga menyuruh pelayan pria mengantarkan makanan, setelah itu Ezra pun menyuruh mereka keluar.
Di atas meja makan terpampang banyak sekali makanan pembuka yang indah dan enak, kepiting sebesar piring, lobster mala, dan juga hidangan utama mewah lainnya, sup yang segar...... Quina melihat sampai kebingungan, tidak tahu harus bagaimana memulainya.
"Makanlah makanan pembuka dulu, baru makan yang lain." Ucap Ezra, membantunya memilih.
Melihat tangannya yang kebingungan, dalam tatapan dingin melintas sebuah kilau senyum.
Quina sedikit malu mengangguk, juga tidak begitu terikat lagi, setelah memakan hidangan pembuka, langsung mengarah ke kepiting besar.
Melihat Quina mematahkan capit kepiting, tangan kecil putih dan cantik itu beresiko bisa terluka oleh capit kepiting, Ezra pun mengerutkkan keningnya.
"Kamu makan hidangan utama yang lain dulu." Ucapnya, lalu membawa pergi kepiting besar di hadapan Quina.
Dengan tenang menggunakan alat pencapit kepiting, gerakan indah dan berseni mengambil keluar daging kepiting, lalu diletakkan di piring bersih lainnya, lalu meletakkannya di hadapan Quina.
"Makanlah."
Quina mengangkat kedua pupilnya melihat Ezra, lalu melihat daging kepiting di atas meja, hatinya berdesir seperti batu yang dilemparkan ke air danau yang tenang.
Bibirnya tersenyum, dengan pelan dan lembut berkata, "Terima kasih!"
Pria tampan ini selalu begitu pengertian dan teliti...…
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved