Bab 75 Antara bahagia dan kesedihan

by Irma W 20:58,Jun 17,2021
Penyesalan tiada yang pernah muncul di depan, ia selalu datang di akhir—di saat semua benar-benar tidak bisa diputar kembali. Ibarat nasi sudah menjadi bubur. Begitulah pepatah yang mungkin saat ini bisa menggambarkan sosok Belva.

Satu minggu setelah kepergian Theo, Belva hampir tidak pernah keluar dari kamarnya. Beberapa kali Wenda membujuknya hanya untuk sekedar meneguk air putih, tapi Belva tetap acuh. Rumah besar ini mendadak sepi seperti tak berpenghuni.

Sementara di kamar lain,...

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

89