Bab 13 Datang Mencarinya
by Hailee
10:01,May 12,2021
Sial!
Setelah meninggalkan gang itu, Austin Yang naik bus untuk kembali ke kediaman Zoe Ye. Ia tak menyangka lalu lintas di Beijing begitu rumit, saat busnya tiba di stasiunnya, Austin Yang tak menyadarinya. Hingga tiba di stasiun terakhir, barulah ia menyadari ia telah melewati stasiunnya.
Tak ada cara lain selain tetap duduk dan kembali mengulang rutenya. Ia membuang waktu 1 jam lebih. Seharusnya ia bisa tiba pukul 7.30, tapi ia baru tiba pukul 9.
Sambil mengelus perutnya yang sudah lapar, ia berjalan pulang sambil menggerutu, “Entah apakah wanita itu masih menyisakan makanan untukku, kini aku semakin cepat lapar.”
Tak hanya lebih cepat lapar, kini Austin Yang makan 3x lipat lebih banyak daripada biasanya. Ia tak tahu apakah ini hal baik atau buruk.
“Tuan Austin Yang.”
Setibanya di pintu apartemen, saat ia hendak masuk, pintu sebuah mobil di sisi kirinya terbuka, dan seorang pria turun dan menyapanya.
Ia ingin cepat-cepat pulang agar bisa segera makan, begitu mendengar suaranya, Austin Yang langsung mengenali orang itu, ia adalah Andy Xin yang kemarin bertemu dengannya. Hari ini ia mengenakan jas berwarna abu-abu dan rambutnya ditata rapi. Ia bersikap jauh lebih sopan dibandingkan kemarin.
Dua orang bodyguard ikut turun dari mobil untuk mengawalnya, sangat mengintimidasi.
Tapi melihatnya muncul di tempat ini dan telah mengetahui namanya, Austin Yang bersikap lebih berhati-hati, “Tuan adalah panggilan untuk pria tua, aku masih muda, kenapa memanggilku seperti itu?”
Andy Xin mendengus, ini adalah pertama kalinya ia bertemu orang seperti Austin Yang. Tapi saat teringat informasi yang didapatkannya saat menyelidiki Austin Yang, ia berusaha tak bersikap sembrono. Ia menghampirinya dan dengan sopan berkata, “Kalau begitu aku akan memanggilmu Saudara Yang.”
“Terserah, sampai jumpa!”
Setelah berkata, Austin Yang hendak pergi, tapi kedua bodyguard Andy Xin menghadangnya.
Austin Yang mengerutkan kening dan menoleh, “Kau hendak membalas dendam atas kejadian kemarin?”
Andy Xin memberi isyarat pada kedua bodyguard itu untuk mundur dan berkata, “Namaku Andy Xin, pengurus rumah Keluarga Bai. Aku datang menemui Saudara Yang bukan untuk membalas dendam. Kedua orang yang tak tahu aturan itu menyerang anda duluan, mereka pantas menerima pelajaran dari anda.”
Austin Yang tak yakin Andy Xin mengatakan yang sebenarnya, tapi ia juga terlalu enggan untuk membantah, “Lalu apa maksud kedatanganmu? Apakah karena aku menghajar mereka, kau hendak menyerangku? Sebaiknya enyahkan keinginan itu.”
“...”
Setelah memastikan ia tidak salah dengar, emosi Andy Xin hampir saja tersulut, tapi saat memikirkan tujuannya datang kemari dan menunggu selama 2 jam, ia berusaha tetap sopan dan berkata, “Kemarin aku bagaikan orang buta yang tak dapat melihat gunung. Aku tak tahu Saudara Yang adalah cucu Tuan Besar Dominic Yang, aku bahkan membiarkan kedua bodyguardku mengusikmu, aku minta maaf.”
Mendengarnya, Austin Yang mengerutkan kening, intelijen di Beijing ini jauh lebih hebat dari yang diperkirakannya. Baru kemarin mereka bertemu, dan hanya dalam sehari, ia telah mengetahui nama dan latar belakang keluarganya. Ini membuatnya merasa menyesal telah bersikap terlalu menarik perhatian kemarin.
Tapi menyesali hal ini sudah tak ada gunanya. Austin Yang mengibaskan tangan dan berkata, “Tak apa, aku orang yang sangat pemaaf, aku takkan menyimpan dendam padamu, sampai jumpa.”
Tak ingin kedua bodyguard itu harus menghadang Austin Yang lagi, Andy Xin segera berhenti berbasa-basi dan langsung mengemukakan tujuan kedatangannya, “Saudara Yang, selain meminta maaf atas kejadian kemarin, kepala keluarga kami juga ingin mengundang anda datang untuk menyembuhkan Nona Amanda. Jika anda berhasil menyembuhkannya, kami akan memberikan 10 juta RMB, dan jika tak berhasil, kami akan memberikan 1 juta RMB. Kemarin, jika bukan karena anda, Nona Amanda akan mengalami masalah besar.”
Austin Yang tertegun dan membalikkan badan, “10 juta?”
Melihat Austin Yang tampak berminat, Andy Xin bergegas mengangguk dan berkata, “Benar, jika Saudara Yang bisa menyembuhkannya, kami akan memberikan 10 juta.”
“Hah!” Austin Yang mendesah dan menepuk-nepuk dadanya dengan ekspresi muram, “Jika saja dulu aku banyak belajar dari kakekku, aku bisa menjadi jutawan dalam semalam, sayang sekali!”
“Saudara Yang, apa maksudmu?”
Austin Yang yang telah membuat keputusan berpura-pura memasang ekspresi tak berdaya, “Aku sangat menginginkan 10 juta itu, karena aku sungguh miskin! Tapi sayangnya aku tak bisa menyembuhkannya, maka aku tak bisa mendapatkan 10 juta itu!”
Andy Xin mengerutkan kening, “Saudara Yang, jika kau benar-benar tak memahami ilmu medis, kemarin...”
Saat mereka sedang mengobrol, sebuah mobil merah berhenti dan menurunkan jendelanya, menampakkan wajah cantik Zoe Ye, “Pengurus rumah Xin, kenapa anda datang kemari?” Austin Yang ikut tertegun, “Kalian saling kenal?”
Saat hendak menemui Austin Yang, yang paling ditakutkan oleh Andy Xin adalah terpergok oleh Zoe Ye. Tak disangka rupanya ia sedang tak di rumah dan saat ini baru pulang.
Dengan getir ia hendak menjawab pertanyaan Austin Yang bahwa mereka tidak saling kenal, tapi akhirnya ia berkata, “Nona Ye, aku datang untuk meminta Saudara Yang menyembuhkan nona kami.”
Zoe Ye mengangguk-angguk mendengarnya, rupanya Andy Xin tahu bahwa Austin Yang adalah cucu Dominic Yang. “Rupanya begitu, tapi sepertinya kau akan kecewa, karena ia tak bisa menyembuhkan orang.”
“Benar, aku sudah bilang tapi ia tak mempercayainya, pria tua ini sungguh menyebalkan.”
Kata Austin Yang dengan sinis, lalu ia bergegas membuka pintu mobil dan masuk, lalu mendesak, “Cepat pulang, aku sangat kelaparan. Ayo kita pulang dan segera masak mie.”
Rupanya Austin Yang sangat tak sopan pada siapapun, dengan ekspresi tak berdaya, Zoe Ye berpamitan pada Andy Xin, “Pengurus rumah Xin, kami pergi dulu.”
“Tuan Xin, bocah itu bisa mengetahui jeda serangan penyakit Nona Amanda, ia juga tahu penyakit flu darah Nona Amanda sudah stadium menengah menuju parah. Kenapa ia bilang ia tak bisa menyembuhkan penyakit?”
Setelah mobil itu memasuki area apartemen, salah seorang bodyguard dengan heran bertanya.
Andy Xin mengangguk. Ia bisa menjadi pengurus rumah Keluarga Bai karena selain setia, ia juga sangat cerdas. Melihat Austin Yang pergi dengan terburu-buru dan tampak cemas,serta mempertimbangkan kejadian kemarin dan ekspresi tak berdaya Zoe Ye tadi, ia sudah hampir bisa menebak apa yang sedang terjadi.
“Sepertinya ia tak hanya menolak kita, ia juga menyembunyikan hal ini dari Zoe Ye!”
Lalu ia mengajak para bodyguard itu masuk ke mobil dan pergi. Karena Austin Yang ingin menyembunyikannya, ia pun tak bisa memaksanya. Ia bisa menjadi orang kepercayaan Keluarga Bai selama puluhan tahun karena ia tahu kapan harus berbicara dan bertindak agar tidak membuat orang jengkel. Maka tadi ia tak langsung membongkar kemampuan Austin Yang di hadapan Zoe Ye. Karena hal itu malah akan memperburuk keadaan.
Setelah mobil mereka pergi, sebuah mobil sport berwarna silver berhenti di seberang jalan. Di dalamnya, duduk 2 wanita yang tadi berada di kafe itu.
Wanita berambut pendek itu sedang berbicara dengan seseorang di telepon, tak lama kemudian, ia mematikan teleponnya dan tersenyum, “Anggota Keluarga Bai berkata, kemarin Austin Yang menggunakan sebuah obat untuk menyembuhkan penyakit Amanda Bai yang kambuh di tengah jalan. Ia bisa mengetahui jeda serangan penyakit Nona Bai tanpa menyentuhnya. Karena itulah Andy Xin mengunjungi Austin Yang hari ini, untuk memintanya menyembuhkan Amanda Bai dan Agung Bai. Sepertinya, kita tak perlu melakukan tes kedua!”
“Kirim pesan pada Zoe Ye.”
“Sudah, jika ini belum cukup, kita hanya bisa melakukan tes terakhir.”
...
“Cepat masakkan sesuatu untukku, aku sangat kelaparan,” setibanya di apartemen, Austin Yang langsung duduk di sofa. Ia merasa tak bertenaga saking laparnya.
Zoe Ye mengerutkan kening, “Aku bukan pelayanmu.”
“Tak perlu banyak omong kosong, aku mandi dulu. Cepat masakkan, atau aku akan menelepon tante.”
Setelah berkata, Austin Yang bangkit berdiri, meraih baju bersih, dan berjalan ke kamar mandi. Zoe Ye mengepalkan tinjunya dengan penuh amarah, tapi akhirnya melepaskannya. Jika Austin Yang menelepon Lyla Jiao, melihat betapa Lyla Jiao menyukainya, sepertinya ia akan mengomeli putrinya.
Ia hanya bisa menuruti permintaan Austin Yang dan berjalan ke dapur. Dalam hati ia merasa sangat dongkol, kenapa ia harus melayani seseorang seperti ini?
Setelah airnya mendidih, ia memasukkan mienya. Tiba-tiba muncul sebuah pesan di ponselnya. Ia menatapnya, rupanya nomor asing. Dengan penasaran ia membukanya. Tangannya yang memegang sumpit terdiam setelah membacanya, dan ekspresinya menjadi semakin serius setelah membaca seluruh pesannya. “Kemarin Austin Yang menolong Amanda Bai. Tanpa menyentuhnya, ia bisa mengetahui jeda serangan penyakitnya. Apakah karena hal ini malam ini Andy Xin menemuinya?”
Ia menggigit bibirnya dan menatap ke arah kamar mandi. Tadi ia mengira Austin Yang memburu-burunya karena ia merasa jengkel pada Andy Xin. Tapi jika informasi dalam pesan ini benar, ini berarti, Austin Yang takut Andy Xin akan mengetahui kemampuannya yang sebenarnya.
Ia merasa hal ini sangat mungkin. Zoe Ye meletakkan ponselnya, lanjut memasak mie itu, dan menghidangkannya di meja makan. Lalu ia masuk ke kamar dan berganti tanktop dan celana pendek untuk yoga. Ia ingin mengetes Austin Yang dengan cara yang cukup memalukan, memamerkan tubuhnya.
10 menit kemudian, Austin Yang keluar dengan rambut masih basah, ia hendak bertanya pada Zoe Ye sudahkah ia memasakkan sesuatu untuknya, tapi kemudian ia terpesona melihatnya sedang yoga.
Kaki yang jenjang, perut yang rata tak berlemak, tulang lehernya yang mempesona, kulitnya yang putih. Ditambah dengan pakaian yang sedang dikenakannya dan gerakan yoga yang sedang dilakukannya, ini adalah suatu adegan yang sangat membangkitkan hasrat.
Apalagi saat ia sedang berbaring di lantai dengan posisi kaki terbuka, dan tonjolan di bagian depan tubuhnya perlahan naik turun, Austin Yang sangat ingin menjadi lantai di bawahnya.
“Lihat apa? Makan miemu!”
Austin Yang berdeham dan segera memalingkan pandangannya ke arah meja makan. Setiap kali mendongak, ia tak tahan untuk tak menatap ke arah Zoe Ye. Bisa dilihat ia cukup ahli dalam yoga, ia berhasil melakukan berbagai gerakan yang sulit. Jika ini direkam dan diupload, pasti banyak orang akan merasa iri pada calon suaminya.
Ia sengaja memamerkan diri sedang beryoga di hadapan Austin Yang, maka Zoe Ye tentu juga memperhatikannya sepanjang waktu. Ia sangat puas saat melihatnya sering lupa memakan mienya, memang seharusnya seperti inilah reaksi para pria saat sedang menatapnya.
Karena ini adalah pertama kalinya ia beryoga di hadapan seorang pria, Zoe Ye tentu juga merasa malu, tapi demi memastikan kebenaran informasi itu, ia berusaha menyembunyikannya dan membiarkan Austin Yang mengamati tubuhnya. Zoe Ye berusaha menghibur diri, ia melakukan hal ini demi memberikan kontribusi pada dunia pengobatan.
Beberapa menit kemudian, saat melihat Austin Yang telah sepenuhnya lupa untuk menyantap mienya, Zoe Ye tiba-tiba bertanya dengan suara menggoda, “Menarik sekalikah?”
Mengatakan hal ini membuat Zoe Ye merasa sangat malu, dalam hati ia mengutuki Austin Yang si bajingan ini, jika ia tak menyembunyikan kemampuannya, ia takkan perlu menggunakan cara ini.
Austin Yang yang sedang terpesona hanya menjawab dengan gumaman. Zoe Ye kembali bertanya, “Bagaimana caramu mengetahui jeda serangan penyakit flu darah Amanda Bai kemarin?”
Perhatian Austin Yang sepenuhnya teralihkan oleh Zoe Ye, sejenak ia tak menyadarinya, “Hanya mengetahui jeda terjadinya serangan bukanlah...”
Tiba-tiba Austin Yang tersadar, Zoe Ye juga tak lagi beryoga dan duduk di lantai dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Ia menatap Austin Yang dengan penuh arti, “Kau ingin bilang mengetahui jeda terjadinya serangan bukanlah apa-apa, bukan? Kau pasti juga bisa menyembuhkannya, bukan?”
Menyadari ia telah diperdaya, Austin Yang terbatuk dan bersandiwara, “Apa maksudmu? Aku tak mengatakan apapun barusan, kau pasti berimajinasi!”
Kini, Zoe Ye yakin informasi itu memang benar. Ia bangkit berdiri, meraih ponselnya, dan meletakkannya di hadapan Austin Yang, “Kau seorang pria, berani melakukan tapi tak berani mengakuinya, apakah ini tindakan seorang pria?”
Setelah meninggalkan gang itu, Austin Yang naik bus untuk kembali ke kediaman Zoe Ye. Ia tak menyangka lalu lintas di Beijing begitu rumit, saat busnya tiba di stasiunnya, Austin Yang tak menyadarinya. Hingga tiba di stasiun terakhir, barulah ia menyadari ia telah melewati stasiunnya.
Tak ada cara lain selain tetap duduk dan kembali mengulang rutenya. Ia membuang waktu 1 jam lebih. Seharusnya ia bisa tiba pukul 7.30, tapi ia baru tiba pukul 9.
Sambil mengelus perutnya yang sudah lapar, ia berjalan pulang sambil menggerutu, “Entah apakah wanita itu masih menyisakan makanan untukku, kini aku semakin cepat lapar.”
Tak hanya lebih cepat lapar, kini Austin Yang makan 3x lipat lebih banyak daripada biasanya. Ia tak tahu apakah ini hal baik atau buruk.
“Tuan Austin Yang.”
Setibanya di pintu apartemen, saat ia hendak masuk, pintu sebuah mobil di sisi kirinya terbuka, dan seorang pria turun dan menyapanya.
Ia ingin cepat-cepat pulang agar bisa segera makan, begitu mendengar suaranya, Austin Yang langsung mengenali orang itu, ia adalah Andy Xin yang kemarin bertemu dengannya. Hari ini ia mengenakan jas berwarna abu-abu dan rambutnya ditata rapi. Ia bersikap jauh lebih sopan dibandingkan kemarin.
Dua orang bodyguard ikut turun dari mobil untuk mengawalnya, sangat mengintimidasi.
Tapi melihatnya muncul di tempat ini dan telah mengetahui namanya, Austin Yang bersikap lebih berhati-hati, “Tuan adalah panggilan untuk pria tua, aku masih muda, kenapa memanggilku seperti itu?”
Andy Xin mendengus, ini adalah pertama kalinya ia bertemu orang seperti Austin Yang. Tapi saat teringat informasi yang didapatkannya saat menyelidiki Austin Yang, ia berusaha tak bersikap sembrono. Ia menghampirinya dan dengan sopan berkata, “Kalau begitu aku akan memanggilmu Saudara Yang.”
“Terserah, sampai jumpa!”
Setelah berkata, Austin Yang hendak pergi, tapi kedua bodyguard Andy Xin menghadangnya.
Austin Yang mengerutkan kening dan menoleh, “Kau hendak membalas dendam atas kejadian kemarin?”
Andy Xin memberi isyarat pada kedua bodyguard itu untuk mundur dan berkata, “Namaku Andy Xin, pengurus rumah Keluarga Bai. Aku datang menemui Saudara Yang bukan untuk membalas dendam. Kedua orang yang tak tahu aturan itu menyerang anda duluan, mereka pantas menerima pelajaran dari anda.”
Austin Yang tak yakin Andy Xin mengatakan yang sebenarnya, tapi ia juga terlalu enggan untuk membantah, “Lalu apa maksud kedatanganmu? Apakah karena aku menghajar mereka, kau hendak menyerangku? Sebaiknya enyahkan keinginan itu.”
“...”
Setelah memastikan ia tidak salah dengar, emosi Andy Xin hampir saja tersulut, tapi saat memikirkan tujuannya datang kemari dan menunggu selama 2 jam, ia berusaha tetap sopan dan berkata, “Kemarin aku bagaikan orang buta yang tak dapat melihat gunung. Aku tak tahu Saudara Yang adalah cucu Tuan Besar Dominic Yang, aku bahkan membiarkan kedua bodyguardku mengusikmu, aku minta maaf.”
Mendengarnya, Austin Yang mengerutkan kening, intelijen di Beijing ini jauh lebih hebat dari yang diperkirakannya. Baru kemarin mereka bertemu, dan hanya dalam sehari, ia telah mengetahui nama dan latar belakang keluarganya. Ini membuatnya merasa menyesal telah bersikap terlalu menarik perhatian kemarin.
Tapi menyesali hal ini sudah tak ada gunanya. Austin Yang mengibaskan tangan dan berkata, “Tak apa, aku orang yang sangat pemaaf, aku takkan menyimpan dendam padamu, sampai jumpa.”
Tak ingin kedua bodyguard itu harus menghadang Austin Yang lagi, Andy Xin segera berhenti berbasa-basi dan langsung mengemukakan tujuan kedatangannya, “Saudara Yang, selain meminta maaf atas kejadian kemarin, kepala keluarga kami juga ingin mengundang anda datang untuk menyembuhkan Nona Amanda. Jika anda berhasil menyembuhkannya, kami akan memberikan 10 juta RMB, dan jika tak berhasil, kami akan memberikan 1 juta RMB. Kemarin, jika bukan karena anda, Nona Amanda akan mengalami masalah besar.”
Austin Yang tertegun dan membalikkan badan, “10 juta?”
Melihat Austin Yang tampak berminat, Andy Xin bergegas mengangguk dan berkata, “Benar, jika Saudara Yang bisa menyembuhkannya, kami akan memberikan 10 juta.”
“Hah!” Austin Yang mendesah dan menepuk-nepuk dadanya dengan ekspresi muram, “Jika saja dulu aku banyak belajar dari kakekku, aku bisa menjadi jutawan dalam semalam, sayang sekali!”
“Saudara Yang, apa maksudmu?”
Austin Yang yang telah membuat keputusan berpura-pura memasang ekspresi tak berdaya, “Aku sangat menginginkan 10 juta itu, karena aku sungguh miskin! Tapi sayangnya aku tak bisa menyembuhkannya, maka aku tak bisa mendapatkan 10 juta itu!”
Andy Xin mengerutkan kening, “Saudara Yang, jika kau benar-benar tak memahami ilmu medis, kemarin...”
Saat mereka sedang mengobrol, sebuah mobil merah berhenti dan menurunkan jendelanya, menampakkan wajah cantik Zoe Ye, “Pengurus rumah Xin, kenapa anda datang kemari?” Austin Yang ikut tertegun, “Kalian saling kenal?”
Saat hendak menemui Austin Yang, yang paling ditakutkan oleh Andy Xin adalah terpergok oleh Zoe Ye. Tak disangka rupanya ia sedang tak di rumah dan saat ini baru pulang.
Dengan getir ia hendak menjawab pertanyaan Austin Yang bahwa mereka tidak saling kenal, tapi akhirnya ia berkata, “Nona Ye, aku datang untuk meminta Saudara Yang menyembuhkan nona kami.”
Zoe Ye mengangguk-angguk mendengarnya, rupanya Andy Xin tahu bahwa Austin Yang adalah cucu Dominic Yang. “Rupanya begitu, tapi sepertinya kau akan kecewa, karena ia tak bisa menyembuhkan orang.”
“Benar, aku sudah bilang tapi ia tak mempercayainya, pria tua ini sungguh menyebalkan.”
Kata Austin Yang dengan sinis, lalu ia bergegas membuka pintu mobil dan masuk, lalu mendesak, “Cepat pulang, aku sangat kelaparan. Ayo kita pulang dan segera masak mie.”
Rupanya Austin Yang sangat tak sopan pada siapapun, dengan ekspresi tak berdaya, Zoe Ye berpamitan pada Andy Xin, “Pengurus rumah Xin, kami pergi dulu.”
“Tuan Xin, bocah itu bisa mengetahui jeda serangan penyakit Nona Amanda, ia juga tahu penyakit flu darah Nona Amanda sudah stadium menengah menuju parah. Kenapa ia bilang ia tak bisa menyembuhkan penyakit?”
Setelah mobil itu memasuki area apartemen, salah seorang bodyguard dengan heran bertanya.
Andy Xin mengangguk. Ia bisa menjadi pengurus rumah Keluarga Bai karena selain setia, ia juga sangat cerdas. Melihat Austin Yang pergi dengan terburu-buru dan tampak cemas,serta mempertimbangkan kejadian kemarin dan ekspresi tak berdaya Zoe Ye tadi, ia sudah hampir bisa menebak apa yang sedang terjadi.
“Sepertinya ia tak hanya menolak kita, ia juga menyembunyikan hal ini dari Zoe Ye!”
Lalu ia mengajak para bodyguard itu masuk ke mobil dan pergi. Karena Austin Yang ingin menyembunyikannya, ia pun tak bisa memaksanya. Ia bisa menjadi orang kepercayaan Keluarga Bai selama puluhan tahun karena ia tahu kapan harus berbicara dan bertindak agar tidak membuat orang jengkel. Maka tadi ia tak langsung membongkar kemampuan Austin Yang di hadapan Zoe Ye. Karena hal itu malah akan memperburuk keadaan.
Setelah mobil mereka pergi, sebuah mobil sport berwarna silver berhenti di seberang jalan. Di dalamnya, duduk 2 wanita yang tadi berada di kafe itu.
Wanita berambut pendek itu sedang berbicara dengan seseorang di telepon, tak lama kemudian, ia mematikan teleponnya dan tersenyum, “Anggota Keluarga Bai berkata, kemarin Austin Yang menggunakan sebuah obat untuk menyembuhkan penyakit Amanda Bai yang kambuh di tengah jalan. Ia bisa mengetahui jeda serangan penyakit Nona Bai tanpa menyentuhnya. Karena itulah Andy Xin mengunjungi Austin Yang hari ini, untuk memintanya menyembuhkan Amanda Bai dan Agung Bai. Sepertinya, kita tak perlu melakukan tes kedua!”
“Kirim pesan pada Zoe Ye.”
“Sudah, jika ini belum cukup, kita hanya bisa melakukan tes terakhir.”
...
“Cepat masakkan sesuatu untukku, aku sangat kelaparan,” setibanya di apartemen, Austin Yang langsung duduk di sofa. Ia merasa tak bertenaga saking laparnya.
Zoe Ye mengerutkan kening, “Aku bukan pelayanmu.”
“Tak perlu banyak omong kosong, aku mandi dulu. Cepat masakkan, atau aku akan menelepon tante.”
Setelah berkata, Austin Yang bangkit berdiri, meraih baju bersih, dan berjalan ke kamar mandi. Zoe Ye mengepalkan tinjunya dengan penuh amarah, tapi akhirnya melepaskannya. Jika Austin Yang menelepon Lyla Jiao, melihat betapa Lyla Jiao menyukainya, sepertinya ia akan mengomeli putrinya.
Ia hanya bisa menuruti permintaan Austin Yang dan berjalan ke dapur. Dalam hati ia merasa sangat dongkol, kenapa ia harus melayani seseorang seperti ini?
Setelah airnya mendidih, ia memasukkan mienya. Tiba-tiba muncul sebuah pesan di ponselnya. Ia menatapnya, rupanya nomor asing. Dengan penasaran ia membukanya. Tangannya yang memegang sumpit terdiam setelah membacanya, dan ekspresinya menjadi semakin serius setelah membaca seluruh pesannya. “Kemarin Austin Yang menolong Amanda Bai. Tanpa menyentuhnya, ia bisa mengetahui jeda serangan penyakitnya. Apakah karena hal ini malam ini Andy Xin menemuinya?”
Ia menggigit bibirnya dan menatap ke arah kamar mandi. Tadi ia mengira Austin Yang memburu-burunya karena ia merasa jengkel pada Andy Xin. Tapi jika informasi dalam pesan ini benar, ini berarti, Austin Yang takut Andy Xin akan mengetahui kemampuannya yang sebenarnya.
Ia merasa hal ini sangat mungkin. Zoe Ye meletakkan ponselnya, lanjut memasak mie itu, dan menghidangkannya di meja makan. Lalu ia masuk ke kamar dan berganti tanktop dan celana pendek untuk yoga. Ia ingin mengetes Austin Yang dengan cara yang cukup memalukan, memamerkan tubuhnya.
10 menit kemudian, Austin Yang keluar dengan rambut masih basah, ia hendak bertanya pada Zoe Ye sudahkah ia memasakkan sesuatu untuknya, tapi kemudian ia terpesona melihatnya sedang yoga.
Kaki yang jenjang, perut yang rata tak berlemak, tulang lehernya yang mempesona, kulitnya yang putih. Ditambah dengan pakaian yang sedang dikenakannya dan gerakan yoga yang sedang dilakukannya, ini adalah suatu adegan yang sangat membangkitkan hasrat.
Apalagi saat ia sedang berbaring di lantai dengan posisi kaki terbuka, dan tonjolan di bagian depan tubuhnya perlahan naik turun, Austin Yang sangat ingin menjadi lantai di bawahnya.
“Lihat apa? Makan miemu!”
Austin Yang berdeham dan segera memalingkan pandangannya ke arah meja makan. Setiap kali mendongak, ia tak tahan untuk tak menatap ke arah Zoe Ye. Bisa dilihat ia cukup ahli dalam yoga, ia berhasil melakukan berbagai gerakan yang sulit. Jika ini direkam dan diupload, pasti banyak orang akan merasa iri pada calon suaminya.
Ia sengaja memamerkan diri sedang beryoga di hadapan Austin Yang, maka Zoe Ye tentu juga memperhatikannya sepanjang waktu. Ia sangat puas saat melihatnya sering lupa memakan mienya, memang seharusnya seperti inilah reaksi para pria saat sedang menatapnya.
Karena ini adalah pertama kalinya ia beryoga di hadapan seorang pria, Zoe Ye tentu juga merasa malu, tapi demi memastikan kebenaran informasi itu, ia berusaha menyembunyikannya dan membiarkan Austin Yang mengamati tubuhnya. Zoe Ye berusaha menghibur diri, ia melakukan hal ini demi memberikan kontribusi pada dunia pengobatan.
Beberapa menit kemudian, saat melihat Austin Yang telah sepenuhnya lupa untuk menyantap mienya, Zoe Ye tiba-tiba bertanya dengan suara menggoda, “Menarik sekalikah?”
Mengatakan hal ini membuat Zoe Ye merasa sangat malu, dalam hati ia mengutuki Austin Yang si bajingan ini, jika ia tak menyembunyikan kemampuannya, ia takkan perlu menggunakan cara ini.
Austin Yang yang sedang terpesona hanya menjawab dengan gumaman. Zoe Ye kembali bertanya, “Bagaimana caramu mengetahui jeda serangan penyakit flu darah Amanda Bai kemarin?”
Perhatian Austin Yang sepenuhnya teralihkan oleh Zoe Ye, sejenak ia tak menyadarinya, “Hanya mengetahui jeda terjadinya serangan bukanlah...”
Tiba-tiba Austin Yang tersadar, Zoe Ye juga tak lagi beryoga dan duduk di lantai dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Ia menatap Austin Yang dengan penuh arti, “Kau ingin bilang mengetahui jeda terjadinya serangan bukanlah apa-apa, bukan? Kau pasti juga bisa menyembuhkannya, bukan?”
Menyadari ia telah diperdaya, Austin Yang terbatuk dan bersandiwara, “Apa maksudmu? Aku tak mengatakan apapun barusan, kau pasti berimajinasi!”
Kini, Zoe Ye yakin informasi itu memang benar. Ia bangkit berdiri, meraih ponselnya, dan meletakkannya di hadapan Austin Yang, “Kau seorang pria, berani melakukan tapi tak berani mengakuinya, apakah ini tindakan seorang pria?”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved