Bab 7 Hanyalah sebuah sangkar mewah
by Candy Wong
10:34,Apr 24,2021
“Aku hanya ingin Nyonya Xing sadar.” Suara Judy Shi datar, tidak ada ekspresi di wajahnya, "Seburuk-buruknya cucu keluarga Huo, dia juga tidak akan menikahi seorang wanita yang sama sekali tidak berguna seperti ini, jangankan Visco Huo, bahkan Tuan besar Huo pun tidak akan setuju."
Di keluarga Huo, perkataan Tuan besar Huo yang paling berkuasa, cucu menantu yang tidak dia suka, bahkan menginjak masuk ke rumah keluarga Huo pun jangan harap.
Tidak usah di katakan lagi ingin berpacaran dengan cucunya, berani muncul di hadapannya, kemungkinan selanjutnya akan dibuang ke lautan untuk makan hiu.
Dada Mandy Xing naik dan turun dengan cepat, dia terpikirkan sesuatu, dan menekan kuat kemarahan di dalam hatinya, "Dua hari ini adalah hari dimana kamu harus kembali, pada saat itu aku akan baik-baik berbicara denganmu."
Setelah telepon di tutup, dia menyipitkan kedua matanya, dan segera menelepon rumah sakit, mengetahui Judy Shi memindahkan orang tua itu ke kamar lain, di wajahnya terlihat senyuman dingin, ternyata dia sudah merasa hebat, sudah bisa terbang sendiri.
Sayangnya, sejak hari dia mencari Judy Shi, dia sudah memutuskan bahwa dia adalah batu pijakan untuk keluarga Shi, ingin membantah, juga belum ada kesempatan ini!
Mendengar Judy Shi mematikan telepon, dia menaikan alis dan menyimpan ponselnya.
Sekarang masih pagi, setelah mengunjungi nenek segera kembali ke rumah keluarga Huo, tetapi dia belum ingin pulang, walaupun hanya duduk di pinggir jalan pun itu lebih baik.
Baginya, keluarga Huo hanyalah sebuah sangkar yang mewah.
"CEO, itu sepertinya nyonya."
Di dalam mobil Bently, sepasang tangan Dominic memegang setir, dia adalah asisten Vinsen Huo, tentu saja tahu bahwa ini adalah nyonya yang baru menikah dengan CEO.
Mobil berjalan perlahan, akhirnya berhenti.
Mungkin karena terjadi kecelakaan di depan, dan kebetulan tempat mereka berhenti tepat di depan Judy Shi.
Asalkan Vinsen Huo membalikan kepala, dapat melihat jelas wajahnya.
Sekarang di luar sedang musim panas, matahari terik bergantung di atas langit, di duduk di kursi yang panas, punggungnya sangat lurus, dan dia tidak tahu apa yang dia pikirkan.
Wanita dalam keluarga besar tidak akan pernah membiarkan diri mereka terpapar sinar matahari, meski hanya beberapa langkah saja, mereka tetap memilih untuk memegang payung.
Dia seperti tidak merasakan panasnya matahari, duduk di bawah sengatan matahari dan sama sekali tidak begerak.
Vinsen Huo tidak dapat menahan diri, dia mengerutkan alisnya, istrinya ini sepertinya memiliki banyak hal yang di pikirkan.
Dibatasi oleh kaca yang setengah tembus pandang, di dalam matanya sama sekali tidak ada riak, setelah melihatnya sesaat dia memindahkan tatapan matanya.
Jendela kaca itu hanya dapat melihat dari satu sisi, dia dapat melihat jelas ekspresi wanita itu, tetapi dari susut penglihatan wanita itu, selain jendela yang hitam, apa pun tidak ada lagi.
"CEO, apakah perlu menyuruh nyonya naik ke mobil?"
Mobil mulai bergerak, Dominic berkata.
"Tidak perlu."
Vinsen Huo menundukan kepala, terus melihat dokumen di tangannya, dia menghelakan napas dingin.
Dominic tidak berani banyak berbicara lagi, dia tahu bahwa bosnya pasti tidak suka dengan pernikahan yang di atur oleh tuan besar. dia hanya menginjak gas, mobil perlahan pergi.
Judy Shi di sadarkan oleh bunyi ponselnya, dia melihat sebuah nomor tak di kenal, hantinya bergetar.
"Mohon tanya apakah ini Nona Shi, kamu telah melewati interview pertama perusahaan kami, sore ini adalah interview tatap muka pertama, semoga kamu bisa hadir tepat waktu."
Suara pria itu tidak ada ekspresi, berkata dengan sikap formal.
Mata Judy Shi memancarkan cahaya, sudut bibirnya menyungingkan senyum, "baik, aku mengerti."
Setelah menutup telepon, dia baru merasa sedikit pusing, ternyata dia duduk terlalu lama di bawah matahari.
Dia melihat pakaiannya, seharusnya untuk pergi intervew tidak masalah.
Sekarang adalah saat lulus dan mencari pekerjaan, semalam dia memasukan resume ke Empire's Prosperity, tidak di sangka prosesnya begitu cepat.
Di keluarga Huo, perkataan Tuan besar Huo yang paling berkuasa, cucu menantu yang tidak dia suka, bahkan menginjak masuk ke rumah keluarga Huo pun jangan harap.
Tidak usah di katakan lagi ingin berpacaran dengan cucunya, berani muncul di hadapannya, kemungkinan selanjutnya akan dibuang ke lautan untuk makan hiu.
Dada Mandy Xing naik dan turun dengan cepat, dia terpikirkan sesuatu, dan menekan kuat kemarahan di dalam hatinya, "Dua hari ini adalah hari dimana kamu harus kembali, pada saat itu aku akan baik-baik berbicara denganmu."
Setelah telepon di tutup, dia menyipitkan kedua matanya, dan segera menelepon rumah sakit, mengetahui Judy Shi memindahkan orang tua itu ke kamar lain, di wajahnya terlihat senyuman dingin, ternyata dia sudah merasa hebat, sudah bisa terbang sendiri.
Sayangnya, sejak hari dia mencari Judy Shi, dia sudah memutuskan bahwa dia adalah batu pijakan untuk keluarga Shi, ingin membantah, juga belum ada kesempatan ini!
Mendengar Judy Shi mematikan telepon, dia menaikan alis dan menyimpan ponselnya.
Sekarang masih pagi, setelah mengunjungi nenek segera kembali ke rumah keluarga Huo, tetapi dia belum ingin pulang, walaupun hanya duduk di pinggir jalan pun itu lebih baik.
Baginya, keluarga Huo hanyalah sebuah sangkar yang mewah.
"CEO, itu sepertinya nyonya."
Di dalam mobil Bently, sepasang tangan Dominic memegang setir, dia adalah asisten Vinsen Huo, tentu saja tahu bahwa ini adalah nyonya yang baru menikah dengan CEO.
Mobil berjalan perlahan, akhirnya berhenti.
Mungkin karena terjadi kecelakaan di depan, dan kebetulan tempat mereka berhenti tepat di depan Judy Shi.
Asalkan Vinsen Huo membalikan kepala, dapat melihat jelas wajahnya.
Sekarang di luar sedang musim panas, matahari terik bergantung di atas langit, di duduk di kursi yang panas, punggungnya sangat lurus, dan dia tidak tahu apa yang dia pikirkan.
Wanita dalam keluarga besar tidak akan pernah membiarkan diri mereka terpapar sinar matahari, meski hanya beberapa langkah saja, mereka tetap memilih untuk memegang payung.
Dia seperti tidak merasakan panasnya matahari, duduk di bawah sengatan matahari dan sama sekali tidak begerak.
Vinsen Huo tidak dapat menahan diri, dia mengerutkan alisnya, istrinya ini sepertinya memiliki banyak hal yang di pikirkan.
Dibatasi oleh kaca yang setengah tembus pandang, di dalam matanya sama sekali tidak ada riak, setelah melihatnya sesaat dia memindahkan tatapan matanya.
Jendela kaca itu hanya dapat melihat dari satu sisi, dia dapat melihat jelas ekspresi wanita itu, tetapi dari susut penglihatan wanita itu, selain jendela yang hitam, apa pun tidak ada lagi.
"CEO, apakah perlu menyuruh nyonya naik ke mobil?"
Mobil mulai bergerak, Dominic berkata.
"Tidak perlu."
Vinsen Huo menundukan kepala, terus melihat dokumen di tangannya, dia menghelakan napas dingin.
Dominic tidak berani banyak berbicara lagi, dia tahu bahwa bosnya pasti tidak suka dengan pernikahan yang di atur oleh tuan besar. dia hanya menginjak gas, mobil perlahan pergi.
Judy Shi di sadarkan oleh bunyi ponselnya, dia melihat sebuah nomor tak di kenal, hantinya bergetar.
"Mohon tanya apakah ini Nona Shi, kamu telah melewati interview pertama perusahaan kami, sore ini adalah interview tatap muka pertama, semoga kamu bisa hadir tepat waktu."
Suara pria itu tidak ada ekspresi, berkata dengan sikap formal.
Mata Judy Shi memancarkan cahaya, sudut bibirnya menyungingkan senyum, "baik, aku mengerti."
Setelah menutup telepon, dia baru merasa sedikit pusing, ternyata dia duduk terlalu lama di bawah matahari.
Dia melihat pakaiannya, seharusnya untuk pergi intervew tidak masalah.
Sekarang adalah saat lulus dan mencari pekerjaan, semalam dia memasukan resume ke Empire's Prosperity, tidak di sangka prosesnya begitu cepat.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved