Bab 6 Membunuhkupun aku tidak akan memanggilmu kakak ipar!

by Candy Wong 10:34,Apr 24,2021
Judy Shi sama sekali tidak tahu dia di kambing hitamkan, pada pagi hari ketika duduk di meja makan, dia menemukan bahwa mata Kristina Huo begitu bengkak sehingga bayangan di bawahnya bahkan tidak bisa menutupi concealer.

Karena kesopanan, dia bertanya dengan hati-hati, “Kamu baik-baik saja?”

Namun, orang lain tersebut tidak menghargainya.

"Apa urusanmu! Kamu kira kamu siapa?! kakak iparku?Aku beritahu kamu, matipun aku tidak akan memanggilmu kakak ipar!"

Judy Shi diam, tidak berbicara lagi.

Setelah sarapan, pelayan keluarga Huo mulai sibuk, rumah yang dingin berubah menjadi lebih ramai.

Kelly Tang duduk di sofa, tangannya memengang secangkir teh.

"Mau kemana?"

Tatapan matanya datar, melihat Judy Shi membawa tas dan akan keluar rumah, dia tidak dapat menahan diri bertanya.

Judy Shi berhenti, "Nyonya Tang, aku ingin pergi ke rumah sakit, nenekku di sana."

Kelly Tang menyeruput tehnya: "setelah pulang ingat mandi yang bersih, jangan membawa penyakti dari rumah sakit pulang, sekarang kamu adalah orang keluarga Huo, pada saat di luar harus ingat statusmu, jangan melakukan sesuatu yang membuat keluarga Huo malu."

Aku dengar kamu belum lulus, hubungan pria dan wanita di sekolahan sangat berantakan, jauhi orang-orang yang tidak-tidak itu."

Judy Shi saat ini memang belum lulus dengan formal, upacara kelulusannya akan di adakan seminggu lagi.

Mendegar perkataan ini dia hanya diam, setelah berpikir dia tidak mengatakan apa-apa.

Bagaimana keadaan sekolah di pusat kota, semua orang tahu.

Namun prasangka Kelly Tang terhadapnya tidak bisa diubah dalam semalam, Di matanya, Judy Shi adalah orang yang lemah lembut, pengecut, dan tidak bersemangat.

Terus begini saja, setidaknya dengan begini tidak akan membuat masalah.

Benar saja, Kelly Tang cukup puas dengan Judy Shi yang seperti ini, dia tidak dengan sengaja mencegahnya.

Setelah keluar dari pintu besar, Judy Shi merasa tekanan di atas kepalanya yang seperti gungung besar akhirnya hilang, dia langsung memanggil taxi dan pergi ke rumah sakit.

Mobil keluarga Huo tentu saja dia tidak mempunyai hak untuk mengguankannya, dengan begitu justru membuatnya lebih lega.

Bila bukan karena keadaan nenek saat ini tidak boleh sembarangan di pindahkan, dia sudah berpikiran untuk memindahkan ke rumah sakit lain, dan paling baik menghindari orang-orang keluarga Shi.

Setelah menggunakan kartu membayar semua biaya rumah sakit, Judy Shi langsung mendapat pemberitahuan, dia dapat di pindahkan ke kamar yang kelas atas.

Kamar kelas atas di rumah sakit utama ibu kota selalu sangat sulit di dapatkan, mempunyai uang pun belum tentu bisa mendapatkannya, setelah berpikir dia baru mengetahui alasannya.

Karena kartu hitam itu.

Meskipun dia tahu kehebatan keluarga Huo, tetapi dia tidak menyangka bahwa tempat ini pun terlibat.

Setelah mengurus semuanya, Judy Shi berdiri di depan ranjang rumah sakit, melihat orang tua yang tertidur tenang itu, hatinya yang merasa tidak tenang akhirnya merasa lega.

Selanjutnya hanya perlu mencari ginjal yang cocok, maka keadaan neneknya akan membaik.

Dia berada di kamar itu sesat, ketika akan pergi, ponselnya berbunyi, Mandy Xing yang menelepon.

Judy Shi melihat dengan datar layar ponsel yang berkelip, lalu setelah merasa orang di seberang sana sudah tidak sabar dia baru mengangkatnya.

"Apa yang kamu lakukan?! Mengapa lama sekali baru mengangkat telepon.

Nada bicara Mandy Xing sangat tidak baik, di matanya juga penuh dengan kemarahan.

"Ada apa?"

"Selanjutnya sering-sering jalan-jalan dengan Audrey, rumah keluarga Huo tidak semua orang dapat memasukinya, aku dengar Visco Huo belum menikah, bila kamu bertemu dengannya, sering-sering katakan hal-hal baik tentang Audrey, bila hal ini bisa berhasil, urusan nenekmu aku akan tanggung semuanya, selanjutnya di sana kamu juga mempunyai teman...."

'Audrey' yang di ucapkan di mulut Mandy Xing adalah putrinya, anaknya muda dan cantik, tetapi pandangan matanya sangat tinggi,

Belum selesai berbicara, Judy Shi sudah tahu apa maksud ibu dan anak ini.

Setiap hari Audrey melaku kan hal yang tidak-tidak, masih muda tapi kisah cintanya sudah bisa di tulis menjadi sebuah buku, tetapi masih ribut ingin mencari orang yang luar biasa untuk dinikahi.

Visco Huo adalah adik sepupu Vinsen Huo, rupanya sangat tampan, tetapi terkenal sebagai palyboy, laki-laki yang telah banyak bertemu dengan wanita-wanita cantik ini, masih perlu menyuruhnya menjodohkannya dengan Audrey Shi?

Ini berdasarkan pernikahan konyol ini atau karena wajahnya?

Mau cari mati sendiri silahkan, dirinya tidak mau ikut campur.

Mata Judy Shi menjadi dingin, "Nyonya Xing, tampaknya kamu tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang putri mu. Tidak peduli seberapa buruk Visco Huo, dia juga keturunan dari keluarga Huo. Dia lulus dari sekolah bergengsi top dunia, kekayaan yang tak terhitung jumlahnya, sementara Audrey Shi sejak sekolah menengah tidak sekolah lagi, bisa masuk perguruan tinggi itu juga karena kalian menggunakan uang, hal-hal yang telah di lakukan selama bertahun-tahun semua orang tahu, menurut mu seberapa besar kemungkinan Visco Huo dapat menyukainya?

Perkataan ini membuat darah Mandy XIng naik, tetapi dia justru tidak dapat menemukan kata-kata untuk membantahnya.

Jejak kekejaman melintas di matanya, dia meremas telepon dengan erat di tangannya, ingin memotong telepon menjadi dua.

"Judy Shi! Kamu sudah berani ya! Berani sekali berbicara seperti ini kepadaku! Kamu ingin orang tua itu segera mati?!"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

457