Bab 12 Hari Ini Tidak Perlu Bangun

by LA Girl 10:11,Dec 27,2019
Rachel Xia membuka besar matanya, walaupun terhadap masalah macam cowok cewek ini, dia masih belum begitu mengerti, tapi pada dasarnya juga dapat menebak apa maksud perkataan Bryan Mo ini.

Tangan besar Bryan Mo langsung menembus baju tidurnya Rachel Xia, baru siap-siap mau memegang badan rentannya.

Dan dari luar pintu telah menyebar kemari suara ketuk pintu.

Bryan Mo keningnya mengerut, “Siapa?!”

Suara ini mengagetkan Rachel Xia sampai mengigil.

“Tuan muda, anda sudah lupa, hari ini ada rapat Direktur Jendral, segera sudah mau mulai.” Dari luar pintu menyebar kemari suara Edison Yu.

Bryan Mo benar-benar telah melupakan hal ini!

Rapat Direktur Jendral hari ini sudah di pastikan pada saat di Amerika juga.

Rachel Xia senang diam-diam, kalau dia mau pergi rapat, seharusnya tidak akan menyiksa dirinya lagi?

“Senang apaan? Dapat menghindar hari ini, kamu masih dapat menghindar yang besok?!” Bryan Mo mengaum rendah.

Rachel Xia segera merentangkan kuat-kuat mulutnya, “Bukankah kamu masih harus rapat? Cepatan pergi.”

Bryan Mo juga benar-benar tidak meneruskannya, dia selalu seorang yang suka gila bekerja.

Dia bangun turun dari ranjang dan pergi ke kamar mandi, sebentar kemudian pergi ke ruang pakaian lagi, tunggu sampai saat keluar lagi, sudah selesai ganti pakaian jas yang lurus rapi.

Pakaian jas setelan yang sesuai menonjolkan bentuk tubuhnya semakin sempurna, Rachel Xia duduk di atas ranjang memusatkan pandangan melihatnya.

Mengenangkan kembali Bryan Mo tadi masih siap-siap di ranjang mau “memakan” dia, dalam otak Rachel Xia tanpa sengaja telah muncul empat huruf: Manusia berhati binatang.

Bryan Mo tidak melihat Rachel Xia, berjalan langsung ke arah depan pintu.

“Eh!” Rachel Xia terlompat dari mulut.

Bryan Mo menghentikan langkah kaki, “Ada urusan?”

“Ituuu, aku disini sudah jemu banyak hari, ingin keluar jalan-jalan.” Rachel Xia berkata pelan-pelan, tidak berani membuat marah tuan ini.

Rachel Xia menunggu jawaban Bryan Mo dengan tenang.

Bryan Mo berhenti berapa detik, langsung membuka pintu jalan keluar, apapun juga tidak bicara!

“Apaan! Tidak pernah ketemu cowok yang begitu tidak sopan!” Rachel Xia mengambil satu bantal
melemparnya ke arah pintu.

Dia bertiduran kembali, rumah sebesar apa tinggal banyak hari juga akan bosan, apalagi, dia dari pembawaan sudah tidak dapat menahan di rumah, tidak keluar main akan terpengap mati!

Suara bunyi Hp berdering.

Rachel Xia mengambil Hp sendiri, satu nomor asing, dia tidak mengangkatnya, pada akhirnya pihak sebelah telah menelepon sekali lagi, Rachel Xia ini baru menekan tombol pendengaran.

“Hallo!”

“Rachel, kamu kenapa tidak mengangkat telepon aku?” Dalam telepon menyebar keluar suara Oliver Gong.

“Ha? Kamu keponakan besar!” Melampiaskan amarahnya ke keponakan raja iblis besar ide bagus juga.

“Enyah sana!”

“Awas kamu aku beritahu paman kamu, menyuruh dia pukul sampai pantat kamu berbunga, cepat, panggil sekali bibi untuk dengar!” Rachel Xia seketika itu juga telah datang semangat.

“Aduhhh, Nyonya Besar, aku sudah sangat lelah, kamu jangan menyiksaku lagi! ”

“Lelah? Apakah kamu telah...?”

“Rachel Xia!” Oliver Gong telah marah.

“OK, Ok, Ok, kamu berbicara, tidak mengoda kamu lagi.”

“Paman aku kali ini benar-benar marah, sampai Hp aku juga tidak dapat memakai, ini juga harus melarikan keluar dengan diam-diam mengunakan telepon umum, kamu bilang gimanapun juga aku seorang artis besar, tak sangka melarikan keluar dengan diam-diam mengunakan telepon umum, dilihat orang bisa jadi gimana?”

“Aku juga tidak lebih baik sampai kemana, Hah,” Rachel Xia tiba-tiba terpikir sesuatu, “Aku tanya kamu, nyonya siapa?”

“Nyonya?”

“Betul, Pengurus Yu bilang apa nyonya gitu, siapa? ”

“Oh, kalau itu mungkin nenek aku.”

“Nenek?” Rachel Xia mendengar panggilan nama ini, merasa aneh dan ada sedikit rasa senang.

“Kamu ketawa apa, itu ibu paman aku, umur dia lebih kecil sepuluh ke atas daripada kakek aku, suami tua istri muda, kamu mengertinya, kalau ibu aku masih hidup, dibanding ibu aku lebih berapa umur saja.”

“Oh, begitu.”

“Aku beritahukan kamu, nenek kecil aku ini adalah seorang peranan jahat, dia mendidik pamanku dengan disiplin keras, aku dibelakangannya selalu panggil dia nenek sihir, pada saat kamu dan paman aku sudah pendaftaran pernikahan, kira-kira juga tidak akan membiarkan dia tahu, tapi kamu juga harus sedikit hati-hati.”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

520