Bab 5 Perencanaan Baru

“Dia adalah seorang GAY, tetapi kamu tidak boleh sembarangan bicara, sebelumnya ada berita pernah meliput, wartawan yang meliput berita itu semuanya dipecat, koran dan majalah semuanya bangkrut, jadi, kamu tahu akibatnya.”

Rachel Xia menelan kembali perkataan didalam mulut, dia semalam jelas-jelas melakukan terhadap dia……

“Kamu juga tidak perlu takut, dia seharusnya juga tidak akan bagaimana terhadap kamu, masalah ini adalah kesalahan aku, paling tidak membiarkan dia memukul aku sekali.”

Oliver Gong kelihatan teguh dan tidak tergoyahkan demi keadilan.

“Dia masih bisa memukul orang?”

Masyarakat peradaban, masih boleh memukul orang? Lagi pula, Oliver Gong sudah umur dua puluh satu tahun, masih bisa dipukul oleh orang tua?

“Ini menyangkut lagi rahasia yang lain dirumah kami, paman aku ada sifat kekerasan, pada saat mau berbicara soal perceraian, kamu harus sangat berhati-hati, membuat dia marah, akan sangat kacau.”

Mulut Rachel Xia membuka lebar, segera bisa langsung memasuki satu butir telur ayam!

Dia ini sudah menikah dengan orang macam apa!

“Rachel, sebenarnya kemarin malam……”

Oliver Gong masih bersiap-siap berbicara apa, luar pintu sudah menyebar suara pengurus Crystal Palace Edison Yu, “Tuan muda kecil, tuan muda berkata menyuruh anda segera ke kota S syuting, tidak boleh menunda, manager anda Cliff Lu sudah menunggu anda diruang tamu.”

Rachel Xia melihat-lihat laki-laki didepan pintu yang berumur sekitar lima puluh tahun, kemudian melihat lagi wajah Oliver Gong yang sangat tidak bersedia.

“Aku sudah tahu akibatnya akan seperti ini, baiklah, jika begitu aku pergi dulu, ada masalah mengirim wechat untuk aku!” Oliver Gong sangat tidak bersemangat bangun berdiri, berjalan ke arah depan pintu.

Oliver Gong yang berjalan keluar pintu, pandangan matanya segera redup, dia memakai ujung mata melihat kearah kamar sebentar, dalam pandangan mata penuh dengan kecewa dan kehilangan.

Rachel Xia duduk diatas ranjang, mengoyangkan dua kaki dengan santai, seperti sedang memikirkan sesuatu.

Oliver Gong dalam hati memutuskan, melangkah cepat pergi meninggalkan.

Hp diatas ranjang dengan mendesak berbunyi, Rachel Xia berjalan kesana, mengambil hp, melihat nomor yang muncul diatas layar, tidak tahan memutar bola mata.

Tetapi dia masih tetap mengangkat telepon, “hallo!”

“Rachel, kamu ada dimana? Satu keluarga mencari kamu sudah hampir mau gila!”

“Maaf, sudah membuat kalian kecewa, aku masih belum mati.”

“Rachel! Kamu bicara perkataan apa ini? Rachel, aku yang bersalah kepada kamu, aku tidak seharusnya……hais……tetapi, kamu benar-benar jangan menyalahkan Michelle, dia juga adalah korban, malam itu aku yang minum terlalu banyak……”

“Berhenti! Hentikan ! dia adalah korban? Jika begitu aku adalah apa? Elvis Nan, kamu beritahu aku, aku adalah apa?”

Dia dan dia sejak lahir sudah kenal, sejak kecil sudah dijodohkan, dari mulai masuk taman kanak-kanak, Elvis Nan sudah memberitahu orang lain kemana-mana, Rachel Xia adalah tunangan aku, adalah istri masa depan aku.

Telepon bagian sana menyebar sesaat kediaman, “Rachel……aku……”

Rachel Xia baru mau membuka mulut bicara, sudah mendengar telepon bagian sana menyebar suara tangisan, suara tangisan ini, panggilnya sangat sengsara, sampai dia yang dibatasin oleh telepon saja sudah tidak tega ingin masuk dari telepon pergi menghibur orang itu!

“Kakak Elvis, apakah kakak masih tidak ingin memaafkan aku, semuanya adalah salah aku, semuanya adalah salah aku, kamu menyuruh kakak perempuan pulang saja, aku pergi, aku pergi masih tidak bisa kah?”

“Michelle, kamu jangan menyalahkan diri sendiri lagi, masalah ini adalah kesalahan aku.”

Rachel Xia hanya merasa ada seribu ekor kuda rumput berlari melewati dada dia, dia langsung mematikan telepon!

Ayah sudah menyetujui masalah pernikahan mereka, masih menayangkan ini untuk siapa lihat?

Rachel Xia dengan erat menggenggam hp, sebuah perencanaan timbul dan berputar di otak dia.