Bab 12 Tuan Muda Ketiga Menyindir Keponakan: Berikan Dukungan Untuk Kakak Iparmu!

by Kang Minrae 11:25,Apr 12,2024
“Ini adalah dokumen yang baru dikirim oleh kepala sekolah melalui email padaku.” Im Minseo mengetuk meja dan berkata, “Ada orang yang mengirimkan pesan seperti ini kepada kepala sekolah dan Dinas Pendidikan, orang itu mengatakan kalau kamu tidak mengajar sesuai dengan kurikulum, tidak bertanggung jawab dan bahkan tidak memberikan pekerjaan rumah kepada murid, sangat menyesatkan murid-murid.”

Mendengar hal ini, Lim Yoora pun langsung merasa tercengang.

“Direktur Im, aku memang tidak banyak memberikan PR dan ada sesekali tidak memberikan PR. Tapi, semua itu ada alasannya. Contohnya ketika baru saja selesai ujian dan tidak mempunyai bahan pelajaran baru di hari itu, maka aku pun akan membiarkan murid-murid untuk beristirahat sejenak. Selain itu, aku selalu mengajar dengan penuh semangat dan ketat sesuai dengan kurikulum, juga mengurangi beban yang ada.”

Melihat Lim Yoora yang masih membela diri, raut wajah Im Minseo pun langsung berubah menjadi dingin, “Mengurangi beban memang bagian dari filosofi pengajaran kita. Tapi, Guru Lim, kamu masih kurang pengalaman dan masih harus banyak belajar dengan para guru yang lain. PR merupakan sebuah proses dalam memantapkan pengetahuan. Menurutmu, apakah murid-murid boleh tidak mempunyai PR?”

“Direktur Im, aku ada memberikan PR. Hanya saja, banyak PR yang sudah diselesaikan sebelum jam pulang sekolah.”

“Ketika mempelajari bab baru dan pembelajaran setelah kelas, aku selalu mengikuti dokumen yang ada dengan ketat dan bersemangat, mengendalikan semuanya dalam waktu 45 menit.”

“Dengan begitu, mereka bisa menyelesaikan semua PR dan bisa mempelajari ulang setelah pulang ke rumah, orang tua wali juga tidak perlu menemani dalam membuat PR, bukankah itu semua jauh lebih meringankan?”

Mendengarkan penjelasan dari Lim Yoora, Im Minseo pun merasa semakin jengkel, “Tidak bisakah kamu berikan PR lebih banyak kepada mereka? Buat apa berkata panjang lebar seperti ini?!”

Bertahun-tahun dia menjabat sebagai pengurus, ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan guru baru yang tidak mendengarkan perkataannya!

Lim Yoora menahan amarahnya, tapi dia tetap berkata dengan datar, “Direktur Im, aku takut nanti setelah memberikan PR dan merasa terlalu banyak, orang tua wali akan kembali melaporkanku.”

Im Minseo hanya merasa Lim Yoora membantahnya, wajahnya pun langsung berubah menjadi semakin dingin dan memerintah, “Pokoknya, kamu harus memberikan sebuah dokumen penjelasan di grup obrolan orang tua wali. Belajar dari guru yang lain, berikan PR dan tambahkan beberapa kata sandi, apa itu PR mandiri, beberapa pengembangan literasi dan lain sebagainya… harus memberikan PR dan jangan biarkan orang lain menghujat!”

Lim Yoora sangat tidak bisa menerimanya, tapi karena kesenjangan jabatan yang ada, dia pun hanya bisa mengiyakan.

Saat ini, ekspresi Im Minseo baru sedikit mereda, “Satu lagi, mengenai pemungutan suara guru terbaik di internet, karena masih ada waktu satu minggu, maka kamu harus mendapatkan suara dari pada kerabat dan kolega.”

“Untuk saat ini, peringkat kedua dari guru honorer sekolah dasar sudah melampauimu. Kamu harus segera pikirkan cara untuk menang, jangan permalukan citra sekolah kita.”

“Baik, aku mengerti.” Lim Yoora menyahut dengan lesu, kemudian meninggalkan ruangan Im Minseo.

Setelah kembali ke mejanya, dia pun merasa sedikit tertekan.

Choi Eunsu sudah sedari tadi menunggunya, setelah mengetahui alasan Im Minseo memanggilnya, emosinya pun kembali meledak.

“Kenapa orang tua wali itu seperti ini! Atasan menginginkan untuk pengurangan beban, sedangkan orang tua wali malah ingin menambah tekanan, mereka bersatu dalam menekan guru! Benar-benar bagaikan buah simalakama!”

Lim Yoora menarik tangan Choi Eunsu dan berkata, “Ssh! Hentikan.”

“Jelas-jelas seperti itu!” Choi Eunsu memberikan lirikan sinis.

“Aku bisa memberikan penjelasan di grup obrolan mengenai masalah orang tua wali itu, yang aku pusingkan saat ini adalah masalah pemungutan suara.”

Lim Yoora tersenyum dengan tak berdaya, “Aku tidak menyangka menjadi guru pada zaman sekarang masih harus belajar untuk mendapatkan dukungan suara.”

Choi Eunsu juga memusingkan hal ini, tapi karena ini adalah tuntutan pekerjaan, maka dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Dia pun mengirimkan berbagai tautan di sosial medianya.

“Halo semuanya, nomor 5 adalah guru cantik dari sekolah kita, dia juga sahabatku, mohon untuk semuanya membantu memberikan dukungan! Setiap orang bisa memberikan tiga suara di setiap harinya! Bantulah aku!”

Selesai menulisnya, Choi Eunsu pun mengirimkan ke beberapa grup obrolan, lalu mengirimkan beberapa hadiah untuk membuat semua orang membantu memberikan dukungan.

Melihat Choi Eunsu yang bersemangat membantu dirinya mengumpulkan suara, Lim Yoora pun merasa tidak enak hati, dia juga mengirimkan pesan tersebut ke beberapa teman baiknya di Kakaotalk, kemudian juga mengirimkannya ke Lee Yonghoon.

Setelah mengirimnya, Lim Yoora pun kembali merasa tidak enak hati dan bergegas menarik kembali pesannya.

Namun, siapa sangka Lee Yonghoon langsung membalas, “?”

Membaca balasan pesan Lee Yonghoon, Lim Yoora langsung menggigit bibirnya.

Ada apa dengan orang ini? Bagaimana dia bisa secepat itu membaca pesannya?

Apakah kebetulan sedang memegang ponselnya?

Choi Eunsu melihat kebingungan Lim Yoora dalam membalas pesan, berulang kali dihapus olehnya dan kembali mengetiknya lagi, Choi Eunsu sudah tidak tahan lagi melihat sikapnya, dia pun langsung merebut ponselnya.

“Dia paman ketiganya Lee Jiwoon?”

Lim Yoora mengangguk.

Choi Eunsu pun kembali mengirimkan tautan tadi tanpa berpikir panjang, kemudian kembali mengirimkan pesan suara.

“Aku adalah sahabatnya Yoora, Choi Eunsu. Aku sampaikan apdamu, istrimu sekarang sedang berpartisipasi dalam kompetisi guru terbaik di komplek, dia sudah hampir kalah pada urutan kedua! Aku bertanya padamu, maukah kamu membantunya?! Cepatlah, sebarkan tautan ini kepada orang-orang yang ada di sekitarmu untuk mendapatkan dukungan!”

Selesai berkata, Lim Yoora bergegas merebut kembali ponselnya, kemudian memelotot ke arah Choi Eunsu, “Eunsu, dia ini lebih tua. Tidak boleh berkata dengan nada seperti itu padanya.”

“Aku tidak peduli! Dia itu suamimu sekarang, jadi kedudukannya sama denganku! Selain itu, menjadi suami dari sahabatku setidaknya aku harus puas dengan penampilannya, pantas atau tidaknya dia bersama denganmu.”

Choi Eunsu menarik kursi panjang, kemudian duduk di sana.

Mendengar hal ini, Lim Yoora pun langsung memeluk Choi Eunsu dengan terharu, “Kamu yang terbaik untukku.”

Tidak ada seorang pun anggota keluarga yang baik padanya.

Choi Eunsu langsung mengangkat kepalanya dengan sombong, “Tentu saja! Sahabat itu harus selamanya!”

Ting!

Lee Yonghoon membalasnya.

Choi Eunsu memberikan isyarat kepada Lim Yoora untuk segera membaca pesannya.

Lim Yoora terlihat sedikit gugup, dia bertanya-tanya, akankah Lee Yonghoon merasa dia sangat merepotkan?

Dalam kesannya Lim Yoora, Lee Yonghoon adalah seorang senior yang tidak pernah tersenyum, dia orang yang sangat luar biasa, diam-diam bisa menyelesaikan proyek besar dengan harga miliaran.

Dulu, ketika Keluarga Lee mengadakan perjamuan, Lim Yoora pun hanya berani menganggukkan kepala padanya dari kejauhan, dia sama sekali tidak berani berbicara dengan Lee Yonghoon.

Lim Yoora juga bertanya-tanya, akahnkah tindakan mereka seperti ini akan membuat Lee Yonghoon berpikir mereka sangat kekanak-kanakan?

Setelah membuka layar ponselnya, Lim Yoora pun membaca balasan yang sangat singkat.

“Aku menjamin akan menyelesaikan tugas!”

Membaca pesan tersebut, Lim Yoora pun menghelakan napas lega, lalu memperlihatkan balasan tersebut kepada Choi Eunsu.

Choi Eunsu hanya melirik sekilas saja, lalu mendengus, “Siapa yang tidak bisa membual! Yang paling penting adalah melihat tindakannya! Tidak akan mudah untuk melewati rintangan dariku!”

Choi Eunsu bahkan tidak terlalu tertarik dengan Lee Jiwoon.

Bagi Choi Eunsu, tidak ada seorang pun yang pantas untuk bersanding dengan Lim Yoora.

……

Di sisi lain, setelah Lee Yonghoon mendapatkan tautan tersebut, dia pun mengernyit sejenak.

Song Minsok yang ada di sampingnya meliriknya sekilas dan merasa bingung.

Proyek besar?

Sepertinya proyek yang mampu membuat Tuan Muda Ketiga mengerutkan keningnya sudah berlalu beberapa tahun!

Setelah membaca tautan dengan penuh serius, hal pertama yang dilakukan oleh Lee Yonghoon adalah mempostingnya di laman sosial medianya, “Dukung nomor 5! Setiap orang harus memberikan dukungan sebanyak tiga kali setiap harinya! Yang tidak memberikan dukungan sama saja dengan tidak menghargaiku!”

Isi postingannya sangat ringkas, sangat sesuai dengan gayanya Lee Yonghoon, tapi mempunyai kekuatan yang menggemparkan.

Tautan baru saja diposting di laman sosial medianya dan langsung mendapatkan jempol dari 300 orang lebih.

Satu per satu mendukung nomor 5, mereka bahkan meninggalkan komentar di postingan Lee Yonghoon.

“Sudah.”

“Sudah memberikan tiga dukungan, besok lagi! Janji akan menyelesaikan tugas!”

“Tuan Muda Ketiga, Akuntan Lim sudah memberikan tiga dukungan.”

“Tuan Muda Ketiga, aku Woojin dari Cakeshop Seoul Distrik Utara, sudah memberikan tiga dukungan.”

……

Selesai mempostingnya, Lee Yonghoon pun kembali mengirim tautan ke beberapa grup obrolan yang dikenal baik olehnya.

“Nomor 5 adalah istriku, setiap orang harus memberikan tiga suara setiap hari! Tidak boleh ketinggalan!”

Menandai @Jeon Taekwoon @Hong Jisuk, “Minta seluruh keluarga, pelayan rumah dan semua karyawan perusahaan untuk memberikan suara!”

Jeon Taekwoon dan Hong Jisuk tak berdaya.

Lalu, Lee Yonghoon pun kembali mengirimkan tautan ke beberapa kerabat.

Dia mengirimkan kepada Tuan Besar Lee, “Ayah, berikan suara dukungan kepada Yoora sehari tiga suara.”

Setelah terdiam sejenak, Lee Yonghoon pun menyipitkan matanya dan kembali mengirimkan tautan kepada Lee Jiwoon.

“Nomor 5, bantu dan berikan suara untuk kakak ipar ketigamu!"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

40