Bab 4 Negosiasi Persyaratan, Berikan Mahar
by Kang Minrae
11:25,Apr 12,2024
“Katakan saja. Bodoh, sangat wajar kalau ada persyaratan sebelum menikah,” ujar Lee Yonghoon seraya menghelakan napas lega dengan diam-diam.
Lim Yoora tercengang.
Dia tidak menyangka sosok tokoh besar yang ditakutkan oleh orang-orang di Seoul ini begitu mudah diajak berbincang?!
Setelah menarik napas dalam-dalam, Lim Yoora mulai menjelaskan, “Aku ingin satu rumah, tidak perlu luas, seperti apartemen kecil saja sudah cukup. Lalu, sertifikat kepemilikan atas rumah itu harus dengan namaku, aku tidak ingin tinggal di rumah keluargamu setelah menikah, cukup tinggal di apartemen kecil itu saja. Jika bercerai nanti… rumah itu harus menjadi milikku.”
Dia hanya ingin menjamin ketenangan di masa nanti.
Mendengar kata ‘cerai’, hati Lee Yonghoon pun tersentak dan langsung bertanya, “Lalu, apa persyaratan keduanya?”
“Ketika menikah, aku juga ingin mengubah domisiliku.”
Dia benar-benar tidak ingin terlibat terlalu lama lagi dengan keluarganya, oleh karena itu dia membutuhkan sebuah rumah untuk pindah domisili.
Namun, Lim Yoora tidak mengatakan alasan ini.
Sekitar beberapa menit kemudian, Lim Yoora baru mendengarkan suara lembut dari Lee Yonghoon.
“Yoora, kamu tenang saja, meskipun aku cacat, tapi aku masih mempunyai uang untuk membelikan rumah untukmu.” Lalu, dia pun melirik Song Minsok sekilas.
“Segera ubah nama atas kepemilikan rumah di Dolly Bay dengan nama istriku.”
“Baik.” Song Minsok mengiyakan, kemudian langsung menelepon anak buahnya.
Mendengar hal ini, mata Lim Yoora pun langsung membelalak.
Dolly Bay, bukankah itu komplek perumahan yang dekat dengan sekolahnya?
Itu merupakan lokasi yang sangat elit, harga seunit rumah meski tergolong kecil juga berada di atas puluhan miliar, tapi Lee Yonghoon memberikannya begitu saja?
Dalam kebingungannya, mobil pun tiba di depan Kantor Catatan Sipil.
Lim Yoora baru saja turun dari mobil, tapi langsung ada pria gemuk yang berlari mendekat dengab terburu-buru, kemudian memberikan sebuah dokumen kepada Song Minsok.
“Minsok-ssi, sudah… sudah selesai dengan sistem tercepat.”
Song Minsok melirik sekilas, kemudian memberikan kepada Lim Yoora menggunakan kedua tangannya dengan penuh hormat, “Nyonya, ini adalah sertifikat rumah yang diberikan Tuan Muda Ketiga kepadamu, bawalah ini. Selain itu, berkas Nyonya juga sudah diambil dari rumah Anda, nanti akan diurus sekaligus.”
Mendengar hal ini, Lim Yoora pun merasa sangat terkejut dan tak bisa berkutik, dia hanya bisa menerima sertifikat rumah itu dengan tercengang.
Beberapa hari ini, hatinya sangat ketakutan, seperti berada di tengah tali yang menggantung di ketinggian dan sekarang dirinya sangat sulit untuk turun.
Dia tidak pernah terpikirkan kalau perasaan aman yang sulit didapat ini akan diberikan oleh paman ketiganya Lee Jiwoon padanya.
Hati Lim Yoora merasa gundah, dia mengatupkan bibirnya dan berkata, “Aku akan memperlakukanmu dengan baik.”
“Baik,” ujar Lee Yonghoon diam-diam tersenyum bahagia.
Lim Yoora mendorong kursi roda Lee Yonghoon masuk ke dalam Kantor Catatan Sipil, di bawah panduan jalan oleh Song Minsok, mereka pun langsung berhasil mendaftarkan pernikahannya.
Sepanjang perjalanan ini, kepala Lim Yoora merasa seperti putar-putar, dia tidak menyadari kalau pria yang berwajah dingin tersebut menampakkan senyum bahagia ketika sedang melakukan pemotretan foto pernikahan.
Sebuah buku nikah berwarna merah berada di tangannya, tapi buku itu langsung diambil oleh Lee Yonghoon ketika dirinya masih belum sempat membukanya.
“Dokumen ini perlu diberikan kepada Song Minsok untuk mengurus pemindahan domisilimu. Sekarang, aku akan mengantarmu pulang untuk mengambil barang-barang yang diperlukan.”
Lee Yonghoon menjelaskan dengan serius, tapi di dalam hati dia berkata, “Bercanda! Kalau kamu yang simpan, bukankah akan mempermudahkan dirimu untuk mengajukan cerai?!”
Bercerai itu tidak mungkin!
Mendengar hal ini, Lim Yoora hanya mengiyakan sambil mengangguk.
Mobil pun segera tiba di kediaman Keluarga Lim.
Tiba di depan pintu vila Keluarga Lim, Lim Yoora sama sekali tidak meminta Lee Yonghoon untuk menemaninya masuk, melainkan hanya mengatakan dirinya akan segera keluar.
Baru saja kakinya melangkah masuk ke dalam ruang tamu, Lim Yoora pun langsung melihat kedua orang tuanya sedang duduk di sofa menunggunya.
“Ayah, Ibu, aku pulang untuk mengambil barang.” Sambil berkata, Lim Yoora langsung berbalik badan dan hendak naik ke lantai dua.
“Berhenti!” Lim Taemin berdiri dan memanggilnya.
Lim Yoora baru saja berdiri dan belum sempat untuk merespon, ibunya pun langsung menghampiri dengan wajah marah dan menamparnya.
Piak! Suara renyah itu terdengar di seluruh ruang tamu, lalu terdengar suara kejam yang menusuk.
“Lim Yoora, kenapa kamu begitu murahan! Bisa-bisanya kamu merangkak ke atas ranjang paman ketiganya Lee Jiwoon, kamu sungguh tidak tahu malu! Tindakanmu seperti ini, apa masih memungkinkan untuk menikah dengan Keluarga Lee?!”
Lim Yoora tersenyum menyindir, mereka hanya mementingkan Lim Yoonseo tidak bisa menikah dengan Keluarga Lee.
Awalnya, kedua orang tuanya mengatur rencana untuk menghancurkan kesuciannya agar adiknya yang bernama Lim Yoonseo bisa menggantikan dirinya untuk menikah dengan Lee Jiwoon.
Meski sudah mengetahui pemikiran keluarganya sejak awal, tapi tetap saja Lim Yoora merasa sakit hati saat ini.
Semakin dipikirkan, dia merasa semakin tersiksa, dia pun tidak bisa menahan diri untuk membela dirinya, “Aku tidak merangkak ke ranjang paman ketiganya Lee Jiwoon, aku juga korban di sini.”
“Korban? Korban apanya!” Suara Yang Hyunhee meninggi, “Tidak ada kucing yang akan menolak ikan! Kamu dan Lee Jiwoon masih belum menikah, tapi kamu sudah menginap di rumahnya. Kalau kamu sendiri tidak menghormati dirimu sendiri, bagaimana bisa membuat orang lain menghormatimu?!”
“Tapi, apakah kamu tidak sadar kenapa aku bisa pergi menginap di rumah orang lain?” Lim Yoora menatap ibunya dengan mata memerah, nada bicaranya lebih keras dari biasanya.
Dia ingin melihat apakah ada rasa bersalah di wajah ibunya atau tidak, tapi sayangnya sama sekali tidak ada.
Pada saat ini, dia benar-benar sudah muak!
Sudah muak menerima penghinaan dari kedua orang tuanya!
Melihat putrinya yang selama ini kalem dan tiba-tiba berkata kasar seperti ini, Yang Hyunhee pun menjadi semakin marah, “Apa maksud dari tatapanmu? Apa kamu masih sehat? Kamu sudah mengacaukan urusan Direktur Go dan kami masih harus menggantikan dirimu untuk membereskannya!”
Sambil berkata, lagi-lagi Yang Hyunhee mengangkat tangannya.
Namun kali ini, Lim Yoora langsung menangkap pergelangan tangan Yang Hyunhee yang hendak mendarat, “Ibu, Tuan Muda Ketiga ada di depan! Apa kamu yakin ingin memukul wajahku hingga membengkak?”
Yang Hyunhee memang pernah mendengar nama panggilan Tuan Muda Ketiga. Dia pun menarik tangannya dengan enggan, kemudian Lim Yoora langsung berlari ke lantai dua untuk mengemas barang-barangnya.
Barangnya tidak banyak, lagi pula tidak ada barang yang berharga juga.
Dia tidak membawa barang-barang serta pakaian bekas dari adiknya, dia hanya membawa beberapa dokumen bahan ajaran serta sertifikat yang penting, juga dokumen penting lainnya.
Begitu turun dari atas, suara kejam dari Lim Taemin pun terdengar.
“Orang lain menikahkan anaknya, begitu pula denganku. Tapi kenapa putriku menikah bagaikan pecundang? Aku tanya padamu, di mana maharnya?”
Selesai berkata, kebetulan sekali Lee Yonghoon didorong masuk ke dalam oleh Song Minsok, tatapan matanya di balik lensa kacamata langsung menjadi dingin ketika melihat setengah pipi Lim Yoora memerah.
Lim Yoora tercengang melihatnya.
Song Minsok merasakan tatapan yang tidak beres dari tuannya, dia pun bergegas maju dan menghadang di hadapan Lee Yonghoon, lalu bergegas menjelaskan, “Tuan Muda Ketiga khawatir barang-barangmu banyak, jadi ingin masuk untuk membantumu.”
Mata Lim Yoora memerah, pipinya juga terasa panas karena tamparan ibunya tadi, dia merasa dirinya sangat memalukan, tapi tidak berani untuk menatap Lee Yonghoon, jadi dia tidak menyadari tatapan dingin tersebut.
Dia membawa tas kecil dan bergegas berlari ke sampingnya Lee Yonghoon, lalu memegang kursi rodanya dan berkata, “Aku sudah selesai, ayo kita pergi.”
Setelah itu, dia pun hendak mendorong Lee Yonghoon pergi.
“Tidak perlu buru-buru.” Pada saat ini, Lee Yonghoon mengangkat tangannya, jari-jarinya yang lentik mendorong kacamatanya yang ada di pangkal hidung, berkali-kali dirinya mengingatkan untuk tetap menjaga citra orang berpendidikan, dia pun tersenyum ke arah orang tuanya Lim Yoora.
Namun, senyum ini malah membuat orang tuanya Lim Yoora merinding.
Lee Yonghoon sudah meredakan emosinya yang hendak membunuh tadi, dia menepuk punggung tangan Lim Yoora dan berkata, “Apa yang dikatakan orang tuamu sangat masuk akal. Menikahkan putri harus ada mahar, sangat masuk akal. Aku yang tidak memikirkan hal ini dengan baik.”
“Tuan Muda Ketiga.” Lim Yoora berkata dengan cemas, dia sama sekali tidak ingin memberikan keuntungan bagi sekelompok serigala liar ini.
Lee Yonghoon tetap menepuk punggung tangannya dan berkata dengan suara lembut, “Aku mengerti.”
Lalu, Lee Yonghoon pun berkata kepada Lim Taemin, “Menurut Ayah, berapa mahar yang pantas?”
Sebenarnya, mulut Lim Taemin memang sangat kasar, dia sama sekali tidak terpikirkan untuk meminta mahar dengan orang kejam yang dirumorkan oleh penduduk Seoul.
Meskipun orang ini cacat dan tidak mempunyai hubungan dengan orang yang berkuasa di Perusahaan Besar Lee, tapi dia tetap mempunyai kekuatan di sana.
Dia bukan orang yang bisa diprovokasi oleh Lim Taemin.
Dia pun berkata dengan senyum kaku, “Terserah Tuan Muda Ketiga saja. Lihat saja pasaran berapa sesuaikan saja.”
Lee Yonghoon mengangguk seolah-olah sedang mempertimbangkannya.
“Tadi pagi, aku sudah mengiyakan Yoora untuk memberikan satu unit rumah di Dolly Bay. Akan kupikirkan kembali apa lagi yang bisa ditambahkan di dalam seserahan.”
Kali ini, Lim Yoonmi yang sedang berjalan ke ruang tamu seraya menguap pun langsung membelalakkan matanya ketika mendengar perkataan ini.
“Rumah di Dolly Bay? Itu adalah kawasan perumahan elit di Seoul!”
Dia merangkul lengan ibunya dengan semangat dan berkata dengan manja, “Mami, aku ingin tinggal di sana!”
Lim Yoora tercengang.
Dia tidak menyangka sosok tokoh besar yang ditakutkan oleh orang-orang di Seoul ini begitu mudah diajak berbincang?!
Setelah menarik napas dalam-dalam, Lim Yoora mulai menjelaskan, “Aku ingin satu rumah, tidak perlu luas, seperti apartemen kecil saja sudah cukup. Lalu, sertifikat kepemilikan atas rumah itu harus dengan namaku, aku tidak ingin tinggal di rumah keluargamu setelah menikah, cukup tinggal di apartemen kecil itu saja. Jika bercerai nanti… rumah itu harus menjadi milikku.”
Dia hanya ingin menjamin ketenangan di masa nanti.
Mendengar kata ‘cerai’, hati Lee Yonghoon pun tersentak dan langsung bertanya, “Lalu, apa persyaratan keduanya?”
“Ketika menikah, aku juga ingin mengubah domisiliku.”
Dia benar-benar tidak ingin terlibat terlalu lama lagi dengan keluarganya, oleh karena itu dia membutuhkan sebuah rumah untuk pindah domisili.
Namun, Lim Yoora tidak mengatakan alasan ini.
Sekitar beberapa menit kemudian, Lim Yoora baru mendengarkan suara lembut dari Lee Yonghoon.
“Yoora, kamu tenang saja, meskipun aku cacat, tapi aku masih mempunyai uang untuk membelikan rumah untukmu.” Lalu, dia pun melirik Song Minsok sekilas.
“Segera ubah nama atas kepemilikan rumah di Dolly Bay dengan nama istriku.”
“Baik.” Song Minsok mengiyakan, kemudian langsung menelepon anak buahnya.
Mendengar hal ini, mata Lim Yoora pun langsung membelalak.
Dolly Bay, bukankah itu komplek perumahan yang dekat dengan sekolahnya?
Itu merupakan lokasi yang sangat elit, harga seunit rumah meski tergolong kecil juga berada di atas puluhan miliar, tapi Lee Yonghoon memberikannya begitu saja?
Dalam kebingungannya, mobil pun tiba di depan Kantor Catatan Sipil.
Lim Yoora baru saja turun dari mobil, tapi langsung ada pria gemuk yang berlari mendekat dengab terburu-buru, kemudian memberikan sebuah dokumen kepada Song Minsok.
“Minsok-ssi, sudah… sudah selesai dengan sistem tercepat.”
Song Minsok melirik sekilas, kemudian memberikan kepada Lim Yoora menggunakan kedua tangannya dengan penuh hormat, “Nyonya, ini adalah sertifikat rumah yang diberikan Tuan Muda Ketiga kepadamu, bawalah ini. Selain itu, berkas Nyonya juga sudah diambil dari rumah Anda, nanti akan diurus sekaligus.”
Mendengar hal ini, Lim Yoora pun merasa sangat terkejut dan tak bisa berkutik, dia hanya bisa menerima sertifikat rumah itu dengan tercengang.
Beberapa hari ini, hatinya sangat ketakutan, seperti berada di tengah tali yang menggantung di ketinggian dan sekarang dirinya sangat sulit untuk turun.
Dia tidak pernah terpikirkan kalau perasaan aman yang sulit didapat ini akan diberikan oleh paman ketiganya Lee Jiwoon padanya.
Hati Lim Yoora merasa gundah, dia mengatupkan bibirnya dan berkata, “Aku akan memperlakukanmu dengan baik.”
“Baik,” ujar Lee Yonghoon diam-diam tersenyum bahagia.
Lim Yoora mendorong kursi roda Lee Yonghoon masuk ke dalam Kantor Catatan Sipil, di bawah panduan jalan oleh Song Minsok, mereka pun langsung berhasil mendaftarkan pernikahannya.
Sepanjang perjalanan ini, kepala Lim Yoora merasa seperti putar-putar, dia tidak menyadari kalau pria yang berwajah dingin tersebut menampakkan senyum bahagia ketika sedang melakukan pemotretan foto pernikahan.
Sebuah buku nikah berwarna merah berada di tangannya, tapi buku itu langsung diambil oleh Lee Yonghoon ketika dirinya masih belum sempat membukanya.
“Dokumen ini perlu diberikan kepada Song Minsok untuk mengurus pemindahan domisilimu. Sekarang, aku akan mengantarmu pulang untuk mengambil barang-barang yang diperlukan.”
Lee Yonghoon menjelaskan dengan serius, tapi di dalam hati dia berkata, “Bercanda! Kalau kamu yang simpan, bukankah akan mempermudahkan dirimu untuk mengajukan cerai?!”
Bercerai itu tidak mungkin!
Mendengar hal ini, Lim Yoora hanya mengiyakan sambil mengangguk.
Mobil pun segera tiba di kediaman Keluarga Lim.
Tiba di depan pintu vila Keluarga Lim, Lim Yoora sama sekali tidak meminta Lee Yonghoon untuk menemaninya masuk, melainkan hanya mengatakan dirinya akan segera keluar.
Baru saja kakinya melangkah masuk ke dalam ruang tamu, Lim Yoora pun langsung melihat kedua orang tuanya sedang duduk di sofa menunggunya.
“Ayah, Ibu, aku pulang untuk mengambil barang.” Sambil berkata, Lim Yoora langsung berbalik badan dan hendak naik ke lantai dua.
“Berhenti!” Lim Taemin berdiri dan memanggilnya.
Lim Yoora baru saja berdiri dan belum sempat untuk merespon, ibunya pun langsung menghampiri dengan wajah marah dan menamparnya.
Piak! Suara renyah itu terdengar di seluruh ruang tamu, lalu terdengar suara kejam yang menusuk.
“Lim Yoora, kenapa kamu begitu murahan! Bisa-bisanya kamu merangkak ke atas ranjang paman ketiganya Lee Jiwoon, kamu sungguh tidak tahu malu! Tindakanmu seperti ini, apa masih memungkinkan untuk menikah dengan Keluarga Lee?!”
Lim Yoora tersenyum menyindir, mereka hanya mementingkan Lim Yoonseo tidak bisa menikah dengan Keluarga Lee.
Awalnya, kedua orang tuanya mengatur rencana untuk menghancurkan kesuciannya agar adiknya yang bernama Lim Yoonseo bisa menggantikan dirinya untuk menikah dengan Lee Jiwoon.
Meski sudah mengetahui pemikiran keluarganya sejak awal, tapi tetap saja Lim Yoora merasa sakit hati saat ini.
Semakin dipikirkan, dia merasa semakin tersiksa, dia pun tidak bisa menahan diri untuk membela dirinya, “Aku tidak merangkak ke ranjang paman ketiganya Lee Jiwoon, aku juga korban di sini.”
“Korban? Korban apanya!” Suara Yang Hyunhee meninggi, “Tidak ada kucing yang akan menolak ikan! Kamu dan Lee Jiwoon masih belum menikah, tapi kamu sudah menginap di rumahnya. Kalau kamu sendiri tidak menghormati dirimu sendiri, bagaimana bisa membuat orang lain menghormatimu?!”
“Tapi, apakah kamu tidak sadar kenapa aku bisa pergi menginap di rumah orang lain?” Lim Yoora menatap ibunya dengan mata memerah, nada bicaranya lebih keras dari biasanya.
Dia ingin melihat apakah ada rasa bersalah di wajah ibunya atau tidak, tapi sayangnya sama sekali tidak ada.
Pada saat ini, dia benar-benar sudah muak!
Sudah muak menerima penghinaan dari kedua orang tuanya!
Melihat putrinya yang selama ini kalem dan tiba-tiba berkata kasar seperti ini, Yang Hyunhee pun menjadi semakin marah, “Apa maksud dari tatapanmu? Apa kamu masih sehat? Kamu sudah mengacaukan urusan Direktur Go dan kami masih harus menggantikan dirimu untuk membereskannya!”
Sambil berkata, lagi-lagi Yang Hyunhee mengangkat tangannya.
Namun kali ini, Lim Yoora langsung menangkap pergelangan tangan Yang Hyunhee yang hendak mendarat, “Ibu, Tuan Muda Ketiga ada di depan! Apa kamu yakin ingin memukul wajahku hingga membengkak?”
Yang Hyunhee memang pernah mendengar nama panggilan Tuan Muda Ketiga. Dia pun menarik tangannya dengan enggan, kemudian Lim Yoora langsung berlari ke lantai dua untuk mengemas barang-barangnya.
Barangnya tidak banyak, lagi pula tidak ada barang yang berharga juga.
Dia tidak membawa barang-barang serta pakaian bekas dari adiknya, dia hanya membawa beberapa dokumen bahan ajaran serta sertifikat yang penting, juga dokumen penting lainnya.
Begitu turun dari atas, suara kejam dari Lim Taemin pun terdengar.
“Orang lain menikahkan anaknya, begitu pula denganku. Tapi kenapa putriku menikah bagaikan pecundang? Aku tanya padamu, di mana maharnya?”
Selesai berkata, kebetulan sekali Lee Yonghoon didorong masuk ke dalam oleh Song Minsok, tatapan matanya di balik lensa kacamata langsung menjadi dingin ketika melihat setengah pipi Lim Yoora memerah.
Lim Yoora tercengang melihatnya.
Song Minsok merasakan tatapan yang tidak beres dari tuannya, dia pun bergegas maju dan menghadang di hadapan Lee Yonghoon, lalu bergegas menjelaskan, “Tuan Muda Ketiga khawatir barang-barangmu banyak, jadi ingin masuk untuk membantumu.”
Mata Lim Yoora memerah, pipinya juga terasa panas karena tamparan ibunya tadi, dia merasa dirinya sangat memalukan, tapi tidak berani untuk menatap Lee Yonghoon, jadi dia tidak menyadari tatapan dingin tersebut.
Dia membawa tas kecil dan bergegas berlari ke sampingnya Lee Yonghoon, lalu memegang kursi rodanya dan berkata, “Aku sudah selesai, ayo kita pergi.”
Setelah itu, dia pun hendak mendorong Lee Yonghoon pergi.
“Tidak perlu buru-buru.” Pada saat ini, Lee Yonghoon mengangkat tangannya, jari-jarinya yang lentik mendorong kacamatanya yang ada di pangkal hidung, berkali-kali dirinya mengingatkan untuk tetap menjaga citra orang berpendidikan, dia pun tersenyum ke arah orang tuanya Lim Yoora.
Namun, senyum ini malah membuat orang tuanya Lim Yoora merinding.
Lee Yonghoon sudah meredakan emosinya yang hendak membunuh tadi, dia menepuk punggung tangan Lim Yoora dan berkata, “Apa yang dikatakan orang tuamu sangat masuk akal. Menikahkan putri harus ada mahar, sangat masuk akal. Aku yang tidak memikirkan hal ini dengan baik.”
“Tuan Muda Ketiga.” Lim Yoora berkata dengan cemas, dia sama sekali tidak ingin memberikan keuntungan bagi sekelompok serigala liar ini.
Lee Yonghoon tetap menepuk punggung tangannya dan berkata dengan suara lembut, “Aku mengerti.”
Lalu, Lee Yonghoon pun berkata kepada Lim Taemin, “Menurut Ayah, berapa mahar yang pantas?”
Sebenarnya, mulut Lim Taemin memang sangat kasar, dia sama sekali tidak terpikirkan untuk meminta mahar dengan orang kejam yang dirumorkan oleh penduduk Seoul.
Meskipun orang ini cacat dan tidak mempunyai hubungan dengan orang yang berkuasa di Perusahaan Besar Lee, tapi dia tetap mempunyai kekuatan di sana.
Dia bukan orang yang bisa diprovokasi oleh Lim Taemin.
Dia pun berkata dengan senyum kaku, “Terserah Tuan Muda Ketiga saja. Lihat saja pasaran berapa sesuaikan saja.”
Lee Yonghoon mengangguk seolah-olah sedang mempertimbangkannya.
“Tadi pagi, aku sudah mengiyakan Yoora untuk memberikan satu unit rumah di Dolly Bay. Akan kupikirkan kembali apa lagi yang bisa ditambahkan di dalam seserahan.”
Kali ini, Lim Yoonmi yang sedang berjalan ke ruang tamu seraya menguap pun langsung membelalakkan matanya ketika mendengar perkataan ini.
“Rumah di Dolly Bay? Itu adalah kawasan perumahan elit di Seoul!”
Dia merangkul lengan ibunya dengan semangat dan berkata dengan manja, “Mami, aku ingin tinggal di sana!”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved