Bab 5 Mahar Sebesar 19.998.000.000
by Kang Minrae
11:25,Apr 12,2024
Lim Yoonmi berkata dengan sangat antusias.
"Mami tidak tahu, semua teman-temanku juga sudah dibelikan rumah di komplek itu, sangat keren!"
“Iya, iya, iya,” ujar Yang Hyunhee menyetujui tanpa berpikir.
Lim Yoonmi langsung mencium pipi ibunya dengan senang, "Yeah! Terima kasih, Mami. Mami memang paling baik padaku! Nanti setelah aku pindah ke sana, aku akan mengundang geng wanitaku ke sana untuk berpesta. Tiba saat itu, mereka pasti akan sangat iri denganku.”
Lim Yoora mencibir, dia sama sekali tidak merasa aneh, tapi hatinya tetap tidak bisa menahan rasa sakit dari sudut bibirnya.
Pemilik keluarga ini saja merasa kalau apa pun yang dia berikan untuk adiknya adalah hal yang wajar.
Jika dia menolaknya dan melakukannya, maka dia yang akan dikatakan tidak tahu cara bersyukur dan tidak bisa menjadi seorang kakak!
Lee Yonghoon memandang Lim Yoora yang sedang menundukkan kepalanya, dia merasa hatinya seperti tertusuk pisau, begitu tidak nyaman. Ingin sekali dia menyeret orang, kemudian mencambuknya dengan keras.
Namun, dia tidak bisa melakukannya, karakternya tidak boleh hancur!
Dia menahan amarah yang ada di dalam hatinya, dia mengeluarkan sebuah dokumen dari tangan Song Minsok dan memberikan kepada Lim Taemin.
“Bagaimana kalau aku berikan sebidang tanah sebagai tanda mahar? Mengenai mahar uang, aku tidak tahu harus memberikan berapa, bagaimana kalau dengan angka cantik saja, 19.998.000.000?”
Begitu mengatakannya, Lim Taemin pun sangat terkejut, matanya membelalak dengan bahagia.
Ekspresi Yang Hyunhee dan Lim Yoonmi juga seperti menggambarkan ‘ketiban durian runtuh’.
Mereka sama sekali tidak menyangka, putri yang mereka anggap sial ini bisa mendapatkan uang mahar yang begitu banyak!
Lim Yoora juga terkejut dan seketika menekan pundak Lee Yonghoon dengan kuat, belum sempat berkata-kata, Lee Yonghoon pun langsung menggenggam tangannya dengan erat, kemudian menggosoknya dengan ringan.
“Jangan katakan apa pun. Apa yang dikatakan Ayah Mertua ada benarnya, pernikahan mana yang tidak memberikan mahar. Kalau sampai hal ini tersebar keluar, bukankah reputasiku akan hancur di Seoul?”
Mendengar hal ini, Lim Taemin pun langsung memelotot ke arah Lim Yoora sekilas, “Benar! Kamu tidak boleh bertingkah seperti ini! Siapa Tuan Muda Ketiga ini? Apa tidak malu kalau sampai orang-orang tahu menikah tidak memberikan mahar?”
Lee Yonghoon mengangguk dengan pelan, kemudian berkata, “Kalau begitu, berapa mas kawin yang rencana akan Ayah Mertua berikan? Aku… sebenarnya tidak ingin bergantung dengan keluarga istriku untuk menjadi kaya. Kasarnya, cukup tunjukkan niatnya dan balasannya saja.”
“Benar, benar.” Lim Taemin mengiyakan, dia pun melirik ruang tamu sekilas, “Bagaimana kalau memberikan beberapa jenis barang antik untuk dijadikan seserahan? Maksud Tuan Muda Ketiga memberikan 19 miliar tersebut, lalu aku cukup membalasnya saja, bukan?”
Ujung-ujungnya, dia tidak ingin mengeluarkan uang yang sudah masuk ke dalam kantong, tapi sebenarnya memang tidak ada juga yang bisa diberikan oleh Keluarga Lim.
Keluarga ini hanya mempunyai beberapa barang antik di ruang tamunya, dia mendapatkan semua barangnya dari lelang dan harganya cukup tinggi.
Lee Yonghoon mendongak dan melirik Lim Yoora sekilas, “Apakah kamu menyukai beberapa jenis barang antik ini?”
Lim Yoora pun langsung tertarik dengan porselen kuno berwarna biru dan putih tersebut.
Benda itu merupakan barang antik paling berharga yang didapat oleh Lim Taemin. Waktu itu, dia sempat melihat sejenak, lalu Lim Taemin pun langsung memperingatinya untuk tidak menyentuhnya.
Lim Taemin mengatakan dirinya sangat sial dan bernasib buruk, jadi dia takut kalau porselen itu akan jatuh ketika disentuh olehnya.
Benar saja, Lim Taemin pun sangat terkejut ketika mengikuti pandangan dari Lim Yoora, mulutnya terbuka dan langsung mendengar Lim Yoora berkata seraya menunjuk ke arah benda berharganya.
“Menurutku yang itu cukup bagus.”
Lee Yonghoon mengerutkan keningnya, seolah tidak terlalu puas, tapi dia tetap meminta Song Minsok untuk mengambil barang antik tersebut dan memberikan kepada Lim Yoora, lalu kembali bertanya, “Apakah masih ada yang kamu suka?”
Lim Yoora melirik ke arah ayahnya yang sedang sakit hati, lalu dia pun kembali menunjuk beberapa barang antik untuk melegakan perasaannya.
Lee Yonghoon menggelengkan kepalanya dan berkata, “Seleramu kurang, kamu harus banyak belajar denganku kelak. Jika ingin memahami selera yang tinggi, maka kamu harus memecahkan barang yang ada di tanganmu.”
“Memecahkannya?” tanya Lim Yoora sambil memandang Lee Yonghoon dengan terkejut.
Lee Yonghoon mengangguk, lalu mengulurkan tangannya dan mengambil porselen dari tangan Lim Yoora, kemudian langsung melemparnya ke lantai. Suara pecahan keras terdengar, porselen tersebut pun pecah berkeping-keping di lantai.
Wajah Lim Taemin langsung mengerut, dia hanya merasa porselen tersebut bukanlah barang antik, melainkan sepotong hatinya!
Lee Yonghoon kembali menunjuk barang antik yang baru saja ditunjuk oleh Lim Yoora, “Karena itu adalah mas kawin yang diberikan oleh Ayah Mertua padamu, maka pergilah untuk memecahkannya. Pecahkan dengan rasa senang, lagi pula aku tidak berminat barang seperti itu diletakkan di rumah.”
Lim Yoora seperti mendapatkan dorongan, pemberontakan yang ditahan selama ini pun langsung memuncak.
Dia berjalan mendekat, kemudian mengambil dan memecahkan barang antik yang biasa tidak diizinkan oleh ayahnya untuk disentuh.
Suara dentang-denting dari pecahan barang antik tak berhenti meluap di ruang tamu, terdengar sangat melegakan!
Lega!
Lim Taemin memegang dadanya yang terasa sangat sakit, raut wajahnya sudah sangat tak bersahabat.
Namun, berbeda dengan tatapan dari mata Lee Yonghoon, kilatan sayang terpancar di sana.
Beberapa saat kemudian, setelah Lim Yoora selesai memecahkannya, dia pun kembali ke sisi Lee Yonghoon dengan malu dan berkata seraya menunduk, “Aku terlalu boros, bisa-bisanya aku menghancurkan mas kawin yang diberikan keluargaku…”
Belum selesai berkata, Lee Yonghoon langsung memotong pembicaraannya dengan lembut, “Tidak apa-apa, yang paling penting adalah kamu senang.”
Lim Yoora juga tahu kalau Lee Yonghoon sedang membantunya untuk meluapkan emosi, hatinya pun merasa sangat hangat.
Saat ini, Lim Taemin hanya merasa sesak ketika melihat keduanya sedang bermesraan, dia pun tertawa dengan terpaksa untuk menghentikan mereka.
“Kalau begitu… kapan maharmu…”
“Sekarang, segera diberikan!”
Lim Taemin menarik napas dengan ringan, mata Yang Hyunhee dan Lim Yoonmi juga seketika berbinar-binar, benar-benar terlihat sangat bahagia.
Lee Yonghoon menunjuk lantai yang berantakan, kemudian berkata, “Aku sama sekali tidak memedulikan uang kecil seperti ini.”
Beberapa orang itu pun membungkuk sambil menimpali, “Iya, iya.”
Sambil berkata, Lee Yonghoon memberikan isyarat dengan tangannya, lalu Song Minsok pun langsung menghampirinya.
“Segera transferkan uang sebanyak 19.998.000.000 ke akun istriku. Lalu, ubah nama sertifikat tanah itu atas nama istriku.”
Setelah itu, Lee Yonghoon memandang Lim Taemin dengan raut wajah penuh pendidikan, “Oh, aku lupa menyampaikan hal ini kepada Ayah Mertua, rumah yang ada di Dolly Bay sudah diubah atas nama Yoora. Jadi, Ayah Mertua tidak perlu mengkhawatirkan hal itu.”
Ding! Ponsel Lim Yoora berdenting.
Dia melirik dengan sekilas, itu adalah pesan pemberitahuan dari bank, menandakan bahwa uang dengan nominal 19.998.000.000 telah masuk ke akunnya.
Lim Yoora pun sangat bekerja sama dan berkata kepada Lee Yonghoon, “Terima kasih, Tuan Muda Ketiga. Uangnya sudah masuk ke dalam akunku.”
Segera, Song Minsok menutup teleponnya dan melaporkan, “Tuan Muda Ketiga, kepemilikan tanah itu sudah dialihkan atas nama nyonya.”
Mendengar semua ini, Lim Taemin pun tercengang, “Tuan Muda Ketiga, oh, maksudku… Menantuku, mahar itu seharusnya diberikan kepada kami! Diberikan kepada kami yang menjadi orang tuanya.”
“Ya, logikanya memang seperti itu, tapi keluarga kaya biasanya tidak melihat mahar. Mereka akan memikirkan hari-hari yang akan dilewati putrinya di rumah mertua, jadi pasti akan memberikan mahar tersebut kepada putrinya untuk dijadikan bekal. Aku melakukan hal seperti ini juga takut kalian akan kerepotan dalam memindahkan dana, jadi langsung aku berikan kepada Yoora.”
“Bukankah kamu mempermainkan kami?!” Lim Yoonmi memandangi kondisi lantainya yang berantakan, kemudian menunjuk ke arah Lim Yoora dengan kesal, “Apakah jalang ini yang memintamu untuk mempermainkan kami?!”
Begitu selesai mengatakannya, suara tamparan pun langsung terdengar, Song Minsok langsung menampar wajah Lim Yoonmi.
Song Minsok adalah seorang yang rajin melakukan latihan, jadi tampara itu pun langsung membuat telinga Lim Yoonmi berdengung.
Lim Yoonmi tidak pernah dipukul sejak kecil hingga besar, dan sekarang dia hanya bisa melebarkan matanya dengan tak berdaya, “Kamu… kamu…”
“Kamu apa? Orang terakhir yang menunjuk Tuan Muda Ketiga dengan jari seperti ini, jarinya langsung dipotong! Aku melakukan ini karena masih mengingatmu adalah adiknya nyonya, jadi tidak bertindak dengan kasar.”
Selesai berkata, Lee Yonghoon memandang Song Minsok dengan marah dan menegur dengan tegas.
“Kurang ajar!”
"Mami tidak tahu, semua teman-temanku juga sudah dibelikan rumah di komplek itu, sangat keren!"
“Iya, iya, iya,” ujar Yang Hyunhee menyetujui tanpa berpikir.
Lim Yoonmi langsung mencium pipi ibunya dengan senang, "Yeah! Terima kasih, Mami. Mami memang paling baik padaku! Nanti setelah aku pindah ke sana, aku akan mengundang geng wanitaku ke sana untuk berpesta. Tiba saat itu, mereka pasti akan sangat iri denganku.”
Lim Yoora mencibir, dia sama sekali tidak merasa aneh, tapi hatinya tetap tidak bisa menahan rasa sakit dari sudut bibirnya.
Pemilik keluarga ini saja merasa kalau apa pun yang dia berikan untuk adiknya adalah hal yang wajar.
Jika dia menolaknya dan melakukannya, maka dia yang akan dikatakan tidak tahu cara bersyukur dan tidak bisa menjadi seorang kakak!
Lee Yonghoon memandang Lim Yoora yang sedang menundukkan kepalanya, dia merasa hatinya seperti tertusuk pisau, begitu tidak nyaman. Ingin sekali dia menyeret orang, kemudian mencambuknya dengan keras.
Namun, dia tidak bisa melakukannya, karakternya tidak boleh hancur!
Dia menahan amarah yang ada di dalam hatinya, dia mengeluarkan sebuah dokumen dari tangan Song Minsok dan memberikan kepada Lim Taemin.
“Bagaimana kalau aku berikan sebidang tanah sebagai tanda mahar? Mengenai mahar uang, aku tidak tahu harus memberikan berapa, bagaimana kalau dengan angka cantik saja, 19.998.000.000?”
Begitu mengatakannya, Lim Taemin pun sangat terkejut, matanya membelalak dengan bahagia.
Ekspresi Yang Hyunhee dan Lim Yoonmi juga seperti menggambarkan ‘ketiban durian runtuh’.
Mereka sama sekali tidak menyangka, putri yang mereka anggap sial ini bisa mendapatkan uang mahar yang begitu banyak!
Lim Yoora juga terkejut dan seketika menekan pundak Lee Yonghoon dengan kuat, belum sempat berkata-kata, Lee Yonghoon pun langsung menggenggam tangannya dengan erat, kemudian menggosoknya dengan ringan.
“Jangan katakan apa pun. Apa yang dikatakan Ayah Mertua ada benarnya, pernikahan mana yang tidak memberikan mahar. Kalau sampai hal ini tersebar keluar, bukankah reputasiku akan hancur di Seoul?”
Mendengar hal ini, Lim Taemin pun langsung memelotot ke arah Lim Yoora sekilas, “Benar! Kamu tidak boleh bertingkah seperti ini! Siapa Tuan Muda Ketiga ini? Apa tidak malu kalau sampai orang-orang tahu menikah tidak memberikan mahar?”
Lee Yonghoon mengangguk dengan pelan, kemudian berkata, “Kalau begitu, berapa mas kawin yang rencana akan Ayah Mertua berikan? Aku… sebenarnya tidak ingin bergantung dengan keluarga istriku untuk menjadi kaya. Kasarnya, cukup tunjukkan niatnya dan balasannya saja.”
“Benar, benar.” Lim Taemin mengiyakan, dia pun melirik ruang tamu sekilas, “Bagaimana kalau memberikan beberapa jenis barang antik untuk dijadikan seserahan? Maksud Tuan Muda Ketiga memberikan 19 miliar tersebut, lalu aku cukup membalasnya saja, bukan?”
Ujung-ujungnya, dia tidak ingin mengeluarkan uang yang sudah masuk ke dalam kantong, tapi sebenarnya memang tidak ada juga yang bisa diberikan oleh Keluarga Lim.
Keluarga ini hanya mempunyai beberapa barang antik di ruang tamunya, dia mendapatkan semua barangnya dari lelang dan harganya cukup tinggi.
Lee Yonghoon mendongak dan melirik Lim Yoora sekilas, “Apakah kamu menyukai beberapa jenis barang antik ini?”
Lim Yoora pun langsung tertarik dengan porselen kuno berwarna biru dan putih tersebut.
Benda itu merupakan barang antik paling berharga yang didapat oleh Lim Taemin. Waktu itu, dia sempat melihat sejenak, lalu Lim Taemin pun langsung memperingatinya untuk tidak menyentuhnya.
Lim Taemin mengatakan dirinya sangat sial dan bernasib buruk, jadi dia takut kalau porselen itu akan jatuh ketika disentuh olehnya.
Benar saja, Lim Taemin pun sangat terkejut ketika mengikuti pandangan dari Lim Yoora, mulutnya terbuka dan langsung mendengar Lim Yoora berkata seraya menunjuk ke arah benda berharganya.
“Menurutku yang itu cukup bagus.”
Lee Yonghoon mengerutkan keningnya, seolah tidak terlalu puas, tapi dia tetap meminta Song Minsok untuk mengambil barang antik tersebut dan memberikan kepada Lim Yoora, lalu kembali bertanya, “Apakah masih ada yang kamu suka?”
Lim Yoora melirik ke arah ayahnya yang sedang sakit hati, lalu dia pun kembali menunjuk beberapa barang antik untuk melegakan perasaannya.
Lee Yonghoon menggelengkan kepalanya dan berkata, “Seleramu kurang, kamu harus banyak belajar denganku kelak. Jika ingin memahami selera yang tinggi, maka kamu harus memecahkan barang yang ada di tanganmu.”
“Memecahkannya?” tanya Lim Yoora sambil memandang Lee Yonghoon dengan terkejut.
Lee Yonghoon mengangguk, lalu mengulurkan tangannya dan mengambil porselen dari tangan Lim Yoora, kemudian langsung melemparnya ke lantai. Suara pecahan keras terdengar, porselen tersebut pun pecah berkeping-keping di lantai.
Wajah Lim Taemin langsung mengerut, dia hanya merasa porselen tersebut bukanlah barang antik, melainkan sepotong hatinya!
Lee Yonghoon kembali menunjuk barang antik yang baru saja ditunjuk oleh Lim Yoora, “Karena itu adalah mas kawin yang diberikan oleh Ayah Mertua padamu, maka pergilah untuk memecahkannya. Pecahkan dengan rasa senang, lagi pula aku tidak berminat barang seperti itu diletakkan di rumah.”
Lim Yoora seperti mendapatkan dorongan, pemberontakan yang ditahan selama ini pun langsung memuncak.
Dia berjalan mendekat, kemudian mengambil dan memecahkan barang antik yang biasa tidak diizinkan oleh ayahnya untuk disentuh.
Suara dentang-denting dari pecahan barang antik tak berhenti meluap di ruang tamu, terdengar sangat melegakan!
Lega!
Lim Taemin memegang dadanya yang terasa sangat sakit, raut wajahnya sudah sangat tak bersahabat.
Namun, berbeda dengan tatapan dari mata Lee Yonghoon, kilatan sayang terpancar di sana.
Beberapa saat kemudian, setelah Lim Yoora selesai memecahkannya, dia pun kembali ke sisi Lee Yonghoon dengan malu dan berkata seraya menunduk, “Aku terlalu boros, bisa-bisanya aku menghancurkan mas kawin yang diberikan keluargaku…”
Belum selesai berkata, Lee Yonghoon langsung memotong pembicaraannya dengan lembut, “Tidak apa-apa, yang paling penting adalah kamu senang.”
Lim Yoora juga tahu kalau Lee Yonghoon sedang membantunya untuk meluapkan emosi, hatinya pun merasa sangat hangat.
Saat ini, Lim Taemin hanya merasa sesak ketika melihat keduanya sedang bermesraan, dia pun tertawa dengan terpaksa untuk menghentikan mereka.
“Kalau begitu… kapan maharmu…”
“Sekarang, segera diberikan!”
Lim Taemin menarik napas dengan ringan, mata Yang Hyunhee dan Lim Yoonmi juga seketika berbinar-binar, benar-benar terlihat sangat bahagia.
Lee Yonghoon menunjuk lantai yang berantakan, kemudian berkata, “Aku sama sekali tidak memedulikan uang kecil seperti ini.”
Beberapa orang itu pun membungkuk sambil menimpali, “Iya, iya.”
Sambil berkata, Lee Yonghoon memberikan isyarat dengan tangannya, lalu Song Minsok pun langsung menghampirinya.
“Segera transferkan uang sebanyak 19.998.000.000 ke akun istriku. Lalu, ubah nama sertifikat tanah itu atas nama istriku.”
Setelah itu, Lee Yonghoon memandang Lim Taemin dengan raut wajah penuh pendidikan, “Oh, aku lupa menyampaikan hal ini kepada Ayah Mertua, rumah yang ada di Dolly Bay sudah diubah atas nama Yoora. Jadi, Ayah Mertua tidak perlu mengkhawatirkan hal itu.”
Ding! Ponsel Lim Yoora berdenting.
Dia melirik dengan sekilas, itu adalah pesan pemberitahuan dari bank, menandakan bahwa uang dengan nominal 19.998.000.000 telah masuk ke akunnya.
Lim Yoora pun sangat bekerja sama dan berkata kepada Lee Yonghoon, “Terima kasih, Tuan Muda Ketiga. Uangnya sudah masuk ke dalam akunku.”
Segera, Song Minsok menutup teleponnya dan melaporkan, “Tuan Muda Ketiga, kepemilikan tanah itu sudah dialihkan atas nama nyonya.”
Mendengar semua ini, Lim Taemin pun tercengang, “Tuan Muda Ketiga, oh, maksudku… Menantuku, mahar itu seharusnya diberikan kepada kami! Diberikan kepada kami yang menjadi orang tuanya.”
“Ya, logikanya memang seperti itu, tapi keluarga kaya biasanya tidak melihat mahar. Mereka akan memikirkan hari-hari yang akan dilewati putrinya di rumah mertua, jadi pasti akan memberikan mahar tersebut kepada putrinya untuk dijadikan bekal. Aku melakukan hal seperti ini juga takut kalian akan kerepotan dalam memindahkan dana, jadi langsung aku berikan kepada Yoora.”
“Bukankah kamu mempermainkan kami?!” Lim Yoonmi memandangi kondisi lantainya yang berantakan, kemudian menunjuk ke arah Lim Yoora dengan kesal, “Apakah jalang ini yang memintamu untuk mempermainkan kami?!”
Begitu selesai mengatakannya, suara tamparan pun langsung terdengar, Song Minsok langsung menampar wajah Lim Yoonmi.
Song Minsok adalah seorang yang rajin melakukan latihan, jadi tampara itu pun langsung membuat telinga Lim Yoonmi berdengung.
Lim Yoonmi tidak pernah dipukul sejak kecil hingga besar, dan sekarang dia hanya bisa melebarkan matanya dengan tak berdaya, “Kamu… kamu…”
“Kamu apa? Orang terakhir yang menunjuk Tuan Muda Ketiga dengan jari seperti ini, jarinya langsung dipotong! Aku melakukan ini karena masih mengingatmu adalah adiknya nyonya, jadi tidak bertindak dengan kasar.”
Selesai berkata, Lee Yonghoon memandang Song Minsok dengan marah dan menegur dengan tegas.
“Kurang ajar!”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved