Bab 6 Kepuasan Yang Belum Pernah Dirasakan Oleh Lim Yoora
by Kang Minrae
11:25,Apr 12,2024
“Song Minsok, kenapa kamu bermain tangan! Apa kamu lupa didikanku padamu biasanya? Selain itu, kita sudah tidak punya kekuasaan lagi sekarang, aku juga sudah menjadi orang cacat, kita tidak bisa seperti dulu lagi!”
Sambil berkata, Lee Yonghoon pun memukul kursi rodanya seperti sedang marah.
Mendengar hal ini, Song Minsok pun hanya bisa menundukkan kepalanya dan berkata, “Maaf, Tuan Muda Ketiga, aku benar-benar tidak bisa menahannya. Aku tidak terbiasa melihat orang lain mengatakan keburukanmu.”
“Tetap saja harus ditahan! Mereka adalah anggota keluarga istriku. Selain itu, aku juga baru berjanji dengan istriku untuk tidak memukul orang lagi.”
Lalu, Song Minsok pun langsung berdiri di hadapan Lim Yoora dan membungkukkan badannya untuk meminta maaf, “Nyonya, maafkan aku! Aku yang sudah membuat Tuan Muda Ketiga kehilangan kepercayaan darimu. Jika ingin menyalahkan, maka salahkan saja aku, jangan salahkan Tuan Muda Ketiga!”
Sebenarnya Lim Yoora sama sekali tidak merasa marah, dia malah merasa sangat puas yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Namun, dia tidak boleh menunjukkannya, dia hanya mengangguk dan tidak memerintahkan Song Minsok untuk tidak bertindak gegabah lain kali.
Lim Yoora merasa dirinya telah berubah menjadi jahat.
Lee Yonghoon tersenyum dan melirik ke arah Lim Taemin, “Ayah Mertua, maafkan anak buahku. Tapi, bagaimanapun juga aku juga sudah merupakan senior dan kakak iparnya Lim Yoonmi. Hari ini, anggap saja aku bertindak layaknya seorang kakak ipar yang menggantikan Ayah Mertua untuk mendidik adik dari istriku yang tidak mengerti aturan.”
Lim Taemin benar-benar tercengang dibuat olehnya hingga tak mampu berkutik.
Lee Yonghoon pun melirik ke lantai yang penuh dengan pecahan barang-barang antik, “Karena sudah seperti ini, mahar juga sudah diberikan, maka aku tidak akan mengganggu Ayah dan Ibu Mertua untuk bersih-bersih. Kami akan datang lain waktu.”
Mendengar hal ini, suasana hati Lim Taemin pun menjadi semakin sakit.
Dia tidak berhasil mendapatkan mahar.
Barang-barang antiknya bahkan pecah berkeping-keping di ruang tamu.
Semua barang-barang antik ini adalah harta karunnya!
Rumah ini sudah tidak mempunyai barang yang bisa dipamerkan, kelak bagaimana bisa mengundang teman untuk bertamu?
Hais!
Kepala dan hati Lim Taemin sangat sakit.
Lim Yoora hanya melirik dengan sinis, dia pun bergegas mendorong Lee Yonghoon pergi dari rumahnya.
Akan tetapi, Song Minsok malah sengaja berjalan lebih lambat, dia pun memandang Lim Taemin dan istrinya seraya memperingatkan, “Tuan Muda Ketiga memintaku untuk untuk menyampaikan kepada kalian, istrinya tidak bisa dipermalukan dengan sembarangan. Jadi, untuk ke depannya, jagalah ucapan kalian.”
Selesai berkata, Song Minsok pun langsung berbalik badan dan pergi.
Di ruang tamu, Lim Yoonmi adalah orang pertama yang bereaksi, dia pun merasa sangat jengkel dan menghentakkan kakinya.
“Mami! Atas dasar apa si jalang Lim Yoora itu! Atas dasar apa dia bisa mendapatkan uang sebanyak itu setelah menikah dengan orang cacat seperti itu, dia bahkan mempunyai rumah dan tanah! Ibu, aku sangat jengkel! Semua itu seharusnya milikku!”
Lim Taemin juga merasa sangat marah, sedangkan istrinya hanya bisa menyipitkan matanya dengan aneh seraya menghibur putri kecilnya.
“Sayang, jangan marah. Tadi, ketika ponsel si jalang itu berbunyi, aku sempat meliriknya dan tidak sebanyak itu angkanya, pasti tidak sampai belasan miliar.”
Mendengar hal itu, Lim Yoonmi pun terdiam, kemudian memandang ke arah ibunya, “Ibu yakin?”
“Aku yakin! Palingan hanya 1,9 miliar saja.”
Lim Taemin pun menyipitkan matanya dan memandang ke arah istrinya, “Apa kamu benar-benar melihat dengan jelas?”
“Iya!” Istrinya mengangguk dengan pasti, dia tidak percaya kalau anak pembawa sial itu bisa mempunyai nasib yang baik, lalu berkata, “Mereka hanya bekerja sama untuk mempermainkan kita! Aku rasa, kekuasaan Lee Yonghoon telah dirampas setelah kecelakaan itu, jadi mana mungkin masih mempunyai banyak uang untuk berfoya-foya.”
“Kalau begitu, tanah itu…” Lim Taemin merasa uang adalah masalah kecil, tapi tanah itu adalah masalah besar.
Istrinya pun langsung tersenyum menyindir, “Bisa jadi itu adalah tanah yang terbengkalai, yang tidak mempunyai daya untuk berkembang, tidak ada gunanya. Selain itu, dia mengatakan akan memberikan kepada si jalang itu dan sudah ubah nama, tapi siapa yang sudah melihatnya? Itu hanya sebuah permainan saja!”
Mendengar hal ini, Lim Taemin pun merasa sangat masuk akal dan mengangguk.
“Sekarang, Lee Yonghoon sudah menjadi orang cacat, dia sendiri bahkan mengatakan kalau sudah kehilangan kekuasaan dan menginginkan anak buahnya untuk bersikap lebih baik. Kamu juga bukan tidak mendengarnya tadi.” Semakin Yang Hyunhee merendahkan pasangannya Lim Yoora, dia pun merasa semakin puas.
Kali ini, Lim Taemin tidak menyahutnya, melainkan suasana hatinya sangat rumit.
Baginya, dia merasa sebenarnya Lee Yonghoon jauh lebih kompeten dari Lee Jiwoon, hanya saja dia cacat dan itu yang membuatnya sebagai ayah mertua merasa malu.
Yang Hyunhee lagi-lagi membelai pundaknya Lim Yoonmi, “Kakakmu sudah menikah dengan orang cacat itu sekarang, jadi kamu harus lebih berusaha lagi. Nanti setelah Lee Jiwoon kembali, dekati dia dan dapatkan dia.”
Lim Yoonmi langsung mengangguk dengan malu.
Di luar vila.
Lim Yoora yang baru saja masuk ke dalam mobil langsung mendengarkan nada bicara Lee Yonghoon yang lesu.
“Maaf, sudah menyusahkanmu. Aku tidak bisa mengeluarkan begitu banyak mahar untukmu… hanya bisa memberikan 180 juta untukmu. Sisanya… akan aku penuhi di lain hari.”
Belum selesai berkata, Lim Yoora pun langsung menggelengkan kepalanya.
“Tidak perlu, begini saja sudah sangat baik. Aku tahu kamu melakukan semua itu demi aku, kamu juga juga tidak ingin keluargaku meremehkanku.”
“Aku sangat berterima kasih padamu. Terima kasih kamu sudah membantuku seperti ini. Dari kecil hingga saat ini, belum pernah ada orang yang membelaku seperti ini.”
Bahkan Lee Jiwoon sendiri belum pernah melakukan hal seperti ini untuknya.
Lee Jiwoon adalah kutu buku yang juga terobsesi dengan arkeologi, dia selalu menasihatinya untuk bersabar dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja jika sudah menikah dengannya.
Lim Yoora benar-benar belum pernah merasakan kepuasan seperti tadi.
Seolah-olah kekesalan yang selama ini menumpuk di dalam hatinya telah tersapu bersih dalam seketika.
Lalu, Lim Yoora pun memberikan dokumen tanah tersebut padanya, “Aku juga tidak membutuhkan ini, terima kasih.”
Lee Yonghoon melirik dokumen itu sekilas, kemudian baru menerimanya setelah beberapa saat, “Kalau kamu menginginkannya, kamu bisa mencariku kapan saja.”
“Baik.”
Setelah itu, Song Minsok pun mengantar Lim Yoora ke Dolly Bay, kemudian baru mengantar Lee Yonghoon ke rumah lama.
Baru saja Lee Yonghoon didorong masuk ke dalam ruangan baca, suara berat dari tuan besar pun langsung terdengar.
“Kamu sudah pulang?”
“Ya.”
Tuan besar melambaikan tangannya, lalu Song Minsok dan pengurus rumah langsung keluar dari ruangan.
Setelah ruangan tersebut hanya menyisakan mereka berdua, barulah Tuan Besar Lee berjalan ke depan brankas dan memasukkan kode sandinya, setelah itu dia mengeluarkan sebuah dokumen dan memberikannya kepada Lee Yonghoon.
“Untukmu. Sudah aku siapkan untuk pernikahanmu dari dulu.”
Lee Yonghoon membuka dokumen tersebut, lalu melihat surat pengalihan saham, dia pun tersenyum, “Jangan-jangan kamu berpikir aku menikah karena hal ini?”
Tuan Besar Lee meliriknya sekilas, lalu mendengus dengan kesal, “Kamu pikir aku benar-benar bodoh? Akankah aku bekerja sama sebelum mengetahui semuanya dengan jelas?”
Lalu, tuan besar pun tidak bisa menahan dirinya untuk melihat punggungnya, “Bagaimana keadaanmu?”
“Tidak akan mati,” ujar Lee Yonghoon dengan santai.
Tuan besar lagi-lagi menghelakan napas, lalu berkata dengan raut wajah serius, “Tunggu setelah tanah dari kakak ipar keduamu dikeluarkan untuk bekerja sama, maka sadarkan dia agar dia tahu siapa yang menjadi majikan di dalam Keluarga Lee.”
Untuk saat ini, Keluarga Lee ingin mengontrak proyek pengembangan energi tenaga nuklir. Itu merupakan sebuah proyek ramah lingkungan dan menguntungkan negara. Tapi, proyek itu masih kekurangan sebidang tanah dari kakak ipar kedua Lee Yonghoon.
Ini juga alasan kenapa tuan besar tidak menegur dengan keterlaluan meski sudah mengetahui seperti apa tabiat dari kakak ipar keduanya Lee Yonghoon.
Lee Yonghoon sangat memahami hubungan yang luar biasa ini, dia menganggik dengan pelan, “Tenang saja, aku mengerti.”
“Satu lagi, Yoora itu memang anak yang baik, kamu jangan menindasnya.”
Lee Yonghoon melirik ayahnya sekilas dan berkata, “Apa masih perlu kamu yang mengatakannya?!”
Lim Yoora adalah wanita kesayangan yang disimpan di dalam hatinya selama bertahun-tahun!
Setelah keluar dari rumahnya, suasana hati Lee Yonghoon begitu baik dan dia pun mengundang dua sahabatnya ke Octagon Club.
Octagon Club adalah klub swasta terbaik di Seoul.
Semua yang berlaku di sana adalah keanggotaan, orang biasa tidak akan bisa masuk ke tempat itu. Selain itu, anggota yang masuk juga harus mengeluarkan bukti aset.
Di Seoul, kartu anggota Octagon Club bagaikan simbol status.
Namun, tidak ada seorang pun yang tahu bahwa bos di balik Octagon Club ini adalah Lee Yonghoon dan dua tokoh besar yang berkuasa di Seoul.
Lee Yonghoon masuk ke dalam Octagon Club, lalu tiba di lantai paling atas menggunakan lift privat.
Lantai ini merupakan lantai rahasianya dengan beberapa sahabatnya, di sana terdapat ruangan karoke, billiard, gym, bioskop dan restoran. Semuanya tersedia di lantai ini.
Baru saja tiba di sana, Lee Yonghoon pun langsung berdiri dan berjalan masuk ke dalam ruangan.
Pada saat ini, sudah ada dua pria gagah yang mengenakan setelan jas berdasi duduk di dalamnya.
Pria pertama berusia sekitar 30 tahun, ada bekas luka di sudut matanya, wajahnya terlihat sangat kejam dan orang yang ada di dunia persilatan memanggilnya Tuan Ke-enam.
Sedangkan pria kedua jauh lebih muda, pria itu mengenakan jas berwarna putih dipadukan dengan kemeja berwarna terang, rambutnya juga ditata dengan rapi menggunakan minyak rambut, dia adalah anak bungsu dari Keluarga Hong, Hong Jisuk.
Begitu Lee Yonghoon baru masuk ke dalam ruangan, Song Minsok pun langsung memberikan dua amplop besar kepada keduanya.
Keduanya menerima amplop tersebut, kemudian membukanya dan tidak ada isi di dalamnya.
“Apa maksudnya?” Hong Jisuk merasa kebingungan.
Lee Yonghoon duduk di sofa dan tersenyum dengan bahagia.
“Aku sudah menikah, kalian bisa mengisi uang ke dalam amplop itu.”
Jeon Taekwoon dan Hong Jisuk tercengang.
“Amplop itu akan kuberikan kepada istriku nanti. Jangan berikan terlalu banyak, nanti akan mengejutkannya, tapi juga tidak boleh terlalu sedikit, nanti akan mempermalukan identitas kalian.”
Mendengar hal ini, Jeon Taekwoon dan Hong Jisuk lagi-lagi tidak bisa berkutik…
Sambil berkata, Lee Yonghoon pun memukul kursi rodanya seperti sedang marah.
Mendengar hal ini, Song Minsok pun hanya bisa menundukkan kepalanya dan berkata, “Maaf, Tuan Muda Ketiga, aku benar-benar tidak bisa menahannya. Aku tidak terbiasa melihat orang lain mengatakan keburukanmu.”
“Tetap saja harus ditahan! Mereka adalah anggota keluarga istriku. Selain itu, aku juga baru berjanji dengan istriku untuk tidak memukul orang lagi.”
Lalu, Song Minsok pun langsung berdiri di hadapan Lim Yoora dan membungkukkan badannya untuk meminta maaf, “Nyonya, maafkan aku! Aku yang sudah membuat Tuan Muda Ketiga kehilangan kepercayaan darimu. Jika ingin menyalahkan, maka salahkan saja aku, jangan salahkan Tuan Muda Ketiga!”
Sebenarnya Lim Yoora sama sekali tidak merasa marah, dia malah merasa sangat puas yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Namun, dia tidak boleh menunjukkannya, dia hanya mengangguk dan tidak memerintahkan Song Minsok untuk tidak bertindak gegabah lain kali.
Lim Yoora merasa dirinya telah berubah menjadi jahat.
Lee Yonghoon tersenyum dan melirik ke arah Lim Taemin, “Ayah Mertua, maafkan anak buahku. Tapi, bagaimanapun juga aku juga sudah merupakan senior dan kakak iparnya Lim Yoonmi. Hari ini, anggap saja aku bertindak layaknya seorang kakak ipar yang menggantikan Ayah Mertua untuk mendidik adik dari istriku yang tidak mengerti aturan.”
Lim Taemin benar-benar tercengang dibuat olehnya hingga tak mampu berkutik.
Lee Yonghoon pun melirik ke lantai yang penuh dengan pecahan barang-barang antik, “Karena sudah seperti ini, mahar juga sudah diberikan, maka aku tidak akan mengganggu Ayah dan Ibu Mertua untuk bersih-bersih. Kami akan datang lain waktu.”
Mendengar hal ini, suasana hati Lim Taemin pun menjadi semakin sakit.
Dia tidak berhasil mendapatkan mahar.
Barang-barang antiknya bahkan pecah berkeping-keping di ruang tamu.
Semua barang-barang antik ini adalah harta karunnya!
Rumah ini sudah tidak mempunyai barang yang bisa dipamerkan, kelak bagaimana bisa mengundang teman untuk bertamu?
Hais!
Kepala dan hati Lim Taemin sangat sakit.
Lim Yoora hanya melirik dengan sinis, dia pun bergegas mendorong Lee Yonghoon pergi dari rumahnya.
Akan tetapi, Song Minsok malah sengaja berjalan lebih lambat, dia pun memandang Lim Taemin dan istrinya seraya memperingatkan, “Tuan Muda Ketiga memintaku untuk untuk menyampaikan kepada kalian, istrinya tidak bisa dipermalukan dengan sembarangan. Jadi, untuk ke depannya, jagalah ucapan kalian.”
Selesai berkata, Song Minsok pun langsung berbalik badan dan pergi.
Di ruang tamu, Lim Yoonmi adalah orang pertama yang bereaksi, dia pun merasa sangat jengkel dan menghentakkan kakinya.
“Mami! Atas dasar apa si jalang Lim Yoora itu! Atas dasar apa dia bisa mendapatkan uang sebanyak itu setelah menikah dengan orang cacat seperti itu, dia bahkan mempunyai rumah dan tanah! Ibu, aku sangat jengkel! Semua itu seharusnya milikku!”
Lim Taemin juga merasa sangat marah, sedangkan istrinya hanya bisa menyipitkan matanya dengan aneh seraya menghibur putri kecilnya.
“Sayang, jangan marah. Tadi, ketika ponsel si jalang itu berbunyi, aku sempat meliriknya dan tidak sebanyak itu angkanya, pasti tidak sampai belasan miliar.”
Mendengar hal itu, Lim Yoonmi pun terdiam, kemudian memandang ke arah ibunya, “Ibu yakin?”
“Aku yakin! Palingan hanya 1,9 miliar saja.”
Lim Taemin pun menyipitkan matanya dan memandang ke arah istrinya, “Apa kamu benar-benar melihat dengan jelas?”
“Iya!” Istrinya mengangguk dengan pasti, dia tidak percaya kalau anak pembawa sial itu bisa mempunyai nasib yang baik, lalu berkata, “Mereka hanya bekerja sama untuk mempermainkan kita! Aku rasa, kekuasaan Lee Yonghoon telah dirampas setelah kecelakaan itu, jadi mana mungkin masih mempunyai banyak uang untuk berfoya-foya.”
“Kalau begitu, tanah itu…” Lim Taemin merasa uang adalah masalah kecil, tapi tanah itu adalah masalah besar.
Istrinya pun langsung tersenyum menyindir, “Bisa jadi itu adalah tanah yang terbengkalai, yang tidak mempunyai daya untuk berkembang, tidak ada gunanya. Selain itu, dia mengatakan akan memberikan kepada si jalang itu dan sudah ubah nama, tapi siapa yang sudah melihatnya? Itu hanya sebuah permainan saja!”
Mendengar hal ini, Lim Taemin pun merasa sangat masuk akal dan mengangguk.
“Sekarang, Lee Yonghoon sudah menjadi orang cacat, dia sendiri bahkan mengatakan kalau sudah kehilangan kekuasaan dan menginginkan anak buahnya untuk bersikap lebih baik. Kamu juga bukan tidak mendengarnya tadi.” Semakin Yang Hyunhee merendahkan pasangannya Lim Yoora, dia pun merasa semakin puas.
Kali ini, Lim Taemin tidak menyahutnya, melainkan suasana hatinya sangat rumit.
Baginya, dia merasa sebenarnya Lee Yonghoon jauh lebih kompeten dari Lee Jiwoon, hanya saja dia cacat dan itu yang membuatnya sebagai ayah mertua merasa malu.
Yang Hyunhee lagi-lagi membelai pundaknya Lim Yoonmi, “Kakakmu sudah menikah dengan orang cacat itu sekarang, jadi kamu harus lebih berusaha lagi. Nanti setelah Lee Jiwoon kembali, dekati dia dan dapatkan dia.”
Lim Yoonmi langsung mengangguk dengan malu.
Di luar vila.
Lim Yoora yang baru saja masuk ke dalam mobil langsung mendengarkan nada bicara Lee Yonghoon yang lesu.
“Maaf, sudah menyusahkanmu. Aku tidak bisa mengeluarkan begitu banyak mahar untukmu… hanya bisa memberikan 180 juta untukmu. Sisanya… akan aku penuhi di lain hari.”
Belum selesai berkata, Lim Yoora pun langsung menggelengkan kepalanya.
“Tidak perlu, begini saja sudah sangat baik. Aku tahu kamu melakukan semua itu demi aku, kamu juga juga tidak ingin keluargaku meremehkanku.”
“Aku sangat berterima kasih padamu. Terima kasih kamu sudah membantuku seperti ini. Dari kecil hingga saat ini, belum pernah ada orang yang membelaku seperti ini.”
Bahkan Lee Jiwoon sendiri belum pernah melakukan hal seperti ini untuknya.
Lee Jiwoon adalah kutu buku yang juga terobsesi dengan arkeologi, dia selalu menasihatinya untuk bersabar dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja jika sudah menikah dengannya.
Lim Yoora benar-benar belum pernah merasakan kepuasan seperti tadi.
Seolah-olah kekesalan yang selama ini menumpuk di dalam hatinya telah tersapu bersih dalam seketika.
Lalu, Lim Yoora pun memberikan dokumen tanah tersebut padanya, “Aku juga tidak membutuhkan ini, terima kasih.”
Lee Yonghoon melirik dokumen itu sekilas, kemudian baru menerimanya setelah beberapa saat, “Kalau kamu menginginkannya, kamu bisa mencariku kapan saja.”
“Baik.”
Setelah itu, Song Minsok pun mengantar Lim Yoora ke Dolly Bay, kemudian baru mengantar Lee Yonghoon ke rumah lama.
Baru saja Lee Yonghoon didorong masuk ke dalam ruangan baca, suara berat dari tuan besar pun langsung terdengar.
“Kamu sudah pulang?”
“Ya.”
Tuan besar melambaikan tangannya, lalu Song Minsok dan pengurus rumah langsung keluar dari ruangan.
Setelah ruangan tersebut hanya menyisakan mereka berdua, barulah Tuan Besar Lee berjalan ke depan brankas dan memasukkan kode sandinya, setelah itu dia mengeluarkan sebuah dokumen dan memberikannya kepada Lee Yonghoon.
“Untukmu. Sudah aku siapkan untuk pernikahanmu dari dulu.”
Lee Yonghoon membuka dokumen tersebut, lalu melihat surat pengalihan saham, dia pun tersenyum, “Jangan-jangan kamu berpikir aku menikah karena hal ini?”
Tuan Besar Lee meliriknya sekilas, lalu mendengus dengan kesal, “Kamu pikir aku benar-benar bodoh? Akankah aku bekerja sama sebelum mengetahui semuanya dengan jelas?”
Lalu, tuan besar pun tidak bisa menahan dirinya untuk melihat punggungnya, “Bagaimana keadaanmu?”
“Tidak akan mati,” ujar Lee Yonghoon dengan santai.
Tuan besar lagi-lagi menghelakan napas, lalu berkata dengan raut wajah serius, “Tunggu setelah tanah dari kakak ipar keduamu dikeluarkan untuk bekerja sama, maka sadarkan dia agar dia tahu siapa yang menjadi majikan di dalam Keluarga Lee.”
Untuk saat ini, Keluarga Lee ingin mengontrak proyek pengembangan energi tenaga nuklir. Itu merupakan sebuah proyek ramah lingkungan dan menguntungkan negara. Tapi, proyek itu masih kekurangan sebidang tanah dari kakak ipar kedua Lee Yonghoon.
Ini juga alasan kenapa tuan besar tidak menegur dengan keterlaluan meski sudah mengetahui seperti apa tabiat dari kakak ipar keduanya Lee Yonghoon.
Lee Yonghoon sangat memahami hubungan yang luar biasa ini, dia menganggik dengan pelan, “Tenang saja, aku mengerti.”
“Satu lagi, Yoora itu memang anak yang baik, kamu jangan menindasnya.”
Lee Yonghoon melirik ayahnya sekilas dan berkata, “Apa masih perlu kamu yang mengatakannya?!”
Lim Yoora adalah wanita kesayangan yang disimpan di dalam hatinya selama bertahun-tahun!
Setelah keluar dari rumahnya, suasana hati Lee Yonghoon begitu baik dan dia pun mengundang dua sahabatnya ke Octagon Club.
Octagon Club adalah klub swasta terbaik di Seoul.
Semua yang berlaku di sana adalah keanggotaan, orang biasa tidak akan bisa masuk ke tempat itu. Selain itu, anggota yang masuk juga harus mengeluarkan bukti aset.
Di Seoul, kartu anggota Octagon Club bagaikan simbol status.
Namun, tidak ada seorang pun yang tahu bahwa bos di balik Octagon Club ini adalah Lee Yonghoon dan dua tokoh besar yang berkuasa di Seoul.
Lee Yonghoon masuk ke dalam Octagon Club, lalu tiba di lantai paling atas menggunakan lift privat.
Lantai ini merupakan lantai rahasianya dengan beberapa sahabatnya, di sana terdapat ruangan karoke, billiard, gym, bioskop dan restoran. Semuanya tersedia di lantai ini.
Baru saja tiba di sana, Lee Yonghoon pun langsung berdiri dan berjalan masuk ke dalam ruangan.
Pada saat ini, sudah ada dua pria gagah yang mengenakan setelan jas berdasi duduk di dalamnya.
Pria pertama berusia sekitar 30 tahun, ada bekas luka di sudut matanya, wajahnya terlihat sangat kejam dan orang yang ada di dunia persilatan memanggilnya Tuan Ke-enam.
Sedangkan pria kedua jauh lebih muda, pria itu mengenakan jas berwarna putih dipadukan dengan kemeja berwarna terang, rambutnya juga ditata dengan rapi menggunakan minyak rambut, dia adalah anak bungsu dari Keluarga Hong, Hong Jisuk.
Begitu Lee Yonghoon baru masuk ke dalam ruangan, Song Minsok pun langsung memberikan dua amplop besar kepada keduanya.
Keduanya menerima amplop tersebut, kemudian membukanya dan tidak ada isi di dalamnya.
“Apa maksudnya?” Hong Jisuk merasa kebingungan.
Lee Yonghoon duduk di sofa dan tersenyum dengan bahagia.
“Aku sudah menikah, kalian bisa mengisi uang ke dalam amplop itu.”
Jeon Taekwoon dan Hong Jisuk tercengang.
“Amplop itu akan kuberikan kepada istriku nanti. Jangan berikan terlalu banyak, nanti akan mengejutkannya, tapi juga tidak boleh terlalu sedikit, nanti akan mempermalukan identitas kalian.”
Mendengar hal ini, Jeon Taekwoon dan Hong Jisuk lagi-lagi tidak bisa berkutik…
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved