Bab 7 Terima Kasih Nyonya Lee, Sudah Memberikanku Sebuah Keluarga
by Kang Minrae
11:25,Apr 12,2024
Hong Jisuk benar-benar jengkel sampai tertawa oleh kekonyolan ini.
Sebaliknya dengan Jeon Taekwoon, dia memainkan amplop yang ada di tangannya, kemudian meliriknya sekilas dan langsung bertanya dengan terus terang, “Kamu sudah berhasil mendapatkan istri keponakanmu?”
Mereka berdua tumbuh bersama dengan Lee Yonghoon dari kecil, hubungan mereka pun sangat akrab layaknya saudara, jadi mereka selalu tahu siapa sosok yang ada di dalam hati Lee Yonghoon.
Orang ini benar-benar keterlaluan, dia bahkan sudah tidur dengan calon istri keponakannya sendiri.
Biasanya, raut wajah Lee Yonghoon akan berubah menjadi masam ketika mengungkit masalah ini.
Namun hari ini, suasana hatinya sangat bagus dan langsung berkata, “Dia sudah menjadi istriku.”
“Sudah berhasil?” Jeon Taekwoon melirik Lee Yonghoon dengan terkejut.
“Ya.” Lee Yonghoon pun mengiyakan tanpa mengubah ekspresinya.
Mendengar hal ini, mulut Hong Jisuk langsung terbuka lebar, seperti muat dengan dua butir telur di dalamnya.
Jeon Taekwoon pun langsung menyipitkan matanya dan bertanya, “Sudah sah?”
“Sudah!” Sambil berkata, Lee Yonghoon pun mengeluarkan dua buku nikah dari sakunya dan membukanya di atas meja.
Hong Jisuk benar-benar takjub, dia pun langsung mengulurkan tangannya dan hendak mengambilnya untuk melihat, tapi langsung ditepuk oleh Lee Yonghoon sebelum tangannya menyentuh buku tersebut.
Hong Jisuk, “……”
“Tangannya sudah dicuci? Jangan menyentuh buku nikahku dengan tangan kotormu!”
Lee Yonghoon memberikan tatapan peringatan padanya, lalu mengambil buku nikahnya dan memperlihatkan bagian tengahnya.
Namun, hal itu hanya berlangsung sekian detik saja dan langsung diletakkan kembali ke dalam saku oleh Lee Yonghoon dengan penuh hati-hati.
Hong Jisuk, “……”
“Apakah seberharga itu?” Sambil mengomel, Hong Jisuk bahkan menggunakan siku tangannya untuk menyikut Jeon Taekwoon, “Hei, Jeon Taekwoon, tidakkah kamu merasa hal ini terlalu tidak nyata?”
Jeon Taekwoon menyemburkan asap rokoknya dan berkata, “Apanya tidak nyata? Wanita itu jelas-jelas tidak disukai oleh kakak ipar keduanya Lee Yonghoon, dia juga tidak disayang oleh keluarganya dan bukan mertua yang baik. Bisa jadi semua ini juga karena kakak iparnya.”
“Benar sekali!” Lee Yonghoon mengangkat alisnya dan menimpali.
Mata Hong Jisuk pun seketika membelalak, “Jadi maksudmu, kakak iparmu menyuap lawanmu dan membiusmu?”
Lee Yonghoon mengangguk dengan pelan.
“Tapi, bukankah kamu sangat kebal dari obat-obatan itu? Sebelumnya, direndam di dalam air dingin dan darah, bukankah kamu berhasil melawannya? Tapi kali ini, kamu langsung menidurinya?” suara Hong Jisuk meninggi.
Lee Yonghoon tersenyum, “Kalau sudah menyentuhnya, maka tidak akan bisa dilepaskan lagi. Tidak bisa mengendalikan diri lagi…”
Dulu, ketika menyentuh wanita yang tidak disukai olehnya, dia akan merasa jijik dan tentu saja bisa melawan efek dari obat tersebut.
Namun, pengendalian dirinya yang selama ini dibanggakan olehnya pun seketika runtuh ketika berada di hadapan Lim Yoora.
Hong Jisuk belum pernah berpacaran, dia juga tidak mengerti dengan hal seperti ini, tapi dia tetap menepuk pundaknya dengan salut, kemudian mengangkat gelas minumannya.
“Saudaraku, aku benar-benar turut bahagia. Aku sempat berpikir kamu akan melajang seumur hidup! Tapi siapa sangka, malah kamu yang menikah lebih dulu dari kita bertiga! Ayo, aku ucapkan selamat menikah untukmu!”
Jeon Taekwoon juga mengangkat gelas minumannya dan berkata, “Selamat atas apa yang kamu dapatkan.”
“Terima kasih.” Lee Yonghoon menyesap anggur merahnya dan tersenyum bahagia, lalu berkata dengan raut wajah serius, “Tapi, isi dari amplop hari ini tidak boleh kurang. Amplop hari ini hanya untuk pengesahan hari ini, nanti kalau sudah resepsi, kalian harus memberikan yang banyak.”
Jeon Taekwoon dan Hong Jisuk seketika tercengang.
“Tunggu, kamu tidak kekurangan uang! Pantaskah untuk terus meminta uang dengan kami?” Hong Jisuk adalah pria yang gila uang, dia pun merasa sakit hati jika mengingat harus memberikan amplop dua kali.
“Memang benar, tapi aku senang menerima amplop dari kalian,” ujar Lee Yonghoon sambil menurunkan kacamatanya, lalu memperlihatkan sepasang mata yang agresif.
Dia malas untuk berpura-pura di depan teman-temannya.
“Kalau begitu, berapa jumlah yang cocok?” Hong Jisuk bertanya dengan ragu-ragu, lagi pula dikatakan tidak boleh kurang, siapa yang tahu standar yang diberikan manusia ini.
“17.600.000 atau 19.600.000.” Bibir Lee Yonghoon langsung tersenyum ketika teringat ekspresi Lim Yoora ketika mendapatkan amplop tersebut.
“Baiklah, aku akan membungkus 17.600.000. Jeon Taekwoon, kamu bungkus yang 19.600.000.” Hong Jisuk pun bergegas meminta asistennya untuk membawakan uang tunai.
Jeon Taekwoon juga tidak bertele-tele dan langsung meminta asistennya untuk menyiapkan uang tunai.
Setelah itu, Hong Jisuk memberikan amplop yang sudah dibungkus kepada Lee Yonghoon, kemudian bertanya, “Itu… apakah kakak ipar mengetahui masalah tentang kakimu?”
“Menurutmu?” kata Lee Yonghoon menerima amplop tersebut sambil tersenyum.
Kali ini, Song Minsok pun menjelaskan, “Nyonya tidak mengetahui hal itu. Tidak hanya itu, Tuan Muda Ketiga bahkan berpura-pura sakit dan lemah di hadapan nyonya, sesekali terbatuk, tidak mempunyai kekuasaan dan tidak mempunyai uang. Ke depannya, kalau kalian bertemu dengannya di jalan, mohon untuk kerja samanya.”
Mendengar hal ini, mata Hong Jisuk pun membelalak, lalu meninggikan suaranya.
“Saudaraku! Kamu ini sedang bermain api! Apakah kamu tidak takut akan diceraikan ketika kakak ipar mengetahuinya?”
Selesai berkata, Hong Jisuk juga tahu kalau perkataannya sangat buruk, dia pun bergegas berkata, “Amit-amit!”
Mendengar kata bercerai, raut wajah Lee Yonghoon pun langsung berubah menjadi gelap, nada bicaranya juga terdengar dingin, “Tidak akan ada hari itu!”
Jeon Taekwoon adalah tipikal orang yang sama seperti Lee Yonghoon.
Dia harus mendapatkan semua yang disukai olehnya.
Bibir tipisnya melengkung dan berkata, “Itu tidak mungkin, semua yang sudah jatuh ke tangan Lee Yonghoon, tidak akan bisa lepas lagi.”
Mendengar kata itu, raut wajah Lee Yonghoon pun sedikit mereda, dia pun menyulangkan gelasnya ke gelas Jeon Taekwoon.
“Kamu sangat memahamiku.”
Dia tidak akan membiarkan Lim Yoora pergi dari hidupnya!
……
Di sisi lain, setelah Lim Yoora tiba di Dolly Bay, dia pun melihat fasilitas dan penghijauan yang ada di dalam komplek ini sangat baik dan asri.
Selain itu, dalam komplek ini juga tersedia jalanan khusus penyandang disabilitas, pelayanan pendukungnya sangat lengkap, mungkin karena hal itulah yang membuat Lee Yonghoon memilih tempat ini.
Tiba di lantai 21, Lim Yoora baru menyadari kalau apartemen yang dibeli oleh Lee Yonghoon merupakan tipe yang paling besar, mempunyai pintu tersendiri di lantai sendiri dan tidak mempunyai tetangga, privasinya sangat terjaga.
Pemandangan sungai panjang langsung terlihat ketika pintu bersandi terbuka, dari atas sudah bisa melihat betapa luasnya permukaan sungai yang ada di bawah.
Luas ruangannya 220 meter persegi, ruangannya begitu nyaman, hanya saja desainnya terlihat begitu dingin.
Hanya dalam waktu setengah hari, Lim Yoora pun membeli beberapa bunga segar dan barang-barang untuk menghiasi ruangan tersebut. Dia bahkan sudah memasak sop dan menunggu kepulangan Lee Yonghoon.
Dia juga tidak tahu apakah Lee Yonghoon akan pulang atau tidak, keduanya baru saja menikah dan masih belum sempat untuk berkomunikasi. Dia juga tidak mempunyai nomornya, Lim Yoora pun duduk di sofa dengan perasaan takut.
Untung saja tak lama kemudian, Lee Yonghoon pun diantar pulang oleh Song Minsok.
Baru saja masuk ke dalam rumah, Lee Yonghoon pun tercengang.
Desain awalnya yang hanya didominasi oleh warna abu-abu, kini terlihat bunga mawar berwarna merah muda sudah terpampang di atas meja oleh wanita yang ada di ruang tamu ini, bahkan juga terlihat beberapa pot hijau lembut dan taplak meja berwarna cerah di atas meja makan, membuat suasana seketika menjadi hidup.
Ketika melihat ekspresi Lee Yonghoon yang tercengang seperti itu, Lim Yoora pun langsung menjelaskan dengan hati-hati, “Aku membeli beberapa barang untuk menghias rumah yang kosong ini tanpa menanyakannya lebih dulu denganmu, aku tidak tahu apakah kamu menyukainya atau tidak?”
Lee Yonghoon menyadari ekspresi Lim Yoora, dia pun mendorong kursi rodanya dan menghampirinya, kemudian menggenggam tangannya dengan lembut, “Nyonya Lee, aku sangat menyukainya, terima kasih.”
Lim Yoora merasa malu ketika mendengar Lee Yonghoo memanggilnya dengan panggilan ‘nyonya lee’ padanya.
“Yoora, rumah ini milikmu, kamu juga nyonya di rumah ini, jadi terserah kamu mau menghias seperti apa rumah ini kelak. Kamu tidak perlu menanyakan pendapatku, kamu bisa memutuskannya sendiri.”
Mendengar hal tersebut, hati Lim Yoora pun terkejut, “Nyonya?”
“Ya, kita sudah mendaftarkan pernikahan, kalau bukan nyonya, lalu siapa dirimu?” Sambil bercanda, Lee Yonghoon berkata, “Salah, kamu bahkan kepala rumah tangga.”
Hati Lim Yoora seketika terasa hangat mendengarnya, dia baru tersenyum beberapa saat kemudian, “Terima kasih.”
Terima kasih Lee Yonghoon telah memberikan sebuah keluarga untuknya.
Terima kasih Lee Yonghoon yang sudah memberikan rasa hormat yang seharusnya.
Lim Yoora belum pernah mendapatkan hal ini semua ketika berada di rumahnya.
Lee Yonghoon juga tersenyum, “Seharusnya aku yang berterima kasih kepada Nyonya Lee sudah memberikan sebuah keluarga untukku.”
Lim Yoora lagi-lagi tersipu malu dengan panggilan ‘Nyonya Lee’, wajahnya memerah dan semakin memerah ketika melihat ada Song Minsok yang masih berada di sana.
“Min… Minsok-ssi, apa kamu sudah makan? Maukah…”
“Sudah! Aku akan pergi setelah makan dokumen! Eh… maksudku aku segera pergi setelah mengambil dokumen.”
Song Minsok yang sedari tadi melihat kemesraan mereka langsung menjawab dengan ketakutan, dia bahkan hampir menggigit lidahnya sendiri.
Setelah mendapatkan izin dari Lee Yonghoon, dia pun bergegas ke ruang kerja dan mengambil dokumen, kemudian bergegas pergi.
Bercanda! Kalau sampai dia mengiayakan untuk makan, tidakkah dia mencari mati?
Lim Yoora selalu merasa Song Minsok pergi dengan terburu-buru, seperti sedang diburu oleh orang lain.
Melihat makanan yang ada di atas meja, dia pun kembali bertanya kepada Lee Yonghoon, “Kalau kamu, apakah sudah makan?”
“Belum.”
“Kalau begitu, aku akan mengambilkan makanan untukmu.”
“Baik.”
Lim Yoora langsung berbalik badan dan pergi ke dapur, kemudian membawakan ikan tim dan melirik Lee Yonghoon sekilas, “Pa… Lee Yonghoon, mari tambahkan kontak Kakaotalk, agar kelak bisa lebih mudah untuk berkomunikasi.”
Begitu mengatakannya, ponsel Lim Yoora yang ada di meja pun berdenting, layar seketika menyala.
Keduanya langsung melirik ke arah ponsel tanpa sadar, mereka pun melihat pesan yang dikirim oleh Lee Jiwoon.
Tangan Lim Yoora yang sedang membawa piring ikan tim pun seketika membeku.
Sebaliknya dengan Jeon Taekwoon, dia memainkan amplop yang ada di tangannya, kemudian meliriknya sekilas dan langsung bertanya dengan terus terang, “Kamu sudah berhasil mendapatkan istri keponakanmu?”
Mereka berdua tumbuh bersama dengan Lee Yonghoon dari kecil, hubungan mereka pun sangat akrab layaknya saudara, jadi mereka selalu tahu siapa sosok yang ada di dalam hati Lee Yonghoon.
Orang ini benar-benar keterlaluan, dia bahkan sudah tidur dengan calon istri keponakannya sendiri.
Biasanya, raut wajah Lee Yonghoon akan berubah menjadi masam ketika mengungkit masalah ini.
Namun hari ini, suasana hatinya sangat bagus dan langsung berkata, “Dia sudah menjadi istriku.”
“Sudah berhasil?” Jeon Taekwoon melirik Lee Yonghoon dengan terkejut.
“Ya.” Lee Yonghoon pun mengiyakan tanpa mengubah ekspresinya.
Mendengar hal ini, mulut Hong Jisuk langsung terbuka lebar, seperti muat dengan dua butir telur di dalamnya.
Jeon Taekwoon pun langsung menyipitkan matanya dan bertanya, “Sudah sah?”
“Sudah!” Sambil berkata, Lee Yonghoon pun mengeluarkan dua buku nikah dari sakunya dan membukanya di atas meja.
Hong Jisuk benar-benar takjub, dia pun langsung mengulurkan tangannya dan hendak mengambilnya untuk melihat, tapi langsung ditepuk oleh Lee Yonghoon sebelum tangannya menyentuh buku tersebut.
Hong Jisuk, “……”
“Tangannya sudah dicuci? Jangan menyentuh buku nikahku dengan tangan kotormu!”
Lee Yonghoon memberikan tatapan peringatan padanya, lalu mengambil buku nikahnya dan memperlihatkan bagian tengahnya.
Namun, hal itu hanya berlangsung sekian detik saja dan langsung diletakkan kembali ke dalam saku oleh Lee Yonghoon dengan penuh hati-hati.
Hong Jisuk, “……”
“Apakah seberharga itu?” Sambil mengomel, Hong Jisuk bahkan menggunakan siku tangannya untuk menyikut Jeon Taekwoon, “Hei, Jeon Taekwoon, tidakkah kamu merasa hal ini terlalu tidak nyata?”
Jeon Taekwoon menyemburkan asap rokoknya dan berkata, “Apanya tidak nyata? Wanita itu jelas-jelas tidak disukai oleh kakak ipar keduanya Lee Yonghoon, dia juga tidak disayang oleh keluarganya dan bukan mertua yang baik. Bisa jadi semua ini juga karena kakak iparnya.”
“Benar sekali!” Lee Yonghoon mengangkat alisnya dan menimpali.
Mata Hong Jisuk pun seketika membelalak, “Jadi maksudmu, kakak iparmu menyuap lawanmu dan membiusmu?”
Lee Yonghoon mengangguk dengan pelan.
“Tapi, bukankah kamu sangat kebal dari obat-obatan itu? Sebelumnya, direndam di dalam air dingin dan darah, bukankah kamu berhasil melawannya? Tapi kali ini, kamu langsung menidurinya?” suara Hong Jisuk meninggi.
Lee Yonghoon tersenyum, “Kalau sudah menyentuhnya, maka tidak akan bisa dilepaskan lagi. Tidak bisa mengendalikan diri lagi…”
Dulu, ketika menyentuh wanita yang tidak disukai olehnya, dia akan merasa jijik dan tentu saja bisa melawan efek dari obat tersebut.
Namun, pengendalian dirinya yang selama ini dibanggakan olehnya pun seketika runtuh ketika berada di hadapan Lim Yoora.
Hong Jisuk belum pernah berpacaran, dia juga tidak mengerti dengan hal seperti ini, tapi dia tetap menepuk pundaknya dengan salut, kemudian mengangkat gelas minumannya.
“Saudaraku, aku benar-benar turut bahagia. Aku sempat berpikir kamu akan melajang seumur hidup! Tapi siapa sangka, malah kamu yang menikah lebih dulu dari kita bertiga! Ayo, aku ucapkan selamat menikah untukmu!”
Jeon Taekwoon juga mengangkat gelas minumannya dan berkata, “Selamat atas apa yang kamu dapatkan.”
“Terima kasih.” Lee Yonghoon menyesap anggur merahnya dan tersenyum bahagia, lalu berkata dengan raut wajah serius, “Tapi, isi dari amplop hari ini tidak boleh kurang. Amplop hari ini hanya untuk pengesahan hari ini, nanti kalau sudah resepsi, kalian harus memberikan yang banyak.”
Jeon Taekwoon dan Hong Jisuk seketika tercengang.
“Tunggu, kamu tidak kekurangan uang! Pantaskah untuk terus meminta uang dengan kami?” Hong Jisuk adalah pria yang gila uang, dia pun merasa sakit hati jika mengingat harus memberikan amplop dua kali.
“Memang benar, tapi aku senang menerima amplop dari kalian,” ujar Lee Yonghoon sambil menurunkan kacamatanya, lalu memperlihatkan sepasang mata yang agresif.
Dia malas untuk berpura-pura di depan teman-temannya.
“Kalau begitu, berapa jumlah yang cocok?” Hong Jisuk bertanya dengan ragu-ragu, lagi pula dikatakan tidak boleh kurang, siapa yang tahu standar yang diberikan manusia ini.
“17.600.000 atau 19.600.000.” Bibir Lee Yonghoon langsung tersenyum ketika teringat ekspresi Lim Yoora ketika mendapatkan amplop tersebut.
“Baiklah, aku akan membungkus 17.600.000. Jeon Taekwoon, kamu bungkus yang 19.600.000.” Hong Jisuk pun bergegas meminta asistennya untuk membawakan uang tunai.
Jeon Taekwoon juga tidak bertele-tele dan langsung meminta asistennya untuk menyiapkan uang tunai.
Setelah itu, Hong Jisuk memberikan amplop yang sudah dibungkus kepada Lee Yonghoon, kemudian bertanya, “Itu… apakah kakak ipar mengetahui masalah tentang kakimu?”
“Menurutmu?” kata Lee Yonghoon menerima amplop tersebut sambil tersenyum.
Kali ini, Song Minsok pun menjelaskan, “Nyonya tidak mengetahui hal itu. Tidak hanya itu, Tuan Muda Ketiga bahkan berpura-pura sakit dan lemah di hadapan nyonya, sesekali terbatuk, tidak mempunyai kekuasaan dan tidak mempunyai uang. Ke depannya, kalau kalian bertemu dengannya di jalan, mohon untuk kerja samanya.”
Mendengar hal ini, mata Hong Jisuk pun membelalak, lalu meninggikan suaranya.
“Saudaraku! Kamu ini sedang bermain api! Apakah kamu tidak takut akan diceraikan ketika kakak ipar mengetahuinya?”
Selesai berkata, Hong Jisuk juga tahu kalau perkataannya sangat buruk, dia pun bergegas berkata, “Amit-amit!”
Mendengar kata bercerai, raut wajah Lee Yonghoon pun langsung berubah menjadi gelap, nada bicaranya juga terdengar dingin, “Tidak akan ada hari itu!”
Jeon Taekwoon adalah tipikal orang yang sama seperti Lee Yonghoon.
Dia harus mendapatkan semua yang disukai olehnya.
Bibir tipisnya melengkung dan berkata, “Itu tidak mungkin, semua yang sudah jatuh ke tangan Lee Yonghoon, tidak akan bisa lepas lagi.”
Mendengar kata itu, raut wajah Lee Yonghoon pun sedikit mereda, dia pun menyulangkan gelasnya ke gelas Jeon Taekwoon.
“Kamu sangat memahamiku.”
Dia tidak akan membiarkan Lim Yoora pergi dari hidupnya!
……
Di sisi lain, setelah Lim Yoora tiba di Dolly Bay, dia pun melihat fasilitas dan penghijauan yang ada di dalam komplek ini sangat baik dan asri.
Selain itu, dalam komplek ini juga tersedia jalanan khusus penyandang disabilitas, pelayanan pendukungnya sangat lengkap, mungkin karena hal itulah yang membuat Lee Yonghoon memilih tempat ini.
Tiba di lantai 21, Lim Yoora baru menyadari kalau apartemen yang dibeli oleh Lee Yonghoon merupakan tipe yang paling besar, mempunyai pintu tersendiri di lantai sendiri dan tidak mempunyai tetangga, privasinya sangat terjaga.
Pemandangan sungai panjang langsung terlihat ketika pintu bersandi terbuka, dari atas sudah bisa melihat betapa luasnya permukaan sungai yang ada di bawah.
Luas ruangannya 220 meter persegi, ruangannya begitu nyaman, hanya saja desainnya terlihat begitu dingin.
Hanya dalam waktu setengah hari, Lim Yoora pun membeli beberapa bunga segar dan barang-barang untuk menghiasi ruangan tersebut. Dia bahkan sudah memasak sop dan menunggu kepulangan Lee Yonghoon.
Dia juga tidak tahu apakah Lee Yonghoon akan pulang atau tidak, keduanya baru saja menikah dan masih belum sempat untuk berkomunikasi. Dia juga tidak mempunyai nomornya, Lim Yoora pun duduk di sofa dengan perasaan takut.
Untung saja tak lama kemudian, Lee Yonghoon pun diantar pulang oleh Song Minsok.
Baru saja masuk ke dalam rumah, Lee Yonghoon pun tercengang.
Desain awalnya yang hanya didominasi oleh warna abu-abu, kini terlihat bunga mawar berwarna merah muda sudah terpampang di atas meja oleh wanita yang ada di ruang tamu ini, bahkan juga terlihat beberapa pot hijau lembut dan taplak meja berwarna cerah di atas meja makan, membuat suasana seketika menjadi hidup.
Ketika melihat ekspresi Lee Yonghoon yang tercengang seperti itu, Lim Yoora pun langsung menjelaskan dengan hati-hati, “Aku membeli beberapa barang untuk menghias rumah yang kosong ini tanpa menanyakannya lebih dulu denganmu, aku tidak tahu apakah kamu menyukainya atau tidak?”
Lee Yonghoon menyadari ekspresi Lim Yoora, dia pun mendorong kursi rodanya dan menghampirinya, kemudian menggenggam tangannya dengan lembut, “Nyonya Lee, aku sangat menyukainya, terima kasih.”
Lim Yoora merasa malu ketika mendengar Lee Yonghoo memanggilnya dengan panggilan ‘nyonya lee’ padanya.
“Yoora, rumah ini milikmu, kamu juga nyonya di rumah ini, jadi terserah kamu mau menghias seperti apa rumah ini kelak. Kamu tidak perlu menanyakan pendapatku, kamu bisa memutuskannya sendiri.”
Mendengar hal tersebut, hati Lim Yoora pun terkejut, “Nyonya?”
“Ya, kita sudah mendaftarkan pernikahan, kalau bukan nyonya, lalu siapa dirimu?” Sambil bercanda, Lee Yonghoon berkata, “Salah, kamu bahkan kepala rumah tangga.”
Hati Lim Yoora seketika terasa hangat mendengarnya, dia baru tersenyum beberapa saat kemudian, “Terima kasih.”
Terima kasih Lee Yonghoon telah memberikan sebuah keluarga untuknya.
Terima kasih Lee Yonghoon yang sudah memberikan rasa hormat yang seharusnya.
Lim Yoora belum pernah mendapatkan hal ini semua ketika berada di rumahnya.
Lee Yonghoon juga tersenyum, “Seharusnya aku yang berterima kasih kepada Nyonya Lee sudah memberikan sebuah keluarga untukku.”
Lim Yoora lagi-lagi tersipu malu dengan panggilan ‘Nyonya Lee’, wajahnya memerah dan semakin memerah ketika melihat ada Song Minsok yang masih berada di sana.
“Min… Minsok-ssi, apa kamu sudah makan? Maukah…”
“Sudah! Aku akan pergi setelah makan dokumen! Eh… maksudku aku segera pergi setelah mengambil dokumen.”
Song Minsok yang sedari tadi melihat kemesraan mereka langsung menjawab dengan ketakutan, dia bahkan hampir menggigit lidahnya sendiri.
Setelah mendapatkan izin dari Lee Yonghoon, dia pun bergegas ke ruang kerja dan mengambil dokumen, kemudian bergegas pergi.
Bercanda! Kalau sampai dia mengiayakan untuk makan, tidakkah dia mencari mati?
Lim Yoora selalu merasa Song Minsok pergi dengan terburu-buru, seperti sedang diburu oleh orang lain.
Melihat makanan yang ada di atas meja, dia pun kembali bertanya kepada Lee Yonghoon, “Kalau kamu, apakah sudah makan?”
“Belum.”
“Kalau begitu, aku akan mengambilkan makanan untukmu.”
“Baik.”
Lim Yoora langsung berbalik badan dan pergi ke dapur, kemudian membawakan ikan tim dan melirik Lee Yonghoon sekilas, “Pa… Lee Yonghoon, mari tambahkan kontak Kakaotalk, agar kelak bisa lebih mudah untuk berkomunikasi.”
Begitu mengatakannya, ponsel Lim Yoora yang ada di meja pun berdenting, layar seketika menyala.
Keduanya langsung melirik ke arah ponsel tanpa sadar, mereka pun melihat pesan yang dikirim oleh Lee Jiwoon.
Tangan Lim Yoora yang sedang membawa piring ikan tim pun seketika membeku.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved