chapter 13 Asrama
by Howie
22:09,Dec 07,2023
Saat kalimat "teman lama" keluar.
Yesaya langsung diam tercengang.
Seperti tenggorokan seseorang sedang tercubit.
Kata tunangan membuat Sandra bingung dan diam untuk sesaat.
Leony juga dengan tegas menambahkan kalimatnya, "Tuan Su, dan semua bos Keluarga Su, bos kami mengatakan bahwa proyek ini hanya akan di atur oleh Nona Sandra, dan hanya dia sajalah yang akan bertanggung jawab atasnya. Jika perusahaan Anda tidak melakukan demikian, maka kami akan mencari perusahaan lain untuk diajak bekerja sama dalam proyek ini.”
Kalimat ini sepertinya mencekik leher semua orang di Keluarga Su membuatnya semua orang terdiam.
Yolanda langsung cemas seketika.
"Direktur Liu, partisipasi Sandra di perusahaan ini sangat sedikit. Banyak hal yang kurang dia ketahui mengenai perusahaan. Lebih baik proyek ini diserahkan kepada aku saja."
Leony dengan tenang mengulangi apa yang baru saja dia katakan, "Saya sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Bahwa Bos kami sendiri yang berpesan bahwa awal proyek ini berasal dari Nona Su, dan tidak ada orang lain yang dapat terlibat! Jika tidak, kita akan menghentikan kerja sama ini!" "
Yesaya tersedak dan menatap kaget dengan perkataan Leony.
"Di mana bosmu? Bisakah aku berbicara dengannya?"
Leony langsung melirik kearah Willian, "Bos kami sedang sibuk, maka serahkan masalah ini kepada saya. Tuan Su, jika anda setuju untuk menyerahkan proyek ini kepada Nona Su, maka kami akan menandatangani kontraknya sekarang. Jika tidak setuju, maka aku akan pergi."
Detak jantung Yesaya naik dan turun.
Menatap Sandra dengan kecewa, "Tapi..."
Jimmi tiba-tiba berkata, "Baik! Biarkan Sandra yang ambil ahli atas proyek ini."
“Ayah!” Yolanda dengan cemas hendak berbicara. Dengan adanya tatapan Jimmi, Yolanda tidak ada pilihan lain selain menahan apa yang ingin dia katakan dan hanya dapat menatap kesel Sandra.
Leony langsung mengeluarkan berkas kontrak.
“Kalau begitu, mari kita selesaikan kontraknya sekarang?”
Sandra begitu semangat hingga wajahnya berseri-seri.
Dia sudah lama tidak kembali aktif di perusahaan, tetapi Sandra selalu menjadi wanita yang sangat giat dalam pekerjaanya. Dia sering berandai-andai untuk meningikan namanya di dunia bisnis, tetapi dia terlahir di keluarga yang hanya menghargai laki-laki dari pada perempuan, dan ia selalu tidak memiliki kesempatan untuk itu.
Dengan adanya kesempatan ini, Hal ini membuat Sandra begitu senang kegirangan.
Willian membisikkannya untuk mengigatkannya, "Tanda tangani kontraknya."
Sandra kembalu duduk.
Butuh waktu yang cukup lama untuk menandatangani kontrak ini .
Akhirnya kedua belah pihak saling berjabat tangan.
Lalu mengantar kepergian Leony.
Wajah Sandra menunjukkan senyuman bahagia untuk pertama kalinya dalam dua hari.
Dengan ini membuat Keluarga Su akhirnya mempunya kesempatan untuk berbalik, dan dia tidak harus menjadi korban pernikahan bisnis.
Tetapi...
Sandra Su menyentuh perutnya.
Sosok Willian terlintas di benaknya.
apa ini?
Menikah dengan seorang putra?
Sandra bertanya pada dirinya sendiri.
Tapi jika dipikirkan dengan hati-hati, petugas Delivery itu sepertinya tidak mengganggu, dan Sandra merasa sudah beberapa kali petugas Delivery itu cukup baik padanya.
Sandra menggelengkan kepalanya dan kembali ke perusahaan untuk mulai melakukan pekerjaanya.
Di dalam kantor kecil.
Yolanda menendang dispenser air dengan marah, berkata "Ayah! Apa yang telah kamu lakukan hari ini? Membiarkan si wanita jalang Sandra mengambil alih proyek ini?"
Yesaya melirik Jimmi , "Jimmi, apakah kamu sudah memikirkan rencana lain?"
Jimmi Su berkata, "Itu sudah pasti."
“Katakan dengan cepat!” Yesaya mendesak dengan tidak sabar.
Yolanda berdehem, "Tunggu sebentar!"
Saat dia ingin berbicara, Yolanda memandang Johan dengan curiga, "Paman kedua, jangan-jangan anda bertolak?"
Johan berkata dengan cepat, "Kamu dan aku berada di kamp yang sama. Meskipun Sandra adalah putriku, kami tidak begitu dekat, dan... ada satu hal lagi. Aku pikir kalian semua tidak tahu bahwa Sandra sebenarnya bukanlah anak kandung dariku"
Yolanda tertegun sejenak, dan Jimmi Su mengerutkan kening, "Jordan, apakah kamu membiarkan adikmu selingkuh?"
"Tidak! Hanna tidak dapat melahirkan anak, jadi kami mengadopsi Sandra, Terlebih lagi perempuan tidak diperbolehkan untuk tetap kuliah, dan kini Sandra semakin sulit di atur terlebih lagi sekarang ia bersama Delivery dan kini ia sudah tidak memperlakukanku sebagai seorang ayah sama sekali. Sekarang ingatkan kalian bahwa Sandra adalah orang luar sekarang, dan kita berada di kamp yang sama, jadi jika kalian memiliki strategi, tidak akan ada masalah memberitahuku."
Beberapa orang dari mereka merenung sejenak untuk berpikir, dan kemudian Jimmi memberitahukan rencananya, "Bahkan kalau proyek itu diserahkan kepada Sandra, apakah akan ada masalah? Perusahaan ini tetaplah perusahaan kami, dan karyawan tetaplah karyawan kami. Kita biarkan saja Sandra yang melakukan proyek ini selama satu atau dua minggu awal, lalu kita ambil ahli. Pada saat itu, proyek telah dimulai dan tidak ada jalan untuk mundur. Bahkan jika kita mengantikan Sandra, bos besar proyek tersebut tidak dapat berkata-kata."
“Ide bagus!” Yesaya langsung menganggukan kepalanya dengan menyetujui gagasan itu.
“Kalau begitu ayo kita lakukan!” Beberapa orang dengan suara bulat menyetujui usulan tersebut.
Jimmi tiba-tiba mengganti topik pembicaraan kesebelumnya, "Jordan, kamu mengatakan bahwa Sandra diadopsi olehmu. Apa kamu sudah memeriksa orang tua kandung Sandra?"
“Aku sudah memeriksanya, tapi tidak menemukan apa pun. Sepertinya kedua orang tuanya sudah tidak ada.”
“Apakah tidak ada barang peninggalan atau semacamnya?” Yesaya bertanya.
Johan berpikir sejenak, "Saya ingat ada sebuah kalung liontin di atasnya tertulis "phoenix". Saya sudah meminta seseorang untuk melihatnya dan katanya beda itu tidak bernilai hanya dengan seharga satu atau dua ribu. Saya kira orang tua kandungnya bukanlah orang kaya."
“Apakah Sandra tahu tentang ini?”
"tidak tahu."
Willian sedang duduk di ruang keamanan sambil membual dengan beberapa penjaga keamanan.
Sandra sedang sibuk di perusahaan.
Itu sampai sekitar jam tujuh malam.
Sandra Su naik lift dan keluar.
Di ruang keamanan, kapten keamanan Danny segera mengenakan topinya dan berkata, "Cepat berdiri, Direktur Su ada di sini!"
Willian memegang sebatang rokok di mulutnya dan memandang meremehkan, "Apa yang kamu lakukan?"
Danny dengan tawa kecilnya berkata, "Direktur Su adalah wanita tercantik di perusahaan kami. Meskipun kami tidak dapat memilikinya, tapi kami senang menikmatinya."
“Lihatlah potensimu, bukankah dia hanya seorang wanita? Dengan sedikit berbenah, wanita seperti apa yang tidak bisa kamu dapatkan?”
Danny Liu mengerutkan bibirnya, "Saudaraku, berhentilah bersikap luar biasa. Bahkan Rokok Furong Wang saja tidak mampu membelinya, jadi kamu tidak seberapa dengan kami."
Willian mencubit rokoknya dan berkata, "Kamu tahu maksudku, kalian merokok untuk pamer, aku merokok karena ingin merokok, tidak peduli merek apa, rokok yang baik adalah rokok yang menghilangkan stres."
Ketika Danny melihat Sandra lewat, dia segera berdiri tegak dan berkata, "Halo, Direktur Su."
Sandra Su mendengus dingin. "Kalian sudah bekerja keras."
Melihat Sandra berjalan kearah tempat parkir, wajah Danny memerah karena kegirangan, "Kalian dengar tidak? Direktur Su berbicara denganku? Dia bahkan memberikan pujian."
Beberapa orang lainnya memandang Danny dengan iri.
Willian menepuk pantatnya dan berdiri, "Wah, kamu berencana mengukir tiga kata ini di dahimu."
Danny menggelengkan kepalanya dan menepuk bahu Willian, "Saudaraku, kamu tidak paham ya. Meskipun itu hanya kalimat sederhana, itu juga merupakan tonggak kemajuan hubungan antara Tuan Su dan saya. Kami akan melakukannya mengobrol santai dalam dua hari, dan setelah beberapa saat kita akan mengalami pertemuan yang indah. Ketika kita mencapai hasil budidaya, kalian semua harus memanggil saya Tuan Direktur Liu ketika berjumpa denganku."
“Bukankah dia hanya seorang wanita?” Willian berkata tidak setuju.
Danny merangkul Willian dan berkata, "Saudaraku, kita sudah mengobrol dengan sangat baik. biarkan aku memberi tahumu isi hatiku.sebagai manusia kamu memiliki mentalitas yang buruk, kamu harus memiliki beberapa mimpi. Tanpa mimpi, apa jadinya kita? walaupun kita semua berada di masyarakat rendah, kita tetap mempunyai impian untuk bertemu dengan seorang dewi, bagaimana jika itu menjadi kenyataan?"
Sambil berbicara.
Mobil Sandra Su perlahan berhenti di depan ruang keamanan.
Danny segera mendorong Willian menjauh dan berdiri tegak, "Direktur Su, Hati-hati di jalan!"
Sandra menurunkan jendela mobilnya dan memandang Willian, "Masuk ke mobil!"
Yesaya langsung diam tercengang.
Seperti tenggorokan seseorang sedang tercubit.
Kata tunangan membuat Sandra bingung dan diam untuk sesaat.
Leony juga dengan tegas menambahkan kalimatnya, "Tuan Su, dan semua bos Keluarga Su, bos kami mengatakan bahwa proyek ini hanya akan di atur oleh Nona Sandra, dan hanya dia sajalah yang akan bertanggung jawab atasnya. Jika perusahaan Anda tidak melakukan demikian, maka kami akan mencari perusahaan lain untuk diajak bekerja sama dalam proyek ini.”
Kalimat ini sepertinya mencekik leher semua orang di Keluarga Su membuatnya semua orang terdiam.
Yolanda langsung cemas seketika.
"Direktur Liu, partisipasi Sandra di perusahaan ini sangat sedikit. Banyak hal yang kurang dia ketahui mengenai perusahaan. Lebih baik proyek ini diserahkan kepada aku saja."
Leony dengan tenang mengulangi apa yang baru saja dia katakan, "Saya sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Bahwa Bos kami sendiri yang berpesan bahwa awal proyek ini berasal dari Nona Su, dan tidak ada orang lain yang dapat terlibat! Jika tidak, kita akan menghentikan kerja sama ini!" "
Yesaya tersedak dan menatap kaget dengan perkataan Leony.
"Di mana bosmu? Bisakah aku berbicara dengannya?"
Leony langsung melirik kearah Willian, "Bos kami sedang sibuk, maka serahkan masalah ini kepada saya. Tuan Su, jika anda setuju untuk menyerahkan proyek ini kepada Nona Su, maka kami akan menandatangani kontraknya sekarang. Jika tidak setuju, maka aku akan pergi."
Detak jantung Yesaya naik dan turun.
Menatap Sandra dengan kecewa, "Tapi..."
Jimmi tiba-tiba berkata, "Baik! Biarkan Sandra yang ambil ahli atas proyek ini."
“Ayah!” Yolanda dengan cemas hendak berbicara. Dengan adanya tatapan Jimmi, Yolanda tidak ada pilihan lain selain menahan apa yang ingin dia katakan dan hanya dapat menatap kesel Sandra.
Leony langsung mengeluarkan berkas kontrak.
“Kalau begitu, mari kita selesaikan kontraknya sekarang?”
Sandra begitu semangat hingga wajahnya berseri-seri.
Dia sudah lama tidak kembali aktif di perusahaan, tetapi Sandra selalu menjadi wanita yang sangat giat dalam pekerjaanya. Dia sering berandai-andai untuk meningikan namanya di dunia bisnis, tetapi dia terlahir di keluarga yang hanya menghargai laki-laki dari pada perempuan, dan ia selalu tidak memiliki kesempatan untuk itu.
Dengan adanya kesempatan ini, Hal ini membuat Sandra begitu senang kegirangan.
Willian membisikkannya untuk mengigatkannya, "Tanda tangani kontraknya."
Sandra kembalu duduk.
Butuh waktu yang cukup lama untuk menandatangani kontrak ini .
Akhirnya kedua belah pihak saling berjabat tangan.
Lalu mengantar kepergian Leony.
Wajah Sandra menunjukkan senyuman bahagia untuk pertama kalinya dalam dua hari.
Dengan ini membuat Keluarga Su akhirnya mempunya kesempatan untuk berbalik, dan dia tidak harus menjadi korban pernikahan bisnis.
Tetapi...
Sandra Su menyentuh perutnya.
Sosok Willian terlintas di benaknya.
apa ini?
Menikah dengan seorang putra?
Sandra bertanya pada dirinya sendiri.
Tapi jika dipikirkan dengan hati-hati, petugas Delivery itu sepertinya tidak mengganggu, dan Sandra merasa sudah beberapa kali petugas Delivery itu cukup baik padanya.
Sandra menggelengkan kepalanya dan kembali ke perusahaan untuk mulai melakukan pekerjaanya.
Di dalam kantor kecil.
Yolanda menendang dispenser air dengan marah, berkata "Ayah! Apa yang telah kamu lakukan hari ini? Membiarkan si wanita jalang Sandra mengambil alih proyek ini?"
Yesaya melirik Jimmi , "Jimmi, apakah kamu sudah memikirkan rencana lain?"
Jimmi Su berkata, "Itu sudah pasti."
“Katakan dengan cepat!” Yesaya mendesak dengan tidak sabar.
Yolanda berdehem, "Tunggu sebentar!"
Saat dia ingin berbicara, Yolanda memandang Johan dengan curiga, "Paman kedua, jangan-jangan anda bertolak?"
Johan berkata dengan cepat, "Kamu dan aku berada di kamp yang sama. Meskipun Sandra adalah putriku, kami tidak begitu dekat, dan... ada satu hal lagi. Aku pikir kalian semua tidak tahu bahwa Sandra sebenarnya bukanlah anak kandung dariku"
Yolanda tertegun sejenak, dan Jimmi Su mengerutkan kening, "Jordan, apakah kamu membiarkan adikmu selingkuh?"
"Tidak! Hanna tidak dapat melahirkan anak, jadi kami mengadopsi Sandra, Terlebih lagi perempuan tidak diperbolehkan untuk tetap kuliah, dan kini Sandra semakin sulit di atur terlebih lagi sekarang ia bersama Delivery dan kini ia sudah tidak memperlakukanku sebagai seorang ayah sama sekali. Sekarang ingatkan kalian bahwa Sandra adalah orang luar sekarang, dan kita berada di kamp yang sama, jadi jika kalian memiliki strategi, tidak akan ada masalah memberitahuku."
Beberapa orang dari mereka merenung sejenak untuk berpikir, dan kemudian Jimmi memberitahukan rencananya, "Bahkan kalau proyek itu diserahkan kepada Sandra, apakah akan ada masalah? Perusahaan ini tetaplah perusahaan kami, dan karyawan tetaplah karyawan kami. Kita biarkan saja Sandra yang melakukan proyek ini selama satu atau dua minggu awal, lalu kita ambil ahli. Pada saat itu, proyek telah dimulai dan tidak ada jalan untuk mundur. Bahkan jika kita mengantikan Sandra, bos besar proyek tersebut tidak dapat berkata-kata."
“Ide bagus!” Yesaya langsung menganggukan kepalanya dengan menyetujui gagasan itu.
“Kalau begitu ayo kita lakukan!” Beberapa orang dengan suara bulat menyetujui usulan tersebut.
Jimmi tiba-tiba mengganti topik pembicaraan kesebelumnya, "Jordan, kamu mengatakan bahwa Sandra diadopsi olehmu. Apa kamu sudah memeriksa orang tua kandung Sandra?"
“Aku sudah memeriksanya, tapi tidak menemukan apa pun. Sepertinya kedua orang tuanya sudah tidak ada.”
“Apakah tidak ada barang peninggalan atau semacamnya?” Yesaya bertanya.
Johan berpikir sejenak, "Saya ingat ada sebuah kalung liontin di atasnya tertulis "phoenix". Saya sudah meminta seseorang untuk melihatnya dan katanya beda itu tidak bernilai hanya dengan seharga satu atau dua ribu. Saya kira orang tua kandungnya bukanlah orang kaya."
“Apakah Sandra tahu tentang ini?”
"tidak tahu."
Willian sedang duduk di ruang keamanan sambil membual dengan beberapa penjaga keamanan.
Sandra sedang sibuk di perusahaan.
Itu sampai sekitar jam tujuh malam.
Sandra Su naik lift dan keluar.
Di ruang keamanan, kapten keamanan Danny segera mengenakan topinya dan berkata, "Cepat berdiri, Direktur Su ada di sini!"
Willian memegang sebatang rokok di mulutnya dan memandang meremehkan, "Apa yang kamu lakukan?"
Danny dengan tawa kecilnya berkata, "Direktur Su adalah wanita tercantik di perusahaan kami. Meskipun kami tidak dapat memilikinya, tapi kami senang menikmatinya."
“Lihatlah potensimu, bukankah dia hanya seorang wanita? Dengan sedikit berbenah, wanita seperti apa yang tidak bisa kamu dapatkan?”
Danny Liu mengerutkan bibirnya, "Saudaraku, berhentilah bersikap luar biasa. Bahkan Rokok Furong Wang saja tidak mampu membelinya, jadi kamu tidak seberapa dengan kami."
Willian mencubit rokoknya dan berkata, "Kamu tahu maksudku, kalian merokok untuk pamer, aku merokok karena ingin merokok, tidak peduli merek apa, rokok yang baik adalah rokok yang menghilangkan stres."
Ketika Danny melihat Sandra lewat, dia segera berdiri tegak dan berkata, "Halo, Direktur Su."
Sandra Su mendengus dingin. "Kalian sudah bekerja keras."
Melihat Sandra berjalan kearah tempat parkir, wajah Danny memerah karena kegirangan, "Kalian dengar tidak? Direktur Su berbicara denganku? Dia bahkan memberikan pujian."
Beberapa orang lainnya memandang Danny dengan iri.
Willian menepuk pantatnya dan berdiri, "Wah, kamu berencana mengukir tiga kata ini di dahimu."
Danny menggelengkan kepalanya dan menepuk bahu Willian, "Saudaraku, kamu tidak paham ya. Meskipun itu hanya kalimat sederhana, itu juga merupakan tonggak kemajuan hubungan antara Tuan Su dan saya. Kami akan melakukannya mengobrol santai dalam dua hari, dan setelah beberapa saat kita akan mengalami pertemuan yang indah. Ketika kita mencapai hasil budidaya, kalian semua harus memanggil saya Tuan Direktur Liu ketika berjumpa denganku."
“Bukankah dia hanya seorang wanita?” Willian berkata tidak setuju.
Danny merangkul Willian dan berkata, "Saudaraku, kita sudah mengobrol dengan sangat baik. biarkan aku memberi tahumu isi hatiku.sebagai manusia kamu memiliki mentalitas yang buruk, kamu harus memiliki beberapa mimpi. Tanpa mimpi, apa jadinya kita? walaupun kita semua berada di masyarakat rendah, kita tetap mempunyai impian untuk bertemu dengan seorang dewi, bagaimana jika itu menjadi kenyataan?"
Sambil berbicara.
Mobil Sandra Su perlahan berhenti di depan ruang keamanan.
Danny segera mendorong Willian menjauh dan berdiri tegak, "Direktur Su, Hati-hati di jalan!"
Sandra menurunkan jendela mobilnya dan memandang Willian, "Masuk ke mobil!"
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved