chapter 6 Selamat Ulang Tahun

by Howie 22:09,Dec 07,2023
Ruangan itu mendadak sepi.

Ekspresi Hanna menjadi kaku, dia tidak bisa menahan amarahnya lagi.

Hanna menunjuk Willian dan berkata, "Apa yang kamu katakan? Dia hanya kurir tengik!"

Dalam satu hari saja Hanna sudah menghinanya berkali-kali.

"Memang apa yang salah dengan kurir?" Willan tidak terima.

Hanna mendorong Willian dan berkata, "Keluar dari rumahku!"

Sandra melerai mereka berdua dan berkata, "Ibu, aku tidak mau menikah dengan Habert. Tolong beri aku waktu, aku pasti bisa mengatasi kesulitan keluarga kita!"

Hanna marah dan hendak menampar pipi Sandra.

"Dasar tidak tahu malu!"

Air mata Sandra hampir keluar, tapi dia tetap terlihat tegar.

"Tidak tahu malu? Justru aku yang merasa malu kalau harus menikah dengan laki-laki menyedihkan sepertinya!"

"Beraninya kamu melawanku!" bentak Hanna dengan marah.

Sebelum telapak tangan Hanna mengenai wajah Sandra, Willian sudah menepis tangan Hanna.

"Lepaskan aku! Dasar kurir tengik!"

Willian menggosokkan debu di sol sepatunya pada kaki Hanna.

Hanna mengibaskan debu itu dengan risih.

Habert marah dan berkata, "Sandra, aku tidak menyangka ternyata kamu hanya wanita murahan yang tidur dengan kurir hina!"

"Memangnya kamu suci? Sudah berapa banyak jalang yang kamu tiduri?" lawan Sandra.

"Dasar murahan! Beraninya melawanku!"

Plak!

Willian menampar Habert.

Hanna dan Sandra tercengang.

Mereka tidak menyangka bahwa Willian berani menampar Habert.

"Bangsat! Beraninya memukulku!" Habert mengambil sebuah vas bunga dan membantingnya ke lantai sampai pecah.

"Sandra mengandung bayiku, dia milikku. Jangan berani menyentuhnya!"

Habert benar-benar marah.

Seluruh penduduk di Kota Jola tahu bahwa dirinya akan segera menikahi Sandra.

Dia bahkan menggelar pesta bikini untuk merayakannya.

Dia berpikir bahwa dirinya bisa memerawani wanita tercantik se-Kota Jola, siapa sangka seorang kurir malah merebut kesempatan itu!

"Kamu sudah memberikan keperawananmu pada seorang krir rendahan! Kamu akan tahu akibatnya karena sudah berani menghinaku!"

Habert mengambil asbak dan melemparnya ke arah Willian.

Untung saja Willian bisa menghindarinya dan bahkan menendang asbak itu ke arah Habert.

Habert pun terpental karena terkena asbak.

Willian tidak mau membiarkan Habert melawannya, dia kemudian menendang Habert tanpa ampun.

Habert meringkukkan tubuhnya di lantai, kemudian merangkak keluar.

Willian hendak mengejarnya, tapi Sandra langsung menghentikannya.

"Jangan berkelahi lagi! Dia bisa mati!"

Habert berdiri dengan susah payah dan berkata, "Dasar bajingan! Awas saja nanti!"

Willian mengambil patung pajangan dan melemparkannya ke kepala Habert.

Kepala Habert pun mengeluarkan darah segar.

"Cepat pergi!" teriak Willian.

Habert pun langsung berlari pergi tanpa menoleh.

"Dasar anak tidak tahu diri! Sebentar lagi kakek dan ayahmu akan datang! Apa yang bisa kamu lakukan?" teriak Hanna pada Sandra dengan marah.

Sandra merasa sangat kecewa.

Hanna tahu betul Habert adalah laki-laki bejat yang suka bermain wanita, tapi kenapa ibunya itu malah menyuruhnya menikah dengan orang semacam itu?!

Tiba-tiba terdengar suara keributan dari arah luar. "Di mana? Mana orangnya?"

Kediaman para anggota Keluarga Su berdekatan, anggota keluarga lainnya pun datang dengan cepat.

Mereka masuk dengan berapi-api.

Mereka dipimpin oleh seorang laki-laki berambut putih, laki-laki tua itu lantas melihat Willian yang mengenakan pakaian kurir, kemudian menunjuk tongkatnya ke arah Willian dan berkata, "Sandra, apa kurir ini yang sudah menghamilimu?"

Wajah Sandra memucat, dia dengan tegas berkata, "Benar!"

"Dasar tidak tahu malu! Apa kamu pelacur yang bisa tidur dengan laki-laki mana pun dengan mudah?"

Ayah, om dan tante Sandra berdiri di belakang laki-laki tua itu.

"Apa yang harus kita lakukan? Keluarga Qin pasti marah besar!" kata Jordan Su dengan marah. Dia adalah ayah Sandra.

"Gugurkan kandunga itu!" kata laki-laki tua itu.

"Percuma! Habert ingin menikahi Sandra karena dia masih perawan!" timpal tante Sandra.

"Gampang! Suruh saja Sandra melakukan operasi selaput dara! Katakan pada Keluarga Qin bahwa Sandra hanya bercanda dan biarkan dia tidur dengan Habert! Beres, 'kan?" Hanna mencoba memberi solusi.

Mereka semua hanya mementingkan urusan mereka sendiri tanpa memikirkan perasaan Sandra.

Sandra benar-benar merasa sangat kecewa, keluarga yang seharusnya membelanya itu bahkan sama sekali tidak menganggapnya sebagai manusia.

Tiba-tiba tubuh Sandra terasa lemas. Tidak lama kemudian, tubuhnya terhuyung-huyung dan dia pun pingsan.

Tapi dia masih sadar bahwa ada seseorang yang memeluknya sebelum tubuhnya terjatuh ke lantai.

Willian memeluk Sandra dan melirik para anggota Keluarga Su dengan tajam.

Untuk pertama kalinya dia merasa iba pada wanita cantik yang dikucilkan oleh keluarganya itu.

Willian lantas berjalan keluar sambil menggendong Sandra.

"Berhenti! Kurir rendahan sepertimu tidak pantas bersanding dengan Sandra!" teriak Hanna dengan marah.

Willian melirik semua anggota Keluarga Su, kemudian melanjutkan langkahnya.

Jordan memecahkan botol dan berkata, "Kalau kamu berani membawa putriku, aku akan mematahkan kakimu!"

Willian menghentikan langkahnya, kemudian mengangkat kakinya tinggi-tinggi dan menendang ke arah belakang.

Meja tamu setebal delapan sentimeter itu mengeluarkan suara yang sangat keras sebelum akhirnya hancur berkeping-keping.

Jordan langsung ketakutan dan mundur.

"Aku akan membawa Sandra pergi, jangan halangi aku!"

Tidak ada yang berani melawan Willian.

Willian membawa Sandra ke kamar kosnya.

Setelah Willian membuka pintu kamarnya, tas yang dibawa Sandra jatuh ke lantai.

Kartu, KTP dan uangnya berhamburan.

Willian memungutnya dan meliriknya sekilas.

Dia melihat KTP Sandra dan melihat tanggal lahir wanita itu dengan miris.

Ternyata hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Tapi dia malah mengalami hal yang sangat menyedihkan di hari yang seharusnya membahagiakan. Bahkan keluarganya sendiri tidak mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya dan bahkan memperlakukannya dengan sangat kejam.

Willian menidurkan Sandra di kasurnya, kemudian melepas sepatu wanita itu dengan hati-hati dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

Willian menjulurkan tangannya dan mengelus dahi Sandra. Wanita itu baik-baik saja, dia pingsan karena menderita darah rendah.

Entah sudah berapa lama Sandra tertidur.

Saat Sandra terbangun, kepalanya terasa berat.

Dia melihat sekeliling dan menyadari bahwa saat ini dirinya sedang berbaring di kasur milik orang lain.

Sandra segera duduk dengan panik, untunglah dia masih mengenakan pakaian lengkap.

Kamar itu sangat bersih, perabotnya juga sangat sedikit.

Sandra turun dari kasur dan mengenakan sepatunya.

Dia keluar dari kamar tersebut dan mencium aroma sedap.

Wanita itu melihat Willian sedang memasak sambil mengisap rokok.

Aroma sedap itu berasal dari masakan Willian.

Sandra melihat wajah Willian dari samping.

Laki-laki itu memang hanya seorang kurir, tapi entah kenapa dia terlihat begitu berkharisma, bahkan mempunyai aura seorang tuan muda dari keluarga kaya.

Tapi bagaimanapun juga dia hanya seorang kurir.

Willian melihat Sandra dan segera mematikan rokoknya, kemudian berkata, "Kamu sudah bangun?"

Sandra duduk dan melihat Willian berjalan ke arahnya sambil membawa piring.

Dia menyajikan mie panjang umur pada Sandra. Mie itu biasanya disajikan saat merayakan ulang tahun.

Sandra mencium aroma masakan Willian dan berkata, "Sepertinya enak!"

"Tentu saja, bahkan seorang putri dari Dubai saja tidak bisa memakan mie selezat ini!" kata Willian sambil melepas celemeknya.

"Hei, apa kamu tidak bisa menahan diri untuk tidak membual sehari saja?"

Willian berjalan menuju pintu dan berkata, "Kamu tidak boleh berkata seperti itu."

Sandra Su tertegun sejenak dan bertanya, "Memangnya kenapa?"

Willian keluar dari dapur, kemudian datang kembali sambil memegang kue kecil di tangannya.

"Selamat ulang tahun!"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

290