chapter 12 Perjamuan Kecil
by Cipto
13:47,Nov 07,2023
Feronika Cai menjadi takut. Dia terbata-bata dan tidak kata-kata yang keluar dari mulutnya.
Natasha Yun melihat ke arah Reinhard Su dan berkata, "Apa yang mau kamu lakukan!"
Reinhard berhenti menatapnya dan langsung meninggalkan restoran tersebut.
Natasha pun berkata kepada Feronika, "Bu, ayo pergi juga."
"Bagaimana dengan Deon Zhou?"
"Untuk apa kita mengurusinya? Melihat dirinya saja aku ingin muntah."
Natasha menyeret Feronika keluar dari restoran itu.
Di luar restoran, Natasha menyusul Reinhard dan berkata kepadanya, "Reinhard, ini semua adalah karena ibuku. Jangan dimasukkan ke dalam hati."
Reinhard tersenyum, "Aku tidak memasukkannya dalam hati."
"Baguslah." Natasha menghela nafas lega.
Deon masih saja menimbulkan keributan di dalam restoran. Pada akhirnya, para polisi ketertiban datang dan mengantarnya pulang.
Keesokan pagi, saat sadar dari kemabukannya, Deon baru ingat apa yang terjadi kemarin.
Dia menimbulkan keributan di dalam restoran. Dia bajkan sampai melepas baju dan celananya. Hanya pakaian dalam yang tersisa. Wajahnya benar-benar tidak tahu harus dibuang ke mana.
Sekarang seluruh kota dipenuhi berita tentang dia. Beritanya sama sekali tidak bisa dibendung.
"Reinhard. Kamu membuatku kehilangan seluruh reputasiku. Hutang ini pasti tidak akan aku biarkan begitu saja!" Wajah Deon tampak sangat sinis.
Di sisi lain, Reinhard dan yang lainnya tiba di rumah.
Ketika Arsenio Yun pulang kerja dan melihat ketiga orang itu sudah kembali, dia bertanya, "Bagaimana?"
"Jangan bahas lagi." Feronika merasa batinnya sangat lelah.
"Apakah orang itu tidak baik?"
Natasha berkata dengan marah, "Buaya darat itu sudah meniduri 100 wanita di luar negri. Dia bahkan bersumpah untuk meniduri 1000 wanita di dalam negri."
"Hah?!" Arsenio Yun sedikit terkejut. Dia cepat-cepat menimpali, "Tidak disangka dia adalah orang seperti itu."
"Untung saja ada Reinhard. Jika tidak, istrimu mungkin akan memaksa putrimu untuk terjun ke dalam api neraka."
"Reinhard?"
"Benar. Reinhard minum anggur bersama orang itu. Begitu orang itu mabuk, dia mengatakan segalanya dengan jujur." Natasha tertawa mengingatnya.
"'Kan aku melakukan ini semua demi kebaikanmu." Feronika menggerutu.
"Demi kebaikan Natasha? Tetapi apa yang kamu lakukan tidak benar."
"Apa yang aku lakukan tidak benar? Aku hanya tahu siapa dia dan seperti apa wajahnya, aku mana tahu seperti apa isi hatinya. Siapa yang tidak pernah salah menilai orang? Jika orang ini tidak bisa, kita ganti saja orang lain. Aku tidak percaya putriku yang begitu cantik tidak bisa menemukan orang yang baik."
Meskipun Reinhard bisa berbicara bahasa asing dan bermain piano, tetapi Feronika tetap belum mengubah pandangannya terhadap Reinhard.
Menurutnya, dia tetap saja hanya seorang pecundang dan pengangguran yang tidak punya tempat tinggal.
"Baiklah, cukup, jangan membicarakan hal ini lagi. Baru saja Kakak Pertama menghubungiku. Dia berkata bahwa malam ini kita akan berkumpul. Chelsea sudah pulang.
"Chelsea?" Feronika mengerutkan kening, "Bukankah mereka tidak bisa ke mana-mana ada urusan suaminya?"
"Mungkin urusannya sudah selesai. Aku dengar, sepertinya dia mendapatkan promosi. Ibu juga akan pergi."
Jelas sekali Feronika tidak ingin pergi. Karena setiap kali hadir, Keluarga Yun pasti akan menyindir dan menghinanya. Setiap kali ada pertemuan, dia akan pulang dengan perut yang penuh dengan rasa dongkol.
"Kalian saja yang pergi. Aku tidak mau pergi."
"Kalau begitu Natasha dan Reinhard saja yang pergi. Malam ini, ada yang harus aku lakukan di kantor."
Natasha tidak keberatan, karena entah mengapa, timbul perasaan aneh di benaknya. Sepertinya dengan ada Reinhard di sisinya, dia merasa sangat aman.
Apa mungkin karena Reinhard baru membuka kedok Deon pagi tadi.
Reinhard tentu saja mengangguk setuju.
Natasha menyerahkan 20 ribu Yuan pada Reinhard dan berkata: "Belilah sebuah hadiah yang pantas."
Reinhard pun menyanggupinya.
Kepala Keluarga Yun, Shawn Yun sudah meninggal tiga tahun lalu, Sejak itu, Rowanda Shi, istrinyalah, yang memegang hak penuh atas bisnis dan properti Keluarga Yun.
Ketiga putra Keluarga Yun juga memiliki peran dan jabatan di dalamnya. Putra pertama, Aldrian Yun, adalah Presdir Grup Cloud. Putra kedua, Aldrich Yun, adalah Manajer Umum proyek pembangunan. Dan putra ketiga, Arsenio Yun, adalah Wakil Manajer Departemen Obat-obatan.
Proyek pembangunan memiliki pendapatan paling besar. Itulah sebabnya selama bertahun-tahun Feronika selalu mengeluh betapa tidak bergunanya Arsenio Yun.
Sedangkan proyek obat-obatan baru saja dimulai. Sedangkan dia hanyalah orang kedua yang tidak punya hak untuk mengambil keputusan sama sekali. Maka dari itu, selain komisi kecil, dia hanya mendapatkan sedikit uang dari gaji.
Di Kota R, kedudukan Keluarga Yun berada di tingkat keluarga sekunder. Ada banyak pebisnis yang lebih kuat dari Keluarga Yun. Grup Keluarga Zhou adalah salah satunya.
Sore harinya, Reinhard menemani Natasha untuk pergi ke rumah Aldrian Yun.
Kediaman Aldrian Yun jauh lebih mewah dari tempat tinggal mereka. Bangunan rumah itu sangat besar dan berdiri sendiri. Jaraknya pun tidak jauh dari kota. Saat dibeli, setidaknya mereka menghabiskan 10 juta Yuan.
Jika sekarang dihitung kembali, harganya setidaknya sudah mencapai 20 juta.
Ketika mereka tiba di sana, Natasha menatap ke arah Reinhard dan berkata, "Mana barang yang kamu siapkan?"
"Ini." Reinhard mengeluarkan sesuatu dari sakunya.
"Apa ini?"
"Barang bagus," kata Reinhard sambil tersenyum.
Natasha mengambilnya dan melihat bahwa itu adalah giok jelek dengan guratan-guratan seperti karat.
"Kamu menghabiskan 20 ribu Yuan hanya untuk itu?"
"Harga barang ini bukan hanya 20 ribu Yuan."
Reinhard mengatakan apa adanya. Jika barang ini dinilai, harganya pasti sangat tinggi.
Dia memberikan liontin giok itu, hanya karena pada saat dia tiba di rumah Keluarga Yun dulu, semua orang mengatainya pecundang. Hanya Natasha dan Chelsea yang tidak mengatainya.
Akan tetapi, suami Chelsea sama seperti Maxime dan yang lainnya. Mereka sering sekali menghina Reinhard.
Kali ini, mereka tidak kembali pada pesta perayaan ulang tahun Nyonya Besar yang ke-70, karena pada saat itu dia sedang menjadi calon Kepala Biro Pertanahan. Dengar-dengar, dia berhasil mendapatkan kedudukan itu.
Kepala Natasha terasa sakit. Mengapa dia begitu bodoh dan memberi Reinhard 20 ribu Yuan untuk membeli sesuatu.
Menurut apa yang dia lihat, pasti Reinhard lagi-lagi pergi ke pasar barang antik untuk membeli giok jelek ini.
Sebelumnya dia beruntung dan memilih barang asli. Dia berhasil memungut sebuah cawan kecil yang harganya sangat tinggi. Mana mungkin kali ini keberuntungannya masih sebaik itu.
"Aku sangat menyesal!" Natasha menampar pipinya sendiri dua kali.
Sekarang mereka sudah sampai, dan saat ini, sudah tidak ada waktu lagi untuk membeli hadiah baru. Dia ingin sekali memutar setirnya dan pulang ke rumah.
Tepat pada saat itu juga, ada orang yang mengetuk jendela mobil.
Natasha menurunkan jendela mobil. Saat dia melihatnya, ternyata dia adalah Maxime Yun. Wajahnya langsung tidak senang.
Namun, Maxime berkata sambil terkikik, "Dik Natasha, kalian sudah sampai. Mana Paman Ketiga dan yang lainnya?"
"Ayahku harus mengikuti rapat, dan tubuh Ibuku kurang sehat."
"Oh. Aku ingin tahu, ada barang apa yang akan kalian berikan hari ini?"
"Tidak perlu kamu hiraukan."
"Coba aku tebak. Kalian pasti akan memberi barang anti yang nilainya tak terhingga. Berhubung sebelumnya kalian memberi Nenek cawan kecil senilai 50 juta Yuan. Kali ini kalian tidak bisa memberi yang terlalu buruk."
Maxime memiliki sifat kecil hati yang sangat tipikal. Dia selalu saja menjelek-jelekkan Natasha. Menindas Natasha adalah hiburan baginya.
Ini bukanlah hal aneh. Ketika Shawn Yun masih ada, dia paling sayang dengan Natasha. Kalau tidak, dia tidak akan membiarkannya menikah dengan Reinhard.
Tapi sekarang, Shawn sudah tiada. Rowanda tidak pernah menyukai Natasha. Maka dari itu, orang-orang ini tidak bosan-bosannya menindas Natasha.
"Ayo turun dari mobil. Mahluk seperti ini tidak perlu dihiraukan."
"Reinhard, apa maksudmu," ucap Maxime dengan marah.
Reinhard bahkan tidak memandang Maxime. Dia hanya menarik tangan Natasha dan berjalan memasuki rumah itu.
Suasana di dalam rumah itu sangat meriah. Semua anggota Keluarga Yun sedang berbincang dan bersenda gurau di dalam ruang keluarga.
Di atas meja dipenuhi berbagai makanan ringan. Semuanya sangat menggiurkan dan sangat beragam.
"Natasha sudah datang." Chelsea Yun segera menyambutnya. Pada saat yang sama, dia juga berkata, "Maxim juga sudah datang."
Maxime menenteng sebuah kotak hadiah besar dan menyerahkannya kepada Chelsea Yun.
Natasha Yun melihat ke arah Reinhard Su dan berkata, "Apa yang mau kamu lakukan!"
Reinhard berhenti menatapnya dan langsung meninggalkan restoran tersebut.
Natasha pun berkata kepada Feronika, "Bu, ayo pergi juga."
"Bagaimana dengan Deon Zhou?"
"Untuk apa kita mengurusinya? Melihat dirinya saja aku ingin muntah."
Natasha menyeret Feronika keluar dari restoran itu.
Di luar restoran, Natasha menyusul Reinhard dan berkata kepadanya, "Reinhard, ini semua adalah karena ibuku. Jangan dimasukkan ke dalam hati."
Reinhard tersenyum, "Aku tidak memasukkannya dalam hati."
"Baguslah." Natasha menghela nafas lega.
Deon masih saja menimbulkan keributan di dalam restoran. Pada akhirnya, para polisi ketertiban datang dan mengantarnya pulang.
Keesokan pagi, saat sadar dari kemabukannya, Deon baru ingat apa yang terjadi kemarin.
Dia menimbulkan keributan di dalam restoran. Dia bajkan sampai melepas baju dan celananya. Hanya pakaian dalam yang tersisa. Wajahnya benar-benar tidak tahu harus dibuang ke mana.
Sekarang seluruh kota dipenuhi berita tentang dia. Beritanya sama sekali tidak bisa dibendung.
"Reinhard. Kamu membuatku kehilangan seluruh reputasiku. Hutang ini pasti tidak akan aku biarkan begitu saja!" Wajah Deon tampak sangat sinis.
Di sisi lain, Reinhard dan yang lainnya tiba di rumah.
Ketika Arsenio Yun pulang kerja dan melihat ketiga orang itu sudah kembali, dia bertanya, "Bagaimana?"
"Jangan bahas lagi." Feronika merasa batinnya sangat lelah.
"Apakah orang itu tidak baik?"
Natasha berkata dengan marah, "Buaya darat itu sudah meniduri 100 wanita di luar negri. Dia bahkan bersumpah untuk meniduri 1000 wanita di dalam negri."
"Hah?!" Arsenio Yun sedikit terkejut. Dia cepat-cepat menimpali, "Tidak disangka dia adalah orang seperti itu."
"Untung saja ada Reinhard. Jika tidak, istrimu mungkin akan memaksa putrimu untuk terjun ke dalam api neraka."
"Reinhard?"
"Benar. Reinhard minum anggur bersama orang itu. Begitu orang itu mabuk, dia mengatakan segalanya dengan jujur." Natasha tertawa mengingatnya.
"'Kan aku melakukan ini semua demi kebaikanmu." Feronika menggerutu.
"Demi kebaikan Natasha? Tetapi apa yang kamu lakukan tidak benar."
"Apa yang aku lakukan tidak benar? Aku hanya tahu siapa dia dan seperti apa wajahnya, aku mana tahu seperti apa isi hatinya. Siapa yang tidak pernah salah menilai orang? Jika orang ini tidak bisa, kita ganti saja orang lain. Aku tidak percaya putriku yang begitu cantik tidak bisa menemukan orang yang baik."
Meskipun Reinhard bisa berbicara bahasa asing dan bermain piano, tetapi Feronika tetap belum mengubah pandangannya terhadap Reinhard.
Menurutnya, dia tetap saja hanya seorang pecundang dan pengangguran yang tidak punya tempat tinggal.
"Baiklah, cukup, jangan membicarakan hal ini lagi. Baru saja Kakak Pertama menghubungiku. Dia berkata bahwa malam ini kita akan berkumpul. Chelsea sudah pulang.
"Chelsea?" Feronika mengerutkan kening, "Bukankah mereka tidak bisa ke mana-mana ada urusan suaminya?"
"Mungkin urusannya sudah selesai. Aku dengar, sepertinya dia mendapatkan promosi. Ibu juga akan pergi."
Jelas sekali Feronika tidak ingin pergi. Karena setiap kali hadir, Keluarga Yun pasti akan menyindir dan menghinanya. Setiap kali ada pertemuan, dia akan pulang dengan perut yang penuh dengan rasa dongkol.
"Kalian saja yang pergi. Aku tidak mau pergi."
"Kalau begitu Natasha dan Reinhard saja yang pergi. Malam ini, ada yang harus aku lakukan di kantor."
Natasha tidak keberatan, karena entah mengapa, timbul perasaan aneh di benaknya. Sepertinya dengan ada Reinhard di sisinya, dia merasa sangat aman.
Apa mungkin karena Reinhard baru membuka kedok Deon pagi tadi.
Reinhard tentu saja mengangguk setuju.
Natasha menyerahkan 20 ribu Yuan pada Reinhard dan berkata: "Belilah sebuah hadiah yang pantas."
Reinhard pun menyanggupinya.
Kepala Keluarga Yun, Shawn Yun sudah meninggal tiga tahun lalu, Sejak itu, Rowanda Shi, istrinyalah, yang memegang hak penuh atas bisnis dan properti Keluarga Yun.
Ketiga putra Keluarga Yun juga memiliki peran dan jabatan di dalamnya. Putra pertama, Aldrian Yun, adalah Presdir Grup Cloud. Putra kedua, Aldrich Yun, adalah Manajer Umum proyek pembangunan. Dan putra ketiga, Arsenio Yun, adalah Wakil Manajer Departemen Obat-obatan.
Proyek pembangunan memiliki pendapatan paling besar. Itulah sebabnya selama bertahun-tahun Feronika selalu mengeluh betapa tidak bergunanya Arsenio Yun.
Sedangkan proyek obat-obatan baru saja dimulai. Sedangkan dia hanyalah orang kedua yang tidak punya hak untuk mengambil keputusan sama sekali. Maka dari itu, selain komisi kecil, dia hanya mendapatkan sedikit uang dari gaji.
Di Kota R, kedudukan Keluarga Yun berada di tingkat keluarga sekunder. Ada banyak pebisnis yang lebih kuat dari Keluarga Yun. Grup Keluarga Zhou adalah salah satunya.
Sore harinya, Reinhard menemani Natasha untuk pergi ke rumah Aldrian Yun.
Kediaman Aldrian Yun jauh lebih mewah dari tempat tinggal mereka. Bangunan rumah itu sangat besar dan berdiri sendiri. Jaraknya pun tidak jauh dari kota. Saat dibeli, setidaknya mereka menghabiskan 10 juta Yuan.
Jika sekarang dihitung kembali, harganya setidaknya sudah mencapai 20 juta.
Ketika mereka tiba di sana, Natasha menatap ke arah Reinhard dan berkata, "Mana barang yang kamu siapkan?"
"Ini." Reinhard mengeluarkan sesuatu dari sakunya.
"Apa ini?"
"Barang bagus," kata Reinhard sambil tersenyum.
Natasha mengambilnya dan melihat bahwa itu adalah giok jelek dengan guratan-guratan seperti karat.
"Kamu menghabiskan 20 ribu Yuan hanya untuk itu?"
"Harga barang ini bukan hanya 20 ribu Yuan."
Reinhard mengatakan apa adanya. Jika barang ini dinilai, harganya pasti sangat tinggi.
Dia memberikan liontin giok itu, hanya karena pada saat dia tiba di rumah Keluarga Yun dulu, semua orang mengatainya pecundang. Hanya Natasha dan Chelsea yang tidak mengatainya.
Akan tetapi, suami Chelsea sama seperti Maxime dan yang lainnya. Mereka sering sekali menghina Reinhard.
Kali ini, mereka tidak kembali pada pesta perayaan ulang tahun Nyonya Besar yang ke-70, karena pada saat itu dia sedang menjadi calon Kepala Biro Pertanahan. Dengar-dengar, dia berhasil mendapatkan kedudukan itu.
Kepala Natasha terasa sakit. Mengapa dia begitu bodoh dan memberi Reinhard 20 ribu Yuan untuk membeli sesuatu.
Menurut apa yang dia lihat, pasti Reinhard lagi-lagi pergi ke pasar barang antik untuk membeli giok jelek ini.
Sebelumnya dia beruntung dan memilih barang asli. Dia berhasil memungut sebuah cawan kecil yang harganya sangat tinggi. Mana mungkin kali ini keberuntungannya masih sebaik itu.
"Aku sangat menyesal!" Natasha menampar pipinya sendiri dua kali.
Sekarang mereka sudah sampai, dan saat ini, sudah tidak ada waktu lagi untuk membeli hadiah baru. Dia ingin sekali memutar setirnya dan pulang ke rumah.
Tepat pada saat itu juga, ada orang yang mengetuk jendela mobil.
Natasha menurunkan jendela mobil. Saat dia melihatnya, ternyata dia adalah Maxime Yun. Wajahnya langsung tidak senang.
Namun, Maxime berkata sambil terkikik, "Dik Natasha, kalian sudah sampai. Mana Paman Ketiga dan yang lainnya?"
"Ayahku harus mengikuti rapat, dan tubuh Ibuku kurang sehat."
"Oh. Aku ingin tahu, ada barang apa yang akan kalian berikan hari ini?"
"Tidak perlu kamu hiraukan."
"Coba aku tebak. Kalian pasti akan memberi barang anti yang nilainya tak terhingga. Berhubung sebelumnya kalian memberi Nenek cawan kecil senilai 50 juta Yuan. Kali ini kalian tidak bisa memberi yang terlalu buruk."
Maxime memiliki sifat kecil hati yang sangat tipikal. Dia selalu saja menjelek-jelekkan Natasha. Menindas Natasha adalah hiburan baginya.
Ini bukanlah hal aneh. Ketika Shawn Yun masih ada, dia paling sayang dengan Natasha. Kalau tidak, dia tidak akan membiarkannya menikah dengan Reinhard.
Tapi sekarang, Shawn sudah tiada. Rowanda tidak pernah menyukai Natasha. Maka dari itu, orang-orang ini tidak bosan-bosannya menindas Natasha.
"Ayo turun dari mobil. Mahluk seperti ini tidak perlu dihiraukan."
"Reinhard, apa maksudmu," ucap Maxime dengan marah.
Reinhard bahkan tidak memandang Maxime. Dia hanya menarik tangan Natasha dan berjalan memasuki rumah itu.
Suasana di dalam rumah itu sangat meriah. Semua anggota Keluarga Yun sedang berbincang dan bersenda gurau di dalam ruang keluarga.
Di atas meja dipenuhi berbagai makanan ringan. Semuanya sangat menggiurkan dan sangat beragam.
"Natasha sudah datang." Chelsea Yun segera menyambutnya. Pada saat yang sama, dia juga berkata, "Maxim juga sudah datang."
Maxime menenteng sebuah kotak hadiah besar dan menyerahkannya kepada Chelsea Yun.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved