chapter 6 Semua Orang Tercengang

by Cipto 13:47,Nov 07,2023
Maxime Yun cepat-cepat menambahkan, "Pasti akupun ditipu. Aku benar-benar menghabiskan satu juta untuk lukisan itu."

Mata Renny Yun memerah nyaris menangis.

"Nenek, mana mungkin aku menipumu."

Aldrian Yun pun bangkit berdiri dan berkata dengan marah, "Para penjual barang antik di sana benar-benar pantas mati!"

"Benar. Mereka benar-benar membuat kesal!" Aldrich Yun ikut menimpali.

Mendengar itu semua, raut wajah Nyonya Besar Shi sedikit melembut. Baru saja hendak bicara, Master Cang mendahuluinya.

Master Cang melihat ke arah Yun bersaudara dan berkata, "Kalian ditipu?"

"Pasti begitu."

"Hehe. Tiga-tiganya sama-sama tertipu?" Master Cang mencibir.

Maxime berkata dengan tidak senang, "Master Cang, apa maksudmu?!"

"Aku tidak bermaksud apa-apa. Hanya saja, ini semua terdengar telalu kebetulan."

"Mana mungkin kami sengaja membohongi Nenek dengan benda-benda palsu?"

"Betul. Ini adalah ulang tahun Nenek yang ke-70. Kita tidak mungkin sengaja mencari gara-gara."

Mereka tidak pernah bermimpi bahwa semuanya akan menjadi seperti ini. Di dalam hatinya, mereka terus-terusan mengumpat Master Cang. Untuk apa dia memeriksa keasliannya.

"Hm. Jadi menurut kalian, kalian juga adalah korban?"

"Jelas sekali."

"Jika memang demikian, coba perlihatkan nota pembelian. Semua toko-toko di pasar barang antik, rata-rata aku mengenal mereka. Aku bisa membantu kalian untuk mendapatkan keadilan."

Mereka bertiga serentak kaget.

Mereka hanya sembarangan membeli benda-benda itu di pinggir jalan. Mana mungkin ada nota pembelian.

"Asalkan toko itu resmi, pasti mereka akan memberikan nota."

"Hmm..." Alfredo tidak dapat menjawan.

"Master Cang merupakan ahli barang antik di Kota R. Dia memiliki banyak koneksi. Dia dapat dipercaya." Jimmy Wang juga ikut angkat bicara.

Ketiga orang itu terbata-bata dan tidak bisa menjawab.

"Ada apa?" Master Cang melihat mereka bertiga dengan geli.

Pada akhirnya Nyonya Besar Shi mengerti apa yang sesungguhnya terjadi.

Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka cucu-cucunya akan kehilangan seluruh reputasi mereka.

Karena itu dia berdehem dan menatap Master Cang sambil berkata, "Para tamu di luar pelataran sudah lama menunggu. Bagaimana kalau kita mulai makan dulu. Nota pembelian barang-barang ini akan kita bicarakan lagi nanti.

"Berhubung Nyonya Besar telah berkata demikian, mari kita mulai perjamuannya." Master Cang juga tidak ingin mempertanyakannya lagi.

Dia berjalan keluar dari ruang utama. Tetapi begitu dia tiba di depan pintu, dia melihat sebuah mangkuk retak yang terletak di atas meja.

Mangkuk itu langsung menarik perhatiannya.

Saat melihat Master Cang mengangkat mangkuk itu, Nyonya Besar Shi berkata, "Master Cang. Itu hanyalah sebuah mangkuk retak. Aku akan meminta orang untuk membuangnya."

Akan tetapi, Master Cang tidak menghiraukannya. Kedua matanya terbuka lebar. Tatapannya terpaku pada mangkuk retak itu.

"Master Cang, itu hanyalah mangkuk retak yang digunakan Reinhard Su untuk minta-minta. Sama sekali tidak ada harganya." Aldrian juga ikut menimpali.

"Tutup mulutmu!" tegur Master Cang.

Dia pelan-pelan mengeluarkan sebuah kaca pembesar. Kemudian dia mengenakan sepasang sarung tangan putih dan kembali mengamatinya dengan seksama.

Apa yang dia lakukan membuat semua orang merasa tertarik. Mereka semua sangat penasaran.

"Master Cang. Ada apa?"

"Iya. Untuk apa mangkuk retak itu dilihat dengan begitu seksama?"

"Apa jangan-jangan mangkuk ini sangat bernilai?"

Nyonya Besar Shi mengerutkan alisnya. Dia jelas saja tidak akan percaya bahwa Reinhard bisa membawa sesuatu yang ada harganya.

Bukan dia saja. Seluruh anggota Keluarga Yun, bahkan seluruh tamu undangan yang ada di sana, tidak ada yang percaya.

Master Cang mengamatinya untuk waktu yang cukup lama. Kemudian kedua tangannya sedikit bergetar.

Wajahnya sangat bergairah dan bahkan suaranya pun sampai berubah.

"Langit telah memberkati diriku sehingga aku dapat melihat benda yang begitu berharga!"

Mendengar perkataannya, mereka semua tercengang.

Alfredo menantangnya, "Benda berharga? Yang benar saja!"

Untung saja Aldrian menatapnya dengan tajam, sehingga dia berhenti bicara.

"Nyonya Besar, siapakah yang telah memberimu hadiah ini?"

Wajah Nyonya Besar Shi dipenuhi pertanyaan. Tetapi dia tetap menjawab, "Menantu Arsenio."

"Di manakah dia berada?"

"Dia sudah pergi."

"Sayang sekali, sayang sekali. Aku tidak dapat bertemu dengan orangnya langsung. Hanya orang yang sangat hebatlah yang mampu memilik benda seperti ini."

Mendengar itu, semua yang ada di sana tertegun.

"Master Cang, apakah Anda tidak salah lihat?" Aldrich setengah berbisik.

"Aku menggeluti bidang ini selama puluhan tahun dan belum pernah sekalipun aku salah menilai. Apakah kamu meragukan aku?"

"Tidak, tidak."

"Ini merupakan sebuah cawan tembikar berbintik ungu. Biasa hanya digunakan khusus untuk keluarga kerajaan."

"Ia benar-benar antik?" Alfredo tidak percaya.

Master Cang malas menghiraukannya. Dia kembali berkata kepada Nyonya Besar Shi dengan penuh semangat, "Tahun lalu, rumah lelang Christies menjual sebuah cawan biasa. Harganya saja sudah menembus ratusan juta!"

"Hah!?"

Ada orang yang berseru karena kaget.

Wajah Nyonya Besar Shi juga penuh dengan kejutan. Dia sampai tidak bisa berkata-kata.

Sedangkan saat ini, Natasha Yun sedang menggigiti bibirnya. Tidak ada yang tahu apa yang sedang ada dalam benaknya.

Feronika Cai merasa sangat menyesal. Rasanya sekujur tubuhnya terasa sakit.

"Meskipun cawan kecil ini sedikit gompel, tetapi ia digunakan secara khusus untuk keluarga kerajaan. Semurah-murahnya, harganya mungkin sekitar 50 juta Yuan."

"50 juta?" Maxime setengah menjerit.

Bukan dia saja. Semua orang yang ada di sana mulai berdiri satu persatu dan menjulurkan leher mereka. Mereka ingin melihat bagaimana rupa benda itu. Mengapa dia begitu berharga.

"Nyonya Besar Shi. Cawan ini memang terlihat compang-camping. Tetapi ia jauh lebih berharga dari seluruh koleksi Anda."

Tongkat Nyonya Besar Shi terlepas dari genggamannya. Kalau bukan karena Aldrich Yun yang cukup sigap, dia mungkin sudah terjatuh ke bawah.

Benda yang mereka kira wadah untuk minta-minta itu, ternyata bernilai 50 juta Yuan.

Orang yang mereka kira pecundang itu, ternyata telah memberikan hadiah yang begitu berharga.

Wajah seluruh anggota Keluarga Yun serasa ditampar satu per satu. Sangat memalukan.

Demikian pula dengan mereka semua yang ada di sana. Karena bagaimanapun mereka ikut menertawakan Reinhard. Sekarang mereka merasa seperti sedang menelan tanah.

Pada akhirnya, mereka semua mereda. Nyonya Besar Shi cepat-cepat meminta orang membungkus mangkuk jelek itu dengan wadah yang bagus dan memperlakukannya seperti harta karun. Dia takut sekali benda itu hancur.

FeroniKa sangat menyayangkan hal itu. Dia sampai ratusan kali mengumpat-umpat Reinhard Su di dalam hatinya.

Tiga tahun dia tidak pulang. Sekalinya pulang, dia memberikan hadiah yang begitu berharga pada orang lain. Mengapa dia tidak memberikan benda itu padanya saja?

"Dasar pecundang! Tidak berguna! Jangan biarkan dia datang kembali!"

Meskipun Natasha masih tertegun, tetapi dia tetap berkata, "Dia sama sekali tidak pernah bilang dia akan kembali."

"Mengapa kamu membela orang luar?!"

"Aku hanya berkata apa adanya."

"Kalian telah mencela Reinhard. Bukankah ini saatnya kalian minta maaf pada kami?" Arsenio Yun yang tidak banyak bicara, membuka mulutnya.

Aldrian mengalihkan wajahnya, seolah tidak mendengar kata-katanya.

Alfredo bersikeras, "Sekalipun ia memang barang antik, tetapi tidak ada yang tahu jelas berapa harganya."

"Aku berani menjamin dengan reputasiku. 50 juta merupakan harga yang cukup konservatif. Tidak heran kalau benda ini bisa dilelang hingga di atas 100 juta." Master Cang sangat bersungguh-sungguh. Benda ini begitu langka dan berharga. Sekalipun ada sedikit lubang, hal itu tidak akan menjadi penghalang bagi para kolektor gila.

Tiba-tiba Maxime, "Sekalipun barang itu sangat mahal. Itu juga tidak ada artinya. Bisa saja Reinhard hanya sekedar beruntung saja.

"Benar. Mungkin dia hanya memungutnya. Mana mungkin dia bisa membeli benda yang begitu mahal." timpat Renny.

"Mungkin saja dia memungutnya. Atau bisa jadi dia menemukannya di kios pinggir jalan dengan harga murah."

Orang-orang mulai mengangguk-anggukkan kepala mereka. Mereka merasa Reinhard bukanlah orang yang cukup kaya.

Berhubung pakaian yang dikenakan Reinhard seperti itu, dia pasti baru saja mundur dari wajib militer. Jika tidak, mungkin dia baru habis pulang bekerja.

Masih masuk akal jika dia bisa mengeluarkan ribuan atau puluhan ribu untuk membeli benda itu. Tetapi jika dia bisa mengeluarkan puluhan hingga ratusan juta untuk membeli cawan kecil itu, hantu pun tidak akan percaya.

Master Cang hanya bisa menggelengkan kepalanya. Tatapan matanya terlihat merendahkan.

Mana mungkin orang biasa bisa memiliki benda ini.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

200