chapter 9 Berbicara Dengan Lancar

by Cipto 13:47,Nov 07,2023
Mendengar kata-kata ini, raut wajah Deon Zhou baru menjadi hangat. Dia mengangguk dan berkata, "Aku mengetahui semua hal ini. Selama tiga tahun ini, Natasha sangat menderita."

"Benar. Bahkan tidak ada yang paham bagaimana Natasha dapat bertahan melalui semua ini. Berapa banyak orang yang mencelanya." mata Feronika Cai memerah saat mengatakan hal itu.

"Ibu. Jangan bahas lagi tentang hal ini."

"Baiklah. Aku tidak akan membahas hal-hal yang membuat hatimu terluka."

Deon melihat ke arah Reinhard Su sambil tersenyum sinis, "Apakah kamu Reinhard?"

Reinhard mengangguk.

"Aku dengar kamu pergi ke daerah utara untuk bergabung dengan militer. Apakah sekarang kamu menjabat sebagai Kapten atau Kolonel?"

Reinhard menggelengkan kepalanya, "Aku sudah mengundurkan diri sejak satu tahun yang lalu."

"Wajib militer?" Seringai Deon semakin lebar. "Lalu sekarang kamu bekerja di perusahaan apa?"

"Aku baru saja kembali ke Kota R. Aku belum mulai bekerja." Reinhard berkata apa adanya.

"Haha, apakah aku boleh tahu apa gelar Tuan Su? Apakah ada keahlian tertentu. Mungkin saja aku bisa membantumu."

"Aku tidak punya gelar dan tidak punya keahlian."

"Kamu..." Alis Deon terangkat.

Feronika cepat-cepat menimpali, "Dia hanyalah seorang pecundang. Sekarang dia sedang hinggap di rumah kami."

"Begini. Jika kamu mau, perusahaan IT-ku itu sedang kekurangan penjaga gerbang. Setidaknya sebulan, kamu bisa mendapat 3 ribu Yuan."

Tentu saja Deon bukan sungguh-sungguh ingin memberikan pekerjaan pada Reinhard. Dia berkata demikian hanya untuk mempermalukannya.

Mendengar hal ini Natasha Yun merasa tidak puas. Meskipun di antara dia dan Reinhard tidak ada perasaan apa-apa, akan tetapi saat ini, dia tetaplah suaminya.

Jika Reinhard disebut sebagai pecundang, bukankah artinya martabat Natasha juga rendahan?

"Lebih baik kita memesan makanan." Natasha memotong pembicaraan mereka.

"Oh. Benar juga." Deon menepuk tangannya.

Akan tetapi Reinhard menimpali, "Apakah gaji 3 ribu Yuan tidak terlalu sedikit?"

Mendengar ini Deon memandangnya sambil mencibir, "Berapa yang dikehendaki Tuan Su?"

Natasha langsung merasa kecewa. Dia tidak menyangka bahwa Reinhard benar-benar ingin menjadi penjaga gerbang.

Feronika berkata dengan nada mencela, "Kamu bahkan tidak layak untuk mendapat 3 ribu Yuan.

"Aku rasa Direktur Demon salah paham. Aku hanya merasa gaji untuk jabatan ini terlalu kecil. Dalam hembusan angin, basahnya hujan dan terik matahari di musim panas, yang bekerja harus tetap berdiri di sana." Sambil berkata demikian, Reinhard melihat ke arah Deon. "Apakah Direktur Demon mengeksploitasi pekerja yang sangat membutuhkan uang?"

Deon marah sekali, tapi dia tetap menjawab, "Gaji ditentukan oleh pasar. Lagipula, mengapa kamu memanggilku Demon?"

Reinhard tertawa, "Bukankah namamu Deon? Bukankah Deon seperti Demon? Jadi apakah aku boleh memanggilmu Demon Zhou?"

Jika dipikirkan kembali, cukup masuk akal. Reinhard tidak salah.

Untuk sementara, Deon kehilangan kata-kata.

Natasha tidak tahan lagi. Dia menutupi mulutnya saat tertawa.

Pada saat itu juga, Feronika marah, "Reinhard, jika kamu tidak bisa bicara, jangan bicara! Kalau tidak, enyahlah dari sini!"

Dia sudah bersusah payah agar pertemuan ini dapat terjadi. Jika Reinhard merusak rencananya, bukankah semua usahanya menjadi sia-sia.

"Permisi, Tuan. Apa yang hendak Anda pesan?"

Ada pelayan yang mendatangi mereka dan bertanya dengan Bahasa Spanyol yang lancar.

Restoran Mugaritz berasal dari Spanyol, dan para pelayan di cabang-cabangnya juga merupakan orang Spanyol asli.

Tempat-tempat biasa akan dilayani oleh pelayan Spanyol yang bisa berkomunikasi dengan Bahasa Mandarin sederhana. Tetapi di lokasi tamu kehormatan yang khusus seperti tempat mereka duduk ini, semua dilayani oleh orang Spanyol langsung. Maka pelayan mereka berkomunikasi dengan Bahasa Spanyol.

Deon kembali menenangkan dirinya. Dia mengambil menu lalu berkata dengan datar, "Aku ingin kaviar yang dikombinasikan dengan manisan terbaik Koki Utama kalian. Aku juga ingin satu porsi steik sapi dan dua botol XO yang paling murni."

Setelah selesai memesan, Deon menatap Natasha dan bertanya, "Natasha, kamu ingin makan apa?"

"Apa saja." jawab Natasha dengan datar.

Deon memesan sesuatu untuk Natasha dan untuk Feronika.

Feronika langsung memujinya, "Deon bisa berbahasa Spanyol?"

"Aku hanya bisa sedikit saja. Dulu aku sering menemani Ayahku ke Spanyol untuk membicarakan bisnis."

"Kamu benar-benar berbakat." Feronika terus memujinya.

Tetapi Reinhard menyela, "Bahasa Spanyol Direktur Demon kira-kira setingkat anak SD."

Begitu dia berkata demikian, Feronika merasa tidak puas, "Reinhard, kalau kamu tidak mengerti apa-apa, jangan sembarangan bicara."

Reinhard menggelengkan kepalanya dan tidak lagi bicara.

Deon melihat ke arah Reinhard sambil mencibir.

"Tuan Su, aku tidak mengerti apa yang kamu suka. Pesanlah sendiri."

Setelah berkata demikian, Deon memberikan menu itu kepada Reinhard sambil tersenyum dingin.

Beraninya dia mengatai dirinya setingkat anak SD. Dia ingin lihat, bagaimana cara Reinhard memesan makanan.

Seluruh isi menu itu ditulis dalam Bahasa Spanyol. Orang kampung seperti Reinhard, pasti akan tercengang dan mempermalukan dirinya.

Akan tetapi, Reinhard sama sekali tidak terlihat gugup. Dia mengambil menu itu dan membacanya sekilas. Lalu dia menutupnya kembali.

"Bagaimana? Apakah makanannya tidak ada yang sesuai dengan selera Tuan Su?" Deon tertawa.

Feronika berkata dengan menghina, "Apanya yang tidak selera. Dia sama sekali tidak mengerti isi menu itu."

Tapi Reinhard berbalik dan berkata pada pelayan itu, "Aku ingin satu porsi foie gras dengan brokoli, dan juga seporsi sashimi tuna. Oh, ya. Aku juga ingin seporsi kaviar."

Tatapan mata pelayan itu tampak memancarkan cahaya. Dia berkata dengan penuh semangat, "Tuan. Anda bisa berbahasa Spanyol. Bahkan bahasa Anda lebih baku dariku."

"Tidak banyak. Dulu aku pernah belajar selama satu bulan."

"Hanya dalam satu bulan saja, Anda bisa begitu fasih. Apakah Tuan adalah seorang naga di antara manusia?" Pelayan itu semakin bersemangat. Bisa-bisanya dia mengatakan bahwa dia adalah naga.

"Kamu juga bisa menggunakan ungkapan naga di antara manusia."Reinhard tersenyum.

"Aku sudah tinggal di negri ini selama beberapa tahun. Telingaku sudah tercemar."

"Kamu pun sangat pandai."

Reinhard menganggukkan kepalanya. Lalu pelayan itu pergi dan membiarkan dapur menyiapkan makanan mereka.

Deon, yang tadinya sudah bersiap-siap untuk melihat lelucon itu, menjadi kaku. Dia tampak tidak bisa mempercayai matanya sendiri.

Dia tidak menyangka orang kampungan seperti Reinhard dapat berbicara dalam Bahasa Spanyol. Bahkan dia dapat berbincang-bincang dengan lancar.

Dia sama sekali tidak mengerti apa yang dibicarakan Reinhard dan pelayan itu setelahnya.

Tadinya Feronika bersiap untuk menjatuhkan Reinhard. Tetapi melihat perbincangan Reinhard dan pelayan itu sangat lancar, apa yang hendak dia katakan, ditelannya kembali.

Bahkan Natasha pun cukup terkejut. Dia tidak menyangka Reinhard bisa berbahasa Spanyol dan menggunakannya dengan cukup baik.

"Kamu benar-benar hanya belajar sebulan?" Natasha bertanya pada Reinhard.

"Betul."

"Aku akui Bahasa Spanyol Tuan Su lebih baik dariku. Akan tetapi jika Tuan Su mengaku bahwa dia mempelajarinya hanay dalam sebulan, ini sedikit berlebihan."

"Ada beberapa orang yang mengira dirinya sangat berbakat. Akan tetapi, sesungguhnya dia hanyalah orang bodoh biasa. Jangan melihat dunia dari sudut pandang katak di dalam sumur." Reinhard tanpa segan-segan menghinanya.

Bertahun-tahun ini, Reinhard menapaki seluruh dunia. Lima benua dan tujuh samudera. Berbagai sudut di bumi judah dia jejaki. Berbagai bahasa di dunia juga sudah dia pelajari. Lagipula sejak dari Keluarga Su, dia sudah mempelajari banyak bahasa asing. Pada saat itu, dia benar-benar seorang jenius yang sangat suka belajar.

Jangankan Bahasa Spanyol. Bahasa daerah yang lebih terpencil pun dikuasainya. Deon benar-benar salah sasaran dan mempermalukan dirinya sendiri.

Wajah Deon tampak sangat dingin. Dia mengepal tinjunya erat-erat. Tadinya dia ingin mempermalukan Reinhard. Tetapi hasilnya, dia malah jatuh dalam jebakannya sendiri.

Tidak lama kemudian, makanan mereka dihidangkan.

Pelayan berkata dengan penuh hormat, "Para tamu yang terhormat, silakan nikmati hidangan Anda."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

200