chapter 2 Pecundang
by Cipto
13:47,Nov 07,2023
Di Gedung Leonhard.
Reinhard berdiri di depan gerbang sambil menatap gedung itu. Hatinya miris sekali.
Tidak ada orang yang lebih mengerti apa arti Leonhard dibanding dirinya.
Saat itu, ada dua orang sekuriti yang sedang menghadang pria tua di pintu gerbang.
"Kamu masih berani datang kemari?! Apakah kamu mau mati?!" kata sekuriti itu dengan marah.
Pria tua itu adalah ayah angkat Leorga Jiang. Dia adalah orang yang telah membesarkan, mendidik, dan selalu meminta keadilan bagi Leorga.
"Direktur Muda kalian telah membunuh putraku. Semua orang di Kota J harus mengetahuinya!" Pria tua itu dipenuhi rasa sedih dan marah.
"Dasar mahluk tua!"
Salah seorang sekuriti itu mendekatinya, lalu dia menampar wajahnya, dan menendang perutnya hingga dia melayang jauh.
Lalu, pria tua itu terhempas ke lantai sambil menahan perutnya. Darah yang menetes dari ujung bibirnya.
Tetapi dia tidak mau menyerah dan dia tidak merasa takut. Dia kembali berkata, "Aku akan tetap menuntut keadilan untuk Leo, kecuali kalian membunuhku terlebih dahulu."
"Apa kamu kira kami tidak berani!"
Wajah sekuriti itu sangat dingin, dia mengeluarkan pentungan listrik dari pinggangnya dan mengayunkannya ke arah pria tua itu.
Syung!
Dalam waktu yang singkat, kedua sekuriti itu tergeletak di lantai. Mereka sama sekali tidak sempat melawan dan tidak bisa berkutik.
Tiga detik kemudian, terdengar jeritan sekuriti memekakkan telinga dan menarik perhatian orang lain.
Pada saat itu, Reinhard Su telah menolong pria tua itu untuk berdiri dan berkata kepadanya, "Paman, pulanglah dulu. Aku akan menyelesaikan urusan Leorga."
"Siapakah kamu?" pria tua itu bertanya-tanya.
Tiga tahun telah berlalu, penampilan Reinhard sudah banyak berubah. Pria tua itu tidak dapat langsung mengenalinya.
"Reinhard."
"Akhirnya kamu kembali!"
Pria tua itu meneteskan air mata. Akan tetapi dia mendengarkan saran Reinhard dan meninggalkan tempat itu.
Reinhard berjalan memasuki gedung itu. Dia mengenakan pakaian santai. Dia tampak tidak selaras dengan orang-orang di dalamnya dan menarik perhatian banyak orang.
Semua orang yang datang menghadiri perjamuan ini merupakan orang-orang terkenal dari berbagaikalangan. Mereka bukan hanya mengenakan pakaian desainer, tapi juga berbagai perhiasan. Semuanya menunjukkan kemewahan.
Sementara itu, ada orang yang bergegas melaju ke belakang panggung.
"Direktur Muda, ada orang yang sedang membuat keributan di pintu gerbang."
Lucas Zhang tampak tidak puas dan berkata, "Apakah kalian tidak bisa mengusirnya?!"
Saat ini pikirannya sedag dipenuhi tentang bagaimana dia hendak menyambut Panglima Naga. Mana mungkin dia sempat memedulikan hal ini?
"Dia telah melukai dua orang sekuriti. Saat ini dia sudah berada di lobi.”
"Siapa dia?"
"Sahabat Leorga, Reinhard."
"Reinhard?!" Lucas tertegun sejenak, lalu tersenyum, "Aku tidak menyangka pecundang terkenal Kota J telah kembali."
Di sebelahnya, Mira Lin mengerutkan kening dan berkata, "Aku dengar tiga tahun lalu dia pergi ke Utara pada hari pernikahannya. Sepertinya dia pergi untuk ikut wajib militer. Apakah sekarang dia kembali untuk menimbulkan masalah bagi kita?"
"Dia hanya pergi untuk menjadi seorang tentara. Untuk apa ditakuti? Aku akan menemuinya."
Lucas pergi meninggalkan bagian belakang panggung.
Tidak lama, Reinhard merasa ada orang yang mendekatinya. Dia berbalik dan melihat Lucas sedang tersenyum padanya.
"Apakah kamu Reinhard?" Lucas menyodorkan segelas anggur merah padanya.
Reinhard tidak mengambil anggur merahnya. Dia sekilas menatap Lucas dengan tatapan dingin.
Kemudian dia menjawab dengan tenang, "Benar."
"Tahukah kamu bahwa banyak orang di Kota J dan Kota R yang iri sekaligus benci padamu?”
Reinhard tidak menjawab.
"Kamu menikahi wanita paling cantik di Kota R, kemudian kamu meninggalkannya seperti menjadi janda selama tiga tahun. Aku pun juga merasa iri, cemburu, dan benci. Kamu telah menyia-nyiakan keindahan dunia," Lucas mencibir.
Reinhard tetap saja diam.
"Aku dengar kamu pergi ke Utara untuk bergabung dengan wajib militer. Apakah kamu baru saja keluar dari kamp militer?"
Reinhard menggelengkan kepalanya perlahan dan berkata, "Aku sudah mundur dari kamp militer setahun yang lalu."
"Benar juga. Sepertinya wajib militer hanya membutuhkan dua tahun. Lalu mengapa dalam satu tahun terakhir kamu tidak pulang?”
Melihat Reinhard tidak menjawab, senyuman Lucas semakin lebar.
"Biar kutebak, apakah kamu merasa malu unutk kembali, jadi kamu tinggal di Wilayah Utara untuk mencari kerja?"
Melihat Reinhard tidak menanggapinya, Lucas merasa tidak senang.
Namun dia kembali berkata, "Aku rasa, sekarang kamu pulang untuk urusan Leorga. Aku juga menyesalinya. Jika dia datang padaku, aku pasti akan membantunya melewati masa krisis."
Mendengar ini, tatapan mata Reinhard tiba-tiba menjadi dingin.
Sebaik itu dia ingin membantu Leorga dari krisis!
Leorga meninggal karena perusahaannya bangkrut dan terlilit banyak hutang.
Dan yang menyebabkan perusahaannya bangkrut adalah Mira dan Lucas.
Yang satu adalah kekasih Leorga, dan yang satunya lagi adalah mitra bisnis Leorga yang paling dia percayai. Tapi pada akhirnya, mereka mendorongnya ke dalam jurang kehancuran!
Melihat tatapan mata Reinhard yang begitu dingin, Lucas tampak sinis.
Dia memandang para tamu yang memenuhi lobi sambil memikirkan sebuah rencana.
"Reinhard, berhubung kamu ada di sini, jadilah saksi mataku. Aku tidak akan membiarkan Grup Leonhard runtuh. Aku akan mengembalikan kejayaannya!"
Lucas mengatakannya dengan sepenuh hati, seolah dia benar-benar ikhlas ingin membantu jiwa Leorga yang sudah berada di surga.
Dia berjalan ke atas panggung, mengetuk mikrofon, dan berkata kepada para tamu di sekitarnya, "Para tamu yang terhormat, sebelum rapat pengambilalihan ini dimulai, izinkan aku memperkenalkan seseorang kepada Anda sekalian."
Ruangan itu tiba-tiba menjadi sunyi, dan lampu sorot menyinari Lucas.
Dia menunjuk Reinhard di sebelahnya, dengan raut wajah mengejek.
"Dia merupakan orang yang cukup terkenal di Kota J, Reinhard!"
Suara Lucas yang bernada tinggi bergema ke segala arah.
Pada saat itu juga, cahaya lampu sorot juga bergerak ke arah Reinhard, menyinari dirinya.
Para tamu di atas panggung semua tertegun sejenak, lalu mereka semua memandang Reinhard.
Sebentar saja, semua orang tersenyum sinis dan bahkan mulai mengejek dan bersenda-gurau.
Beberapa orang bahkan bersiul dan berdesas-desus.
"Apakah dia Reinhard yang tidak berguna itu?"
"Benar, itu dia, sampah terkenal di Kota J. Sampah yang telah menyebabkan kematian kakek."
"Aku mendengar bahwa dia pergi ke utara untuk bergabung dengan kamp militer, mengapa dia tidak malu untuk kembali?"
"Aku rasa karena Leorga. Tapi apa gunanya sampah ini kembali?”
Lucas berada di atas panggung. Wajahnya dipenuhi senyuman mengejek. Dia memandang Reinhard dengan jijik. Beraninya pecundang ini datang ke sini. Dia hanya mempermalukan dirinya sendiri.
Reinhard memandang semua orang yang hadir, wajahnya tenang, tanpa gejolak. Hanya saja matanya tajam dan dalam, dengan cahaya dingin.
Karena Lucas belum melihat ekspresi panik, malu dan marah dari Reinhard, dia merasa tidak puas.
Pada saat yang sama, Mira keluar dan berpura-pura heboh saat melihat Reinhard.
"Reinhard, mengapa kamu ada di sini?"
Reinhard menatap mata Mira dengan niat membunuh yang dingin.
"Memangnya ada apa?"
"Apakah kamu pikir aku tidak tahu mengapa kamu ada di sini?" Mira tampak dongkol. Kemudian dia tersenyum, "Kamu hanya ingin membuat keributan besar sehingga kamu dapat menggunakan Leorga untuk memeras kami. Aku sudah melihat banyak orang sepertimu."
Lucas menyesuaikan diri dengannya dan berkata, "Hari ini aku akan mengakuisisi Grup Leonhard. Kita harus merayakannya. Katakan saja berapa banyak uang yang kamu inginkan!"
Melihat Reinhard tidak menjawab, Lucas segera berkata, “Baiklah, bagaimana kalau aku memberimu 30 ribu Yuan?"
Semua orang yang berada di bawah panggung saling berdiskusi. Mereka semakin meremehkannya. Mereka semua benar-benar menganggap Reinhard sebagai sampah seperti yang dikatakan Mira dan Lucas.
"Aku bisa memberimu 30 ribu Yuan. Tapi kamu harus mengatakan 'aku pecundang' sebanyak tiga kali di hadapan semua orang!"
Dia dihina!
Dia dipermalukan di hadapan ribuan penonton!
Penonton tertawa terbahak-bahak. Semua orang menganggap ini sebagai lelucon yang paling lucu. Bahkan orang-orang yang sedang minum anggur pun menyemburkan anggur mereka.
Mira hanya bisa menghela nafas, "Aku tidak menyangka dia begitu tidak berguna. Sudah dikata-katai seperti itu pun dia masih belum berani marah juga."
Reinhard berdiri di depan gerbang sambil menatap gedung itu. Hatinya miris sekali.
Tidak ada orang yang lebih mengerti apa arti Leonhard dibanding dirinya.
Saat itu, ada dua orang sekuriti yang sedang menghadang pria tua di pintu gerbang.
"Kamu masih berani datang kemari?! Apakah kamu mau mati?!" kata sekuriti itu dengan marah.
Pria tua itu adalah ayah angkat Leorga Jiang. Dia adalah orang yang telah membesarkan, mendidik, dan selalu meminta keadilan bagi Leorga.
"Direktur Muda kalian telah membunuh putraku. Semua orang di Kota J harus mengetahuinya!" Pria tua itu dipenuhi rasa sedih dan marah.
"Dasar mahluk tua!"
Salah seorang sekuriti itu mendekatinya, lalu dia menampar wajahnya, dan menendang perutnya hingga dia melayang jauh.
Lalu, pria tua itu terhempas ke lantai sambil menahan perutnya. Darah yang menetes dari ujung bibirnya.
Tetapi dia tidak mau menyerah dan dia tidak merasa takut. Dia kembali berkata, "Aku akan tetap menuntut keadilan untuk Leo, kecuali kalian membunuhku terlebih dahulu."
"Apa kamu kira kami tidak berani!"
Wajah sekuriti itu sangat dingin, dia mengeluarkan pentungan listrik dari pinggangnya dan mengayunkannya ke arah pria tua itu.
Syung!
Dalam waktu yang singkat, kedua sekuriti itu tergeletak di lantai. Mereka sama sekali tidak sempat melawan dan tidak bisa berkutik.
Tiga detik kemudian, terdengar jeritan sekuriti memekakkan telinga dan menarik perhatian orang lain.
Pada saat itu, Reinhard Su telah menolong pria tua itu untuk berdiri dan berkata kepadanya, "Paman, pulanglah dulu. Aku akan menyelesaikan urusan Leorga."
"Siapakah kamu?" pria tua itu bertanya-tanya.
Tiga tahun telah berlalu, penampilan Reinhard sudah banyak berubah. Pria tua itu tidak dapat langsung mengenalinya.
"Reinhard."
"Akhirnya kamu kembali!"
Pria tua itu meneteskan air mata. Akan tetapi dia mendengarkan saran Reinhard dan meninggalkan tempat itu.
Reinhard berjalan memasuki gedung itu. Dia mengenakan pakaian santai. Dia tampak tidak selaras dengan orang-orang di dalamnya dan menarik perhatian banyak orang.
Semua orang yang datang menghadiri perjamuan ini merupakan orang-orang terkenal dari berbagaikalangan. Mereka bukan hanya mengenakan pakaian desainer, tapi juga berbagai perhiasan. Semuanya menunjukkan kemewahan.
Sementara itu, ada orang yang bergegas melaju ke belakang panggung.
"Direktur Muda, ada orang yang sedang membuat keributan di pintu gerbang."
Lucas Zhang tampak tidak puas dan berkata, "Apakah kalian tidak bisa mengusirnya?!"
Saat ini pikirannya sedag dipenuhi tentang bagaimana dia hendak menyambut Panglima Naga. Mana mungkin dia sempat memedulikan hal ini?
"Dia telah melukai dua orang sekuriti. Saat ini dia sudah berada di lobi.”
"Siapa dia?"
"Sahabat Leorga, Reinhard."
"Reinhard?!" Lucas tertegun sejenak, lalu tersenyum, "Aku tidak menyangka pecundang terkenal Kota J telah kembali."
Di sebelahnya, Mira Lin mengerutkan kening dan berkata, "Aku dengar tiga tahun lalu dia pergi ke Utara pada hari pernikahannya. Sepertinya dia pergi untuk ikut wajib militer. Apakah sekarang dia kembali untuk menimbulkan masalah bagi kita?"
"Dia hanya pergi untuk menjadi seorang tentara. Untuk apa ditakuti? Aku akan menemuinya."
Lucas pergi meninggalkan bagian belakang panggung.
Tidak lama, Reinhard merasa ada orang yang mendekatinya. Dia berbalik dan melihat Lucas sedang tersenyum padanya.
"Apakah kamu Reinhard?" Lucas menyodorkan segelas anggur merah padanya.
Reinhard tidak mengambil anggur merahnya. Dia sekilas menatap Lucas dengan tatapan dingin.
Kemudian dia menjawab dengan tenang, "Benar."
"Tahukah kamu bahwa banyak orang di Kota J dan Kota R yang iri sekaligus benci padamu?”
Reinhard tidak menjawab.
"Kamu menikahi wanita paling cantik di Kota R, kemudian kamu meninggalkannya seperti menjadi janda selama tiga tahun. Aku pun juga merasa iri, cemburu, dan benci. Kamu telah menyia-nyiakan keindahan dunia," Lucas mencibir.
Reinhard tetap saja diam.
"Aku dengar kamu pergi ke Utara untuk bergabung dengan wajib militer. Apakah kamu baru saja keluar dari kamp militer?"
Reinhard menggelengkan kepalanya perlahan dan berkata, "Aku sudah mundur dari kamp militer setahun yang lalu."
"Benar juga. Sepertinya wajib militer hanya membutuhkan dua tahun. Lalu mengapa dalam satu tahun terakhir kamu tidak pulang?”
Melihat Reinhard tidak menjawab, senyuman Lucas semakin lebar.
"Biar kutebak, apakah kamu merasa malu unutk kembali, jadi kamu tinggal di Wilayah Utara untuk mencari kerja?"
Melihat Reinhard tidak menanggapinya, Lucas merasa tidak senang.
Namun dia kembali berkata, "Aku rasa, sekarang kamu pulang untuk urusan Leorga. Aku juga menyesalinya. Jika dia datang padaku, aku pasti akan membantunya melewati masa krisis."
Mendengar ini, tatapan mata Reinhard tiba-tiba menjadi dingin.
Sebaik itu dia ingin membantu Leorga dari krisis!
Leorga meninggal karena perusahaannya bangkrut dan terlilit banyak hutang.
Dan yang menyebabkan perusahaannya bangkrut adalah Mira dan Lucas.
Yang satu adalah kekasih Leorga, dan yang satunya lagi adalah mitra bisnis Leorga yang paling dia percayai. Tapi pada akhirnya, mereka mendorongnya ke dalam jurang kehancuran!
Melihat tatapan mata Reinhard yang begitu dingin, Lucas tampak sinis.
Dia memandang para tamu yang memenuhi lobi sambil memikirkan sebuah rencana.
"Reinhard, berhubung kamu ada di sini, jadilah saksi mataku. Aku tidak akan membiarkan Grup Leonhard runtuh. Aku akan mengembalikan kejayaannya!"
Lucas mengatakannya dengan sepenuh hati, seolah dia benar-benar ikhlas ingin membantu jiwa Leorga yang sudah berada di surga.
Dia berjalan ke atas panggung, mengetuk mikrofon, dan berkata kepada para tamu di sekitarnya, "Para tamu yang terhormat, sebelum rapat pengambilalihan ini dimulai, izinkan aku memperkenalkan seseorang kepada Anda sekalian."
Ruangan itu tiba-tiba menjadi sunyi, dan lampu sorot menyinari Lucas.
Dia menunjuk Reinhard di sebelahnya, dengan raut wajah mengejek.
"Dia merupakan orang yang cukup terkenal di Kota J, Reinhard!"
Suara Lucas yang bernada tinggi bergema ke segala arah.
Pada saat itu juga, cahaya lampu sorot juga bergerak ke arah Reinhard, menyinari dirinya.
Para tamu di atas panggung semua tertegun sejenak, lalu mereka semua memandang Reinhard.
Sebentar saja, semua orang tersenyum sinis dan bahkan mulai mengejek dan bersenda-gurau.
Beberapa orang bahkan bersiul dan berdesas-desus.
"Apakah dia Reinhard yang tidak berguna itu?"
"Benar, itu dia, sampah terkenal di Kota J. Sampah yang telah menyebabkan kematian kakek."
"Aku mendengar bahwa dia pergi ke utara untuk bergabung dengan kamp militer, mengapa dia tidak malu untuk kembali?"
"Aku rasa karena Leorga. Tapi apa gunanya sampah ini kembali?”
Lucas berada di atas panggung. Wajahnya dipenuhi senyuman mengejek. Dia memandang Reinhard dengan jijik. Beraninya pecundang ini datang ke sini. Dia hanya mempermalukan dirinya sendiri.
Reinhard memandang semua orang yang hadir, wajahnya tenang, tanpa gejolak. Hanya saja matanya tajam dan dalam, dengan cahaya dingin.
Karena Lucas belum melihat ekspresi panik, malu dan marah dari Reinhard, dia merasa tidak puas.
Pada saat yang sama, Mira keluar dan berpura-pura heboh saat melihat Reinhard.
"Reinhard, mengapa kamu ada di sini?"
Reinhard menatap mata Mira dengan niat membunuh yang dingin.
"Memangnya ada apa?"
"Apakah kamu pikir aku tidak tahu mengapa kamu ada di sini?" Mira tampak dongkol. Kemudian dia tersenyum, "Kamu hanya ingin membuat keributan besar sehingga kamu dapat menggunakan Leorga untuk memeras kami. Aku sudah melihat banyak orang sepertimu."
Lucas menyesuaikan diri dengannya dan berkata, "Hari ini aku akan mengakuisisi Grup Leonhard. Kita harus merayakannya. Katakan saja berapa banyak uang yang kamu inginkan!"
Melihat Reinhard tidak menjawab, Lucas segera berkata, “Baiklah, bagaimana kalau aku memberimu 30 ribu Yuan?"
Semua orang yang berada di bawah panggung saling berdiskusi. Mereka semakin meremehkannya. Mereka semua benar-benar menganggap Reinhard sebagai sampah seperti yang dikatakan Mira dan Lucas.
"Aku bisa memberimu 30 ribu Yuan. Tapi kamu harus mengatakan 'aku pecundang' sebanyak tiga kali di hadapan semua orang!"
Dia dihina!
Dia dipermalukan di hadapan ribuan penonton!
Penonton tertawa terbahak-bahak. Semua orang menganggap ini sebagai lelucon yang paling lucu. Bahkan orang-orang yang sedang minum anggur pun menyemburkan anggur mereka.
Mira hanya bisa menghela nafas, "Aku tidak menyangka dia begitu tidak berguna. Sudah dikata-katai seperti itu pun dia masih belum berani marah juga."
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved