Bab 3 Daniel hanya bisa memendam cintanya pada dosen ayu

by Karyaku019 23:42,Sep 15,2023
“Halo, guys … lagi ada gosip apa nih hari ini?” Ujar ayu begitu sampai di dekat kedua sahabatnya tersebut dan langsung mengambil tempat duduk di samping sang perempuan.

“Biasa, say. Topic of the week masih didominasi event Entrepreneurship Day minggu depan,” ujar perempuan cantik di sebelahnya yang hari ini mengenakan pakaian serba biru dari atas ke bawah.

“Lho, bukannya semua sudah beres yah? Semua brief untuk publikasi sudah aku berikan ke kamu kan, atau masih ada yang kurang?” Tanya ayu, yang menempati posisi sebagai Seksi PR dan Keuangan untuk acara tersebut.

“Udah sih. Tapi kalau boleh jujur, asli aku rada keteteran karena seperti harus mengerjakan semuanya sendiri. Untungnya sekarang sudah hampir selesai, tapi gak tahu deh nanti untuk publikasi dan dokumentasi saat acara berlangsung dan setelahnya akan seperti apa,” jawab perempuan bernama ira yang ditugaskan untuk memimpin Seksi Dokumentasi dan Publikasi.

“Bukannya kamu sudah dapat tenaga bantuan? Dapat asisten? Siapa tuh namanya? yogi ya kalau gak salah?” tanya ayu.

“Judulnya doang tenaga bantuan, ujung-ujungnya aku juga yang harus ngerjain sendiri. Dia itu mahasiswa tingkat akhir, tapi dikasih brief untuk bikin desain dan konten sepertinya gak paham-paham. Ya aku paham sih, background dia bukan DKV tapi biasanya kalau bikin UI/UX tidak selemot ini. Ini sih antara memang dianya tidak paham atau beneran males.” jawab ira dengan muka terketuk lesuh.


“Oalaaaah iya, aku baru ingat,” ujar ayu.

Dia sebenarnya ingin sekali membantu rekannya tersebut, tetapi tidak banyak yang bisa ia lakukan karena saat ini pekerjaannya juga sudah sangat banyak.

“Mestinya aku minta anak Komunikasi aja, mahasiswa lo tuh yu. Diajarin dikit pasti langsung bisa bikin konten-konten begini,” lanjut ira sambil mendengus kesal.

Sesaat ia tampak membetulkan posisi kacamata di atas hidungnya, yang membuat wajah cantiknya menjadi kian imut. Meski matanya minus, ira cenderung enggan mengenakan kacamata seperti sekarang.

Itulah mengapa ia terlihat sedikit canggung apabila mengenakan alat bantu melihat tersebut. Di hari-hari biasa, terutama saat mengajar, perempuan itu biasanya lebih memilih untuk memakai lensa kontak.

“Sudah-sudah, yang penting publikasi pra-acara sudah selesai semua kan? Untuk yang pasca-acara nanti aku carikan mahasiswa yang bisa bantu kamu, deal?”ucap ayu menawarkan bantuan.

“Ihh, emang ayu teman aku yang paling baik,” raut wajah ira pun langsung berubah dan Ia pun langsung memeluk sahabatnya tersebut.

“Udah lepasin, nanti akunya benyek kayak rempeyek,” ujar ayu sambil tertawa.

“Tapi aku penasaran deh. Setahu aku yang namanya kepanitiaan acara, setiap seksi acara itu biasanya diisi oleh beberapa orang. Ini kok malah setiap seksi cuma ada satu atau dua orang aja sih?” Tanya ira lagi.

“Kalau yang disampaikan Dekan aku sih, Pak heri meminta langsung supaya kepanitiaan tahun ini tetap ramping. Sewaktu semua Dekan dan Kaprodi diajak rembugan untuk rapat, bayu yang jadi Ketua Panitia pun ikut dipanggil oleh pak Rektor dan diminta melakukan hal yang sama. Alasannya selain karena faktor biaya, Pak heri juga meyakini kalau skala acaranya tidak terlalu massive jadi tidak perlu terlalu banyak orang untuk mengurus acara yang cuma satu hari ini, small event lah ini,” jawab ayu.

“Kalau kamu sendiri bagaimana daniel? Urusan perlengkapan dan konsumsi lancar kan?”tanya ayu pada Daniel.

Pria bernama daniel yang sehari-hari bekerja sebagai dosen mata kuliah akuntansi tersebut pun langsung pucat. Tanggung jawabnya sebagai Seksi Perlengkapan dan Konsumsi benar-benar membuatnya pusing selama beberapa hari terakhir.

“Lalu untuk konsumsi?”tanya ayu lagi.

“Nah, ini dia yang jadi masalah. Vendor catering yang aku hubungi itu mendadak gak bisa memenuhi pesanan kita, karena katanya satu kantor kena virus semua. Aku sudah coba cari catering lain, tapi mereka semua menolak karena waktunya mepet cuma sisa seminggu,” ujar daniel tertunduk lesu.

“Hari ini aku mau cari lagi sih ayu, tapi kalau melihat pengalaman kemarin-kemarin kok ya aku jadi pesimis.”lanjut Daniel.

“Hmm, seingat aku bukannya istri kamu itu juga jago masak ya? Dia bukannya punya akun Instagram apa itu namanya?” Dapur mommy sindy.” ujar ayu.

“Nah iya, betul. Dapur mommy sindy. Kenapa gak kamu suruh istri kamu aja yang masak untuk konsumsi acara nanti?”lanjutnya.

“Err, bisa saja sih. Tapi memangnya boleh?” daniel coba memastikan saran ayu tersebut.

Ia khawatir dianggap menyalahi aturan apabila dana untuk acara kampus justru mengalir ke istrinya sendiri. dan bisa bisa ia dianggap memanfaatkan jabatan demi meraup keuntungan pribadi.

“Kalau kondisi biasa sih lebih baik jangan. Tapi ini kan kondisi darurat, jadi ya mau bagaimana lagi? Daripada nanti semua panitia dan pengunjung komplain karena kelaparan. Kalau memang ada yang nyinyir atau mempermasalahkan, nanti biar aku yang pasang badan.” jelas ayu.

“Oke deh, nanti aku tanya dulu sama sindy, seharusnya dia mau sih,” jawab daniel.

Dalam hati, dia mengagumi bagaimana ayu yang baru mendengar permasalahan itu untuk pertama kalinya, langsung mendapatkan solusi yang efektif. daniel sendiri sudah memikirkan hal itu sejak beberapa hari, tetapi tidak kunjung menemukan jalan keluar yang berarti.

ayu, nama tersebut sudah menghiasi relung hati daniel sejak lama, tepatnya sejak ia masih duduk di bangku kuliah. Pria tersebut memang menempuh pendidikan di Universitas negeri yang sama dengan ayu, meski berbeda jurusan. Karena itu, mereka sebenarnya tidak saling mengenal satu sama lain.

Namun karena ayu begitu aktif mengikuti kegiatan kemahasiswaan, daniel pun diam-diam mulai tertarik padanya. Sayang, saat itu ayu telah berpacaran dengan arya, yang kini resmi menjadi suaminya. Dalam hati, daniel sering bertanya-tanya mengapa ayu memilih pacar yang menurutnya “tidak sepadan” secara akademis.

Berbeda dengan mereka berdua, arya memang hanya tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang langsung bekerja setelah lulus. Sampai sekarang, pria itu belum melanjutkan pendidikan sehingga kariernya seperti tertahan.

daniel sering menyebut-nyebut nama ayu dalam hati, meski tidak pernah mengungkapkan perasaannya tersebut kepada siapa pun. Satu-satunya kesempatan ia benar-benar mengungkapkan rasa cintanya kepada perempuan berjilbab itu adalah saat ia tengah sendirian di kamar mandi dan mengelus-elus kemaluannya sambil membayangkan ayu naik turun di atasnya. Aktivitas masturbasi itu bahkan masih terus berlangsung hingga sekarang.

di saat mereka berdua sudah menikah dengan pasangan masing-masing. Tidak sabar menunggu ayu putus dengan arya, daniel akhirnya mencari gandengan baru. Pilihannya jatuh pada sindy, yang merupakan adik angkatannya di jurusan Ekonomi.

Keduanya membangun hubungan cinta sejak masa perkuliahan, dan memutuskan untuk menikah dua tahun lalu. Sayangnya, hingga kini mereka belum diberi kepercayaan oleh Yang Maha Kuasa dengan kehadiran seorang buah hati, meski pasangan tersebut sudah sangat menginginkannya.

Saking inginnya sindy membangun rumah tangga yang ideal, perempuan tersebut bahkan sampai rela meninggalkan pekerjaannya di sebuah bank swasta. Ia berharap setelah keputusan itu dirinya bisa lebih intens melayani sang suami, baik dalam urusan perkara rumah seperti memasak, mencuci baju, dan membersihkan rumah, hingga perkara ranjang. Namun, hasil yang ia dapatkan ternyata belum sesuai yang ia harapkan.


Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

70