Bab 1 Kembang kampus nomor satu

by Karyaku019 23:37,Sep 15,2023


“Duh, cium-cium. Nanti dilihat orang bagaimana?”

“Jadi gak mau neh? Ya udah besok-besok gak usah aku cium lagi,” ujar fani sambil memasang raut wajah pura-pura ngambek.

“Bukan begitu maksudnya, hee. Gak jadi deh, mulai sekarang kamu bebas mau cium aku di mana saja, dan kapan saja,” ujar bayu sambil memeluk tubuh pacarnya yang seksi.

Pria tersebut tidak mengenakan apa-apa lagi di balik kaos basketnya, sehingga payudyara fani yang menonjol pun bisa langsung terasa di dadanya. Fani tersenyum dengan interaksi yang penuh dengan kemesraan tersebut.

Menjalani hubungan dengan bayu rasanya seperti jalan tol yang bebas hambatan. Mereka tidak pernah sama sekali bertengkar, dan selalu saling memberi perhatian tanpa pamrih. Saling mengerti dan saling memahami satu sama lain.

Hal itu bahkan membuat perempuan tersebut sempat bertanya dalam hati, apakah hubungan seperti ini normal dan wajar? Apabila suatu saat nanti ada tantangan besar dalam hubungan mereka, apakah hubungan ini bisa bertahan? Apakah ia bisa bertahan? Namun Fani merupakan tipe perempuan yang tidak terlalu mau ambil pusing, apalagi menerima mentah-mentah ocehan para netizen di Twitter yang sering membagikan tips relationship atau pernikahan, padahal mereka sendiri belum pernah menjalaninya.

Karena itu, ia pun menyerahkan semuanya pada Tuhan Yang Maha Esa, ke mana takdir mau mengarahkan fani dan hubungan dengan bayu ini. Kantin yang disebutkan fani berada di bagian belakang lantai dasar Gedung 2. Di sana ada sekitar selusin outlet makanan dan minuman yang membentuk huruf ‘U’ besar, dengan bangku dan meja berderet di tengahnya.

Dan benar saja perkiraan Safira, di salah satu meja kantin tersebut sudah ada dua teman sekelasnya sonia dan seril. Keduanya sedang mengobrol sambil menikmati sepiring dimsum bersama-sama.

Tak lama setelah fani duduk di bangkunya, terlihat ada dua orang mahasiswi yang sepertinya merupakan angkatan baru, berjalan malu-malu mendekat ke arahnya.

Tadinya perempuan tersebut mengira mereka akan menghampiri dirinya dan dua rekannya, tapi mereka ternyata justru mengincar pertemuan dengan lelaki tampan di belakangnya.

“Woooo … bayuuu,” seril yang heboh langsung menyoraki pacar sahabatnya tersebut.

Di saat yang sama, fani hanya tersipu malu menyaksikan popularitas pacarnya di kalangan para mahasiswi baru.

“Kalau gitu kenapa gak minta tanda tangan sama kami saja,” untuk pertama kalinya sonia membuka suara.

Ia memang merupakan sosok yang tidak mau banyak bicara, tapi bukan artinya ia akan menyia-nyiakan kesempatan untuk meledek fani sahabatnya dan sang pacar.

“Sudah-sudah, kasihan ini mahasiswi baru masih kalian kerjain juga. Mana sini buku tugasnya biar saya tanda tangan,” ujar bayu menengahi masalah.

“Jangan lupa siapin pulpen Kak bayu, nanti banyak yang minta tanda tangan lho, hahaa,” ujar seril begitu bayu telah berjalan menjauhi mereka.

Begitu bayu telah hilang dari pandangan mereka bertiga, fani pun memesan es teh manis untuk menemani dia mengobrol dengan kedua temannya. Masih ada waktu sekitar satu jam sebelum kelas pertama mereka hari ini dimulai, sehingga mereka pun merasa santai.

“Gila lo,” sonia mendengus.

“Ya gak di sini juga kali seril nanyanya,” ujar sonia.

“Itu kan masalah privasi, lo tahu privasi gak?”

fani menghela nafas sejenak sebelum menjelaskan masalah yang cukup sensitif ini. Ia memang selalu terbuka kepada dua sahabatnya tersebut, tetapi tentu ia juga tahu diri untuk tidak mengumbar segalanya apabila tidak ditanya.

“bayu sih udah minta.”ucap Fani pelan.

“Tuh kan! Teruuuuusss….??”tanya sonia.

“Ya terus gue bilang juga, jangan sekarang, nanti aja,” ujar fani.

Kini giliran seril dan sonia yang menghembuskan nafas mendengar cerita sahabatnya. Mereka tidak menyangka fani bisa bertahan selama lebih dari dua tahun terakhir menjalin hubungan dengan bayu tanpa melakukan hubungan seksual.

“Kalian tahu kan kalau gue punya impian untuk kuliah di Inggris. Jadi gue mau memenuhi impian itu dulu, membahagiakan orang tua gue, bangun karier di dunia PR, baru ngurusin hubungan pribadi,” jawab sang perempuan berjilbab sambil menyeruput es teh manis miliknya.

“Tapi bukannya gak ada hubungannya ML sama sekolah dan karier lo itu? ML ya ML aja, sekolah dan karier jalan terus. Gitu gak sih?” Tanya seril.

“Bisa sih sebenarnya, tapi gue gak mau aja kayak gitu. Begitu gue ML, ada risiko jebol dan punya anak yang akan menghancurkan semua mimpi-mimpi gue. Kalau gak sampai punya anak karena selalu rutin pakai pengaman atau cowoknya mandul sekalipun, gue mungkin akan punya ikatan batin yang terlalu kuat sama cowok itu, yang bikin gue rela mengorbankan mimpi-mimpi gue Dan gue gak mau itu,” jelas fani menjelaskan ke sahabat sahabatnya.

“Lo pernah ngomongin soal ini sama bayu?” Tanya sonia.

Selama ini, fani memang tidak pernah mengangkat topik soal hubungan seksual. Bukan karena ia sok alim, karena meski selalu mengenakan jilbab saat keluar kamar kos.

perempuan cantik itu sebenarnya punya pola pikir yang liberal dan menganggap sah-sah saja pasangan kekasih untuk melakukan hubungan seksual selama suka sama suka. Ia sendiri belum melakukannya bukan karena alasan agama, tapi karena latar belakang lain.

“Nggak lah, paling di kosan dia. Apalagi kalau pas sepi gak ada orang,” jawab seril sambil tersenyum kecut.

“Kalau lo bagaimana sonia, pernah?” Tanya fani.

Kali ini pertanyaannya sedikit berbeda karena setahu dia sonia tidak pernah terbuka kalau dia saat ini sudah mempunyai pacar atau belum.

“Sebut saja bahwa gue gak sealim itu untuk urusan hubungan seksual,” jawab sonia yang bingung menentukan bagaimana dia harus menjawab pertanyaan tersebut.

“Ya kalau gitu sih jawabannya berarti udah pernah, hahaa,” ujar seril yang langsung diikuti oleh gelak tawa kedua rekannya.

Kebahagiaan itu juga ia dapatkan dari bayu, yang ia kenal sejak masa orientasi kampus.
Sejak awal masuk, sosok bayu memang telah terkenal karena dia merupakan salah satu pemain penting yang membawa SMA-nya menjuarai Liga Basket Nasional tingkat remaja.

Karena itu, pria tersebut pun bagaikan madu yang dikerubuti oleh para kumbang berjenis kelamin perempuan di kampus tersebut.

Fani masih ingat betul saat ada pertandingan basket persahabatan antara mahasiswa baru dan para senior dalam rangka menutup masa orientasi, ada perempuan yang mengangkat spanduk berbunyi:

“Dek bayu, otot bisep kamu bikin rahim kakak terasa hangat.” fani pun menyadari bahwa dirinya pun terkenal di kalangan para senior dengan cara yang berbeda.

Sejak masa orientasi dimulai, sudah banyak senior pria yang mencoba mendekati dia dengan cara memberikan bantuan atau bocoran informasi penting tentang apa yang harus dilakukan oleh para mahasiswa baru. Saat teman-temannya yang lain mendapat hukuman karena kesalahan sepele, fani biasanya akan “dibuat” aman.

Namun perempuan cantik itu menanggapi semua perhatian tersebut dengan biasa saja.
Satu-satunya pria yang menarik perhatian dia adalah bayu sang bintang basket kampus yang berwajah tampan.

Perempuan itu penasaran bagaimana sebenarnya kepribadian dia di luar lapangan olahraga. Untungnya, tidak perlu waktu lama bagi fani untuk mengetahui itu, karena ternyata bayu juga menaruh perhatian pada fani, yang disebut-sebut sebagai.“Kembang Kampus Nomor 1” di kalangan para senior.

Pria tersebut mulai mencari tahu jadwal kuliah fani, dan mencoba untuk hadir di saat perempuan tersebut pulang dan menawarkan tumpangan. Sang perempuan yang juga telah mempunyai perasaan khusus pun menanggapi perhatian tersebut.

Puncaknya, ketika hari Valentine, bayu menghadirkan kejutan saat fani pulang kuliah. Ia menyusun banyak sekali bunga di depan Gedung 2 dan menyatakan cintanya pada sang bidadari kampus tepat pada tanggal 14 Februari. Fani pun menerima pernyataan cinta dari bayu, dan sejak saat itu mereka resmi berpacaran.

“Yuk …” sahut sonia yang langsung berdiri dari kursinya.

“Eh, minggu depan kalian jangan lupa datang Entrepreneurship Day di Gedung 1 yah,” ujar fani sambil menyusul kedua temannya yang telah lebih dahulu berjalan menuju kelas.

“Oh, acara di mana Pak Raja dan Bu Ratu jadi Ketua Panitia dan Seksi Acara ya, hee,” goda seril.

Di acara yang disebut fani, ia memang berperan sebagai Seksi Acara sedangkan bayu bertindak sebagai Ketua Panitia.

“Sialan lo, masih aja godain gue. Tapi serius neh, kalian dateng ya, biar acaranya rame. Nanti ada makanan spesial juga lho dari influencer kondang,” ujar fani sambil mengedipkan mata ke arah kedua temannya.

“Wah, siapa tuh? Boleh deh, kalau masih sendiri"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

70