Bab 15 Memangnya Kamu Tidak Merasa Malu?
by Leon
10:01,Mar 10,2023
Daniel Wang menelan ludahnya dengan ekspresi keheranan, matanya tertuju pada Edwin Ye.
Ketika kemarin melihat Edwin Ye untuk pertama kalinya, dia tidak menganggapnya serius, tetapi setelah dia ditundukkan oleh para preman, lalu Edwin Ye dengan beberapa gerakannya menyerang serta menyelesaikan keempat preman seperti kilat. Hal ini langsung membuatnya tercengang dan kaget di saat yang bersamaan.
Keterampilan Edwin Ye membuatnya merasa frustrasi juga takut.
Dia pikir itu hanya sebuah batu krikil dalam perjalanan hidupnya, dan dia bisa memilih tetap diam untuk hal itu, tetapi dia tidak menyangka Edwin Ye saat ini benar-benar muncul di sekolahnya, dan jaraknya hanya lima puluh langkah darinya.
"Kenapa?"
Hubert Ou memperhatikan ekspresi Daniel Wang yang aneh, lalu dia dengan heran bertanya.
"Tidak, tidak apa-apa!"
Daniel Wang tentu tidak akan menceritakan hal yang memalukan kemarin, diapun segera membuang mukanya.
"Berkonsentrasilah, nanti akan ada diskusi dan pertukaran ilmu, kita tidak boleh mempermalukan sekolah kita!"
Hubert Ou dengan suara yang dalam berkata, dan Daniel Wang pun mengangguk meresponnya.
“Kakak Edwin, kamu tunggu aku di sini ya, aku pergi mengerjakan pekerjaanku dulu, setelah selesai aku akan kembali dan mencarimu!”
Kaylie Gu tersenyum manis pada Edwin Ye, lalu pergi ke belakang panggung dengan beberapa perempuan cantik yang mulai menyibukkan diri memasang spanduk.
Edwin Ye berdiri di sisi dalam, dan London Peng tidak tahu muncul entah dari mana.
"Edwin Ye, bagaimana, apakah acara hari ini ini cukup besar?"
Dia memandangi murid di sekitar dan berkata dengan penuh emosional: "Sepertinya, ada setengah dari murid di sekolah kita yang datang untuk menonton acara hari ini!"
Mendengar itu Edwin Ye pun meliriknya, sambil mengangguk dia pun berkata, "Ini hanya acara pertarungan biasa, datang orang sebanyak ini rasanya memang agak berlebihan!"
Meskipun dia berdiri di tengah kerumunan, tapi dia merasa berada di luarnya, ya dirinya yang utuh, tidak selaras dengan sekitarnya.
Di mata orang-orang biasa ini, mereka hanya tahu pertarungan karate dan kick boxing adalah sesuatu yang sangat menyenangkan dan hebat. Mereka mana tahu apalagi memahami betapa hebatnya master bela diri, yang dapat membelah emas dan besi, membawa mobil dengan tangan mereka dan memecahkan gunung serta batu dengan kaki mereka.
"Lihat, itu anggota Komunitas Kick-boxing sekolah kita. Ketuanya adalah Hubert Ou. Dia juga anggota terkuat di Komunitas Kick-boxing. Kudengar bahkan seorang pelatih tidak cukup menjadi lawannya!"
“Di belakangnya juga ada anggoga terkuat Komunitas Kick-boxing lainnya, Daniel Wang, kekuatannya berada di urutan kedua setelah Hubert Ou dan popularitasnya di sekolah di bawah Hubert Ou. Lihat, murid perempuan di sekitar hampir semuanya melihat mereka berdua!"
Setelah London Peng selesai berbicara, dia dengan sedikit putus asa berkata: “Aih, kapan aku bisa seperti mereka, tampan dan jago bertarung, itu pasti akan luar biasa. Hanya memikirkannya saja sudah merasa hebat dan luar biasa. Dan kalau sudah begitu, aku pasti tidak perlu lagi khawatir tidak ada gadis yang memperhatikanku, hm.”
Mendengar perkataannya ini Edwin Ye jelas tidak setuju. Jika London Peng tahu Daniel Wang yang tampak perkasa di matanya ini kemarin ditendang dan menyusut seperti anjing sekarat, dia pasti tidak akan berpikir dan mengaguminya seperti ini lagi.
Suasana di ruang latihan terasa ramai dan panas, tiba-tiba terdengar seruan dari luar, lalu para murid di gerbang ruang latihan seperti telah mempunyai rencananya, semua serentak mundur dan memberi jalan.
Kedua sosok berjalan berdampingan sampai ke barisan depan dan langsung menjadi fokus penonton.
“Wow!” Seru London Peng lalu dengan keras menepuk Edwin Ye.
"Edwin Ye, lihat, cepat lihat, mereka berdua juga bunga sekolah kita!"
Tanpa peduli dengan ekspresi Edwin Ye yang tidak tertarik, dia dengan penuh semangat meneruskan: "Yang mungil di sebelah kiri bernama Cindy Li, dan yang tinggi di sebelahnya adalah Jeslyn Xiao! Tidak ku sangka, mereka berdua juga akan kemari, wah perjalanan menonton acara ini sungguh pilihan yang tepat. Hanya sebuah acara pelatihan Komunitas Kick-boxing sudah langsung bisa mendatangkan 3 bunga sekolah kita!"
Edwin Ye menggaruk hidungnya lalu berkata dengan ringan, "Oh, aku kenal!"
Mendengar ini, London Peng langsung menoleh dan bertanya dengan heran, "Kamu kenal?"
Tentang Edwin Ye yang mengenal Kaylie Gu, ini sudah sangat mengejutkannya, tetapi mendengar perkataannya saat ini yang mengatakan kalau dia juga mengenal Jeslyn Xiao dan Cindy Li, London Peng merasa kalau Edwin Ye besar uapnya saja.
Edwin Ye hanya seorang murid biasa yang datang dari pedesaan. Dia kenal dengan Kaylie Gu karena Kaylie Gu berasal dari latar belakang yang sama, jadi dia bisa memahaminya. Tapi Cindy Li dan Jeslyn Xiao mereka berdua datang dari keluarga kaya raya, Edwin Ye bagaimana mungkin bisa mengenal mereka? London Peng di bawah alam sadarnya berpikir kalau Edwin Ye tengah berbohong.
"Ya, kemarin masih minum kopi di kafe yang sama dengan mereka!"
Edwin Ye tidak terlihat seperti orang berbohong yang ‘kebohongannya’ sudah diketahui oleh orang lain, dia masih menjawab London Peng dengan santai.
London Peng tidak berbicara lagi, dan jelas kalau dia masih tidak percaya.
Tim Karate SMA 1 CM di sana sangat tenang, seorang pria yang memimpin barisan melirik Hubert Ou dan lainnya, lalu dari sudut bibirnya muncul sunggingan penuh penghinaaan.
Hubert Ou menerima mikrofon dari seorang gadis lalu menoleh ke penonton.
“Teman-teman, adik-adik, hari ini Tim Karate SMA 1 CM datang dari jauh untuk bertukar ilmu dengan Komunitas Kick-boxing SMA 3 kita. Tujuannya untuk mempromosikan budaya bela diri, terima kasih atas kehadiran dan dukungan teman-teman sekalian!"
"Selanjutnya, kami akan mengadakan tiga pertandingan satu lawan satu, murni menggunakan seni bela diri untuk berteman. Mohon dukungannya untuk Komunitas Kick-boxing kami serta tepuk tangan untuk Tim Karate SMA 1 CM yang datang hari ini!"
Setelah Hubert Ou menyelesaikan kata-kata pembukaannya, para hadirin langsung bertepuk tangan dengan suara bergemuruh, terutama para gadis, mereka mengerahkan seluruh energi mereka, seperti takut kalau gerakan mereka tidak tertangkap oleh kedua mata Hubert Ou.
Hubert Ou mengembalikan mikrofon dan mulai melakukan latihan pemanasan. Pemain karate di seberang hanya mengambil dua langkah santai, seolah-olah mereka tidak menganggap penting pertarungan nanti.
"Bertukar dan saling belajar satu sama lain? Memangnya ada proses seperti itu?"
Edwin Ye melihat ke arah lapangan, sedikit terkejut.
"Tentu saja, pertukaran antara dua tim yang bertarung, bukankah itu hal yang paling menarik untuk dipelajari dari pertarungan yang sebenarnya?" Jelas London Peng.
Mendengar ini Edwin Ye tidak bisa menahan diri untuk tidak menggelengkan kepalanya: "Jika memang ada hubungan seperti itu, maka itu jelas sangat membosankan!"
"Membosankan? Kenapa?"
London Peng tidak mengerti.
Edwin Ye menunjuk ke Hubert Ou dan yang lainnya, lalu menunjuk ke tim karate.
"Kesenjangan kekuatan antara kedua belah pihak terlalu jelas. Jika mereka benar-benar bertarung satu sama lain, maka tim kick boxing akan benar-benar habis!"
Meski suaranya tidak keras, tapi beberapa orang yang berdiri di sekitar bisa mendengarnya dengan jelas.
Sebelum London Peng membalas kata-katanya, seorang gadis di sebelahnya sudah tidak tahan untuk menyindirnya.
"Sebagai orang awam, kamu sepertinya tidak tahu apa itu kick boxing. Lalu kamu bagaimana bisa mengatakan kalau mereka akan habis?"
Gadis yang berbicara itu memiliki wajah yang cantik dan perawakan yang cukup baik, dari segi penampilan, dia hanya kalah sedikit dari Kaylie Gu dan Jeslyn Xiao, dan dia masih masuk ke dalam golongan wanita cantik.
Namanya Claudia Du, wakil ketua Departemen Seni dan Sastra. Dia yang diam-diam naksir Hubert Ou dan menganggapnya sebagai orang yang mahakuasa. Saat Hubert Ou membacakan kata pembukanya, para hadirin yang hadir semua bertepuk tangan, hanya Edwin Ye yang menonjol dari kerumunan, ya dia hanya berdiri diam di tempat. Claudia Du sudah lama tidak puas dengan sikapnya, dan sekarang anak ini mengatakan kalau Hubert Ou dan yang lainnya akan KO, ini membuatnya tidak bisa menahan dirinya lagi dan langsung melabraknya.
"Apakah kamu tahu kekuatan Hubert? Apakah kamu pernah menonton Hubert bertanding? Apakah kamu tahu berapa banyak penghargaan nasional yang telah dia menangkan? Apakah kamu tahu berapa banyak pemain tingkat nasional yang telah dia kalahkan?"
Claudia Du dengan tegas mengatakan setiap katanya, tanpa kesopanan dan kesungkanan sedikit pun.
"Jika kamu tidak mengerti apa-apa, tidak memahami semuanya, tolong jangan bicara seenaknya dan berkomentar sembarangan. Memangnya kamu tidak merasa malu?"
Ketika kemarin melihat Edwin Ye untuk pertama kalinya, dia tidak menganggapnya serius, tetapi setelah dia ditundukkan oleh para preman, lalu Edwin Ye dengan beberapa gerakannya menyerang serta menyelesaikan keempat preman seperti kilat. Hal ini langsung membuatnya tercengang dan kaget di saat yang bersamaan.
Keterampilan Edwin Ye membuatnya merasa frustrasi juga takut.
Dia pikir itu hanya sebuah batu krikil dalam perjalanan hidupnya, dan dia bisa memilih tetap diam untuk hal itu, tetapi dia tidak menyangka Edwin Ye saat ini benar-benar muncul di sekolahnya, dan jaraknya hanya lima puluh langkah darinya.
"Kenapa?"
Hubert Ou memperhatikan ekspresi Daniel Wang yang aneh, lalu dia dengan heran bertanya.
"Tidak, tidak apa-apa!"
Daniel Wang tentu tidak akan menceritakan hal yang memalukan kemarin, diapun segera membuang mukanya.
"Berkonsentrasilah, nanti akan ada diskusi dan pertukaran ilmu, kita tidak boleh mempermalukan sekolah kita!"
Hubert Ou dengan suara yang dalam berkata, dan Daniel Wang pun mengangguk meresponnya.
“Kakak Edwin, kamu tunggu aku di sini ya, aku pergi mengerjakan pekerjaanku dulu, setelah selesai aku akan kembali dan mencarimu!”
Kaylie Gu tersenyum manis pada Edwin Ye, lalu pergi ke belakang panggung dengan beberapa perempuan cantik yang mulai menyibukkan diri memasang spanduk.
Edwin Ye berdiri di sisi dalam, dan London Peng tidak tahu muncul entah dari mana.
"Edwin Ye, bagaimana, apakah acara hari ini ini cukup besar?"
Dia memandangi murid di sekitar dan berkata dengan penuh emosional: "Sepertinya, ada setengah dari murid di sekolah kita yang datang untuk menonton acara hari ini!"
Mendengar itu Edwin Ye pun meliriknya, sambil mengangguk dia pun berkata, "Ini hanya acara pertarungan biasa, datang orang sebanyak ini rasanya memang agak berlebihan!"
Meskipun dia berdiri di tengah kerumunan, tapi dia merasa berada di luarnya, ya dirinya yang utuh, tidak selaras dengan sekitarnya.
Di mata orang-orang biasa ini, mereka hanya tahu pertarungan karate dan kick boxing adalah sesuatu yang sangat menyenangkan dan hebat. Mereka mana tahu apalagi memahami betapa hebatnya master bela diri, yang dapat membelah emas dan besi, membawa mobil dengan tangan mereka dan memecahkan gunung serta batu dengan kaki mereka.
"Lihat, itu anggota Komunitas Kick-boxing sekolah kita. Ketuanya adalah Hubert Ou. Dia juga anggota terkuat di Komunitas Kick-boxing. Kudengar bahkan seorang pelatih tidak cukup menjadi lawannya!"
“Di belakangnya juga ada anggoga terkuat Komunitas Kick-boxing lainnya, Daniel Wang, kekuatannya berada di urutan kedua setelah Hubert Ou dan popularitasnya di sekolah di bawah Hubert Ou. Lihat, murid perempuan di sekitar hampir semuanya melihat mereka berdua!"
Setelah London Peng selesai berbicara, dia dengan sedikit putus asa berkata: “Aih, kapan aku bisa seperti mereka, tampan dan jago bertarung, itu pasti akan luar biasa. Hanya memikirkannya saja sudah merasa hebat dan luar biasa. Dan kalau sudah begitu, aku pasti tidak perlu lagi khawatir tidak ada gadis yang memperhatikanku, hm.”
Mendengar perkataannya ini Edwin Ye jelas tidak setuju. Jika London Peng tahu Daniel Wang yang tampak perkasa di matanya ini kemarin ditendang dan menyusut seperti anjing sekarat, dia pasti tidak akan berpikir dan mengaguminya seperti ini lagi.
Suasana di ruang latihan terasa ramai dan panas, tiba-tiba terdengar seruan dari luar, lalu para murid di gerbang ruang latihan seperti telah mempunyai rencananya, semua serentak mundur dan memberi jalan.
Kedua sosok berjalan berdampingan sampai ke barisan depan dan langsung menjadi fokus penonton.
“Wow!” Seru London Peng lalu dengan keras menepuk Edwin Ye.
"Edwin Ye, lihat, cepat lihat, mereka berdua juga bunga sekolah kita!"
Tanpa peduli dengan ekspresi Edwin Ye yang tidak tertarik, dia dengan penuh semangat meneruskan: "Yang mungil di sebelah kiri bernama Cindy Li, dan yang tinggi di sebelahnya adalah Jeslyn Xiao! Tidak ku sangka, mereka berdua juga akan kemari, wah perjalanan menonton acara ini sungguh pilihan yang tepat. Hanya sebuah acara pelatihan Komunitas Kick-boxing sudah langsung bisa mendatangkan 3 bunga sekolah kita!"
Edwin Ye menggaruk hidungnya lalu berkata dengan ringan, "Oh, aku kenal!"
Mendengar ini, London Peng langsung menoleh dan bertanya dengan heran, "Kamu kenal?"
Tentang Edwin Ye yang mengenal Kaylie Gu, ini sudah sangat mengejutkannya, tetapi mendengar perkataannya saat ini yang mengatakan kalau dia juga mengenal Jeslyn Xiao dan Cindy Li, London Peng merasa kalau Edwin Ye besar uapnya saja.
Edwin Ye hanya seorang murid biasa yang datang dari pedesaan. Dia kenal dengan Kaylie Gu karena Kaylie Gu berasal dari latar belakang yang sama, jadi dia bisa memahaminya. Tapi Cindy Li dan Jeslyn Xiao mereka berdua datang dari keluarga kaya raya, Edwin Ye bagaimana mungkin bisa mengenal mereka? London Peng di bawah alam sadarnya berpikir kalau Edwin Ye tengah berbohong.
"Ya, kemarin masih minum kopi di kafe yang sama dengan mereka!"
Edwin Ye tidak terlihat seperti orang berbohong yang ‘kebohongannya’ sudah diketahui oleh orang lain, dia masih menjawab London Peng dengan santai.
London Peng tidak berbicara lagi, dan jelas kalau dia masih tidak percaya.
Tim Karate SMA 1 CM di sana sangat tenang, seorang pria yang memimpin barisan melirik Hubert Ou dan lainnya, lalu dari sudut bibirnya muncul sunggingan penuh penghinaaan.
Hubert Ou menerima mikrofon dari seorang gadis lalu menoleh ke penonton.
“Teman-teman, adik-adik, hari ini Tim Karate SMA 1 CM datang dari jauh untuk bertukar ilmu dengan Komunitas Kick-boxing SMA 3 kita. Tujuannya untuk mempromosikan budaya bela diri, terima kasih atas kehadiran dan dukungan teman-teman sekalian!"
"Selanjutnya, kami akan mengadakan tiga pertandingan satu lawan satu, murni menggunakan seni bela diri untuk berteman. Mohon dukungannya untuk Komunitas Kick-boxing kami serta tepuk tangan untuk Tim Karate SMA 1 CM yang datang hari ini!"
Setelah Hubert Ou menyelesaikan kata-kata pembukaannya, para hadirin langsung bertepuk tangan dengan suara bergemuruh, terutama para gadis, mereka mengerahkan seluruh energi mereka, seperti takut kalau gerakan mereka tidak tertangkap oleh kedua mata Hubert Ou.
Hubert Ou mengembalikan mikrofon dan mulai melakukan latihan pemanasan. Pemain karate di seberang hanya mengambil dua langkah santai, seolah-olah mereka tidak menganggap penting pertarungan nanti.
"Bertukar dan saling belajar satu sama lain? Memangnya ada proses seperti itu?"
Edwin Ye melihat ke arah lapangan, sedikit terkejut.
"Tentu saja, pertukaran antara dua tim yang bertarung, bukankah itu hal yang paling menarik untuk dipelajari dari pertarungan yang sebenarnya?" Jelas London Peng.
Mendengar ini Edwin Ye tidak bisa menahan diri untuk tidak menggelengkan kepalanya: "Jika memang ada hubungan seperti itu, maka itu jelas sangat membosankan!"
"Membosankan? Kenapa?"
London Peng tidak mengerti.
Edwin Ye menunjuk ke Hubert Ou dan yang lainnya, lalu menunjuk ke tim karate.
"Kesenjangan kekuatan antara kedua belah pihak terlalu jelas. Jika mereka benar-benar bertarung satu sama lain, maka tim kick boxing akan benar-benar habis!"
Meski suaranya tidak keras, tapi beberapa orang yang berdiri di sekitar bisa mendengarnya dengan jelas.
Sebelum London Peng membalas kata-katanya, seorang gadis di sebelahnya sudah tidak tahan untuk menyindirnya.
"Sebagai orang awam, kamu sepertinya tidak tahu apa itu kick boxing. Lalu kamu bagaimana bisa mengatakan kalau mereka akan habis?"
Gadis yang berbicara itu memiliki wajah yang cantik dan perawakan yang cukup baik, dari segi penampilan, dia hanya kalah sedikit dari Kaylie Gu dan Jeslyn Xiao, dan dia masih masuk ke dalam golongan wanita cantik.
Namanya Claudia Du, wakil ketua Departemen Seni dan Sastra. Dia yang diam-diam naksir Hubert Ou dan menganggapnya sebagai orang yang mahakuasa. Saat Hubert Ou membacakan kata pembukanya, para hadirin yang hadir semua bertepuk tangan, hanya Edwin Ye yang menonjol dari kerumunan, ya dia hanya berdiri diam di tempat. Claudia Du sudah lama tidak puas dengan sikapnya, dan sekarang anak ini mengatakan kalau Hubert Ou dan yang lainnya akan KO, ini membuatnya tidak bisa menahan dirinya lagi dan langsung melabraknya.
"Apakah kamu tahu kekuatan Hubert? Apakah kamu pernah menonton Hubert bertanding? Apakah kamu tahu berapa banyak penghargaan nasional yang telah dia menangkan? Apakah kamu tahu berapa banyak pemain tingkat nasional yang telah dia kalahkan?"
Claudia Du dengan tegas mengatakan setiap katanya, tanpa kesopanan dan kesungkanan sedikit pun.
"Jika kamu tidak mengerti apa-apa, tidak memahami semuanya, tolong jangan bicara seenaknya dan berkomentar sembarangan. Memangnya kamu tidak merasa malu?"
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved