Bab 14 Dia Kok Bisa Ada Di Sini
by Leon
10:01,Mar 09,2023
Di waktu istirahat, Kaylie Gu pergi menghampiri Edwin Ye, dia melirik London Peng, London Peng langsung tahu diri memberikan kursinya, lalu berlari ke depan mengobrol murid lainnya. Di pojok baris terakhir saat ini hanya tersisa Edwin Ye dan Kaylie Gu.
"Kak Edwin Ye, tentang ibuku."
Kaylie Gu tidak bisa menyembunyikan kesedihan di matanya, di matanya seperti ada tanda air mata yang akan jatuh.
"Jangan menangis lagi dik, masalah yang menimpa bibi, aku juga baru tahu baru-baru ini!"
Edwin Ye berkata dengan nada suara turut menyesal, dalam hatinya merasa sangat bersalah.
Saat itu Gavin Ye menghapus akar seni bela dirinya, lalu mengeluarkannya dari Keluarga Ye, membuangnya ke pegunungan yang dalam dan hutan liar. Dia berkat kemauan keras dan daya tahan supernya akhirnya selamat dan keluar dari pegunungan, tapi karena menghabiskan banyak tenaga dan fokus diri dia yang telah kelelahan setengah mati itu akhirnya pingsan.
Herlina Xiao ibunya Kaylie Gu lah yang menemukannya, membawanya pulang dan merawatnya, di bawah perawatan ibunya keadaan Edwin Ye baru berangsur-angsur membaik. Dan di saat itu juga dia bertemu dengan Kaylie Gu.
Saat itu, usianya baru sepuluh tahun, dan Kaylie Gu berusia sembilan tahun. Edwin Ye seperti setengah anak Herlina Xiao dan tinggal bersama mereka selama setengah tahun. Hubungan Kaylie Gu dan Edwin Ye juga menjadi dekat pada saat itu, dan bisa dikatakan tidak ada kata-kata dan cerita yang terlewat dari keduanya.
Tetapi Edwin Ye memiliki tujuan yang teguh, dia harus menemukan cara untuk berlatih seni bela diri lagi, jadi dia dengan tegas meninggalkan mereka dan bersumpah suatu hari nanti akan kembali mencari mereka.
Ketika Edwin Ye pergi, dia sudah tahu kalau Herlina Xiao sakit parah. Dia berpikir setelah dirinya berhasil menggali ilmunya nanti dia akan kembali dan merawat Herlina Xiao, tetapi pada akhirnya dia telat selangkah. Saat dia kembali ke tempat tinggal ibu dan anak ini, dia baru tahu kalau Herlina Xiao telah dikubur selama lebih dari dua tahun.
Dia berada dalam keadaan berduka untuk waktu yang lama, dan setelah banyak bertanya pada orang sekitar, dia baru tahu kalau Kaylie Gu datang dan bersekolah di Kota L, dan karena ini juga lah dia datang ke sini.
Kaylie Gu adalah satu-satunya anggota keluarga Herlina Xiao. Bahkan jika Edwin Ye harus menghabiskan segala miliknya dan mengorbankan hidupnya dia pasti rela, asal Kaylie Gu bisa hidup bahagia dan bebas dari masalah duniawi.
"Dik, meskipun Bibi sudah tiada, tapi kamu masih memilikiku. Aku kakak Edwin Ye akan selalu menjadi keluargamu. Ke depannya, aku akan terus berada di sisimu. Tidak peduli angin dan hujan seperti apa, aku pasti akan berdiri menanggungnya untukmu!"
Edwin Ye berbicara dengan suara tenang dan mengucapkan sumpahnya. Kaylie Gu sendiri yang mendengar ini, dia langsung mengangguk lega.
Setelah kematian Herlina Xiao, Edwin Ye sudah menjadi satu-satunya orang terdekatnya.
"Maaf mengganggu sebentar!"
Pada saat ini, suara laki-laki tiba-tiba datang dari samping.
Edwin Ye dan Kaylie Gu menoleh dan melihat Hubert Ou berdiri di samping mereka dengan wajah serius.
Hubert Ou tingginya hampir sama dengan Edwin Ye, sekitar 1,85 meter. Dia memiliki paras yang tampan dan perawakan yang halus. Dia benar-benar memiliki gaya seorang pria, dan dia bak pangeran menawan yang menempati hati banyak wanita.
Dia pada saat ini langsung mengabaikan Edwin Ye dan menatap Kaylie Gu.
"Kaylie, nanti siang tim dari SMA 1 CM akan datang ke tempat latihan komunitas Kick-boxing kita. Bagaimana persiapan Departemen Seni dan Sastra kalian?"
Dia mengeluarkan nada birokrasi, seolah-olah dia di sini hanya untuk membicarakan urusan penting, tetapi sebenarnya dia ingin mengurangi komunikasi antara Edwin Ye dan Kaylie Gu.
"Spanduk dan pita sudah siap, tidak ada masalah!"
Kaylie Gu menjawab secara langsung, dia adalah ketua Departemen Seni dan Sastra, dan setiap kali ada hubungan sosial antar sekolah, Departemen Seni dan Sastra akan bertanggung jawab atas beberapa iklan.
“Wah, bagus lah kalau begitu. Kali ini tim SMA 1 CM datang untuk saling belajar dengan Komunitas Kick-boxing kita. Ini sangat penting. Aku sudah meminta izin absen dua pelajaran dengan guru untuk pergi ke ruang konferensi dan mengadakan rapat, ya untuk mendiskusikan pekerjaan tertentu lainnya, semua orang sudah di sana, kapan kita mau pergi ke sana?”
Kata-kata Hubert Ou ini memberikan perasaan perencanaan dan pengendalian situasi secara keseluruhan dengan baik, membuat banyak mata wanita di kelas bersinar dan terpesona.
Kaylie Gu saat mendengar ini sempat ragu sejenak lalu menatap Edwin Ye.
Edwin Ye merentangkan tangannya dengan senyum di wajahnya.
"Untuk apa melihatku. Ini tugasmu, cepat lah pergi. Kalau masih ada yang mau dikatakan, nanti pasti ada waktu untuk membicarakannya lagi!"
Kaylie Gu mengangguk, tersenyum meminta maaf pada Edwin Ye, lalu berjalan keluar kelas bersama Hubert Ou.
Perbandingan tinggi keduanya sangat cocok, dan mereka berdua selain berbakat, parasnya juga tampan dan cantik. Di mata semua orang, mereka benar-benar cocok.
"Huh, Hubert Ou, anak ini dia selalu menggunakan pekerjaan untuk mendekati bunga sekolah Gu, caranya ini benar-benar rendahan!"
London Peng kembali ke pojok terakhir dan meludah dengan tidak senang.
Edwin Ye sama sekali tidak peduli, Kaylie Gu sangat cantik, dengan temperamen yang luar biasa, wajar saja kalau orang-orang menyukainya.
Dia datang ke SMA 3 hanya untuk bisa lebih dekat dengan Kaylie Gu dan diam-diam menjaga di sisinya. Mengenai urusan cinta Kaylie Gu, dia tidak akan terlalu banyak ikut campur. Jika Kaylie Gu menyukai Hubert Ou, dia juga tidak akan melarang.
“Ngomong-ngomong Edwin Ye, kamu mungkin belum tahu, hari ini sekolah kita akan kedatangan Tim Karate yang merupakan tim medali emas dari SMA 1 CM, aku dengar mereka diajar pelatih bersabuk hitam tingkat enam Goku Karate Jepang, semua pemainnya sangat kuat, dan kali ini mereka di sini untuk saling belajar dengan Komunitas Kick-boxing sekolah kita!"
"Aku pernah menonton pertunjukan para master Karate di Internet. Meskipun karate ini bagian dari Jepang, aku tidak begitu menyukainya, tetapi sejujurnya, memang ada beberapa keterampilan yang kelihatannya sangat mematikan dan seru. Jadi aku nanti berencana untuk pergi dan melihatnya, mau bareng?"
Ada sedikit cahaya di mata London Peng, dia jelas sangat tertarik dengan hal semacam ini.
"Karate?"
Ketika Edwin Ye mendengar ini, ada sedikit ejekan di ekspresinya.
Di mata orang biasa, Karate memang sangat mematikan dan kuat, dan kekuatan tempurnya cukup besar, tapi ini hanya kung fu superfisial dari fisik luar. Ketika bertemu master internal, bahkan seorang kultivator bela diri paling dasar pun bisa sepenuhnya mengeksekusi seorang ahli karate yang memiliki sabuk hitam.
Hanya orang biasa seperti London Peng yang tidak tahu seni bela diri yang akan tertarik dengan Katate hal semacam ini.
"Aku tidak pergi lah, aku tidak tertarik dengan trik kaki menyulam seperti itu!"
Edwin Ye menggelengkan kepalanya dan menolak, tetapi London Peng mengerutkan keningnya.
Baik itu Boxing atau Karate, di matanya, itu semua adalah keterampilan bertarung yang kuat, tetapi Edwin Ye barusan bilang itu hanya trik kaki menyulam, ini membuatnya merasa Edwin Ye agak sombong dan tidak tahu diri.
Setelah dua jam pelajaran berlalu, Kaylie Gu masih tidak kembali, dan sampai di waktu pulang Kaylie Gu baru muncul.
“Kakak Edwin Ye, ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Tim Karate SMA 1 CM telah tiba. Aku sebagai ketua Departemen Seni dan Sastra, aku harus memeriksa tata letak barang kami di lapangan, mungkin akan memakan waktu sekitar satu jam, atau kalau tidak kamu cari saja tempat untuk menungguku, lalu setelah itu makan bareng?
Kaylie Gu tampak tidak enak hati. Dia baru saja bertemu dengan Edwin Ye, dan dia sangat ingin makan dengan tenang bersama Edwin Ye, menceritakan tentang kepahitannya dua tahun terakhir, tapi pekerjaan di sekolahnya ini membuatnya tidak berdaya.
"Tidak apa-apa, aku akan pergi dan melihat-lihatnya denganmu, kamu cukup sibuk dengan pekerjaanmu, dan aku akan menunggumu dari samping!" Seru Edwin Ye seraya tertawa.
"Bagus lah kalau begitu, ayo pergi!"
Kaylie Gu menunjukkan senyum yang cerah, membawa Edwin Ye ke aula latihan komunitas Kick Boxing SMA 3 Kota L.
Tempat latihan seluas sekitar 300 meter persegi. Ini sangat luas dan dilengkapi dengan peralatan serta fasilitas yang lengkap.
Begitu memasuki ruang latihan, Edwin Ye melihat sekelompok anak laki-laki yang berseragam karate putih.
Tidak hanya itu, tempat latihan juga penuh dengan murid, baik laki-laki maupun perempuan, mereka semua menghalangi pintu masuk tempat latihan.
Hubert Ou mengenakan celana pendek olahraga dengan tubuh bagian atasnya yang telanjang, memperlihatkan garis otot yang kuat dan sempurna, hingga membuat para perempuan yang hadir berteriak.
Dia memimpin sekelompok pemain Komunitas Kick-boxingnya, dan di antara para pemain ini, ada wajah yang tidak asing, ya salah satu di antara mereka ada wajah Daniel Xuan yang kemarin duduk di kafe tepat di sebelah Jeslyn Xiao.
Daniel Wang sepertinya merasakan sesuatu, ketika dia mengangkat matanya, dia tiba-tiba dalam sekilas melihat Edwin Ye dan wajahnya terlihat ngeri.
"Dia kok bisa ada di sini?"
"Kak Edwin Ye, tentang ibuku."
Kaylie Gu tidak bisa menyembunyikan kesedihan di matanya, di matanya seperti ada tanda air mata yang akan jatuh.
"Jangan menangis lagi dik, masalah yang menimpa bibi, aku juga baru tahu baru-baru ini!"
Edwin Ye berkata dengan nada suara turut menyesal, dalam hatinya merasa sangat bersalah.
Saat itu Gavin Ye menghapus akar seni bela dirinya, lalu mengeluarkannya dari Keluarga Ye, membuangnya ke pegunungan yang dalam dan hutan liar. Dia berkat kemauan keras dan daya tahan supernya akhirnya selamat dan keluar dari pegunungan, tapi karena menghabiskan banyak tenaga dan fokus diri dia yang telah kelelahan setengah mati itu akhirnya pingsan.
Herlina Xiao ibunya Kaylie Gu lah yang menemukannya, membawanya pulang dan merawatnya, di bawah perawatan ibunya keadaan Edwin Ye baru berangsur-angsur membaik. Dan di saat itu juga dia bertemu dengan Kaylie Gu.
Saat itu, usianya baru sepuluh tahun, dan Kaylie Gu berusia sembilan tahun. Edwin Ye seperti setengah anak Herlina Xiao dan tinggal bersama mereka selama setengah tahun. Hubungan Kaylie Gu dan Edwin Ye juga menjadi dekat pada saat itu, dan bisa dikatakan tidak ada kata-kata dan cerita yang terlewat dari keduanya.
Tetapi Edwin Ye memiliki tujuan yang teguh, dia harus menemukan cara untuk berlatih seni bela diri lagi, jadi dia dengan tegas meninggalkan mereka dan bersumpah suatu hari nanti akan kembali mencari mereka.
Ketika Edwin Ye pergi, dia sudah tahu kalau Herlina Xiao sakit parah. Dia berpikir setelah dirinya berhasil menggali ilmunya nanti dia akan kembali dan merawat Herlina Xiao, tetapi pada akhirnya dia telat selangkah. Saat dia kembali ke tempat tinggal ibu dan anak ini, dia baru tahu kalau Herlina Xiao telah dikubur selama lebih dari dua tahun.
Dia berada dalam keadaan berduka untuk waktu yang lama, dan setelah banyak bertanya pada orang sekitar, dia baru tahu kalau Kaylie Gu datang dan bersekolah di Kota L, dan karena ini juga lah dia datang ke sini.
Kaylie Gu adalah satu-satunya anggota keluarga Herlina Xiao. Bahkan jika Edwin Ye harus menghabiskan segala miliknya dan mengorbankan hidupnya dia pasti rela, asal Kaylie Gu bisa hidup bahagia dan bebas dari masalah duniawi.
"Dik, meskipun Bibi sudah tiada, tapi kamu masih memilikiku. Aku kakak Edwin Ye akan selalu menjadi keluargamu. Ke depannya, aku akan terus berada di sisimu. Tidak peduli angin dan hujan seperti apa, aku pasti akan berdiri menanggungnya untukmu!"
Edwin Ye berbicara dengan suara tenang dan mengucapkan sumpahnya. Kaylie Gu sendiri yang mendengar ini, dia langsung mengangguk lega.
Setelah kematian Herlina Xiao, Edwin Ye sudah menjadi satu-satunya orang terdekatnya.
"Maaf mengganggu sebentar!"
Pada saat ini, suara laki-laki tiba-tiba datang dari samping.
Edwin Ye dan Kaylie Gu menoleh dan melihat Hubert Ou berdiri di samping mereka dengan wajah serius.
Hubert Ou tingginya hampir sama dengan Edwin Ye, sekitar 1,85 meter. Dia memiliki paras yang tampan dan perawakan yang halus. Dia benar-benar memiliki gaya seorang pria, dan dia bak pangeran menawan yang menempati hati banyak wanita.
Dia pada saat ini langsung mengabaikan Edwin Ye dan menatap Kaylie Gu.
"Kaylie, nanti siang tim dari SMA 1 CM akan datang ke tempat latihan komunitas Kick-boxing kita. Bagaimana persiapan Departemen Seni dan Sastra kalian?"
Dia mengeluarkan nada birokrasi, seolah-olah dia di sini hanya untuk membicarakan urusan penting, tetapi sebenarnya dia ingin mengurangi komunikasi antara Edwin Ye dan Kaylie Gu.
"Spanduk dan pita sudah siap, tidak ada masalah!"
Kaylie Gu menjawab secara langsung, dia adalah ketua Departemen Seni dan Sastra, dan setiap kali ada hubungan sosial antar sekolah, Departemen Seni dan Sastra akan bertanggung jawab atas beberapa iklan.
“Wah, bagus lah kalau begitu. Kali ini tim SMA 1 CM datang untuk saling belajar dengan Komunitas Kick-boxing kita. Ini sangat penting. Aku sudah meminta izin absen dua pelajaran dengan guru untuk pergi ke ruang konferensi dan mengadakan rapat, ya untuk mendiskusikan pekerjaan tertentu lainnya, semua orang sudah di sana, kapan kita mau pergi ke sana?”
Kata-kata Hubert Ou ini memberikan perasaan perencanaan dan pengendalian situasi secara keseluruhan dengan baik, membuat banyak mata wanita di kelas bersinar dan terpesona.
Kaylie Gu saat mendengar ini sempat ragu sejenak lalu menatap Edwin Ye.
Edwin Ye merentangkan tangannya dengan senyum di wajahnya.
"Untuk apa melihatku. Ini tugasmu, cepat lah pergi. Kalau masih ada yang mau dikatakan, nanti pasti ada waktu untuk membicarakannya lagi!"
Kaylie Gu mengangguk, tersenyum meminta maaf pada Edwin Ye, lalu berjalan keluar kelas bersama Hubert Ou.
Perbandingan tinggi keduanya sangat cocok, dan mereka berdua selain berbakat, parasnya juga tampan dan cantik. Di mata semua orang, mereka benar-benar cocok.
"Huh, Hubert Ou, anak ini dia selalu menggunakan pekerjaan untuk mendekati bunga sekolah Gu, caranya ini benar-benar rendahan!"
London Peng kembali ke pojok terakhir dan meludah dengan tidak senang.
Edwin Ye sama sekali tidak peduli, Kaylie Gu sangat cantik, dengan temperamen yang luar biasa, wajar saja kalau orang-orang menyukainya.
Dia datang ke SMA 3 hanya untuk bisa lebih dekat dengan Kaylie Gu dan diam-diam menjaga di sisinya. Mengenai urusan cinta Kaylie Gu, dia tidak akan terlalu banyak ikut campur. Jika Kaylie Gu menyukai Hubert Ou, dia juga tidak akan melarang.
“Ngomong-ngomong Edwin Ye, kamu mungkin belum tahu, hari ini sekolah kita akan kedatangan Tim Karate yang merupakan tim medali emas dari SMA 1 CM, aku dengar mereka diajar pelatih bersabuk hitam tingkat enam Goku Karate Jepang, semua pemainnya sangat kuat, dan kali ini mereka di sini untuk saling belajar dengan Komunitas Kick-boxing sekolah kita!"
"Aku pernah menonton pertunjukan para master Karate di Internet. Meskipun karate ini bagian dari Jepang, aku tidak begitu menyukainya, tetapi sejujurnya, memang ada beberapa keterampilan yang kelihatannya sangat mematikan dan seru. Jadi aku nanti berencana untuk pergi dan melihatnya, mau bareng?"
Ada sedikit cahaya di mata London Peng, dia jelas sangat tertarik dengan hal semacam ini.
"Karate?"
Ketika Edwin Ye mendengar ini, ada sedikit ejekan di ekspresinya.
Di mata orang biasa, Karate memang sangat mematikan dan kuat, dan kekuatan tempurnya cukup besar, tapi ini hanya kung fu superfisial dari fisik luar. Ketika bertemu master internal, bahkan seorang kultivator bela diri paling dasar pun bisa sepenuhnya mengeksekusi seorang ahli karate yang memiliki sabuk hitam.
Hanya orang biasa seperti London Peng yang tidak tahu seni bela diri yang akan tertarik dengan Katate hal semacam ini.
"Aku tidak pergi lah, aku tidak tertarik dengan trik kaki menyulam seperti itu!"
Edwin Ye menggelengkan kepalanya dan menolak, tetapi London Peng mengerutkan keningnya.
Baik itu Boxing atau Karate, di matanya, itu semua adalah keterampilan bertarung yang kuat, tetapi Edwin Ye barusan bilang itu hanya trik kaki menyulam, ini membuatnya merasa Edwin Ye agak sombong dan tidak tahu diri.
Setelah dua jam pelajaran berlalu, Kaylie Gu masih tidak kembali, dan sampai di waktu pulang Kaylie Gu baru muncul.
“Kakak Edwin Ye, ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Tim Karate SMA 1 CM telah tiba. Aku sebagai ketua Departemen Seni dan Sastra, aku harus memeriksa tata letak barang kami di lapangan, mungkin akan memakan waktu sekitar satu jam, atau kalau tidak kamu cari saja tempat untuk menungguku, lalu setelah itu makan bareng?
Kaylie Gu tampak tidak enak hati. Dia baru saja bertemu dengan Edwin Ye, dan dia sangat ingin makan dengan tenang bersama Edwin Ye, menceritakan tentang kepahitannya dua tahun terakhir, tapi pekerjaan di sekolahnya ini membuatnya tidak berdaya.
"Tidak apa-apa, aku akan pergi dan melihat-lihatnya denganmu, kamu cukup sibuk dengan pekerjaanmu, dan aku akan menunggumu dari samping!" Seru Edwin Ye seraya tertawa.
"Bagus lah kalau begitu, ayo pergi!"
Kaylie Gu menunjukkan senyum yang cerah, membawa Edwin Ye ke aula latihan komunitas Kick Boxing SMA 3 Kota L.
Tempat latihan seluas sekitar 300 meter persegi. Ini sangat luas dan dilengkapi dengan peralatan serta fasilitas yang lengkap.
Begitu memasuki ruang latihan, Edwin Ye melihat sekelompok anak laki-laki yang berseragam karate putih.
Tidak hanya itu, tempat latihan juga penuh dengan murid, baik laki-laki maupun perempuan, mereka semua menghalangi pintu masuk tempat latihan.
Hubert Ou mengenakan celana pendek olahraga dengan tubuh bagian atasnya yang telanjang, memperlihatkan garis otot yang kuat dan sempurna, hingga membuat para perempuan yang hadir berteriak.
Dia memimpin sekelompok pemain Komunitas Kick-boxingnya, dan di antara para pemain ini, ada wajah yang tidak asing, ya salah satu di antara mereka ada wajah Daniel Xuan yang kemarin duduk di kafe tepat di sebelah Jeslyn Xiao.
Daniel Wang sepertinya merasakan sesuatu, ketika dia mengangkat matanya, dia tiba-tiba dalam sekilas melihat Edwin Ye dan wajahnya terlihat ngeri.
"Dia kok bisa ada di sini?"
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved