Bab 4 Taun Edwin, Aku Minta Maaf
by Leon
10:01,Mar 09,2023
Wanita berpenampilan menarik itu bernama Viela Luo, dia awalnya juga merupakan bagian resepsionis di meja depan, tetapi karena dia memiliki penampilan yang luar biasa, pandai berdandan dia tentu tahu cara merayu pria.
Dia beberapa kali menciptakan kesempatan untuk bertemu dengan Johan Wu, presiden Perusahaan E. Setelah pertemuan berkali-kali, Johan Wu akhirnya tidak dapat menahan diri dari serangan kecantikannya. Viela Luo pun berhasil naik ke atas ranjang Johan Wu. Dan sejak itu, gajinya naik dan menjadi manajer departemen penjualan.
Bisa dikatakan kalau dia adalah orang yang paling dekat dengan Johan Wu, tapi dia tidak pernah mendengar Johan Wu mempunyai kenalan dan dekat dengan anak muda mana pun, apalagi seseorang yang bisa membuat Johan Wu turun untuk menemuinya.
Dengan nilai dan latar belakang Johan Wu, bahkan pemimpin tertinggi di Kota L yang datang dia hanya akan memperlakukannya dengan sungkan seadanya. Juga bagaimana mungkin ada orang yang memiliki kualifikasi seperti ini mampu membuatnya untuk turun dan bertemu?
Meskipun dia mengatakan kata-kata tadi dengan penuh senyuman, tapi kata-katanya itu sudah sarat akan ancaman, dia berpikir kalau Edwin Ye akan tahu diri dan pergi, tetapi Edwin Ye masih tidak bergerak sedikit pun.
Dia sedikit mengangkat matanya, nada suaranya sedikit dalam.
"Aku meminta kalian untuk menelepon dan memberi tahu atasan, ini harusnya sudah menjadi tanggung jawab resepsionis!"
"Nona resepsionis ini sudah siap menelepon untuk menanyakan dengan yang di atas. Dia sudah melakukan hal yang benar, tetapi kamu datang malah menuduhnya dan mengatakan dia tidak cocok untuk posisi ini. Logika macam apa yang ada di kepalamu?"
"Kamu bahkan tidak memberi tahu atasan sudah menyimpulkan kalau aku ada di sini untuk menimbulkan masalah, kamu masih ingin satpam datang untuk mengusirku. Apakah begini cara manajer Perusahaan E menangani sesuatu?"
Dengan nada bertanyanya Edwin Ye mengejutkan Viela Luo dan yang lainnya.
Viela Luo langsung merespon, dan ekspresi wajahnya perlahan melunak.
"Adik, apakah kamu pikir kakak sedang bercanda denganmu?"
"Bukan tugas bocah sepertimu untuk mengomentari karyawan di Perusahaan E ini!"
Mendengar ini ekspresi Edwin Ye tetap tidak berubah.
"Oh ya?" Ucapnya dengan ringan, "Aku tidak hanya bisa mengomentarimu, tetapi juga bisa memecatmu, percaya atau tidak?"
"Memecatku? Hanya seorang dirimu?"
Viela Luo merasa dirinya seperti mendengar lelucon paling lucu yang pernah ada. Dia adalah wanita favorit Johan Wu di tempat tidur. Seluruh Perusahaan E berada di bawah kendali Wu Guangfu. Selama Johan Wu tidak berbicara, bahkan petinggi Perusahaan E yang posisinya lebih tinggi darinya juga tidak tidak berani untuk memecatnya.
Edwin Ye bocah yang tidak jelas latar belakangnya ini, dari mana dia mendapatkan kualifikasi seperti itu?
"Adik kecil, ini bukan tempat untuk kamu menghayal. Jika kamu ingin memecatku, tunggu beberapa belas tahun lagi ya!"
Dia sudah benar-benar kehilangan kesabaran untuk meladeni Edwin Ye, akhirnya langsung memberi perintah kepada resepsionis lain: "Panggil satpam keamanan dan usir dia!"
Setelah mengatakan itu, dia langsung pergi ke lift untuk pergi ke lantai atas perusahaan, resepsionis yang diberi perintah meragu, akhirnya masih memanggil satpam, sementara resepsionis yang awalnya bicara dengan Edwin Ye, wajahnya terlihat kesulitan, tidak tahu harus bagaimana.
Empat satpam perusahaan segera tiba, mereka langsung mengepung Edwin Ye dengan tongkat listrik di tangan mereka.
"Nak, kamu mau keluar sendiri, atau kamu mau kami yang membawamu?"
Edwin Ye melirik mereka berempat, lalu menggelengkan kepalanya.
"Hanya kalian berempat, ingin menyentuhku?"
Saat mendengar itu keempat satpam tersebut langsung menunjukkan kemarahannya, sikap Edwin Ye ini jelas tidak menganggap serius mereka.
"Buang dia keluar!"
Salah satu pria berpenampilan kapten melambaikan tangannya, dan tiga lainnya langsung bergegas maju, siap membawa pergi Edwin Ye.
"Beng!"
Ada tiga suara teredam berturut-turut, dan tiga orang yang melangkah maju semuanya jatuh ke belakang, memegangi perut mereka dan melolong.
"Aku sudah bilang, kalian masih tidak cukup memenuhi syarat untuk menyentuhku!"
Edwin Ye berdiri dengan tangan di saku, sorot matanya sangat tenang.
Semua orang di aula melihat kemari, resepsionis di meja depan dan kapten satpam terlihat muram, mereka bahkan tidak melihat dengan jelas bagaimana Edwin Ye menggerakkan tangannya.
Di lantai atas Perusahaan E, ini adalah kantor pribadi yang hanya bisa dimasuki oleh presiden, Johan Wu.
Seorang pria paruh baya mengenakan jas dan dengan wajah chinanya tengah duduk di meja meninjau dokumen. Matanya tajam, melihat isi dokumen seperti harimau dan serigala. Dia memiliki sikap yang tenang, dan temperamen unik serta berkharisma ini hanya bisa dipupuk oleh mereka yang sudah lama berada di posisi teratas.
Dia adalah Johan Wu, presiden perusahaan E yang memiliki nilai pasar hampir 10 miliar.
Seseorang mengetuk pintu ruangannya, dan Johan Wu hanya berkata dengan santai tanpa mengangkat kepalanya, "Masuk!"
Suaranya cukup agung, dengan maskulinitas yang kuat membuat Viela Luo yang baru saja memasuki pintu menjadi melunak. Mengingat sikap Johan Wu yang mendominasi dan saat menaklukkannya di tempat tidur membuat wajahnya menjadi semakin panas.
"Presiden Wu!" Viela Luo seperti ular air yang gesit, berdiri menempel di samping Johan Wu, memanggilnya dengan suara yang manis dan memikat.
"Sekarang jam kerja, kamu tidak bekerja, datang ke sini mau apa?"
Wajah Johan Wu begitu serius, tapi tubuhnya sudah bereaksi.
"Pekerjaan hari ini sudah ku terapkan ke yang lain. Ya aku kemari tentu karena merindukan Presiden Wu, hm?"
Mengambil keuntungan dari posisi duduk Johan Wu yang ke belakang, Viela Luo langsung meluncur ke pelukannya, seolah-olah tengah mengambil sesuatu.
"Dasar rubah nakal!" Johan Wu tidak bisa tidak memarahinya, jika bukan karena saat ini dia sedang ada pekerjaan, dia pasti sudah akan membawa Viela Luo ke kamar kecil di dalam dan melakukan apapun yang dia inginkan.
"Presiden Wu, tampaknya kita harus memperkuat pekerjaan bagian keamanan perusahaan, supaya tidak ada orang yang meragukan yang berani masuk dan mengacau!"
Ucap Viela Luo dengan suara memikat.
"Oh? Ada apa?"
Johan Wu pun bertanya dengan santai.
"Aku baru saja datang dari bawah, di sana ada seorang anak laki-laki yang terlihat seperti siswa sekolah menengah ke atas berdiri di meja resepsionis. Dia ingin bertemu denganmu, dan dia ingin resepsionis meneleponmu dan memintamu turun untuk menemuinya!"
"Aku menyuruhnya pergi, tetapi dia malah mengomentari kualitas karyawan kita dan mengancam akan memecatku!"
“Anak muda zaman sekarang benar-benar tidak tahu diri dan tidak memiliki kaca!”
Memikirkan wajah tenang Edwin Ye tadi, Viela Luo mengatainya dengan penuh ejekan. Jika bukan karena dia harus bergegas menemui Johan Wu, dia pasti akan bermain dengan Edwin Ye sampai akhir, ya dia ingin melihat jelas Edwin Ye dipermalukan dan diusir dari gedung perusahaan.
"Anak muda, menyuruh aku turun untuk menemuinya?"
Johan Wu tidak menunjukkan rasa jijik seperti yang dipikirkan Viela Luo, tapi matanya terpaku.
"Apakah dia ada mengatakan siapa namanya?"
Johan Wu tiba-tiba duduk tegap, melemparkan Viela Luo ke samping, dan bertanya dengan keras serta nada yang sangat mendesak.
"Presdien Wu, ada apa denganmu?"
Meskipun Viela Luo kebingungan, tapi dia masih berkata dengan jujur: "Dia bilang namanya Edwin Ye, dan dia juga bilang selama kami memberi tahu namanya, kamu akan langsung turun untuk menemuinya. Haha sungguh konyol. Aku sudah memerintahkan orang depan untuk memanggil satpam dan menyuruhnya pergi!"
Setelah Viela Luo selesai bicara, dia menunjukkan senyum yang sangat menghina, tetapi pada saat berikutnya, dia merasakan sakit yang tajam di pipi kirinya.
"Presiden Wu, mengapa kamu memukulku?"
Dia menutupi wajahnya yang sedikit bengkak dengan ekspresi tidak mengerti, dia tidak tahu mengapa Johan Wu yang awalnya baik-baik saja tiba-tiba menamparnya.
"Bajingan, apakah kamu tahu siapa dia? Kamu masih berani menyuruh satpam mengusirnya?"
Wajah Johan Wu saat ini sangat ganas.
"Cepat berdiri dan turun denganku, kamu sebaiknya berdoa agar tidak terjadi apa-apa padanya, kalau tidak aku tidak hanya akan memukulmu, tapi juga akan membunuhmu!"
Viela Luo sangat panik. Johan Wu adalah seorang pengusaha, tetapi pada saat yang sama, dia juga pemimpin bagian bawah tanah Kota L. Dia memulai bisnisnya berdasarkan semua ini, mendapatkan pijakan yang kokoh di Kota L, tumbuh semakin besar, serta mencapai posisinya saat ini.
Meski kini telah berubah dari hitam menjadi putih, menjalankan bisnis yang sah, tapi posisinya di bawah tanah tidak pernah tergoyahkan, bahkan momentumnya semakin kuat. Banyak tokoh setingkat preman mengikuti dan menjadikannya patokan.
Jika Johan Wu benar-benar ingin membunuhnya, maka dia besok akan benar-benar tidak bisa melihat matahari lagi.
Selain ketakutan, Viela Luo juga lebih ke heran, dia tidak bisa membayangkan siapa sosok Edwin Ye ini, hingga bisa membuat Johan Wu yang berada di level teratas memperlakukannya dengan sangat serius, bahkan menurunkan harga dirinya dan turun ke bawah untuk menemuinya.
Di aula Perusahaan E, pada saat ini lebih dari selusin satpam telah jatuh ke tanah, dan puluhan orang mengepung Edwin Ye, tetapi tidak ada dari mereka yang berani melangkah maju, mereka semua jelas trauma dan ketakutan melihat korban yang sudah berjatuhan di tanah.
Edwin Ye memasukkan tangannya ke dalam saku, hanya dengan kedua kakinya, para satpam yang terlatih secara profesional ini tidak dapat mendekat, dan lebih dari selusin orang telah berhasil dirobohkan.
"Ayo maju sama-sama, aku tidak percaya dia benar-benar pandai dalam bertarung!"
Wajah kapten satpam perusahaan penuh amarah, wajahnya seperti diinjak-injak oleh Edwin Ye.
Satpam lainnya saling memandang dengan cemas, dan saat mereka akan melangkah maju bersama, tiba-tiba terdengar teriakan keras dari lift.
"Bajingan, hentikan!"
Semua orang menoleh dan melihat orang yang mengeluarkan suara itu, dan semuanya langsung menunjukkan ekspresi gemetar. Di pintu keluar lift, Johan Wu, presiden Perusahaan E mengambil tiga langkah secara paralel dan berjalan dengan langkah besar, diikuti oleh Viela Luo yang pipinya sudah bengkak habis ditampar.
"Presiden Wu!"
Kapten satpam perusahaan membungkuk dan hendak menjelaskan situasinya, tetapi Johan Wu bahkan tidak memandangnya dan langsung menamparnya.
"Pergi menyingkir dari sini!"
Wajah kapten itu panas, tetapi dia tidak berani mengatakan sepatah kata pun, dia hanya bisa berdiri di samping mendengarkan kata-katanya bersama ekspresi wajah yang bingung.
Johan Wu berjalan ke arah Edwin Ye, sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan, di bawah pandangan semua orang membungkuk sembilan puluh derajat, memberi hormat kepada Edwin Ye dengan sungguh-sungguh.
"Tuan Edwin, aku minta maaf!"
Seketika terjadi keheningan yang mematikan di sekitar.
Dia beberapa kali menciptakan kesempatan untuk bertemu dengan Johan Wu, presiden Perusahaan E. Setelah pertemuan berkali-kali, Johan Wu akhirnya tidak dapat menahan diri dari serangan kecantikannya. Viela Luo pun berhasil naik ke atas ranjang Johan Wu. Dan sejak itu, gajinya naik dan menjadi manajer departemen penjualan.
Bisa dikatakan kalau dia adalah orang yang paling dekat dengan Johan Wu, tapi dia tidak pernah mendengar Johan Wu mempunyai kenalan dan dekat dengan anak muda mana pun, apalagi seseorang yang bisa membuat Johan Wu turun untuk menemuinya.
Dengan nilai dan latar belakang Johan Wu, bahkan pemimpin tertinggi di Kota L yang datang dia hanya akan memperlakukannya dengan sungkan seadanya. Juga bagaimana mungkin ada orang yang memiliki kualifikasi seperti ini mampu membuatnya untuk turun dan bertemu?
Meskipun dia mengatakan kata-kata tadi dengan penuh senyuman, tapi kata-katanya itu sudah sarat akan ancaman, dia berpikir kalau Edwin Ye akan tahu diri dan pergi, tetapi Edwin Ye masih tidak bergerak sedikit pun.
Dia sedikit mengangkat matanya, nada suaranya sedikit dalam.
"Aku meminta kalian untuk menelepon dan memberi tahu atasan, ini harusnya sudah menjadi tanggung jawab resepsionis!"
"Nona resepsionis ini sudah siap menelepon untuk menanyakan dengan yang di atas. Dia sudah melakukan hal yang benar, tetapi kamu datang malah menuduhnya dan mengatakan dia tidak cocok untuk posisi ini. Logika macam apa yang ada di kepalamu?"
"Kamu bahkan tidak memberi tahu atasan sudah menyimpulkan kalau aku ada di sini untuk menimbulkan masalah, kamu masih ingin satpam datang untuk mengusirku. Apakah begini cara manajer Perusahaan E menangani sesuatu?"
Dengan nada bertanyanya Edwin Ye mengejutkan Viela Luo dan yang lainnya.
Viela Luo langsung merespon, dan ekspresi wajahnya perlahan melunak.
"Adik, apakah kamu pikir kakak sedang bercanda denganmu?"
"Bukan tugas bocah sepertimu untuk mengomentari karyawan di Perusahaan E ini!"
Mendengar ini ekspresi Edwin Ye tetap tidak berubah.
"Oh ya?" Ucapnya dengan ringan, "Aku tidak hanya bisa mengomentarimu, tetapi juga bisa memecatmu, percaya atau tidak?"
"Memecatku? Hanya seorang dirimu?"
Viela Luo merasa dirinya seperti mendengar lelucon paling lucu yang pernah ada. Dia adalah wanita favorit Johan Wu di tempat tidur. Seluruh Perusahaan E berada di bawah kendali Wu Guangfu. Selama Johan Wu tidak berbicara, bahkan petinggi Perusahaan E yang posisinya lebih tinggi darinya juga tidak tidak berani untuk memecatnya.
Edwin Ye bocah yang tidak jelas latar belakangnya ini, dari mana dia mendapatkan kualifikasi seperti itu?
"Adik kecil, ini bukan tempat untuk kamu menghayal. Jika kamu ingin memecatku, tunggu beberapa belas tahun lagi ya!"
Dia sudah benar-benar kehilangan kesabaran untuk meladeni Edwin Ye, akhirnya langsung memberi perintah kepada resepsionis lain: "Panggil satpam keamanan dan usir dia!"
Setelah mengatakan itu, dia langsung pergi ke lift untuk pergi ke lantai atas perusahaan, resepsionis yang diberi perintah meragu, akhirnya masih memanggil satpam, sementara resepsionis yang awalnya bicara dengan Edwin Ye, wajahnya terlihat kesulitan, tidak tahu harus bagaimana.
Empat satpam perusahaan segera tiba, mereka langsung mengepung Edwin Ye dengan tongkat listrik di tangan mereka.
"Nak, kamu mau keluar sendiri, atau kamu mau kami yang membawamu?"
Edwin Ye melirik mereka berempat, lalu menggelengkan kepalanya.
"Hanya kalian berempat, ingin menyentuhku?"
Saat mendengar itu keempat satpam tersebut langsung menunjukkan kemarahannya, sikap Edwin Ye ini jelas tidak menganggap serius mereka.
"Buang dia keluar!"
Salah satu pria berpenampilan kapten melambaikan tangannya, dan tiga lainnya langsung bergegas maju, siap membawa pergi Edwin Ye.
"Beng!"
Ada tiga suara teredam berturut-turut, dan tiga orang yang melangkah maju semuanya jatuh ke belakang, memegangi perut mereka dan melolong.
"Aku sudah bilang, kalian masih tidak cukup memenuhi syarat untuk menyentuhku!"
Edwin Ye berdiri dengan tangan di saku, sorot matanya sangat tenang.
Semua orang di aula melihat kemari, resepsionis di meja depan dan kapten satpam terlihat muram, mereka bahkan tidak melihat dengan jelas bagaimana Edwin Ye menggerakkan tangannya.
Di lantai atas Perusahaan E, ini adalah kantor pribadi yang hanya bisa dimasuki oleh presiden, Johan Wu.
Seorang pria paruh baya mengenakan jas dan dengan wajah chinanya tengah duduk di meja meninjau dokumen. Matanya tajam, melihat isi dokumen seperti harimau dan serigala. Dia memiliki sikap yang tenang, dan temperamen unik serta berkharisma ini hanya bisa dipupuk oleh mereka yang sudah lama berada di posisi teratas.
Dia adalah Johan Wu, presiden perusahaan E yang memiliki nilai pasar hampir 10 miliar.
Seseorang mengetuk pintu ruangannya, dan Johan Wu hanya berkata dengan santai tanpa mengangkat kepalanya, "Masuk!"
Suaranya cukup agung, dengan maskulinitas yang kuat membuat Viela Luo yang baru saja memasuki pintu menjadi melunak. Mengingat sikap Johan Wu yang mendominasi dan saat menaklukkannya di tempat tidur membuat wajahnya menjadi semakin panas.
"Presiden Wu!" Viela Luo seperti ular air yang gesit, berdiri menempel di samping Johan Wu, memanggilnya dengan suara yang manis dan memikat.
"Sekarang jam kerja, kamu tidak bekerja, datang ke sini mau apa?"
Wajah Johan Wu begitu serius, tapi tubuhnya sudah bereaksi.
"Pekerjaan hari ini sudah ku terapkan ke yang lain. Ya aku kemari tentu karena merindukan Presiden Wu, hm?"
Mengambil keuntungan dari posisi duduk Johan Wu yang ke belakang, Viela Luo langsung meluncur ke pelukannya, seolah-olah tengah mengambil sesuatu.
"Dasar rubah nakal!" Johan Wu tidak bisa tidak memarahinya, jika bukan karena saat ini dia sedang ada pekerjaan, dia pasti sudah akan membawa Viela Luo ke kamar kecil di dalam dan melakukan apapun yang dia inginkan.
"Presiden Wu, tampaknya kita harus memperkuat pekerjaan bagian keamanan perusahaan, supaya tidak ada orang yang meragukan yang berani masuk dan mengacau!"
Ucap Viela Luo dengan suara memikat.
"Oh? Ada apa?"
Johan Wu pun bertanya dengan santai.
"Aku baru saja datang dari bawah, di sana ada seorang anak laki-laki yang terlihat seperti siswa sekolah menengah ke atas berdiri di meja resepsionis. Dia ingin bertemu denganmu, dan dia ingin resepsionis meneleponmu dan memintamu turun untuk menemuinya!"
"Aku menyuruhnya pergi, tetapi dia malah mengomentari kualitas karyawan kita dan mengancam akan memecatku!"
“Anak muda zaman sekarang benar-benar tidak tahu diri dan tidak memiliki kaca!”
Memikirkan wajah tenang Edwin Ye tadi, Viela Luo mengatainya dengan penuh ejekan. Jika bukan karena dia harus bergegas menemui Johan Wu, dia pasti akan bermain dengan Edwin Ye sampai akhir, ya dia ingin melihat jelas Edwin Ye dipermalukan dan diusir dari gedung perusahaan.
"Anak muda, menyuruh aku turun untuk menemuinya?"
Johan Wu tidak menunjukkan rasa jijik seperti yang dipikirkan Viela Luo, tapi matanya terpaku.
"Apakah dia ada mengatakan siapa namanya?"
Johan Wu tiba-tiba duduk tegap, melemparkan Viela Luo ke samping, dan bertanya dengan keras serta nada yang sangat mendesak.
"Presdien Wu, ada apa denganmu?"
Meskipun Viela Luo kebingungan, tapi dia masih berkata dengan jujur: "Dia bilang namanya Edwin Ye, dan dia juga bilang selama kami memberi tahu namanya, kamu akan langsung turun untuk menemuinya. Haha sungguh konyol. Aku sudah memerintahkan orang depan untuk memanggil satpam dan menyuruhnya pergi!"
Setelah Viela Luo selesai bicara, dia menunjukkan senyum yang sangat menghina, tetapi pada saat berikutnya, dia merasakan sakit yang tajam di pipi kirinya.
"Presiden Wu, mengapa kamu memukulku?"
Dia menutupi wajahnya yang sedikit bengkak dengan ekspresi tidak mengerti, dia tidak tahu mengapa Johan Wu yang awalnya baik-baik saja tiba-tiba menamparnya.
"Bajingan, apakah kamu tahu siapa dia? Kamu masih berani menyuruh satpam mengusirnya?"
Wajah Johan Wu saat ini sangat ganas.
"Cepat berdiri dan turun denganku, kamu sebaiknya berdoa agar tidak terjadi apa-apa padanya, kalau tidak aku tidak hanya akan memukulmu, tapi juga akan membunuhmu!"
Viela Luo sangat panik. Johan Wu adalah seorang pengusaha, tetapi pada saat yang sama, dia juga pemimpin bagian bawah tanah Kota L. Dia memulai bisnisnya berdasarkan semua ini, mendapatkan pijakan yang kokoh di Kota L, tumbuh semakin besar, serta mencapai posisinya saat ini.
Meski kini telah berubah dari hitam menjadi putih, menjalankan bisnis yang sah, tapi posisinya di bawah tanah tidak pernah tergoyahkan, bahkan momentumnya semakin kuat. Banyak tokoh setingkat preman mengikuti dan menjadikannya patokan.
Jika Johan Wu benar-benar ingin membunuhnya, maka dia besok akan benar-benar tidak bisa melihat matahari lagi.
Selain ketakutan, Viela Luo juga lebih ke heran, dia tidak bisa membayangkan siapa sosok Edwin Ye ini, hingga bisa membuat Johan Wu yang berada di level teratas memperlakukannya dengan sangat serius, bahkan menurunkan harga dirinya dan turun ke bawah untuk menemuinya.
Di aula Perusahaan E, pada saat ini lebih dari selusin satpam telah jatuh ke tanah, dan puluhan orang mengepung Edwin Ye, tetapi tidak ada dari mereka yang berani melangkah maju, mereka semua jelas trauma dan ketakutan melihat korban yang sudah berjatuhan di tanah.
Edwin Ye memasukkan tangannya ke dalam saku, hanya dengan kedua kakinya, para satpam yang terlatih secara profesional ini tidak dapat mendekat, dan lebih dari selusin orang telah berhasil dirobohkan.
"Ayo maju sama-sama, aku tidak percaya dia benar-benar pandai dalam bertarung!"
Wajah kapten satpam perusahaan penuh amarah, wajahnya seperti diinjak-injak oleh Edwin Ye.
Satpam lainnya saling memandang dengan cemas, dan saat mereka akan melangkah maju bersama, tiba-tiba terdengar teriakan keras dari lift.
"Bajingan, hentikan!"
Semua orang menoleh dan melihat orang yang mengeluarkan suara itu, dan semuanya langsung menunjukkan ekspresi gemetar. Di pintu keluar lift, Johan Wu, presiden Perusahaan E mengambil tiga langkah secara paralel dan berjalan dengan langkah besar, diikuti oleh Viela Luo yang pipinya sudah bengkak habis ditampar.
"Presiden Wu!"
Kapten satpam perusahaan membungkuk dan hendak menjelaskan situasinya, tetapi Johan Wu bahkan tidak memandangnya dan langsung menamparnya.
"Pergi menyingkir dari sini!"
Wajah kapten itu panas, tetapi dia tidak berani mengatakan sepatah kata pun, dia hanya bisa berdiri di samping mendengarkan kata-katanya bersama ekspresi wajah yang bingung.
Johan Wu berjalan ke arah Edwin Ye, sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan, di bawah pandangan semua orang membungkuk sembilan puluh derajat, memberi hormat kepada Edwin Ye dengan sungguh-sungguh.
"Tuan Edwin, aku minta maaf!"
Seketika terjadi keheningan yang mematikan di sekitar.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved