Bab 108 Part 108. Bapak Mau Apa?

Wira menatap tajam. Membuat William mengerutkan kening. Ucapan Wira tak dapat diabaikan begitu saja. Korupsi? Ah, William tak pernah tahu soal itu.
Wira kembali maju. Tatapannya masih menghujam, dengan sorot penuh ancaman. Ia menarik napas, kemudian berbicara lagi.
"Sepuluh tahun lebih. Ya, aku bahkan sudah lama di sini sebelum kedatanganmu. Jangan mentang-mentang anak pemilik perusahaan lantas kau bisa semena-mena padaku? Dengar! Sekali aku buka suara kepada pers, perusahaan ini akan mengalami...