Bab 9 Part 9. I Love You
by Dinda Tirani
18:53,Aug 09,2023
“Iya…..tadi aku lama didalam karena sakit perut. Maaf ya buat kamu tunggu lama”
Hmmmmmm……. sejuta pikiran didalam otakku, tapi aku tak mau memperpanjangn dengan analisis-analisis liar. Mau menikmati malam ini saja
Sehabis makan malam (yang cukup menguras kantong mahasiswa tingkat akhir sepertiku), aku ajak pacarku ke kamar hotel dilantai 18 yang sudah aku persiapkan. Aku bilang kejutan menunggu diatas. Dia hanya terseyum simpul, sudah menduka ‘kejutan’ku. Di lift kami berciuman dengan panasnya. Pas dilantai 9 ada 1 bapak-bapak yang ikut naik. Aku hentikan ciumanku, tapi malah Pacarku yang nyosor ke bibirku. Dia masa bodoh dengan ada orang lain di dalam lift itu. Aku mau tak mau ikut membalas ciuman panas pacarku ini, walau ada orang disitu.
Bahkan didepan pintu kamar kami masih berciuman dengan panasnya, walau ada pelayan yang sedang lewat mengatar makanan room service ke kamar sebelah. Benar-benar gila, tapi cuek ajalah. Mumpung ini hari bahagia pacarku, aku ikuti saja maunya. Bahkan disuruh untuk genjot dia didepan pintu kamar ini sekarang pun aku siap. Fantasi yang indah.
Pacarku sangat senang saat masuk kamar menyaksikan kelopak bunga bertaburan dengan indah diatas tempat tidur, begitu juga dengan dekorasi kamar dengan banyak bunga diatas vas dan balon dan pernik lainnya.
“Happy bday, babe…. I love you”
“Thank you honey. You know how to make me fell happy” Katanya sambil kembali menciumku. Lidahnya menjulur masuk. Aku balas, kami berpangutan dengan saling meraba tubuh pasangan.
5 menit kemudian pacarku melepaskan ciuman, lalu menjauh dariku. Dia menuju bed of roses. Dengan gaya menatang dia naik keatas tempat tidur, membelakangiku yang berdiri terdiam mematung menantikan aksi liarnya. Pacarku naik keatas tempat tidur, kedua telapak tanganya diatas sprei putih itu, lalu dengan sexynya menunggingkan tubuhnya. Kontan roknya terangkat keatas sampai mengekpose semua bagian belakang tubuhnya, termasuk pantatnya yang putih mulus dan Vaginanya yang rapat itu. Ternyata pacarku sudah tidak pakai CD, sehingga liang surga miliknya terkspose bebas dihadapanku. Lha sejak kapan dilepas?!
Bodo amatlah. Aku yang sudah nafsu diubun-ubun lalu mendekatinya, memandang liang pink yang sudah tercukur rapi indah itu. Walau sudah sering menyatap liang favorit ini, aku tak pernah bosan memandangnya. Aku mendekatinya yang sudah horny, bersujud lalu langsung menjilati memeknya dari belakang. Jilat demi jilatan kulakukan bahkan menggigit kecil ujung klirotisnya.
“Aahhh ahhhh…..ahhhh…ahhhh shhh sshhh terus teerruusss!!”
“Ssllrruuppp….mmhhh..mmhh”
Aku menjilat dan terus menjilat. Bahkan tangan dengan refleks mengkobel-kobel vaginanya. Dua jari masuk mengkocok liangnya.
5 menit melakukannya dengan intenns sampai akhirnya “Aaahhh hhaaahhh…mau keluarr……!!” teriak pacarku.
“Mmmhhh keluarin saja sayank…mmhhh…..cleppp…clepppp!!” Aku makin intens kocokin liangnya nyang sudah basah.
“Sayaaaannnnnnnnnn….kluar aahh ahhh !!
Sseeeerrrr…..sseerrrr cairannya pun menyembur, membanjiri lantai dan kena celanaku bagian bawah. Banyak air kencing dan lendir orgasmenya menetes dijariku.Pacarku terbaring lemas tengkurep diatas bed of roses dengan nafas tersedu-sedu nikmat.
“Kok cepat amat keluar yank?”
“Iyaaa…aku sudah horni sejak di restoran tadi…..”
“Kamu nakal ya…..” Ujarku sambil membuka ikat pinggang dan menurunkan semua yang ada dan aku ikut melepaskan baju sampai bugil. Batangku sudah berdiri tegap mantap. Aku lalu naik ketempat tidur, memposisikan batangku tetap didamping wajahnya. Sebagai pacar yang pengertian, tanpa menunggu lamatangan kanan pacarku langsung memegang kontolku. Mengocoknya dan bergantian dijiliti.
“Mmmhhh mmhhh….sslluuurrppp!!” racauan hisapan pacarku maju mundur kepalanya. Sexy sekali, sampai aku berniat mengabadikan dengan ponselku.
“Yank, kami sexy banget sepongin kontolku. Aku rekam ya” Kataku minta ijin samil mengambil ponselku.
“Boleh saja yank…penasaran juga. Ingin sesekali ML direkam. Hihihi…”
Aku lalu mengidupkan video kameraku lalu merekam pacarku yang mengulum nafsu kontolku, dia sesekali terseyum kearah kamera handphoneku. Benar-benar bitchy.
“Adduuhh….enak banget sayang!!” Ujarku
“Hhmmm mmhhh enak yaa!!” Dia lepas kuluman sambil mengocok dan ludahnya berceceran di atas tempat tidur. Seperti layaknya bintang bokep, dia mempermainkan batangku dengan sangat profesional, bahkan sesekali menggoda. Ini karena kebanyakan nonton bokep sama Sherry atau bagaimana kok pacarku jadi liar begini dibalik kameraku. Sensasinya luar biasa.
“Sudah dulu yangg….ga mau cepat keluar” Ujarku meminta dia menghentikan oralnya. Bisa jebol ini pertahanan sebelum menu utama. Aku lalu bangkit, kemudian aku telanjangi tubuh pacarku. Tak lupa aku letakkan kamera diatas meja di sudut kamar yang bisa menyorot semua area tempat tidur tempat kami bercinta. Ini akan jadi video porno perdana kami. Pacarku juga nampak antusias sekali. Dia bergaya layaknya bintang bokep.
Tubuh indah pacarku aku telantangkan diatas bed of roses itu. Aku buka lebar paha mulusnya, vaginanya yang gundul sangat sexy terlihat, merekah merah muda dengan sedikit basah.
“Aku masukin ya….”
“I am yours, babe….fuck me…”
Secara perlahan sesenti demi sesenti kudorongkan penisku memasuki gua yang sempit tersebut, kurasakan penisku terasa hangat saat menembus lubang vaginanya. Dan Pacarku pun meringis menahan laju penisku di vaginanya dan…, Bles…, goyangan terakhir cukup kuat dan berhasil membenamkan sebagian besar penisku pada vaginanya yang kelihatan penuh karena penisku terbenam didalamya.
“Akhh…, akhh”, sungguh luar biasa, sungguh nikmat sekali vaginanya. Aku mendiamkannya sesaat dan merasakan jepitan dinding vaginanya yang berdenyut-denyut seperti memijat penisku.
Ketika penisku sudah masuk semua ke dalam vaginanya, lalu kuangkat lagi dan kubenamkan lagi sambil kugoyangkan perlahan ke kanan kiri dan ke atas dan bawah. Gemetar badanku merasakan nikmat yang sesungguhnya yang diberikan oleh vagina Pacarku ini, walau sudah pernah merasakn jepitan ini, tapi vaginanya kurasakan masih sangat menggigit lembut dan meremas senjataku dengan kencang. Benar-benar vagina yang luar biasa, tak pernah bosan-bosannya aku.
Pacarku merespon penetrasiku dengan sangat bernafsu, mungkin karena tahu sekarang direkam maka dia sangat totalitas mengeluarkan semua desahan dan erangan.Kutekan penisku dalam-dalam, nikmat luar biasa. Kulihat sekujur tubuh Pacarku menegang, mata indahnya amat sayu menatapku dan nafas bagaikan kuda pacu disertai keringat mengalir disekujur tubuhnya. Pacarku menyambut setiap goyangan dan gempuranku.
“Oh yes, yesss… oh.. oh no, oh No….yangggg…..” desahnya dengan kencang.
Kami terus berpacu dalam birahi. Keringat mulai menghiasi tubuh. Desahan dan erang kenikmatan kami memenuhi kamar lantai 18 ini. Sampai akhirnya kurasakan tubuh pacarku agak menegang, kakinya menjepit pantatku seakan ingin agar kontolku lebih dalam masuk ke vaginanya yang berdenyut makin liar sambil mengeluarkan cairan pelumasnya. Dan tak sampai 3 menit kemudian, kulihat matanya terbelalak keatas dengan kepala mendongak tanda ia akan klimaks.
“Aduh…yank mau keluar….” Ujaranya. Dan inilah saatnya. Segera aku cabut batangku, yang membuatnya terbelalak dan marah karena orgasmenya gantung. “KOK DICABUT SIH?” Katanya kesal.
Aku tersenyum licik. “Tenang saja. Aku mau kasih sensasi lain” Lalu aku gendong tubuh pacarku dari atas tempat tidur. Aku bawa ke jendela kaca kamar hotel. Aku buka tirainya sehingga kami bisa melihat apa yang ada diluar kamar. Aku ingin merasakan sensasi lain bercinta dengan pemandangan diluar sana.
Pacarku yang awalnya menolak tapi akhirnya pasrah juga saat aku remas-remas dadanya yang ranum itu. Tubuh pacarku segera aku balikkan membelakangiku, aku buat kedua tangannya menempel dikaca, aku lebarkan kedua pahanya, aku tarik pantatnya kebelakang hingga pacarku yang sexy itu kini dalam posisi menungging. Dengan posisi ini aku bisa menikmati pantat bulat yang selalu menggodaku (dan juga cowo-cowo lain). Segera aku remas gumpalan pantatnya yang sexy. Aku juga bisa melihat vagina dan lubang pantatnya dengan jelas dalam posisi ini. Lidahku kembali bermain di belahan vaginanya, terkadang bahkan dengan nakal menjelajahi lubang yang satunya lagi. Desahan pacarku kembali terdengar saat vagina dan anusnya menjadi sasaran permainan lidahku.
“Oh sayanggg geli banget…..ayo masukin..” pintanya memelas.
Bersambung
Hmmmmmm……. sejuta pikiran didalam otakku, tapi aku tak mau memperpanjangn dengan analisis-analisis liar. Mau menikmati malam ini saja
Sehabis makan malam (yang cukup menguras kantong mahasiswa tingkat akhir sepertiku), aku ajak pacarku ke kamar hotel dilantai 18 yang sudah aku persiapkan. Aku bilang kejutan menunggu diatas. Dia hanya terseyum simpul, sudah menduka ‘kejutan’ku. Di lift kami berciuman dengan panasnya. Pas dilantai 9 ada 1 bapak-bapak yang ikut naik. Aku hentikan ciumanku, tapi malah Pacarku yang nyosor ke bibirku. Dia masa bodoh dengan ada orang lain di dalam lift itu. Aku mau tak mau ikut membalas ciuman panas pacarku ini, walau ada orang disitu.
Bahkan didepan pintu kamar kami masih berciuman dengan panasnya, walau ada pelayan yang sedang lewat mengatar makanan room service ke kamar sebelah. Benar-benar gila, tapi cuek ajalah. Mumpung ini hari bahagia pacarku, aku ikuti saja maunya. Bahkan disuruh untuk genjot dia didepan pintu kamar ini sekarang pun aku siap. Fantasi yang indah.
Pacarku sangat senang saat masuk kamar menyaksikan kelopak bunga bertaburan dengan indah diatas tempat tidur, begitu juga dengan dekorasi kamar dengan banyak bunga diatas vas dan balon dan pernik lainnya.
“Happy bday, babe…. I love you”
“Thank you honey. You know how to make me fell happy” Katanya sambil kembali menciumku. Lidahnya menjulur masuk. Aku balas, kami berpangutan dengan saling meraba tubuh pasangan.
5 menit kemudian pacarku melepaskan ciuman, lalu menjauh dariku. Dia menuju bed of roses. Dengan gaya menatang dia naik keatas tempat tidur, membelakangiku yang berdiri terdiam mematung menantikan aksi liarnya. Pacarku naik keatas tempat tidur, kedua telapak tanganya diatas sprei putih itu, lalu dengan sexynya menunggingkan tubuhnya. Kontan roknya terangkat keatas sampai mengekpose semua bagian belakang tubuhnya, termasuk pantatnya yang putih mulus dan Vaginanya yang rapat itu. Ternyata pacarku sudah tidak pakai CD, sehingga liang surga miliknya terkspose bebas dihadapanku. Lha sejak kapan dilepas?!
Bodo amatlah. Aku yang sudah nafsu diubun-ubun lalu mendekatinya, memandang liang pink yang sudah tercukur rapi indah itu. Walau sudah sering menyatap liang favorit ini, aku tak pernah bosan memandangnya. Aku mendekatinya yang sudah horny, bersujud lalu langsung menjilati memeknya dari belakang. Jilat demi jilatan kulakukan bahkan menggigit kecil ujung klirotisnya.
“Aahhh ahhhh…..ahhhh…ahhhh shhh sshhh terus teerruusss!!”
“Ssllrruuppp….mmhhh..mmhh”
Aku menjilat dan terus menjilat. Bahkan tangan dengan refleks mengkobel-kobel vaginanya. Dua jari masuk mengkocok liangnya.
5 menit melakukannya dengan intenns sampai akhirnya “Aaahhh hhaaahhh…mau keluarr……!!” teriak pacarku.
“Mmmhhh keluarin saja sayank…mmhhh…..cleppp…clepppp!!” Aku makin intens kocokin liangnya nyang sudah basah.
“Sayaaaannnnnnnnnn….kluar aahh ahhh !!
Sseeeerrrr…..sseerrrr cairannya pun menyembur, membanjiri lantai dan kena celanaku bagian bawah. Banyak air kencing dan lendir orgasmenya menetes dijariku.Pacarku terbaring lemas tengkurep diatas bed of roses dengan nafas tersedu-sedu nikmat.
“Kok cepat amat keluar yank?”
“Iyaaa…aku sudah horni sejak di restoran tadi…..”
“Kamu nakal ya…..” Ujarku sambil membuka ikat pinggang dan menurunkan semua yang ada dan aku ikut melepaskan baju sampai bugil. Batangku sudah berdiri tegap mantap. Aku lalu naik ketempat tidur, memposisikan batangku tetap didamping wajahnya. Sebagai pacar yang pengertian, tanpa menunggu lamatangan kanan pacarku langsung memegang kontolku. Mengocoknya dan bergantian dijiliti.
“Mmmhhh mmhhh….sslluuurrppp!!” racauan hisapan pacarku maju mundur kepalanya. Sexy sekali, sampai aku berniat mengabadikan dengan ponselku.
“Yank, kami sexy banget sepongin kontolku. Aku rekam ya” Kataku minta ijin samil mengambil ponselku.
“Boleh saja yank…penasaran juga. Ingin sesekali ML direkam. Hihihi…”
Aku lalu mengidupkan video kameraku lalu merekam pacarku yang mengulum nafsu kontolku, dia sesekali terseyum kearah kamera handphoneku. Benar-benar bitchy.
“Adduuhh….enak banget sayang!!” Ujarku
“Hhmmm mmhhh enak yaa!!” Dia lepas kuluman sambil mengocok dan ludahnya berceceran di atas tempat tidur. Seperti layaknya bintang bokep, dia mempermainkan batangku dengan sangat profesional, bahkan sesekali menggoda. Ini karena kebanyakan nonton bokep sama Sherry atau bagaimana kok pacarku jadi liar begini dibalik kameraku. Sensasinya luar biasa.
“Sudah dulu yangg….ga mau cepat keluar” Ujarku meminta dia menghentikan oralnya. Bisa jebol ini pertahanan sebelum menu utama. Aku lalu bangkit, kemudian aku telanjangi tubuh pacarku. Tak lupa aku letakkan kamera diatas meja di sudut kamar yang bisa menyorot semua area tempat tidur tempat kami bercinta. Ini akan jadi video porno perdana kami. Pacarku juga nampak antusias sekali. Dia bergaya layaknya bintang bokep.
Tubuh indah pacarku aku telantangkan diatas bed of roses itu. Aku buka lebar paha mulusnya, vaginanya yang gundul sangat sexy terlihat, merekah merah muda dengan sedikit basah.
“Aku masukin ya….”
“I am yours, babe….fuck me…”
Secara perlahan sesenti demi sesenti kudorongkan penisku memasuki gua yang sempit tersebut, kurasakan penisku terasa hangat saat menembus lubang vaginanya. Dan Pacarku pun meringis menahan laju penisku di vaginanya dan…, Bles…, goyangan terakhir cukup kuat dan berhasil membenamkan sebagian besar penisku pada vaginanya yang kelihatan penuh karena penisku terbenam didalamya.
“Akhh…, akhh”, sungguh luar biasa, sungguh nikmat sekali vaginanya. Aku mendiamkannya sesaat dan merasakan jepitan dinding vaginanya yang berdenyut-denyut seperti memijat penisku.
Ketika penisku sudah masuk semua ke dalam vaginanya, lalu kuangkat lagi dan kubenamkan lagi sambil kugoyangkan perlahan ke kanan kiri dan ke atas dan bawah. Gemetar badanku merasakan nikmat yang sesungguhnya yang diberikan oleh vagina Pacarku ini, walau sudah pernah merasakn jepitan ini, tapi vaginanya kurasakan masih sangat menggigit lembut dan meremas senjataku dengan kencang. Benar-benar vagina yang luar biasa, tak pernah bosan-bosannya aku.
Pacarku merespon penetrasiku dengan sangat bernafsu, mungkin karena tahu sekarang direkam maka dia sangat totalitas mengeluarkan semua desahan dan erangan.Kutekan penisku dalam-dalam, nikmat luar biasa. Kulihat sekujur tubuh Pacarku menegang, mata indahnya amat sayu menatapku dan nafas bagaikan kuda pacu disertai keringat mengalir disekujur tubuhnya. Pacarku menyambut setiap goyangan dan gempuranku.
“Oh yes, yesss… oh.. oh no, oh No….yangggg…..” desahnya dengan kencang.
Kami terus berpacu dalam birahi. Keringat mulai menghiasi tubuh. Desahan dan erang kenikmatan kami memenuhi kamar lantai 18 ini. Sampai akhirnya kurasakan tubuh pacarku agak menegang, kakinya menjepit pantatku seakan ingin agar kontolku lebih dalam masuk ke vaginanya yang berdenyut makin liar sambil mengeluarkan cairan pelumasnya. Dan tak sampai 3 menit kemudian, kulihat matanya terbelalak keatas dengan kepala mendongak tanda ia akan klimaks.
“Aduh…yank mau keluar….” Ujaranya. Dan inilah saatnya. Segera aku cabut batangku, yang membuatnya terbelalak dan marah karena orgasmenya gantung. “KOK DICABUT SIH?” Katanya kesal.
Aku tersenyum licik. “Tenang saja. Aku mau kasih sensasi lain” Lalu aku gendong tubuh pacarku dari atas tempat tidur. Aku bawa ke jendela kaca kamar hotel. Aku buka tirainya sehingga kami bisa melihat apa yang ada diluar kamar. Aku ingin merasakan sensasi lain bercinta dengan pemandangan diluar sana.
Pacarku yang awalnya menolak tapi akhirnya pasrah juga saat aku remas-remas dadanya yang ranum itu. Tubuh pacarku segera aku balikkan membelakangiku, aku buat kedua tangannya menempel dikaca, aku lebarkan kedua pahanya, aku tarik pantatnya kebelakang hingga pacarku yang sexy itu kini dalam posisi menungging. Dengan posisi ini aku bisa menikmati pantat bulat yang selalu menggodaku (dan juga cowo-cowo lain). Segera aku remas gumpalan pantatnya yang sexy. Aku juga bisa melihat vagina dan lubang pantatnya dengan jelas dalam posisi ini. Lidahku kembali bermain di belahan vaginanya, terkadang bahkan dengan nakal menjelajahi lubang yang satunya lagi. Desahan pacarku kembali terdengar saat vagina dan anusnya menjadi sasaran permainan lidahku.
“Oh sayanggg geli banget…..ayo masukin..” pintanya memelas.
Bersambung
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved