Bab 2 Part 2. Pacarku Eksibisionist?
by Dinda Tirani
18:48,Aug 09,2023
Namaku Billy, aku seorang mahasiswa tingkat akhir di kampus swasta di bandung. Aku pindahan dari kota Medan. Sedangkan pacarku adalah gadis asli bandung. Aku di Bandung kost tidak jauh dari kampus. Aku satu satu kampus dengan pacarku. Bahkan kami satu jurusan. Dia adalah juniorku. Aku sudah mengincarnya sejak pertama kali penerimaan mahasiwa baru. Wajahnya yang cantik khas gadis sunda membuatnya menjadi incaran para senior. Tapi aku beruntung karena akhirnya dia melabuhkan cintanya padaku. Bahkan bisa jadi orang pertama yang merasakan kenikmatan vagina mudanya.
Usahaku selama 6 bulan untuk PDKT akhirnya berhasil. Aku beruntung karena punya otak sedikit encer, sehingga menjadikanku asisten dosen. Itulah awal kedekatanku. Berawal dari asistensi mata kuliah, mengjarinya asistensi kuliah, kemudian jalan berdua (nonton, makan, hangout), sampai akhirnya pacaran. Pada awalnya, seperti bisanya orang pacaran, jika dia datang kekostku kami biasanya ciuman. Aku suka bibirnya yang lembut, dan nafasnya yang harum. Lama kelamaan ciuman kami berubah jadi cumbuan dan juga remasan di dada dan pantatnya. Sampai suatu saat aku berani memintanya melepaskan branya, agar aku bisa mencumbunya dengan lebih bernafsu. Aku sampai terkesima saat pertama kali melihat payudara telanjang pacarku. Benar-benar sempurna. Benda itu adalah benda favoritku sejak saat itu.
Sejak saat itu kami petting berkali-kali. dan Hanya 3 bulan pacaran, aku akhirnya bisa mendapatkan keperawananya. Aku mengeksekusinya pertama kali dikamar ini (mungkin lain kali aku ceritakan). Itu pengalaman yang tak terlupakan. Setelah itu, kami sering mengxplore kenikmatan duniawi, baik di kostku atau dirumahnya saat sepi atau pas liburan bersama. Jiwa muda yang penasaran akan berbagai gaya sex kami tuntaskan bersama. Dan aku beruntung sekali pacarku ini sangat penurut.
Apalagi pacarku memang sering datang kekostku karena dekat dengan kampus. Jadi sambil menunggu kuliah atau sepulang kampus, dia sering mampir kekostku. Bahkan dia punya kunci kamar kostku. Karena kostku terbilang bebas, jadi dia bebas kapan saja mampir.
Demikian sekilah perkenalannya.
Aku terbangun sekitar jam 7 malam setelah ML tadi sore dengan pacarku. Kulihat pacarku sudah tidak ada disampingku. Aku lalu kekamar mandi, membersihkan badan lalu pakai baju untuk mencari pacarku. Baru saja aku mau buka pintu kamar kost untuk keluar, aku dengar suara pacarku lagi ketawa terbahak-bahak di depan kost. Aku lalu mengintip dari jendela kamar. Kulihat pacarku lagi ketawa cekikikan dengan teman satu kostku bernama Johan. Mereka berdua asik bercanda. Kulihat Johan sangat senang ngobrol dengan pacaraku yang sexy ini.
Memang beberapa kali sebelumnya aku lihat tatapan mata Johan ke pacarku saat berkunjung ke kost. Demikian juga beberapa penghuni kost lainnya. Lagian siapa sih yang tidak suka dengan pacarku yang sexy ini?! Harus kuakui bahwa pacarku memiliki banyak kelebihan sehingga sering membuat banyak lelaki menelan ludah setiap kali melihat liuk tubuhnya.
Ntah kenapa aku senang jika ada yang menatap tubuh pacarku. Menjadi kebanggan tersendiri bagiku. Sama seperti saat ini, saat Johan curi-curi menatap ke dada pacarku, apalagi saat Marsha ketawa kencang, yang membuat dadanya yang montok itu tergoyang dengan indahnya.
Dari posisiku mengintip aku bisa melihat puting pacarku menonjol di kemeja kuning yang dia pakai. Aku kaget menyadari kalau pacaraku ternyata tidak pakai bra. Aku lihat ke ranjangku, memang benar, bra merahnya ada disana yang kubuka tadi pas ML. Demikian juga dengan CDnya yang warna senada, tergeletak diatas lantai. Berarti saat ini ia tidak memakai pakaian dalamnya baik BH maupun celana dalam.
Ingin aku segera keluar untuk menegurnya, tapi ntah angin apa, justru aku malah diam dan tetap mengintip. Penasaran.
“Hahahahahahaha……” Pacaraku ketawa saat Johan memberi joke.
Baju putih yang agak transparant membuat payudaranya membayang, apalagi saat dia tertawa, goncangan badannya membuat dirinya makin terlihat sexy, karena payudaranya bergoyang goyang naik turun, ditambah lagi ada saat dimana kulit payudaranya terlihat di sela sela kancing bajunya. Aku yakin Johan bisa melihat payudara pacaraku dari sela-sela kancing itu. Aku yang melihat pemandangan ini jadi semakin panas dingin.
Ternyata tadi saat aku tertidur selesai bercinta, Johan mengetok pintu kamarku. Aku yang tertidur pulas tidak dengar dia yang mau meminjam mobilku untuk beli makan karena hujan masih deras. Pacarku yang mendengar ketukan itu terbangun dengan kaget, dikira juragan kost yang gedor. Maka dengan buru-buru dia pakai rok dan kemejanya dengan cepat tanpa memakai pakain dalam. Johan pun tidak pergi beli makan, malah ngobrol sama pacarku di depan, berhubung aku masih tertidur telanjang dikamar.
Dan sekarang aku masih berdiri setia melihat Johan dengan nafsu melihat tubuh pacarku. Aku tidak tahu apakah pacarku menyadari tatapan lelaki itu. Buah dada pacarku memang tergolong favorit kebanyakan lelaki, dengan ukuran cup yang cukup besar digabung dengan lingkar dada nya yang kecil, membuat aku akan langsung membenamkan wajahku disana.
Pahanya yang mulus hanya bisa ditutup setengah oleh roknya. Posisi duduk pacarku agak miring sehingga paha mulusnyalah yang terpampang bebas di hadapan Johan. Aku lihat Johan terus menatap tubuh pacarku dengan leluasa. Tentunya dengan pandangan mupeng penuh nafsu. Aku bertanya dalam hati apakah pacarku sadar kalau dia sedang dipandangi cabul oleh teman kostku itu, tapi dia malah berlagak cuek.
Harus kuakui bahwa sekarang ada perasaan cemburu melihat dari jarak dekat begini kalau ada lelaki bernafsu pada tubuh pacarku. Tapi aku justru membiarkan. Rasa cemburuku, berbalut juga dengan…..horny. Ntah kenapa aku horny melihat tubuh sexy pacarku ditatap lelaki lain. Perlahan batangku mengeras.
Aku rasa Johan mulai sadar kalau pacarku tidak memakai apapun lagi di balik kemeja itu. Aku yang melihat dari balik jendela saja bisa langsung tahu kalau pacarku tidak memakai apapun lagi dibaliknya, apalagi oleh Johan yang tepat duduk di depannya.
Aku horny. Benar-benar horny membayangkan ini. Ntah kenapa fantasi seksual ku mengarahkan agar pacarku juga ikut dinikmati oleh lelaki lain. Gila memang, namun terdapat suatu kenikmatan membayangkan tubuh pacarku yang begitu sensual ikut dicumbu, dijilat, dan dinikmati oleh lelaki lain terutama oleh pengagum-pengagum setianya. Membuat penisku makin lama makin mengeras.
Aku antara rela dan tak rela saat ini. Batangku makin mengeras maksimal. Perlahan-lahan aku buka celana dan CD ku, lalu aku kocok batangku yang sudah mengeras. Ini benar-benar sensasi yang luar biasa yang baru pertama aku rasakan. Kubayangkan tiba-tiba Johan nekat menerkam pacarku, lalu memperkosanya dengan brutal didepan kamar ini. Fantasi aneh memang.
Aku makin cepat mengocok batangku saat mebayangkan pacarku menaik turunkan tubuhnya diatas Johan yang duduk diatas kursi itu. Aku benar-benar nafsu, membayangkan pantat mulus pacarku naik turun diatas Johan, tepat dikursi diatas kamar kosku.
Aku makin kuat mengocok batangku. Aku benar-benar nafsu. Dan ini harus segera dituntaskan. Batangku harus dipuaskan, tidak lain dan tidak bukan oleh liang sempit pacarku.
Maka segera aku menghetikan onaniku, lalu rapikan celana, kemudian keluar kamar, menyapa mereka berdua. Setelah basa basi sebentar, Johan akhirnya pamit dan bawa kunci mobil untuk untuk beli makan. Tak lupa aku nitip juga untuk makan malam.
Segera kutarik pacarku kedalam kamar. Setelah menutup pintu, segera aku cium bibirnya dengan buas, dan aku raba dadanya dengan penuh nafsu. Dia kaget dan minta berhenti, tapi aku bilang horny banget. Seperti biasa, walau awalnya menolak, dia akhirnya hanya pasrah saja menuruti melayani nafsuku. Benar-benar pacar menurut. I love you.
“Pelan-pelan sayang….” Hanya itu yang keluar dari mulutnya.
Bersambung
Usahaku selama 6 bulan untuk PDKT akhirnya berhasil. Aku beruntung karena punya otak sedikit encer, sehingga menjadikanku asisten dosen. Itulah awal kedekatanku. Berawal dari asistensi mata kuliah, mengjarinya asistensi kuliah, kemudian jalan berdua (nonton, makan, hangout), sampai akhirnya pacaran. Pada awalnya, seperti bisanya orang pacaran, jika dia datang kekostku kami biasanya ciuman. Aku suka bibirnya yang lembut, dan nafasnya yang harum. Lama kelamaan ciuman kami berubah jadi cumbuan dan juga remasan di dada dan pantatnya. Sampai suatu saat aku berani memintanya melepaskan branya, agar aku bisa mencumbunya dengan lebih bernafsu. Aku sampai terkesima saat pertama kali melihat payudara telanjang pacarku. Benar-benar sempurna. Benda itu adalah benda favoritku sejak saat itu.
Sejak saat itu kami petting berkali-kali. dan Hanya 3 bulan pacaran, aku akhirnya bisa mendapatkan keperawananya. Aku mengeksekusinya pertama kali dikamar ini (mungkin lain kali aku ceritakan). Itu pengalaman yang tak terlupakan. Setelah itu, kami sering mengxplore kenikmatan duniawi, baik di kostku atau dirumahnya saat sepi atau pas liburan bersama. Jiwa muda yang penasaran akan berbagai gaya sex kami tuntaskan bersama. Dan aku beruntung sekali pacarku ini sangat penurut.
Apalagi pacarku memang sering datang kekostku karena dekat dengan kampus. Jadi sambil menunggu kuliah atau sepulang kampus, dia sering mampir kekostku. Bahkan dia punya kunci kamar kostku. Karena kostku terbilang bebas, jadi dia bebas kapan saja mampir.
Demikian sekilah perkenalannya.
Aku terbangun sekitar jam 7 malam setelah ML tadi sore dengan pacarku. Kulihat pacarku sudah tidak ada disampingku. Aku lalu kekamar mandi, membersihkan badan lalu pakai baju untuk mencari pacarku. Baru saja aku mau buka pintu kamar kost untuk keluar, aku dengar suara pacarku lagi ketawa terbahak-bahak di depan kost. Aku lalu mengintip dari jendela kamar. Kulihat pacarku lagi ketawa cekikikan dengan teman satu kostku bernama Johan. Mereka berdua asik bercanda. Kulihat Johan sangat senang ngobrol dengan pacaraku yang sexy ini.
Memang beberapa kali sebelumnya aku lihat tatapan mata Johan ke pacarku saat berkunjung ke kost. Demikian juga beberapa penghuni kost lainnya. Lagian siapa sih yang tidak suka dengan pacarku yang sexy ini?! Harus kuakui bahwa pacarku memiliki banyak kelebihan sehingga sering membuat banyak lelaki menelan ludah setiap kali melihat liuk tubuhnya.
Ntah kenapa aku senang jika ada yang menatap tubuh pacarku. Menjadi kebanggan tersendiri bagiku. Sama seperti saat ini, saat Johan curi-curi menatap ke dada pacarku, apalagi saat Marsha ketawa kencang, yang membuat dadanya yang montok itu tergoyang dengan indahnya.
Dari posisiku mengintip aku bisa melihat puting pacarku menonjol di kemeja kuning yang dia pakai. Aku kaget menyadari kalau pacaraku ternyata tidak pakai bra. Aku lihat ke ranjangku, memang benar, bra merahnya ada disana yang kubuka tadi pas ML. Demikian juga dengan CDnya yang warna senada, tergeletak diatas lantai. Berarti saat ini ia tidak memakai pakaian dalamnya baik BH maupun celana dalam.
Ingin aku segera keluar untuk menegurnya, tapi ntah angin apa, justru aku malah diam dan tetap mengintip. Penasaran.
“Hahahahahahaha……” Pacaraku ketawa saat Johan memberi joke.
Baju putih yang agak transparant membuat payudaranya membayang, apalagi saat dia tertawa, goncangan badannya membuat dirinya makin terlihat sexy, karena payudaranya bergoyang goyang naik turun, ditambah lagi ada saat dimana kulit payudaranya terlihat di sela sela kancing bajunya. Aku yakin Johan bisa melihat payudara pacaraku dari sela-sela kancing itu. Aku yang melihat pemandangan ini jadi semakin panas dingin.
Ternyata tadi saat aku tertidur selesai bercinta, Johan mengetok pintu kamarku. Aku yang tertidur pulas tidak dengar dia yang mau meminjam mobilku untuk beli makan karena hujan masih deras. Pacarku yang mendengar ketukan itu terbangun dengan kaget, dikira juragan kost yang gedor. Maka dengan buru-buru dia pakai rok dan kemejanya dengan cepat tanpa memakai pakain dalam. Johan pun tidak pergi beli makan, malah ngobrol sama pacarku di depan, berhubung aku masih tertidur telanjang dikamar.
Dan sekarang aku masih berdiri setia melihat Johan dengan nafsu melihat tubuh pacarku. Aku tidak tahu apakah pacarku menyadari tatapan lelaki itu. Buah dada pacarku memang tergolong favorit kebanyakan lelaki, dengan ukuran cup yang cukup besar digabung dengan lingkar dada nya yang kecil, membuat aku akan langsung membenamkan wajahku disana.
Pahanya yang mulus hanya bisa ditutup setengah oleh roknya. Posisi duduk pacarku agak miring sehingga paha mulusnyalah yang terpampang bebas di hadapan Johan. Aku lihat Johan terus menatap tubuh pacarku dengan leluasa. Tentunya dengan pandangan mupeng penuh nafsu. Aku bertanya dalam hati apakah pacarku sadar kalau dia sedang dipandangi cabul oleh teman kostku itu, tapi dia malah berlagak cuek.
Harus kuakui bahwa sekarang ada perasaan cemburu melihat dari jarak dekat begini kalau ada lelaki bernafsu pada tubuh pacarku. Tapi aku justru membiarkan. Rasa cemburuku, berbalut juga dengan…..horny. Ntah kenapa aku horny melihat tubuh sexy pacarku ditatap lelaki lain. Perlahan batangku mengeras.
Aku rasa Johan mulai sadar kalau pacarku tidak memakai apapun lagi di balik kemeja itu. Aku yang melihat dari balik jendela saja bisa langsung tahu kalau pacarku tidak memakai apapun lagi dibaliknya, apalagi oleh Johan yang tepat duduk di depannya.
Aku horny. Benar-benar horny membayangkan ini. Ntah kenapa fantasi seksual ku mengarahkan agar pacarku juga ikut dinikmati oleh lelaki lain. Gila memang, namun terdapat suatu kenikmatan membayangkan tubuh pacarku yang begitu sensual ikut dicumbu, dijilat, dan dinikmati oleh lelaki lain terutama oleh pengagum-pengagum setianya. Membuat penisku makin lama makin mengeras.
Aku antara rela dan tak rela saat ini. Batangku makin mengeras maksimal. Perlahan-lahan aku buka celana dan CD ku, lalu aku kocok batangku yang sudah mengeras. Ini benar-benar sensasi yang luar biasa yang baru pertama aku rasakan. Kubayangkan tiba-tiba Johan nekat menerkam pacarku, lalu memperkosanya dengan brutal didepan kamar ini. Fantasi aneh memang.
Aku makin cepat mengocok batangku saat mebayangkan pacarku menaik turunkan tubuhnya diatas Johan yang duduk diatas kursi itu. Aku benar-benar nafsu, membayangkan pantat mulus pacarku naik turun diatas Johan, tepat dikursi diatas kamar kosku.
Aku makin kuat mengocok batangku. Aku benar-benar nafsu. Dan ini harus segera dituntaskan. Batangku harus dipuaskan, tidak lain dan tidak bukan oleh liang sempit pacarku.
Maka segera aku menghetikan onaniku, lalu rapikan celana, kemudian keluar kamar, menyapa mereka berdua. Setelah basa basi sebentar, Johan akhirnya pamit dan bawa kunci mobil untuk untuk beli makan. Tak lupa aku nitip juga untuk makan malam.
Segera kutarik pacarku kedalam kamar. Setelah menutup pintu, segera aku cium bibirnya dengan buas, dan aku raba dadanya dengan penuh nafsu. Dia kaget dan minta berhenti, tapi aku bilang horny banget. Seperti biasa, walau awalnya menolak, dia akhirnya hanya pasrah saja menuruti melayani nafsuku. Benar-benar pacar menurut. I love you.
“Pelan-pelan sayang….” Hanya itu yang keluar dari mulutnya.
Bersambung
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved