Bab 3 Part 3. evil smile
by Dinda Tirani
18:49,Aug 09,2023
Tanpa menunggu lama segera kubalikkan tubuh pacarku menghadap dinding kamar dan segera kuturunkan rok yang dikenakannya. Dia memang sudah tidak pakai celana dalam. Sejenak kutatap bokong yang menantang itu, lalu menamparnya. Dia sempat protes sebentar, tapi dia kembali mendesah saat kuusap vaginanya dan bagian klitorisnya agar basah. Vagina pacarku memang sensitif terhadap sentuhan, sehingga cepat basah.
Aku tak menyangka bisa se-horny saat ini setelah menyaksikan tadi pacarku “pamer” tubuh indahnya. Dengan segera kubuka reselting celanaku untuk mengeluarkan Penisku yang memang sudah membesar sejak melihat pacarku diluar tadi. KUarahkan ke liang vaginanya, dan dengan sekali dorongan keras penisku pun masuk menembus kedalam liang vagina pacarku yang sempit itu. Dia hanya menjertit kesakiatan sebentar, sebelum kembali mendesah.
Gesekan gesekan hangat bercampur dengan rasa cemburuku membuat gairahku semakin memuncak.
“Sayang kamu kenapa? Kok semangat banget?”tanya pacarku sambil mengarahkan pandangan ke belakang menatapku.
“Aku horny sekali sayang….ouhh….” Jawabku dengan terus menghujamkan penisku kedalam vaginanya
“iya tapi pelan-pelan dong sayang..” Kata pacarku.
“Oughh bitch u make me jealous…U are so naughty bitch”umpatku dalam hati. Ya dalam hati.
“Aghhhhhh……agghh……” pacarku sambil memekik tertahan menahan nikmatnya tusukan penisku.
“Aku tadi horny lihat kamu ngobrol sama Johan…ah..ahhh…” Kataku. “Kamu benar-benar sexy saat ga pakai bra dan CD…uhhh…Uhhh……Dan Johan bisa menikmati pemandangan tubuhmu sayang……..”
“Really? I dont know that….” Jawab pacarku. “So you jealous honey?”
Semakin dia berkomentar yang membuatku cemburu semakin aku cepat dan keras menghujamkan penisku ke dasar vaginanya. Aku meraba kedepan membuka kancing-kancing bajunya, lalu meraba payudara mulus itu.
“Kamu ga marah kan sayang? Aku ga tahu. Maaf ya….” Ujaranya ditengah goyangku.
“Gpp. Justru itu yang buat aku horny” Kataku Sambil batangku tetap bermain keluar dan masuk di dalam liang vaginanya, tanganku yang tak pernah berhenti meremas dan memilin payudara pacarku yang menggantung bebas.
Kemudian aku minta dia baring diatas tempat tidur. Aku mau menuntaskan dengan gaya konvensional.
“Jadi kamu horny melihat pacarmu dilihat cowo lain? Nakal kamu ya…hihihi…” Kata dia sambil berjalan ke ranjang. Pacarku lalu melepaskan kemejanya hingga telanjang bulat. Dengan gaya menggoda dia berbaring diatas tempat tidur dengan mengangkangkan kakinya yang mulus.
Dengan kesetanan, aku lalu mengarahkan kembali batangku ke liangnya yang sudah banjir. Dengan penuh nafsu aku gempur vagina pacarku. Kupermainkan pinggulku, menyodok liang senggama pacarku, berkali-kali, sambil tubuhku menindih tubuh pacarku.
Payudara pacarku yang berukuran 34B, tak henti-hentinya ku hisap dan ku permainkan saat aku mulai menggenjot tubuhnya. Aku benar-benar penuh nafsu.
“Sshhh… ahhh… ohhhh…enak banget memekmu sayang…ohhh…ohhhh…..” berulang-ulang aku bilang begitu kepadanya sambil memompanya dengan cepat. Dia juga mengikuti iramaku, tak lagi ada rintihan yang keluar dari mulutnya, “ahhh..ahhh” hanya desahan lembut yang mengalir deras dari mulutnya.
Matanya kadang terpejam, kadang menatap lembut kearahku, sambil tubuhnya mulai dibanjiri keringat, begitu juga denganku.
Sesaat kemudian badannya berkelonjotan, terasa ada cairan yang keluar dari liang kewanitaannya, tak lama kemudian tubuhnya melemas, namun aku terus memacu tubuhku, memompa vagina milik pacarku, seakan-akan aku tak rela melepaskan batang penisku dari liang milik pacarku, aku memompa cepat tubuhnya.
Kali ini aku mencoba melakukannya sambil setengah berdiri, tubuh pacarku setengahnya tergeletak di kasur, kakinya melingkar ke pinggangku, aku kembali menghujami penisku ke dalam vagina milik pacarku.
Hingga akhirnya terasa batang penisku akan menyemprotkan sesuatu.
“Ohh sayank….Sayang aku keluar….aku keluar sayang…aghhh”erangku.
“Jangan didalam…sayang….sshh” Katanya.
Lalu aku tarik batangku tepat sebelum menembakkan sperma. Biasanya ku menumpahkan spermaku di perutnya, tapi kali ini kuarahkan ke wajahnya. Aku kocok-kocok batangku yang kemudian memuntahkan lahar putih yang berlomba-lomba menembaki wajahnya. Dia kaget sampai menutup mata dan mulut. Tubuhku berkelejotan meresapi gelombang orgasme yang melanda. Tampak begitu banyak lelehan sperma di wajah pacarku, sebagian kena rambut dan beberapa tercecer ke dagunya, juga menciprati leher dan dadanya.
Benar-benar nikmat, apalagi bisa menumpahkan sperma diwajah innocent pacarku ini. Aku lalu ambruk disebelahnya. Dia buru-buru ke kamar mandi untuk cuci muka. Dari kamar mandi kudengar dia teriak: “Bau banget sayang…. lengket nih sperma kamu…kamu asal semprot aja….huek…”
Aku hanya ketawa melihatnya keluar dari kamar mandi dengan cemberut. “Rambut aku kena….hiksss…….kamu mau asal tembak aja…bete…” Katanya.
Ini memang pengalaman pertama bagi dia merasakan aroma sperma, karena biasanya aku crott di perut atau bokongnya. Kedepan aku akan lebih sering menumpahkan spermaku diwajahnya seperti tadi. Karena ada sensasi tersendiri. Mungkin aku terpengaruh film bokep. Dan aku akan mulai merayunya agar bisa crot di mulut. * evil smile*
Aku lalu mendekat dan memeluknya, lalu berbisik “Ya udah besok aku traktir kamu ke salon deh Jangan bete ya”
BERSAMBUNG
Aku tak menyangka bisa se-horny saat ini setelah menyaksikan tadi pacarku “pamer” tubuh indahnya. Dengan segera kubuka reselting celanaku untuk mengeluarkan Penisku yang memang sudah membesar sejak melihat pacarku diluar tadi. KUarahkan ke liang vaginanya, dan dengan sekali dorongan keras penisku pun masuk menembus kedalam liang vagina pacarku yang sempit itu. Dia hanya menjertit kesakiatan sebentar, sebelum kembali mendesah.
Gesekan gesekan hangat bercampur dengan rasa cemburuku membuat gairahku semakin memuncak.
“Sayang kamu kenapa? Kok semangat banget?”tanya pacarku sambil mengarahkan pandangan ke belakang menatapku.
“Aku horny sekali sayang….ouhh….” Jawabku dengan terus menghujamkan penisku kedalam vaginanya
“iya tapi pelan-pelan dong sayang..” Kata pacarku.
“Oughh bitch u make me jealous…U are so naughty bitch”umpatku dalam hati. Ya dalam hati.
“Aghhhhhh……agghh……” pacarku sambil memekik tertahan menahan nikmatnya tusukan penisku.
“Aku tadi horny lihat kamu ngobrol sama Johan…ah..ahhh…” Kataku. “Kamu benar-benar sexy saat ga pakai bra dan CD…uhhh…Uhhh……Dan Johan bisa menikmati pemandangan tubuhmu sayang……..”
“Really? I dont know that….” Jawab pacarku. “So you jealous honey?”
Semakin dia berkomentar yang membuatku cemburu semakin aku cepat dan keras menghujamkan penisku ke dasar vaginanya. Aku meraba kedepan membuka kancing-kancing bajunya, lalu meraba payudara mulus itu.
“Kamu ga marah kan sayang? Aku ga tahu. Maaf ya….” Ujaranya ditengah goyangku.
“Gpp. Justru itu yang buat aku horny” Kataku Sambil batangku tetap bermain keluar dan masuk di dalam liang vaginanya, tanganku yang tak pernah berhenti meremas dan memilin payudara pacarku yang menggantung bebas.
Kemudian aku minta dia baring diatas tempat tidur. Aku mau menuntaskan dengan gaya konvensional.
“Jadi kamu horny melihat pacarmu dilihat cowo lain? Nakal kamu ya…hihihi…” Kata dia sambil berjalan ke ranjang. Pacarku lalu melepaskan kemejanya hingga telanjang bulat. Dengan gaya menggoda dia berbaring diatas tempat tidur dengan mengangkangkan kakinya yang mulus.
Dengan kesetanan, aku lalu mengarahkan kembali batangku ke liangnya yang sudah banjir. Dengan penuh nafsu aku gempur vagina pacarku. Kupermainkan pinggulku, menyodok liang senggama pacarku, berkali-kali, sambil tubuhku menindih tubuh pacarku.
Payudara pacarku yang berukuran 34B, tak henti-hentinya ku hisap dan ku permainkan saat aku mulai menggenjot tubuhnya. Aku benar-benar penuh nafsu.
“Sshhh… ahhh… ohhhh…enak banget memekmu sayang…ohhh…ohhhh…..” berulang-ulang aku bilang begitu kepadanya sambil memompanya dengan cepat. Dia juga mengikuti iramaku, tak lagi ada rintihan yang keluar dari mulutnya, “ahhh..ahhh” hanya desahan lembut yang mengalir deras dari mulutnya.
Matanya kadang terpejam, kadang menatap lembut kearahku, sambil tubuhnya mulai dibanjiri keringat, begitu juga denganku.
Sesaat kemudian badannya berkelonjotan, terasa ada cairan yang keluar dari liang kewanitaannya, tak lama kemudian tubuhnya melemas, namun aku terus memacu tubuhku, memompa vagina milik pacarku, seakan-akan aku tak rela melepaskan batang penisku dari liang milik pacarku, aku memompa cepat tubuhnya.
Kali ini aku mencoba melakukannya sambil setengah berdiri, tubuh pacarku setengahnya tergeletak di kasur, kakinya melingkar ke pinggangku, aku kembali menghujami penisku ke dalam vagina milik pacarku.
Hingga akhirnya terasa batang penisku akan menyemprotkan sesuatu.
“Ohh sayank….Sayang aku keluar….aku keluar sayang…aghhh”erangku.
“Jangan didalam…sayang….sshh” Katanya.
Lalu aku tarik batangku tepat sebelum menembakkan sperma. Biasanya ku menumpahkan spermaku di perutnya, tapi kali ini kuarahkan ke wajahnya. Aku kocok-kocok batangku yang kemudian memuntahkan lahar putih yang berlomba-lomba menembaki wajahnya. Dia kaget sampai menutup mata dan mulut. Tubuhku berkelejotan meresapi gelombang orgasme yang melanda. Tampak begitu banyak lelehan sperma di wajah pacarku, sebagian kena rambut dan beberapa tercecer ke dagunya, juga menciprati leher dan dadanya.
Benar-benar nikmat, apalagi bisa menumpahkan sperma diwajah innocent pacarku ini. Aku lalu ambruk disebelahnya. Dia buru-buru ke kamar mandi untuk cuci muka. Dari kamar mandi kudengar dia teriak: “Bau banget sayang…. lengket nih sperma kamu…kamu asal semprot aja….huek…”
Aku hanya ketawa melihatnya keluar dari kamar mandi dengan cemberut. “Rambut aku kena….hiksss…….kamu mau asal tembak aja…bete…” Katanya.
Ini memang pengalaman pertama bagi dia merasakan aroma sperma, karena biasanya aku crott di perut atau bokongnya. Kedepan aku akan lebih sering menumpahkan spermaku diwajahnya seperti tadi. Karena ada sensasi tersendiri. Mungkin aku terpengaruh film bokep. Dan aku akan mulai merayunya agar bisa crot di mulut. * evil smile*
Aku lalu mendekat dan memeluknya, lalu berbisik “Ya udah besok aku traktir kamu ke salon deh Jangan bete ya”
BERSAMBUNG
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved