Bab 5 Part 5. Mewujudkan Fantasi
by Dinda Tirani
18:50,Aug 09,2023
Siang itu dikostku. Aktivitas seperti biasa saat pacarku berkunjung. Apalagi kalau bukan memadu kasih, menuntaskan hasrat anak muda.
“OUhhh…ohhhhh….uhhhhhh…..” Desahan lirih dan sexy keluar dari mulutnya.
Apa yang aku saksikan sekarang ini adalah best view in the world. Dimana dia yang sudah telentang pasrah diatas kasurku dengan keringat membasahi tubuhnya yang putih mulus, aku meng-angkang-kan kedua kaki pacarku lebar-labar, sambil menyodok-nyodok vaginanya yang sempit itu dengan frekwensi cepat. Dadanya yang ranum menggoda itu bergoyang-goyang seirama sodokanku. Ekpresi wajahnya tak bisa meneymbunyikan kenikmatan yang dia rasakan, wajah cantik itu kemerahan karena horny. Benar-benar apa yang aku lihat adalah pemandangan terbaik diseluruh dunia. Siapapun lelaki normal pasti ingin berada di posisiku saat ini.
“Sayang….enak….?” Tanyaku.
Pertanyaan retorika. Dia hanya menggangguk, sambil mulai meremas sendiri dadanya, untuk menyempurnakan kenikmatan yang dia rasakan dibawah sana. Payudaranya yang semakin menjulang tinggi karena horny dia elus-elus sendiri sambil makin melebarkan pahanya. Aku harus mengatur tempo agar tidak cepat keluar. Rugi bandar.
Aku merasakan jepitan vagina Pacarku sangat luar biasa, sempit dan hangat. Tak pernah bosan merasakan jepitan liang surga ini. Tak rela aku jika ada lelaki lain yang juga menikmati tubuh mulus pacarku ini. TAK RELA!
“Mmm…aahh….sayang…ouhhhh…”, terdengar desis lirih dari mulut pacarku setelah aku menggenjotnya makin cepat. kemudian aku ada ide. Aku berhenti sejenak. Aku mau menyalurkan fantasi gilaku. Aku minta dia jangan memanggilku sayang, tapi memanggilku……. Johan, nama teman sekostku yang beberapa hari lalu dia tanpa sengaja pamerkan tubuh indahnya.
Awalnya dia heran. “Aneh kamu….”.
Tapi kubilang, anggap aja dia lagi digenjot Johan. Ntah kenapa nafsuku seolah naik saat membayangkan pacarku ML dengan lelaki lain. Sungguh fantasi yang sangat liar.
Dia menolak, mungkin karena malu atau apa aku ga ngerti. Tapi karena sensinya aku rasakan luar biasa, aku bujuk dia.
“Gpp sayang….coba saja……Aku makin nafsu membayangkan kamu dientot orang lain” Kataku sambil mengelus rambutnya. Batangku yang tadi bersarang di vaginanya, aku keluarkan.
“Kalau kamu ga mau, ya udah aku ga mau lanjutin nih….” Kataku
“Aku sayang kamu….mau salurkan fantasi saja….” Ujarku lagi membujuknya.
Pacarku hanya bengong sambil meringis menahan kenikmatan yang tertunda.
Kenapa ingin pacarku melakukan itu? Itu karena bermula sekitar 3 jam yang lalu. Aku lagi dikampus menunggu dosen pembimbing janjian asistensi. Sudah setengah jam tapi dosen pembimbing belum datang. Sial. Lagi bosan menunggu tiba-tiba sebuah whatsup masuk dari pacarku : “Sayang kamu dimana? Aku dikost kamu ini”
“Ya sudah masuk saja. Aku dikampus” Jawabku. Karena pacarku memang punya kunci kamarku.
“Kunci ga aku bawa.
Aku ganti tas soalnya.
Kamu masih lama?
Aku kehujanan ini.
Baju basah”
Saat itu memang tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, termasuk dikampus. Pacarku yang tadinya naik gojek, kehujanan sampai kostku karena hujannya tiba-tiba.Aku lalu video call pacarku. Benar saja, rambutnya basah kuyup. Kasihan. Ingin rasanya cepat-cepat balik ke kost biar dia ga nunggu didepan kamar dengan badan basah begini. Tapi aku masih harus tunggu dosen pembimbing sialan ini.
Sambil video call, aku lihat kalau air hujan yang turun deras membasahi bajunya yang kebetulan hari itu pakai baju warna putih. Kalau diperhatikan seksama, baju putih itu sampai menjadi kain semi transparan yang melekat erat ditubuh sexynya.
Kain basah yang melekat erat didadanya menciptakan bentuk gundukan yang indah. Bra hitamnya yang membayang disana terlihat sangat menggoda. Bahkan kalau di zoom akan terlihat samar putting susunya membayang dibali bajunya yang transparan, seperti 2 titik mungil tersamarkan oleh bra hitam. Benar-benar sexy pacarku saat ini. Bisa bahaya ini kalau sampai warga kost melihat dia seperti itu. Bisa jadi tontonan gratis.
“Sabar ya sayang. Mudah-mudahan ini segera selesai biar aku segera balik”
“Iya buruan ya. Dingin nih. Mau dihangatkan” Godanya. Disaat-saat seperti inilah ingin aku segera berlari balik ke kost. Paling ga tahan di goda pacarku yang cantik ini.
“Wah lagi pacaran kau ya?” Tiba-tiba sebuah suara muncul dibelakangku.
Lagi asyik video call aku tak sadar dosen pembimbingku datang dan berdiri dibelakangku. Aku sudahi obrolanku dan masuk keruangannya. Kami asistensi lumayan lama juga. Hampir satu jam. Aku tidak konsentrasi membayangkan pacarku yang berdiri didepan kamarku dengan kondisi begitu.
Ditengah-tengah asistensiku. Ada wa masuk dari pacarku. Aku bisa baca dari layar HP yang tergeletak diatas meja didepanku Karena aku set bisa baca whatsup dengan kondisi screenlock.
“Sayang. Johan ada disini ini. Dia cariin kamu”
Anjis, ada Johan (teman satu kostku) sekarang bersama pacarku. Pasti dia senang banget bisa melihat pemandangan indah pacarku yang basah kuyup. Aku mau balas tapi ga bisa karena ga enak buka HP saat dosen ini ngoceh panjang lebar tentang metodologi skripsi.
10 menit kemudian ada wa masuk :”Sayang, Johan ajak ke kamarnya untuk berteduh sambil nungguin kamu. Gpp ya? Ini aku sudah kedinginan banget. Dan ga enak berdiri basah kuyup didepan kamar kamu. Ga enak sama anak2 kost lain”
Anjisss……. aku makin ga konsentrasi. Bayangkan saja pacar lu yang sexy, yang lagi basah kuyup dengan dadanya menerawang, berduaan sama cowo lain. Didalam kamarnya pula.
Inginku membalas: “Boleh saja, asal pintu kamar terbuka”. Karena aku juga kasihan kondisi pacarku, walau ga 100% rela membiarkanya dengan Johan bajingan ini.
Aku makin ga konsentrasi, tapi ntah kenapa ada sensasi tersendiri saat ini membayangkan Johan & Marscha ada dikamar berdua. Kira-kira apa yang akan dilakukan Johan dengan melihat kondisi pacarku saat ini. Ingin rasanya segera ambil HP dan video call, tapi ga bisa. Dosenku ini masih ngoceh dengan asiknya. Aku sudah ga dengar apa yang dia ucapkan, pikiran liarku menerawang jauh ke kawasan kostku.
Karena tak tahan lagi, 10 menit kemudian aku ijin ke dosen untuk kamar mandi. Alasan mau kencing. Tak lupa aku bawa Hp ku. Aku lalu mencoba telp pacarku. Tapi Video call ga diangkat. Aku coba lagi sampai 5 kali tetap ga diangkat. Aku makin panas dingin membayangkan yang tidak-tidak. Aku juga coba telp Johan tapi sama saja. Ga diangkat juga. Brengsek. Awas saja kalau dia sampai macam-macam ke pacarku.
Karena ga berhasil telp pacaru aku lalu masuk ke ruangan dosenku dan kembali mendengar petuah-petuah bijak tentang skripsi. Setelah 30 menit, akhirnya selesai juga asistendi kali ini dengan lumayan banyak perbaikan skripsi. Alamat ga kekejar wisuda 2 bulan lagi kalau begini terus.
Dosenku: “Kau ga konsentrasi dari tadi. Kita sudahi saja. Sudah tak sabar ya ketemu pacarmu yang cantik dan lagi kedinginan itu?” Kata Pak Zakar. Aku malu juga. “Anak muda jaman sekarang ya…” Lanjutnya.
Aku bergegas kekost naik mobil. Menerobos hujan dengan ngebut. Sambil dijalan aku coba telp pacarku tetap saja ga diangkat. Apakah saat ini pacarku sedang dikerjai Johan? Pikiran buruk makin merasuki.
Aku coba telp teman kostku yang lain yang bernama Arnold, untung diangkat.
“Nold, lu dikost?”
“Iya, kenapa masbro?”
“Marcha tadi kekost ya? Gue telp ga diangkat soalnya”
“Iya tadi ada. Sempat ngobrol gue pas nia nungguin lu didepan kamar.
Anjis, Arnold juga melihat pemandangan indah pacarku.
“terus dia kemana?”
“tadi sih gue lihat masuk kamar Johan, karena kasihan juga dia kedingan. Lu lama sih”
“Johan ada dikamarnya? Gw telp ga diangkat,”
“Kayaknya ada deh. Tapi pintu kamar tertutup, ga tahu juga apakah keluar cari makan”
DEG.
Jadi ternyata pacarku dan teman kostku dikamar berduan. Seasik apa mereka ngobrol sambil satupun ga angkat telp. Atau jangan-jangan mereka……..
Pikiran macem2 merasuki. 10 menit kemudian aku sampai. Sesampainya di kost aku langsung kekamar Johan. Aku dobrak pintu kamarnya. Dan aku kaget saat membuka pintu.
Ternyata pacarku lagi tidur diatas kasur Johan. Dia tidur dibawah selimut. Tapi aku tidak melihat Johan disana. Aku bangunkan pacarku lalu aku ajak kekamarku. Yang aneh adalah, saat itu pacarku sudah ganti baju. Bajunya yang tadi basah berganti dengan kemaja putih cowok. Apakah ini kemeja Johan?
Bersambung
“OUhhh…ohhhhh….uhhhhhh…..” Desahan lirih dan sexy keluar dari mulutnya.
Apa yang aku saksikan sekarang ini adalah best view in the world. Dimana dia yang sudah telentang pasrah diatas kasurku dengan keringat membasahi tubuhnya yang putih mulus, aku meng-angkang-kan kedua kaki pacarku lebar-labar, sambil menyodok-nyodok vaginanya yang sempit itu dengan frekwensi cepat. Dadanya yang ranum menggoda itu bergoyang-goyang seirama sodokanku. Ekpresi wajahnya tak bisa meneymbunyikan kenikmatan yang dia rasakan, wajah cantik itu kemerahan karena horny. Benar-benar apa yang aku lihat adalah pemandangan terbaik diseluruh dunia. Siapapun lelaki normal pasti ingin berada di posisiku saat ini.
“Sayang….enak….?” Tanyaku.
Pertanyaan retorika. Dia hanya menggangguk, sambil mulai meremas sendiri dadanya, untuk menyempurnakan kenikmatan yang dia rasakan dibawah sana. Payudaranya yang semakin menjulang tinggi karena horny dia elus-elus sendiri sambil makin melebarkan pahanya. Aku harus mengatur tempo agar tidak cepat keluar. Rugi bandar.
Aku merasakan jepitan vagina Pacarku sangat luar biasa, sempit dan hangat. Tak pernah bosan merasakan jepitan liang surga ini. Tak rela aku jika ada lelaki lain yang juga menikmati tubuh mulus pacarku ini. TAK RELA!
“Mmm…aahh….sayang…ouhhhh…”, terdengar desis lirih dari mulut pacarku setelah aku menggenjotnya makin cepat. kemudian aku ada ide. Aku berhenti sejenak. Aku mau menyalurkan fantasi gilaku. Aku minta dia jangan memanggilku sayang, tapi memanggilku……. Johan, nama teman sekostku yang beberapa hari lalu dia tanpa sengaja pamerkan tubuh indahnya.
Awalnya dia heran. “Aneh kamu….”.
Tapi kubilang, anggap aja dia lagi digenjot Johan. Ntah kenapa nafsuku seolah naik saat membayangkan pacarku ML dengan lelaki lain. Sungguh fantasi yang sangat liar.
Dia menolak, mungkin karena malu atau apa aku ga ngerti. Tapi karena sensinya aku rasakan luar biasa, aku bujuk dia.
“Gpp sayang….coba saja……Aku makin nafsu membayangkan kamu dientot orang lain” Kataku sambil mengelus rambutnya. Batangku yang tadi bersarang di vaginanya, aku keluarkan.
“Kalau kamu ga mau, ya udah aku ga mau lanjutin nih….” Kataku
“Aku sayang kamu….mau salurkan fantasi saja….” Ujarku lagi membujuknya.
Pacarku hanya bengong sambil meringis menahan kenikmatan yang tertunda.
Kenapa ingin pacarku melakukan itu? Itu karena bermula sekitar 3 jam yang lalu. Aku lagi dikampus menunggu dosen pembimbing janjian asistensi. Sudah setengah jam tapi dosen pembimbing belum datang. Sial. Lagi bosan menunggu tiba-tiba sebuah whatsup masuk dari pacarku : “Sayang kamu dimana? Aku dikost kamu ini”
“Ya sudah masuk saja. Aku dikampus” Jawabku. Karena pacarku memang punya kunci kamarku.
“Kunci ga aku bawa.
Aku ganti tas soalnya.
Kamu masih lama?
Aku kehujanan ini.
Baju basah”
Saat itu memang tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, termasuk dikampus. Pacarku yang tadinya naik gojek, kehujanan sampai kostku karena hujannya tiba-tiba.Aku lalu video call pacarku. Benar saja, rambutnya basah kuyup. Kasihan. Ingin rasanya cepat-cepat balik ke kost biar dia ga nunggu didepan kamar dengan badan basah begini. Tapi aku masih harus tunggu dosen pembimbing sialan ini.
Sambil video call, aku lihat kalau air hujan yang turun deras membasahi bajunya yang kebetulan hari itu pakai baju warna putih. Kalau diperhatikan seksama, baju putih itu sampai menjadi kain semi transparan yang melekat erat ditubuh sexynya.
Kain basah yang melekat erat didadanya menciptakan bentuk gundukan yang indah. Bra hitamnya yang membayang disana terlihat sangat menggoda. Bahkan kalau di zoom akan terlihat samar putting susunya membayang dibali bajunya yang transparan, seperti 2 titik mungil tersamarkan oleh bra hitam. Benar-benar sexy pacarku saat ini. Bisa bahaya ini kalau sampai warga kost melihat dia seperti itu. Bisa jadi tontonan gratis.
“Sabar ya sayang. Mudah-mudahan ini segera selesai biar aku segera balik”
“Iya buruan ya. Dingin nih. Mau dihangatkan” Godanya. Disaat-saat seperti inilah ingin aku segera berlari balik ke kost. Paling ga tahan di goda pacarku yang cantik ini.
“Wah lagi pacaran kau ya?” Tiba-tiba sebuah suara muncul dibelakangku.
Lagi asyik video call aku tak sadar dosen pembimbingku datang dan berdiri dibelakangku. Aku sudahi obrolanku dan masuk keruangannya. Kami asistensi lumayan lama juga. Hampir satu jam. Aku tidak konsentrasi membayangkan pacarku yang berdiri didepan kamarku dengan kondisi begitu.
Ditengah-tengah asistensiku. Ada wa masuk dari pacarku. Aku bisa baca dari layar HP yang tergeletak diatas meja didepanku Karena aku set bisa baca whatsup dengan kondisi screenlock.
“Sayang. Johan ada disini ini. Dia cariin kamu”
Anjis, ada Johan (teman satu kostku) sekarang bersama pacarku. Pasti dia senang banget bisa melihat pemandangan indah pacarku yang basah kuyup. Aku mau balas tapi ga bisa karena ga enak buka HP saat dosen ini ngoceh panjang lebar tentang metodologi skripsi.
10 menit kemudian ada wa masuk :”Sayang, Johan ajak ke kamarnya untuk berteduh sambil nungguin kamu. Gpp ya? Ini aku sudah kedinginan banget. Dan ga enak berdiri basah kuyup didepan kamar kamu. Ga enak sama anak2 kost lain”
Anjisss……. aku makin ga konsentrasi. Bayangkan saja pacar lu yang sexy, yang lagi basah kuyup dengan dadanya menerawang, berduaan sama cowo lain. Didalam kamarnya pula.
Inginku membalas: “Boleh saja, asal pintu kamar terbuka”. Karena aku juga kasihan kondisi pacarku, walau ga 100% rela membiarkanya dengan Johan bajingan ini.
Aku makin ga konsentrasi, tapi ntah kenapa ada sensasi tersendiri saat ini membayangkan Johan & Marscha ada dikamar berdua. Kira-kira apa yang akan dilakukan Johan dengan melihat kondisi pacarku saat ini. Ingin rasanya segera ambil HP dan video call, tapi ga bisa. Dosenku ini masih ngoceh dengan asiknya. Aku sudah ga dengar apa yang dia ucapkan, pikiran liarku menerawang jauh ke kawasan kostku.
Karena tak tahan lagi, 10 menit kemudian aku ijin ke dosen untuk kamar mandi. Alasan mau kencing. Tak lupa aku bawa Hp ku. Aku lalu mencoba telp pacarku. Tapi Video call ga diangkat. Aku coba lagi sampai 5 kali tetap ga diangkat. Aku makin panas dingin membayangkan yang tidak-tidak. Aku juga coba telp Johan tapi sama saja. Ga diangkat juga. Brengsek. Awas saja kalau dia sampai macam-macam ke pacarku.
Karena ga berhasil telp pacaru aku lalu masuk ke ruangan dosenku dan kembali mendengar petuah-petuah bijak tentang skripsi. Setelah 30 menit, akhirnya selesai juga asistendi kali ini dengan lumayan banyak perbaikan skripsi. Alamat ga kekejar wisuda 2 bulan lagi kalau begini terus.
Dosenku: “Kau ga konsentrasi dari tadi. Kita sudahi saja. Sudah tak sabar ya ketemu pacarmu yang cantik dan lagi kedinginan itu?” Kata Pak Zakar. Aku malu juga. “Anak muda jaman sekarang ya…” Lanjutnya.
Aku bergegas kekost naik mobil. Menerobos hujan dengan ngebut. Sambil dijalan aku coba telp pacarku tetap saja ga diangkat. Apakah saat ini pacarku sedang dikerjai Johan? Pikiran buruk makin merasuki.
Aku coba telp teman kostku yang lain yang bernama Arnold, untung diangkat.
“Nold, lu dikost?”
“Iya, kenapa masbro?”
“Marcha tadi kekost ya? Gue telp ga diangkat soalnya”
“Iya tadi ada. Sempat ngobrol gue pas nia nungguin lu didepan kamar.
Anjis, Arnold juga melihat pemandangan indah pacarku.
“terus dia kemana?”
“tadi sih gue lihat masuk kamar Johan, karena kasihan juga dia kedingan. Lu lama sih”
“Johan ada dikamarnya? Gw telp ga diangkat,”
“Kayaknya ada deh. Tapi pintu kamar tertutup, ga tahu juga apakah keluar cari makan”
DEG.
Jadi ternyata pacarku dan teman kostku dikamar berduan. Seasik apa mereka ngobrol sambil satupun ga angkat telp. Atau jangan-jangan mereka……..
Pikiran macem2 merasuki. 10 menit kemudian aku sampai. Sesampainya di kost aku langsung kekamar Johan. Aku dobrak pintu kamarnya. Dan aku kaget saat membuka pintu.
Ternyata pacarku lagi tidur diatas kasur Johan. Dia tidur dibawah selimut. Tapi aku tidak melihat Johan disana. Aku bangunkan pacarku lalu aku ajak kekamarku. Yang aneh adalah, saat itu pacarku sudah ganti baju. Bajunya yang tadi basah berganti dengan kemaja putih cowok. Apakah ini kemeja Johan?
Bersambung
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved