Bab 6 Part 6. Ketagihan Fantasi
by Dinda Tirani
18:51,Aug 09,2023
“Johan lagi dikamar mandi” Katanya pas aku tanya Johan kemana. Dia minta maaf karena ketiduran jadi ga angkat telp. Kemudian aku cecer dia dengan pertanyaan-pertanyaan apa saja dikamar berduaan sama Johan. Dia bisa menjawab dengan meyakinkan, sampai pertanyaan terakhir tentang kenapa dia bisa pakai baju Johan.
“Kamu jangan marah ya” Katanya memulai pembicaraan. Aku mulai pusing.
Pacarku lalu bercerita. Sesampainya di kamar Marcha meminta agar pintu kamar ga dikunci. Takut jadi pergunjingan, apalagi dia pacar temannya johan. Tapi ternyata itu celakanya, karena posisi kamar Johan diujung jadi sering dilewati orang. Baru 1 menit masuk kamar, katanya ada teman kostku (dia lupa namanya) yang masuk kamar Johan dan ikutan ngobrol. Tapi Marcha risih karena tatapannya sangat tajam melihat ke arah tubuh basah pacarku. Demikian pengakuanya kalau dia tidak suka ditatap tajam sama cowo. Untung ga lama si bandot itu dikamar, langsung ijin keluar.
Karena itulah akhirnya Marcha meminta Pintu kamar johan ditutup. Lagian memang hujan deras, angin deras masuk kamar membuat pacarku makin menggigil.
Johan menawarkan handuk bersih untuk melab tubuh pacarku yang basah. Bahkan teman kostku itu menawarkan baju ganti, yaitu sebuah kemeja. Marscha menerima karena memang sudah kedinginan. Tapi Marscha bingung mau ganti baju dimana karena Johan tidak memiliki kamar mandi didalam. Untuk kekamar mandi diluar, Marsha malas nanti ketemu teman-teman kostku lagi. Saat inilah Johan mulai “beraksi” menurut penuturan pacarku.
(Kira-kira seperti inilah obrolan pacarku dengan Johan seperti yang diceritakan pacarku)
“Ya sudah ganti baju disini saja” Kata Johan mulai spik, saat pacarku tanya mau ganti baju dimana.
“Ah malu kan ada mas Johan. Keluar dulu dong”
“Apa malu. Toh dari tadi aku sudah lihat badan kamu. Bahkan bisa lihat bra hitam kamu itu…hehehe..”
“Ihhhh…Mas Johan…malu tahu”
“Anggap saja aku cowomu. Kan biasa juga bugil depan dia. Hehehe..”
“Apaan sih…..” Jawab pacarku.
Johan tetap melakukan spik-spik babinya. Katanya dia memuji pacarku yang cantik dengan tubuh indah terawat. Katanya Johan bermimpi bisa punya pacar seperti Marcha.
Walau pacarku ga cerita, tapi aku yakin pacarku pasti senang dipuji-puji begitu. Pujian adalah titik lemah seorang gadis.
“Ya sudah balik badan dulu. Aku mau ganti baju” Kata Marcha, yang akhirnya dituruti Johan. Tapi baru saja pacarku buka kancing terakhir dan menurunkan kemeja itu, Johan sudah balik badan dan tertawa cengengesan. Johan bisa melihat tubuh indah pacarku yang hanya tertutub bra hitam. Pacarku katanya dengan cepat pakai baju.
“memang usil banget itu teman kamu yank” Kata marscha.
“Ntar aku hajar dia”Jawabku “ terus habis itu bagaimana lagi?”
“Ya begitu saja, dia muji-muji badanku. Katanya badanku putih mulus, terus katanya dadaku sexy. Aku risis banget tahu yank. Marahin itu Johan” Kata Marcha, tapi dari nadanya tidak kelihatan orang yang kesal, malah kelihatan dia senang digoda begitu. Pacarku ini memang ada bakat eksibisinis.
Membayangkan saja membuatku Horny. Langsung aku rapatkan badanku kepacarku, aku lumat bibirnya dan aku remas setiap inchi tubuhnya. Dia hanya pasrah saat aku telanjangi. Begitulah awal ceritanya.
Aku merasa horny membayangkan tadi Johan memperkosa pacarku. Makanya aku membayangkan adegan itu. Aku minta pacarku menyebut nama johan untuk memanggilku saat ML seperti saat ini.
“Aku sayang kamu….mau salurkan fantasi saja….” Ujarku lagi membujuknya. Saat ini batangku sengaja aku keluarkan dari vaginanya, agar dia menurut.
Akhirnya pacarku menurutiku. Dia memang wanita penurut. Itu yang buat aku sayang sekali sama pacarku ini.
“Ayo masukin lagi dong Mas Johan ganteng…..” Katanya mulai menggoda. Aku senang sekali. Aku segera bangkit dengan penuh nafsu, kontolku langsung kuarahkan ke liang surgawi gadis cantik itu. Penetrasiku tak sebegitu sulit karena memek Pacarku sudah banjir cairan kenikmatan kami pada permainan sebelumnya.
“Ouh massss johann…..enak….” Desah pacarku. Yang membuatku makin bernafsu. kemudian aku mulai menggenjotnya dengan penuh nafsu. Benar-benar sensasi yang luar biasa membayangkan temanku yang menggenjot tubuh indah ini.
“Aaaghh… memek kamu enak banget sayang.”, desisku keenakan.
“Mmm..sstt.. punya Mas Johan gede banget. Aaaghh…. rasanya sampai keperut.”, desah Pacarku yang mulai menikmati permainan sex skenarioku ini.
Mendengar dia sering menyebut nama Johan, membuatku menaikkan tempo permainan. aku mengalungkan tangan Pacarku ke leherku. kemudian aku angkat badannya hingga kini kami dalam posisi duduk berhadapan diatas ranjang itu. Dengan posisi seperti ini kontolku terasa bisa lebih mentok memasuki memek Pacarku dan terasa menyentuh mulut rahimnya.
Aku bayangkan yang melakukannya adalah Johan. Hal itu makin membuatku gila. Aku pegang kuat pantat Pacarku kemudian menggerakkannya naik turun, kadang aku menggoyangkan pantat itu memutar-mutar.
Kemudian aku suruh Pacarku menaik turunkan tubuhnya sendiri. tanpa diberi petunjuk, Gadis cantik itu bergerak liar di pangkuanku, pantatnya naik turun, kadang berputar dengan goyangan yang semakin membuatku merasa keenakan karena jepitan vaginanya terasa lebih enak dan bervariasi. Lagipula dengan posisi ini, aku bebas menciumi wajahnya dan meremas-remas payudaranya. Pacarku kelihatan lebih menikmati posisi seperti ini, dia bergerak dengan panas penuh gairah birahi sambil menyebut nama cowo lain.
Desahan kami bersahutan berpadu dengan suara kecipak pergesekan kontolku dan memeknya yang basah. Suara benturan pantat Pacarku dan pahaku juga ikut meramaikan suasana. Permainan kami berlangsung cukup lama karena aku menahan setengah mati agar tidak keluar duluan. Tak ingin sensasi ini cepat berlalu.
Pacarku kelihatan sudah mulai terbiasa menyebut nama orang lain saat bercinta, bukan namaku.
Setelah beberapa lama berpacu dalam birahi, kurasakan gerakan Pacarku makin liar. Orgasme gadis cantik itu rupanya sudah dekat. Otot-otot vaginanya berkontraksi makin menggila.
“AAAGHH…..Johannn. Uughh……”, jerit Pacarku kala orgasme melandanya. Tubuhnya memelukku erat. Dapat kurasakan tubuhnya sampai gemetaran. Dan akhirnya Pacarku pun lemas dalam pangkuanku. Aku yang belum mencapai puncakku, segera menurunkan Pacarku dari pangkuanku. Tubuh Pacarku yang sudah lemas itu kutengkurapkan. Pahanya aku ganjal dengan bantal hingga posisi pantatnya agak menungging dan posisi vaginanya memungkinkan untuk kugenjot.
Kaki Pacarku agak kurenggangkan lalu kontolku segera kumasukkan ke memeknya. Setelah kumasukkan sampai mentok, kaki Pacarku kurapatkan lagi. Aku merintih keenakan karena dengan posisi ini, vagina Pacarku terasa lebih menjepit. kemudian aku mulai menggenjotnya dengan penuh nafsu. Tubuh Pacarku yang tengkurap sampai melonjak-lonjak.
“Uughh… enak sayang. Memek kamu enak banget aaahhh…”
“Ughhh.. uugh…aku capek banget.”, kata Pacarku. Tapi dia tak bisa berbuat apa-apa karena sudah lemas.
Aku tak peduli dan terus menggenjot gadis cantik yang sudah lemas itu. Lama-kelamaan gairah Pacarku kembali terpancing. Walaupun tubuhnya sudah lemas tapi desahannya kembali terdengar. Setelah hampir lima belas menit berpacu dengan nafsuku, aku merasa orgasme melandaku. Batang kontolku aku tarik segara dan menyemprotkan banyak sekali keatas pantat dan anusnya.
“Aaghh…. . Aku nyampe aaaagghh….”, desisku saat orgasme.
“Aaahh.. aahh….”, desah Pacarku lemah.
Aku merasa tubuhku lemas dan ambruk menindih Pacarku. kemudian aku pun menyingkir dan berbaring disebelah Pacarku dan terdiam sejenak menikmati orgasmeku yang barusaja kucapai. Ketika aku menoleh ke arah Pacarku, ternyata gadis cantik itu sudah tertidur karena lelah. Aku tarik tubuhnya agar ia tak tidur dengan posisi tengkurap. Aku peluk gadis cantik itu dalam pelukanku dan berniat untuk ikut terlelap juga. Tapi ada 1 pikiran yang tiba-tiba muncul: TAK BIASANYA PACARKU INI LANGSUNG TIDUR SAAT HABIS BERCINTA. Dia pasti kecapean sekali. Biasanya dia bersihkan dulu vaginanya dikamar mandi, karena menurutnya tidak nyaman ada cairan disana. Apakah sebelum aku dia sudah ML dengan orang lain sehingga membuatnya begitu lemas????
Apalagi saat tadi doggy style aku melihat pantat putih mulus pacarku merah seperti ditampar. Aku coba balikkan lagi tubuh pacarku, benar saja. Pantatnya yang mulus itu kelihatan memerah seperti ada cap tangan. Padahal dari tadi aku tidak ada menampar pantatnya. Apakah???
Pertanyaan yang mungkin hanya waktu bisa menjawabnya.
BERSAMBUNG
“Kamu jangan marah ya” Katanya memulai pembicaraan. Aku mulai pusing.
Pacarku lalu bercerita. Sesampainya di kamar Marcha meminta agar pintu kamar ga dikunci. Takut jadi pergunjingan, apalagi dia pacar temannya johan. Tapi ternyata itu celakanya, karena posisi kamar Johan diujung jadi sering dilewati orang. Baru 1 menit masuk kamar, katanya ada teman kostku (dia lupa namanya) yang masuk kamar Johan dan ikutan ngobrol. Tapi Marcha risih karena tatapannya sangat tajam melihat ke arah tubuh basah pacarku. Demikian pengakuanya kalau dia tidak suka ditatap tajam sama cowo. Untung ga lama si bandot itu dikamar, langsung ijin keluar.
Karena itulah akhirnya Marcha meminta Pintu kamar johan ditutup. Lagian memang hujan deras, angin deras masuk kamar membuat pacarku makin menggigil.
Johan menawarkan handuk bersih untuk melab tubuh pacarku yang basah. Bahkan teman kostku itu menawarkan baju ganti, yaitu sebuah kemeja. Marscha menerima karena memang sudah kedinginan. Tapi Marscha bingung mau ganti baju dimana karena Johan tidak memiliki kamar mandi didalam. Untuk kekamar mandi diluar, Marsha malas nanti ketemu teman-teman kostku lagi. Saat inilah Johan mulai “beraksi” menurut penuturan pacarku.
(Kira-kira seperti inilah obrolan pacarku dengan Johan seperti yang diceritakan pacarku)
“Ya sudah ganti baju disini saja” Kata Johan mulai spik, saat pacarku tanya mau ganti baju dimana.
“Ah malu kan ada mas Johan. Keluar dulu dong”
“Apa malu. Toh dari tadi aku sudah lihat badan kamu. Bahkan bisa lihat bra hitam kamu itu…hehehe..”
“Ihhhh…Mas Johan…malu tahu”
“Anggap saja aku cowomu. Kan biasa juga bugil depan dia. Hehehe..”
“Apaan sih…..” Jawab pacarku.
Johan tetap melakukan spik-spik babinya. Katanya dia memuji pacarku yang cantik dengan tubuh indah terawat. Katanya Johan bermimpi bisa punya pacar seperti Marcha.
Walau pacarku ga cerita, tapi aku yakin pacarku pasti senang dipuji-puji begitu. Pujian adalah titik lemah seorang gadis.
“Ya sudah balik badan dulu. Aku mau ganti baju” Kata Marcha, yang akhirnya dituruti Johan. Tapi baru saja pacarku buka kancing terakhir dan menurunkan kemeja itu, Johan sudah balik badan dan tertawa cengengesan. Johan bisa melihat tubuh indah pacarku yang hanya tertutub bra hitam. Pacarku katanya dengan cepat pakai baju.
“memang usil banget itu teman kamu yank” Kata marscha.
“Ntar aku hajar dia”Jawabku “ terus habis itu bagaimana lagi?”
“Ya begitu saja, dia muji-muji badanku. Katanya badanku putih mulus, terus katanya dadaku sexy. Aku risis banget tahu yank. Marahin itu Johan” Kata Marcha, tapi dari nadanya tidak kelihatan orang yang kesal, malah kelihatan dia senang digoda begitu. Pacarku ini memang ada bakat eksibisinis.
Membayangkan saja membuatku Horny. Langsung aku rapatkan badanku kepacarku, aku lumat bibirnya dan aku remas setiap inchi tubuhnya. Dia hanya pasrah saat aku telanjangi. Begitulah awal ceritanya.
Aku merasa horny membayangkan tadi Johan memperkosa pacarku. Makanya aku membayangkan adegan itu. Aku minta pacarku menyebut nama johan untuk memanggilku saat ML seperti saat ini.
“Aku sayang kamu….mau salurkan fantasi saja….” Ujarku lagi membujuknya. Saat ini batangku sengaja aku keluarkan dari vaginanya, agar dia menurut.
Akhirnya pacarku menurutiku. Dia memang wanita penurut. Itu yang buat aku sayang sekali sama pacarku ini.
“Ayo masukin lagi dong Mas Johan ganteng…..” Katanya mulai menggoda. Aku senang sekali. Aku segera bangkit dengan penuh nafsu, kontolku langsung kuarahkan ke liang surgawi gadis cantik itu. Penetrasiku tak sebegitu sulit karena memek Pacarku sudah banjir cairan kenikmatan kami pada permainan sebelumnya.
“Ouh massss johann…..enak….” Desah pacarku. Yang membuatku makin bernafsu. kemudian aku mulai menggenjotnya dengan penuh nafsu. Benar-benar sensasi yang luar biasa membayangkan temanku yang menggenjot tubuh indah ini.
“Aaaghh… memek kamu enak banget sayang.”, desisku keenakan.
“Mmm..sstt.. punya Mas Johan gede banget. Aaaghh…. rasanya sampai keperut.”, desah Pacarku yang mulai menikmati permainan sex skenarioku ini.
Mendengar dia sering menyebut nama Johan, membuatku menaikkan tempo permainan. aku mengalungkan tangan Pacarku ke leherku. kemudian aku angkat badannya hingga kini kami dalam posisi duduk berhadapan diatas ranjang itu. Dengan posisi seperti ini kontolku terasa bisa lebih mentok memasuki memek Pacarku dan terasa menyentuh mulut rahimnya.
Aku bayangkan yang melakukannya adalah Johan. Hal itu makin membuatku gila. Aku pegang kuat pantat Pacarku kemudian menggerakkannya naik turun, kadang aku menggoyangkan pantat itu memutar-mutar.
Kemudian aku suruh Pacarku menaik turunkan tubuhnya sendiri. tanpa diberi petunjuk, Gadis cantik itu bergerak liar di pangkuanku, pantatnya naik turun, kadang berputar dengan goyangan yang semakin membuatku merasa keenakan karena jepitan vaginanya terasa lebih enak dan bervariasi. Lagipula dengan posisi ini, aku bebas menciumi wajahnya dan meremas-remas payudaranya. Pacarku kelihatan lebih menikmati posisi seperti ini, dia bergerak dengan panas penuh gairah birahi sambil menyebut nama cowo lain.
Desahan kami bersahutan berpadu dengan suara kecipak pergesekan kontolku dan memeknya yang basah. Suara benturan pantat Pacarku dan pahaku juga ikut meramaikan suasana. Permainan kami berlangsung cukup lama karena aku menahan setengah mati agar tidak keluar duluan. Tak ingin sensasi ini cepat berlalu.
Pacarku kelihatan sudah mulai terbiasa menyebut nama orang lain saat bercinta, bukan namaku.
Setelah beberapa lama berpacu dalam birahi, kurasakan gerakan Pacarku makin liar. Orgasme gadis cantik itu rupanya sudah dekat. Otot-otot vaginanya berkontraksi makin menggila.
“AAAGHH…..Johannn. Uughh……”, jerit Pacarku kala orgasme melandanya. Tubuhnya memelukku erat. Dapat kurasakan tubuhnya sampai gemetaran. Dan akhirnya Pacarku pun lemas dalam pangkuanku. Aku yang belum mencapai puncakku, segera menurunkan Pacarku dari pangkuanku. Tubuh Pacarku yang sudah lemas itu kutengkurapkan. Pahanya aku ganjal dengan bantal hingga posisi pantatnya agak menungging dan posisi vaginanya memungkinkan untuk kugenjot.
Kaki Pacarku agak kurenggangkan lalu kontolku segera kumasukkan ke memeknya. Setelah kumasukkan sampai mentok, kaki Pacarku kurapatkan lagi. Aku merintih keenakan karena dengan posisi ini, vagina Pacarku terasa lebih menjepit. kemudian aku mulai menggenjotnya dengan penuh nafsu. Tubuh Pacarku yang tengkurap sampai melonjak-lonjak.
“Uughh… enak sayang. Memek kamu enak banget aaahhh…”
“Ughhh.. uugh…aku capek banget.”, kata Pacarku. Tapi dia tak bisa berbuat apa-apa karena sudah lemas.
Aku tak peduli dan terus menggenjot gadis cantik yang sudah lemas itu. Lama-kelamaan gairah Pacarku kembali terpancing. Walaupun tubuhnya sudah lemas tapi desahannya kembali terdengar. Setelah hampir lima belas menit berpacu dengan nafsuku, aku merasa orgasme melandaku. Batang kontolku aku tarik segara dan menyemprotkan banyak sekali keatas pantat dan anusnya.
“Aaghh…. . Aku nyampe aaaagghh….”, desisku saat orgasme.
“Aaahh.. aahh….”, desah Pacarku lemah.
Aku merasa tubuhku lemas dan ambruk menindih Pacarku. kemudian aku pun menyingkir dan berbaring disebelah Pacarku dan terdiam sejenak menikmati orgasmeku yang barusaja kucapai. Ketika aku menoleh ke arah Pacarku, ternyata gadis cantik itu sudah tertidur karena lelah. Aku tarik tubuhnya agar ia tak tidur dengan posisi tengkurap. Aku peluk gadis cantik itu dalam pelukanku dan berniat untuk ikut terlelap juga. Tapi ada 1 pikiran yang tiba-tiba muncul: TAK BIASANYA PACARKU INI LANGSUNG TIDUR SAAT HABIS BERCINTA. Dia pasti kecapean sekali. Biasanya dia bersihkan dulu vaginanya dikamar mandi, karena menurutnya tidak nyaman ada cairan disana. Apakah sebelum aku dia sudah ML dengan orang lain sehingga membuatnya begitu lemas????
Apalagi saat tadi doggy style aku melihat pantat putih mulus pacarku merah seperti ditampar. Aku coba balikkan lagi tubuh pacarku, benar saja. Pantatnya yang mulus itu kelihatan memerah seperti ada cap tangan. Padahal dari tadi aku tidak ada menampar pantatnya. Apakah???
Pertanyaan yang mungkin hanya waktu bisa menjawabnya.
BERSAMBUNG
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved