Bab 10 Wanita Ferrari

by Jacky 10:01,Feb 12,2022
"Madonna, pria botak ini sudah mati, bukankah kau sedang melakukan sebuah percobaan, dan membutuhkan sebuah mayat untuk dijadikan contoh, kenapa tidak kau gunakan dia saja." kata Elshen sambil tertawa.

Madonna membalikkan matanya, aduh, pria botak itu masih belum meninggal tahu, tapi Elshen malah mengatainya sudah mati.

Mendengar dirinya akan dijadikan bahan percobaan, pria botak itu pun langsung berkata panik, "Aku tidak mati."

"Dasar anak tidak jujur, tidak pernah bisa berkata jujur, kau pasti sudah mati." kata Elshen.

"Aku benar-benar tidak mati." kata pria botak itu dengan serius.

Madonna merasa Elshen ini terlalu jahat, terlalu licik.

Sial!

Rambut Kuning mengumpat kesal, lalu ia pun bangkit berdiri dan mendendang keras ke arah Elshen, rencana pura-pura tertabraknya sudah akan berhasil, tapi malah dihancurkan oleh Elshen, siapa yang tidak akan marah.

"Hati-hati!"

Madonna berteriak panik, ia ingin memperingatkan Elshen, tapi ia melihat Rambut Kuning sudah menyerang Elshen, sudah tidak sempat lagi. Elshen, oh Elshen, kenapa kau berpura-pura hebat, untuk apa berbesar kepala, kenapa tidak lapor polisi saja, dalam hati Madonna menyalahkan Elshen yang sombong itu, sepertinya kedua orang itu sudah tidak akan bisa lari lagi.

Namun saat Madonna merasa putus asa, ia pun melihat sebuah bayangan seseorang terbang melayang ke belakang, kecepatannya sangat cepat, seperti baru saja ditabrak oleh sebuah truk.

Madonna mengira orang itu adalah Elshen, meskipun ia curiga bahwa itu adalah Elshen, tapi ia sama sekali tidak merasa senang, meskipun sikap Elshen barusan agak sedikit kelewatan, tapi itu semua ia lakukan demi dirinya sendiri.

Ia melihat orang yang ditendang terbang itu, terjatuh dan berguling di atas tanah, setelah itu kedua lututnya berlutut di atas tanah.

Hah!

Madonna sangat tidak percaya pada apa yang dilihatnya, orang yang ditendang sampai terbang keluar itu ternyata bukan Elshen, melainkan Rambut Kuning, kecepatan Elshen cepat sekali, jauh lebih cepat dari tendangan kaki Wong Feihung.

Para preman itu mengusap-usap mata mereka, lalu berteriak, "Kakak Rambut Kuning, Kakak Rambut Kuning......"

Rambut Kuning memegangi dadanya dengan kedua tangannya, wajahnya muram karena kesakitan, dengan susah payah ia berkata, "Cepat serang dia."

Baru saja selesai bicara, Rambut Kuning pun terkapar di atas tanah, dan jatuh pingsan.

Para preman itu berlari ke arah Elshen, mereka semua menyerbu sambil melolong, suasananya sangat menakutkan, tapi bagi Elshen, mereka hanyalah segerombolan orang tak berguna saja.

Madonna menutup matanya, tak berani melihat nasib Elshen, meskipun Elshen baru saja menendang Rambut Kuning, tapi ia juga tidak merasa bahwa Elshen dapat mengalahkan orang sebanyak itu. Tapi saat ia membuka matanya kembali, ia pun menyadari bahwa para preman itu sudah terkapar di atas tanah, semuanya melolong dan menangis kesakitan.

Madonna pun melihat ke arah Elshen dengan terkejut, perasaannya tidak dapat dideskripsikan, ternyata Elshen adalah petarung hebat, tidak hanya ilmu kedokterannya saja yang hebat, ilmu bela dirinya juga sangat hebat, seperti pangerang kungfu saja.

Elshen menepuk-nepuk tangannya, berjalan ke samping Madonna, lalu tersenyum dan berkata, "Madonna, tenang saja, asalkan ada aku, kehidupanmu selanjutnya pasti akan sangat bewarna, tak kekurangan pakaian ataupun makanan, dan semua wanita akan iri padamu."

Saat mengatakannya, Elshen memegangi tangan Madonna yang cantik itu.

Madonna mendorong Elshen, lalu berkata kesal, "Siapa yang ingin hidup denganmu."

Elshen tertawa tanpa malu, ia menatap bagian depan tubuh Madonna dan berkata, "Kalau kau tidak ingin hidup denganku, tubuhmu saja juga boleh."

Madonna membalikkan matanya, tubuhnya gemetaran, hampir saja ia jatuh pingsan, ia benar-benar tidak pernah menemui orang semesum dan tidak tahu diri ini.

Lalu ia pun melihat segerombolan pria berlari keluar dari dalam bar, orang yang memimpin gerombolan itu adalah Vin Zhang, dia sedang berkencan dengan seorang wanita muda di dalam bar, musik yang disetel sangat ekstrim, mereka berdansa di antara kerumunan orang-orang, tepat saat Vin hendak membereskan wanita itu untuk bersenang-senang, ia pun mendapat kabar bahwa anak buahnya dipukuli orang, oleh karena itu ia pun membawa tujuh depalan orang berlari keluar dengan kesal.

Melihat Vin berlari keluar dengan sangat keji, Elshen pun berkata pada Madonna, "Pertimbangkan dulu saja, kau ingin menyerahkan hidupmu selanjutnya padaku, atau tubuhmu."

"Elshen Yang, kau......"

Kali ini Madonna benar-benar salah sangka pada Elshen, karena maksud Elshen bukanlah seperti itu.

"Baiklah, kalau kaua tidak berkata apa-apa, itu artinya seluruh kehidupanmu ini, berarti adalah milikku." Setelah selesai bicara, Elshen pun langsung berlari ke arah Vin.

Madonna benar-benar menyerah dengan ketidakmaluan Elshen, ia merasa dirinya akan gila, tapi segerombolan orang keji yang ada di hadapannya itu, membuatnya bertambah pusing.

Baru saja Vin keluar dari bar, ia langsung merapikan kembali rambutnya seperti biasa, lalu mengatakan perkataan yang sudah sangat sering dikatakan oleh orang-orang, dan tetap akan dikatakan lagi oleh orang-orang lain kelak, "Sial, orang yang memukuli saudaraku, aku akan......"

Plak plak plak!

Belum sampai Vin selesai mengatakannya, ia langsung ditampar habis-habisan oleh Elshen, sampai-sampai kepalanya berbintang-bintang, matanya berkunang-kunang, seolah bumi ini berputar telalu cepat, belum sampai ia berdiri dengan stabil, ia merasa kandung kemihnya sakit dan panas, lalu ditendang oleh seseorang sampai terbang keluar, dan air kencingnya pun mengucur keluar, ia tak bisa menahan kencingnya, tidak bisa bangkit berdiri lagi.

Beberapa preman lainnya, mata mereka bergerak seiring dengan irama tamparan tangan Elshen, mereka bersumpah mereka belum pernah mendengar irama yang sangat menarik perhatian ini. Setelah semua orang tersadar, mereka semua sudah ditendang oleh Elshen dan terkapar di atas tanah.

Vin berusaha keras mengangkat kepalanya, baru saja ia hendak memerintahkan anak buahnya, ia pun menyadari bahwa saudara-saudaranya telah terkapar di atas tanah, dia sangat terkejut dan ketakutan, siapa yang melakukannya, bisa-bisanya ada orang sehebat ini. Tepat saat ia hendak melihat dengan jelas siapa orang tersebut, matanya pun ditinju.

Brak!

Aduh!

Vin langsung berubah menjadi panda, kerah bajunya diangkat oleh seseorang.

Elshen mencium sebuah bau yang sangat menyengat, ternyata karena pukulannya di bagian kandung kemih Vin tadi, air kencingnya pun mengalur keluar, selama beberapa hari ke depan, dia akan terus kencing tanpa henti, seperti pipa air yang tidak ada krannya, mengalirkan air tanpa henti, hanya memikirkannya saja sudah cukup menyakitkan.

Vin menyipitkan matanya, setelah menyadari bahwa orang yang memukulnya ternyata adalah Elshen, si pemain basket hebat itu, bantuan yang diundang oleh Bulu Hijau, tak disangka ternyata Elshen tidak hanya hebat dalam bermain basket saja, dia juga hebat dalam ilmu bela diri.

"Elshen, kenapa kau memukuliku tanpa sebab?" tanya Vin marah.

Plak!

Tanpa berkata apa-apa, Elshen memberinya satu tamparan lagi, memukuli Vin menjadi kepala babi.

Vin tak tahan akan rasa sakitnya lagi, lalu memohon dan berkata, "Elshen, jangan memukuliku lagi, aku, Vin Zhang, tidak pernah melakukan hal secara diam-diam, sepertinya aku tidak pernah membuat masalah denganmu kan?"

Elshen menendang Vin dan berkata, "Berani-beraninya kau berpikir yang tidak-tidak terhadap Madonna! Apa kau tahu bahwa Madonna sekarang sedang mengejarku?"

Barulah Vin teringat, saat pertama kali ia melihat rupa Madonna yang sangat cantik dan menggoda itu, ia ingin memilikinya, sepertinya demi menyenangkan dirinya, para anak buahnya itu membuat keputusan sendiri, sial, semua ini gara-gara anak-anak tengil itu.

"Kak Yang, salah paham, semua ini hanya salah paham, para anak buah sialan ini, bisa-bisanya mereka melakukan hal yang senonoh seperti itu, benar-benar mengesalkan, masalah ini tidak ada hubungannya denganku." Vin berkata dengan sangat berbesar hati, seolah dia adalah korban dari masalah ini.

Setelah Madonna terkejut sejenak, ia pun berkata, "Elshen, sudahlah."

Setelah membalikkan badannya, Madonna pun pergi, mobilnya sudah dipukul sampai hancur, ia hanya bisa menelepon perusahaan asuransi untuk membereskannya, oleh karena itu ia pulang dengan berjalan kaki.

Melihat Madonna pergi, Elshen pun melepaskan Vin, dan mengancamnya, "Tunggu di kantor bar, nanti aku akan datang untuk mencarimu."

Pahlawan itu ada masa kadaluarsanya, apalagi setelah baru saja menyelamatkan seorang wanita cantik, sang wanita cantik pasti menyimpan rasa terima kasih di hatinya, sekarang adalah waktu yang tepat, mungkin saja ia akan mendapatkan keuntungan yang tak terbayangkan, oleh karena itu Elshen tidak ingin menghabiskan waktunya untuk membereskan Vin.

Setelah mengejar Madonna, Elshen mengulurkan tangannya dengan gentleman, dan memperkenalkan dirinya, "Hal, namaku Elshen Yang."

Madonna menoleh ke arah Elshen, apa otak Elshen sudah rusak, mereka berdua sudah kenal sejak awal, untuk apa memperkenalkan diri lagi.

Elshen bisa membaca pikiran Madonna, oleh karena itu ia pun tersenyum dan berkata, "Kurasa sepertinya kita perlu untuk saling berkenalan lagi, bagaimanapun dulu kita berdua hanyalah rekan kerja saja, tapi sekarang kita berdua adalah teman spesial."

Kalau ada pisau di tanganya, Madonna sungguh ingin bunuh diri saja rasanya, setelah keluar dari lubang serigala, sekarang ia malah jatuh ke lubang harimau.

Madonna menatap Elshen dengan serius, ia merasa ada perlunya ia memberi Elshen pelajaran, kalau ingin mencari pacar, tidak boleh menggunakan cara ini, ini namanya mencari kesempatan dalam kesempitan.

Sebuah mobil Porsche merah pun melaju kemari, dan berhenti di depan kedua orang tersebut, dari dalam mobil, turunlah seorang wanita berjaket merah, jaketnya bewarna merah api, membuat aura wanita ini terpancar ke segala arah, rambut hitamnya panjang terurai, sungguh sangat cantik dan menarik perhatian, apalagi auranya yang sangat sombong itu, seolah memberi orang peringatan untuk tidak mendekatinya.

"Madonna, kenapa kau ada di sini?" tanya wanita itu dengan menekuk wajahnya.

"Kak Han, kenapa kau datang kemari." Begitu melihat wanita itu, Madonna pun bertanya dengan gembira.

Elshen tidak menyapa wanita itu, karena wanita dengan rupa yang sombong itu, pasti sangat memandang rendah dirinya, untuk apa mempersulit dirinya sendiri.

Tatapan mata wanita itu yang dingin dan sombong terarah pada Elshen sejenak, tatapan matanya itu penuh dengan rasa benci, lalu ia membalikkan badannya dan memarahi Madonna, "Kenapa kau berjalan-jalan di luar dengan pria malam-malam seperti ini, sekarang pria macam apapun itu ada, kau harus mengusap matamu dengan bersih."

Sebenarnya Madonna ingin menjelaskan, tapi wanita itu malah berkata serius, "Kenapa masih diam saja, ayo naik mobil, pulang bersamaku."

Oh!

Madonna sepertinya sangat menghormati wanita itu, oleh karena itu ia pun naik ke atas mobil.

Setelah Madonna naik ke atas mobil, wanita berjaket merah itu pun menutup pintu kursi sebelah pengemudi, dan berjalan kembali ke hadapan Elshen, menatap sekujur tubuh Elshen dengan tatapan mata yang sangat menghina, "Kau adalah teman Donna?"

Elshen berkata pelan. "Benar, namaku Elshen Yang, aku adalah...... mantan rekan kerja Madonna."

Suara Lilian sedikit dingin, "Aku adalah sahabat dekat Donna, Lilian Han, Manajer HRD Perusahaan Farmasi Long, juga merupakan pemegang saham Perusahaan Farmasi Long. Donna baru saja kembali dari luar negeri, tidak mengerti kebiasaan di dalam negeri, pemikirannya juga lebih polos, tapi prestasi Donna di masa depan sangat tidak terbatas, bukan sembarang pria pantas bersandingan dengannya. Kuharap kau berjaga jarak dengannya! Bagaimanapun, kalian berasal dari dua dunia yang berbeda."

Elshen berdiam diri di tempat, melihat ke arah Madonna dari kejauhan, namun pada akhirnya tidak berkata apa-apa.

"Kuharap kau adalah orang yang tahu diri! Kalau tidak, hanya dengan satu perkataanku saja, kau akan kehilangan pekerjaanmu! Cukup sampai di sini saja pembicaraanku!" Lilian memperingatkan Elshen dengan "tegas", lalu ia melangkahkan sepatu hak tingginya, dan menggerakkan pinggang rampingnya itu kembali ke atas mobil, ia menginjak gasnya, dan mobilnya pun melaju kencang.

Mobil melaju dengan sangat cepat, sepanjang perjalanan, Madonna merasa sangat muram.

Lilian tiba-tiba membuka mulutnya, "Donna, meskipun akulah yang menyuruhmu untuk kembali ke negara ini, tapi ada beberapa hal yang harus kukatakan padamu."

Madonna yang sedikit minum wine itu wajahnya sedikit memerah, "Apa?"

Lilian merangkai kata-katanya, lalu berkata dengan serius, "Kehidupan sosial di dunia kerja luar negeri dan dalam negeri itu sama, sangat mementingkan kelas. Kau adalah ahli kela atas yang direkrut oleh Perusahaan Farmasi Long, merupakan elite kelas atas. Latar belakang keluargamu, adalah yang terbaik di Kota Zhonghai, Elshen Yang itu hanyalah seorang pria jalang saja, ia tidak pantas untukmu!"

Perasaan Madonna yang awalnya agak sedikit bagus itu pun tiba-tiba berubah dingin.

Lilian melanjutkan, "Kau baru kembali dua tiga bulanan, Elshen Yang itu pasti juga baru saja mengenalmu, dia pasti sengaja mendekatimu, menurutmu apa tujuannya? Bukankah untuk memanfaatkanmu agar bisa memanjat ke kelas atas?"

Madonna segera menjelaskan, "Lilian, bukan seperti itu. Elshen orangnya sangat baik, tadi dia juga sudah menolongku. Ilmu kedokterannya sangat hebat......"

Belum sampai Madonna selesai menjelaskan, Lilian melanjutkan, "Sehebat apapun ilmu kedokterannya, ia juga merupakan karyawan yang menerima gaji dari Perusahaan Farmasi Long saja, kelak kalau dia sangat menonjol dan menguntungkan Perusahaan Farmasi Long, dia juga hanya akan naik sedikit gaji saja. Selain itu, apa kehebatannya? Orang seperti itu tidak memiliki keluarga, tidak memiliki latar belakang, kalau ayah dan ibumu tahu, aku percaya mereka pasti akan berpikiran yang sama denganku."

Begitu mengungkit orang tuanya, seketika Madonna pun berubah muram.

Perkataan itu menusuk tepat ke hati Madonna, tiba-tiba ia merasa kesal!

Benar, orang tua Madonna adalah orang-orang yang sangat ternama, setelah ia lulus, ia memilih untuk menjadi dokter klinisi, kedua orang tuanya tidak setuju, kata mereka pekerjaan itu sangat tidak cocok dengan martabat mereka. Namun akhirnya karena mereka tidak bisa melawan Madonna, mereka pun terpaksa setuju.

Pemikiran orang tuanya sama persis dengan yang dikatakan oleh Lilian, sangat menjunjung tinggi lingkaran pertemanan dan martabat keluarga mereka, mereka pasti tidak akan suka melihat orang dari kelas rendah seperti Elshen itu.

Memikirkan hal itu, Madonna pun menghela nafas dalam hati.

Mungkin, dirinya dan Elshen benar-benar bukan orang yang berasal dari satu dunia?

Melihat mobil Ferrari itu menghilang di ujung jalan.

Elshen pun menghela nafasnya, sepertinya dunia ini penuh dengan orang-orang berkuasa, tapi tidak apa-apa, pada akhirnya kalian akan menyadari sekecil apa kalian itu.

Tapi Elshen tetap merasa sedikit kesal, ia hanya dapat meluapkan kemarahan itu pada Vin.

Di saat itu, di dalam kantor bar, Vin sedang berbaring di atas sofa, kedua tangannya memegangi perutnya, setiap menit setiap detik ia selalu ingin kencing, belum sampai sepulun menit, dia sudah kencing sebanyak belasan kali, tapi setiap kali selalu tidak ada yang keluar, begitu bisa keluar, selalu keluar tanpa aba-aba, ia sudah mengganti celananya berkali-kali.

Rambut Kuning sedang berlutut di atas lantai, wajahnya sangat muram seperti terong geprek, beberapa preman yang awalnya berkelahi dengan Elshen juga berlutut di sana, termasuk di pria botak, ia juga sedang berlutut di atas lantai dengan gemtaran.

Melihat anak-anak buah di hadapannya itu, Vin marah besar, "Dasar bodoh, kenapa kalian berbuat seenaknya sendiri, mencari masalah dengan kekasih Elshen, bukankah aku sudah bilang, aku akan merawatnya dengan uangku, kapan aku menyuruh kalian menggunakan kekerasan."

Sambil marah, Vin memegangi perutnya dengan kesakitan, ia merasa sepertinya ia telah kencing lagi, celana dalamnya basah lagi, sial, kalau begitu tak usah pakai celana dalam saja.

Sang pria botak berkata dengan terbata-bata, "Bos, Kakak Rambut Kuning bilang kita harus menggunakan kepintaran kita dan membuat rencana, tidak ada hubungannya dengan kami."

Duh!

Vin memarahi Rambut Kuning dan berkata, "Dasar sial, dengan rupamu yang jelek itu, apa kau mengerti apa itu rencana, apa kau kira kau itu adalah Zhuge Liang, apa kau harus mendatangiku tiga kali baru aku akan keluar."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

359