Bab 6 Desakan Orang-Orang

by Jacky 10:01,Feb 12,2022
Setelah mengusir Si Wanita Kasar pergi, Elshen pun menghela nafas lega.

Tapi Madonna yang ada di dekapannya mulai marah lagi, "Mata keranjang, nama baikku semua hancur di tanganku. Masih tak segera melepaskanku!"

Setelah itu barulah Elshen menyadari kedua tangannya masih ia letakkan di depan dada Madonna dengan erat, ia pun segera mengangkat kedua tangannya, dan memasang wajah tak bersalah, "Tadi kau yang memaksaku untuk membuka baju, kau juga yang memaksa untuk masuk ke dalam...... Kenapa sekarang malah aku yang jadi mata keranjang?"

"Siapa yang memberitahumu menjadi mata keranjang itu perlu alasan?" Madonna juga segera melepaskan diri dari dekapan Elshen, lalu mengambil satu setel pakaian dari dalam lemari, dan masuk ke dalam kamar mandi dengan sangat cepat.

Elshen benar-benar kesal, dasar, apa di zaman sekarang menjadi mata keranjang tidak memerlukan alasan?

Sepuluh menit kemudian, Madonna yang berpakaian rapi pun berjalan keluar.

Karena baru saja selesai mandi, rambutnya masih basah, terurai di pundaknya, tampak sedikit malas, dan seperti putri tidur!

Elshen sangat ingin memandanginya lebih lama.

"Mata keranjang, kenapa kau lihat-lihat!" Madonna memakinya sambil mengusap rambutnya dengan handuk.

Elshen sengaja menekuk wajahnya, "Jangan panggil aku mata keranjang lagi!"

Madonna berkata tegas, "Kalau begitu panggil kau apa? Kakak mata keranjang?"

Elshen merasa sangat kesal, "Apalagi itu!"

Madonna langsung tertawa, "Kalau seorang wanita mengatakan seorang pria mata keranjang, itu berarti sedang memuji pria itu. Bukankah kau yang berkata seperti itu! Aku memanggilmu mata keranjang karena aku ingin memujimu, seharusnya kau berterimakasih padaku."

Lalu Madonna pun tersenyum senang, "Itulah yang dimaksud dengan cara mata keranjang yang dapat mengobati tubuh mata keranjangnya!"

Madonna sangat bangga, ia berkacak pinggang sambil menatap Elshen tertawa terbahak-bahak tanpa henti. Siapa suruh kau sombong dan tak tahu diri, sekarang kau tahu kehebatanku kan!

Wajah Elshen tampak muram, lalu ia pun bangkit berdiri dan mengulurkan tangan kanannya, "Berikan kunci apartemen itu padaku, aku mau pergi sekarang."

Madonna tersenyum bangga, "Tidak mau melanjutkan obrolan kita?"

Elshen sangat kesal, "Tidak. Aku masih ingin berbicara dengan editor jurnal 'Biologi', dan meminta mereka untuk menghargai tulisan asliku."

Madonna memberikan kunci itu pada Elshen, lalu menghinanya dengan dingin, "Kalau membual juga boleh didaftarkan dalam Guinness World Record, kau pasti akan menjadi yang nomor satu di dunia, selama kau masih hidup, tidak akan ada yang bisa memecahkan rekormu."

Setelah menerima kuncinya, Elshen pun pergi ke kamar mandi dan mengganti pakaiannya sendiri, lalu berjalan keluar dari kantor itu dengan santai.

"Hei, Kakak Mata Keranjang. Apakah kau bisa mengajarkan Resonansi Tarian Kupu-Kupu padaku?" tanya Madonna.

"Tidak bisa!" Elshen langsung menolaknya.

"Pelit!" kata Madonna, "Ilmu kedokteran itu digunakan untuk menolong manusia, menyembuhkan penyakit yang ada di dunia ini, apakah kau tidak ingin menyebarkan ilmu Tarian Kupu-Kupu itu?"

Elshen menoleh menatap ke arah Madonna, "Ini adalah ilmu rahasia turunan leluhurku, tidak boleh diajarkan pada orang lain sembarangan."

"Kalau kau mengajariku, aku tidak akan memanggilmu Kakak Mata Keranjang lagi. Bagaimana?" Madonna mengedipkan matanya, sangat nakal.

"Kalau begitu panggil aku Kakak Mata Keranjang saja." Elshen membuka pintunya dan berjalan keluar dengan cepat.

Dasar, kemampuan belajar wanita ini hebat sekali. Kalau ia terus berada di sini, mungkin dirinya akan terus "dipermalukan", "diperas".

"Hei, kenapa kau sama sekali tidak peduli pada nama baik......" Belum sampai Madonna selesai bicara, pintu kantor pun langsung tertutup.

Madonna sangat kecewa, tapi setelah ia berpikir sejenak, mana mungkin Elshen mau mengajarkan teknik ajaib seperti Tarian Kupu-Kupu ini sembarangan kepada orang lain?

Setelah memikirkan hal itu, Madonna pun tak membingungkannya lagi. Ia menyambungkan listrik komputernya, lalu menyalakannya.

Komputernya telah kembali normal, virusnya juga sudah hilang.

Madonna membuka search engine-nya, hendak mencari informasi tentang Tarian Kupu-Kupu. Tiba-tiba, search engine-nya pun langsung membuka website yang sebelumnya belum ditutup secara otomatis.

Website resmi jurnal 'Biologi'!

Bola mata Madonna mengecil, "Anak ini benar-benar sedang melihat website resmi jurnal 'Biologi'. Anak yang tidak berpendidikan seperti dia juga bisa melihat website sebesar ini? Jangan-jangan dia benar-benar telah menerbitkan skripsi di sini?"

Madonna seperti merasakan sesuatu, ia pun melanjutkan untuk melihat website tersebut, ternyata benar ia melihat dua buah skripsi yang baru saja diterbitkan.

Dan penulis skripsi tersebut adalah -- Mr. Yang!

Bola mata Madonna membesar, seketika ia membeku, "Jangan-jangan...... jangan-jangan apa yang dikatakan oleh Elshen itu benar? Tuan Yang ini adalah Elshen Yang? Si, si...... siapa dia sebenarnya?"

......

Sambil mengambil kuncinya, Elshen pergi meninggalkan kantor Madonna.

"Di dunia ini hanya orang jahat dan wanita yang susah untuk dimengerti, orang yang mengatakan perkataan ini benar-benar sangat hebat." Elshen merasa sangat marah, "Sial, aku telah mengambil resiko yang besar untuk menyelamatkan Ketua Ye, tak apa jika Wenny Ye sial itu tidak berterimakasih padaku, dia malah mengataiku mata keranjang. Aku sudah membantu Madonna sebanyak ini, dan aku sama sekali tidak mendapatkan keuntungan, dia juga memakiku mata keranjang...... Sial, kalian jangan memaksaku, kalau aku benar-benar menjadi mata keranjang, manusia mana pun pasti akan kalah!"

"Sudahlah, setidaknya aku juga merupakan orang yang berhati besar. Kalau sampai Pak Tua itu tahu aku marah karena dua orang wanita, mungkin aku akan ditertawakannya lagi!" Elshen segera mengendalikan emosinya. Mulai memikirkan hal-hal yang indah, "Tapi omong-omong, tubuh Madonna Mai itu benar-benar bagus juga, putih dan mulus, teksturnya baik bukan main. Setidaknya aku masih untung sedikit lah......"

Sesampainya di depan pintu lift, Elshen yang hendak menekan tombol lift itu tiba-tiba ragu, "Aku sudah menyembuhkan penyakit Ketua Ye, aku takut di lobby lantai satu ada banyak wartawan yang sedang menungguiku...... Sebaiknya aku naik tangga saja, daripada semua menjadi bertambah rumit."

Elshen memutuskan untuk turun dari tangga, namun saat ia sampai di depan tangga, ia pun menyadari bahwa Wenny sudah menunggu lama di sana.

Berdiri dari kejauhan, Elshen sudah bisa merasakan aura kekesalan yang tersebar dari tubuh Wenny. Sangat bereda jauh dengan auranya yang kejam dan keji tadi.

Dengan alasan kemanusiaan, Elshen pun bertanya dengan dingin, "Hei, Wanita Kasar, kenapa kau malah berdiri di sini, bukannya menemani Kakekmu?"

Wenny melotot ke arah Elshen, "Kakekku ingin aku menemuimu."

Jelas sekali, Wenny yang sedang kesal itu tidak ingin berbicara dengan orang lain. Namun ia terpaksa melakukannya karena suruhan Kakeknya.

Elshen mengangkat pundaknya, "Operasiku sudah selesai, Kakekmu juga sudah bangun, seharusnya dia mencarimu. Untuk apa mencariku!"

Wajah Wenny tampak sangat muram, matanya penuh dengan kesedihan, "Begitu Kakekku tahu bahwa aku langsung menerobos ruang operasi dan berperilaku tidak sopan padamu, ia langsung memarahiku, mengusirku dari kamarnya, katanya aku hanyalah pengganggu saja, tidak mau bertemu denganku! Kakek menyuruhku untuk meminta maaf padamu, kalau kau tidak mau memaafkanku, dia tidak akan mau bertemu denganku!"

Semakin lama, Wenny merasa semakin sedih.

Menurutnya, Elshen hanyalah orang luar saja. Meski ia telah berbuat sesuatu yang tidak benar, Kakek juga tidak seharusnya berpihak pada orang luar.

Melihat rupa Wanita Kasar yang memelas itu, Elshen pun tak bisa menahan tawanya.

Ia tertawa terbahak-bahak.

Wenny langsung menghentakkan kakinya, "Kenapa kau tertawa?"

Elshen menunjuk ke bagian dada Wenny yang menonjol, "Aku ini benar-benar berdada besar...... tapi berkepala kosong!"

Wenny sangat marah, "Kenapa aku berdada besar tapi berkepala kosong?"

Elshen menjawab, "Kalau kau datang untuk meminta maaf padaku, kenapa kau tidak merendahkan diri? Mana ada orang yang meminta maaf dengan lagak yang sombong seperti ini?"

Kemarahan Wenny pun sedikit mereda, "Apa aku sangat sombong tadi?"

Welshen merasa gadis ini agak sedikit konyol, "Ya, sangat sombong. Rupamu yang tadi apa miripnya dengan orang yang ingin meminta maaf, tampaknya seperti ingin berkelahi denganku."

Perasaan Wenny berubah membaik, "Kalau begitu aku meminta maaf padamu secara resmi."

Kata Wenny sambil menegakkan tubuhnya, dan membungkuk di hadapan Elshen, sikapnya sangat tulus, "Elshen Yang, maaf. Tadi aku terlalu terburu-buru, tidak seharusnya aku menerobos ruang operasi, hampir saja aku membuat Kakek meninggal. Kau memang hebat, telah menyelamatkan Kakekku, terima kasih!"

Meskipun saat Wenny masuk ke kantor Madonna, ia melihat Elshen dan Madonna sedang melakukan hal dewasa, namun hal ini hanya menunjukkan bahwa pemikiran Elshen terhadap beberapa hal cukup terbuka. Namun di dasar hatinya, Wenny sangat berterimakasih Elshen telah menyelamatkan Kakeknya.

Setelah mendengarkan penjelasan Kepala Rumah Sakit, barulah Wenny tahu sebesar apa resiko penyakit Kakek. Kalau bukan Elshen yang datang dan bersedia untuk melakukan operasi sendiri seperti seorang pahlawan, mungkin nyawa Kakek sudah tiada!

Ada seorang wanita cantik yang meminta maaf secara resmi padanya, hal itu membuat Elshen malah merasa tidak enak, "Hanya membantu saja, tidak perlu sungkan. Melihatmu setulus ini, akan kumaafkan tindakanmu yang kasar tadi."

"Kakekku ingin bertemu denganmu, apa kau bisa bertemu dengan Kakekku?"

Elshen berkata, "Mana mungkin aku tega menolak undangan dari orang tua yang usianya delapan puluh tahun lebih. Ayo!"

Alis Wenny yang mengerut pun mulai merenggang, tampak sebuah senyuman di wajahnya.

Sebenarnya Wenny sangat cantik, tubuhnya juga sangat bagus. TIdak seberapa dengan Madonna, namun karena pekerjaannya, sifatnya berubah menjadi sangat keji. Sebenarnya saat ia tersenyum, juga sangat menggoda.

Elshen tak tahan untuk terus memandanginya.

Wenny yang perasaannya sedang senang ini tidak marah, dan malah berkata manja, "Kenapa lihat-lihat, ayo cepat pergi!"

Elshen pun tersadar dan berkata, "Aku sedang melihat langit-langit yang ada di belakangmu."

Wenny melotot ke arah Elshen, "Kalau begitu aku pergi dulu, lihatlah langit-langit itu sampai puas."

Kata Wenny sambil berjalan dengan cepat.

Elshen pun segera mengikutinya.

Wenny berjalan dengan semakin cepat, "Kau tidak melihat langit-langit lagi?"

Elshen, "Langit-langit itu sudah selesai, aku ingin melihat langit-langit yang lain."

Elshen, "......"

......

Di dalam ruang rapat.

Ketujuh puluh orang lebih para ahli dan atasan rumah sakit sedang berbincang-bincang ria. Apalagi Derrick, perasaannya sangat senang.

Seorang dokter merayunya dan berkata, "Kepala Dokter Han, kurasa dengan sifat Wenny Ye yang meledak-ledak, begitu ia melihat Kakeknya meninggal di tangan Elshen dalam ruang operasi, mungkinkan dia akan langsung menembak Elshen sampai mati?"

Derrick tersenyum, "Bagulah kalau begitu, semakin besar pertikaian di antara mereka, semakin mudah mendapatkan perhatian masyarakat, setelah itu, media massa pasti tidak akan fokus pada masalah rumah sakit kita."

Bawahannya berkata, "Benar, kalau dia mati, kita bisa melemparkan tanggung jawab padanya seperti apapun."

"Hahaha......" Meskipun Derrick juga tahu bahwa itu tidak terlalu mungkin, tapi cukup menarik juga jika dijadikan bahan pembicaraan.

Tiba-tiba, Enrick membuka pintu ruang rapat, lalu berjalan masuk ke dalam.

Enrick telah mengganti pakaiannya dengan jubah putih, namun karena dia baru saja selesai melakukan operasi yang sangat sulit dan tegang, wajahnya tampak sangat pucat.

Derrick yang melihat ekspresi wajah Enrick tersebut pun langsung mengira bahwa telah terjadi sesuatu pada Ketua Ye, ia maju dan berkata, "Kepala Rumah Sakit, apakah Ketua Ye telah tiada? Meskipun kita tidak berharap hal seperti ini terjadi, tapi kenyataan selalu berbeda dari harapan."

Belum sampai Enrick menjawab, Derrick yang alam bawah sadarnya sudah merasa bahwa Ketua Ye telah meninggal pun terus berpura-pura menghibur Enrick, "Kepala Rumah Sakit, kau juga tidak perlu menyalahkan diri sendiri, penyakit Ketua Ye memang tidak mudah untuk diselamatkan. Kalau harus mengungkit masalah tanggung jawab, seharusnya anak tengil Elshen Yang itulah yang bertanggung jawab. Ini semua karena dia yang tidak mendengarkan peringatan dari kita semua, beraksi seorang diri, dan akhirnya terjadi hal seperti ini. Kematian Ketua Ye, harus menjadi tanggung jawab anak itu! Aku sudah menghubungi departemen hukum rumah sakit, hendak memulai arbitasi atas kematian Ketua Ye terhadap Elshen......"

Setelah Derrick selesai bicara, ada orang yang langsung menambahkan, "Benar yang dikatakan Kepala Dokter Han. Sekarang kita harus mempersiapkan diri, jangan sampai media massa menyorotkan masalah ini pada rumah sakit kita."

Melihat waktunya sudah tiba, Derrick pun memberikan isyarat kepada orang kepercayaan di sebelahnya.

Orang kepercayaannya itu langsung melompat keluar, lalu berkata, "Kepala Rumah Sakit, dengan kata yang tidak enak didengar, kurasa seharusnya sejak awal kau tidak mendukung Elshen untuk melakukan operasi pada Ketua Ye."

Akhirnya, mereka pun mengalihkan kesalahan itu pada Enrick Sang Kepala Rumah Sakit.

Begitu pembicaraan mengenai hal ini dibuka, seketika orang-orang pun mulai berbicara.

"Benar, kalau Kepala Rumah Sakit sejak awal tidak mendengar saran dari Elshen, dan berdiri di sisi kami, Elshen sama sekali tidak akan memiliki kesempatan untuk mengoperasi Ketua Ye. Dengan begitu mungkin saja masih akan ada keajaiban."

"Sayang sejak awal Kepala Rumah Sakit bersikap tidak yakin, oleh karena itu kejadian tragis seperti ini pun terjadi. Begitu Ketua Ye meninggal, dan tersebar ke media massa, mereka pasti akan mengaitkan semua orang yang ikut serta dalam operasi ini, begitu pula dengan Anda, Kepala Rumah Sakit. Setelah itu Kepala Rumah Sakit akan menerima berbagai cercaan dan makian, bagaimana Anda bisa terus memimpin pekerjaan di rumah sakit kami?"

"Aku juga merasa, sebelum hujan badai itu tiba, Kepala Rumah Sakit harus mengundurkan diri sementara, dengan begitu kemarahan masyarakan pasti akan lebih mereda. Melalui hal ini, kita dapat melihat kepandaian dan pengelihatan Kepala Dokter Han yang lebih jauh ke depan. Kurasa Kepala Dokter Han benar-benar memiliki kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan kepemimpinan dalam rumah sakit."

"Aku setuju Kepala Rumah Sakit mengundurkan diri sementara, dan merekomendasikan Kepala Dokter Han untuk menggantikan pekerjaannya sementara."

"Aku juga setuju!"

Dari ketujuh puluh orang lebih para ahli dan atasan rumah sakit di ruang rapat itu, ada lebih dari setengahnya yang setuju akan hal ini.

Melihat waktunya sudah tepat, Derrick pun berdiri dan berpura-pura merendah, "Aku mengerti maksud baik dari rekan-rekan kerja sekalian, karena kalian semua sangat setuju agar aku menggantikan posisi Kepala Rumah Sakit sementara, kalau aku malah menolak, rasanya agak terlalu manja. Aku, Derrick Han, bersedia untuk maju dengan berani untuk menghadapi segala masalah saat rumah sakit dalam masa kritis. Namun...... aku tak tahu apakah Kepala Rumah Sakit rela berkorban demi rumah sakit kita ini."

Perkataan itu terdengar enak, namun jelas sekali bahwa ia sedang mendesak Enrick.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

359