Bab 11 Vanessa Su yang Marah

by Osly 09:36,Jan 25,2022
"Gila? Itu bukannya Vanessa Su, bunga sekolah nomor 1 sekolah kita? Dia yang dikenal sebagai makluk indah yang dingin bak gunung es bisa datang ke kafe ini?" Di kejauhan terdengar teriakan terkejut seorang pria.

“Dia datang sendiri. Seharusnya tidak ada yang berhasil menaklukannya!” Pria lainnya bergumam pada dirinya sendiri.

Dan pelayan yang berdiri di sebelah Andreas Qin sudah tercengang! Bahkan nampan di tangannya yang jatuh dan mengenai kakinya pun dia tidak menyadarinya. Percaya tidak, kalau Vanessa Su tersenyum lembut padanya dia mungkin bisa terkejut sampai mati!

Mata Vanessa Su menjelajahi kafe itu, dan tak lama dia melihat Andreas Qin duduk di kursi sebelah pelayan. Dia pun perlahan berjalan menujunya

"Dia, dia berjalan ke arahku? Apakah dia tertarik padaku?" Pelayan itu merasa jantungnya berdebar kencang, seolah-olah itu bisa lepas kapan saja, dia juga merasa wajahnya sudah panas, seandainya ada telur di atasnya, mungkin telur itu akan matang! Suara sepatu berhak Vanessa Su yang menginjak lantai kafe terdengar seperti melodi yang indah, membuat kegembiraan di hati pelayan itu semakin menggebu. Matanya tidak berkedip, seolah takut dia akan melewatkan kalimat pertama yang dia katakan pada dirinya. Wajah menawan itu semakin dekat dan dekat, dia bahkan dengan samar masih bisa mencium aroma parfumnya, itu adalah bau merek parfum terkenal dari Prancis-Givenchy.

Dia sudah siap. Selama Vanessa Su mengatakan sesuatu, dia pasti akan langsung menyetujuinya, tidak peduli apa pun yang dikatakannya.

Akhirnya, bau Givenchy semakin dekat. Gadis dengan wajah indah dan terkenal di sekolah ini sudah berdiri di depannya. Hanya saja wajah dinginnya membuat segalanya tampak tidak konsisten.

"Tolong minggir!"

“Hey, tolong biarkan aku lewat!” Vanessa Su melirik pelayan itu dan mengucapkannya dengan dingin

"Ah" pelayan yang awalnya masih tenggelam dalam dunia yang indah. Tapi kalimat ini seperti hujan yang langsung menghapus semua mimpi indahnya! Tidak ada gadis impiannya. Tidak ada kencan yang awalnya sudah terpikirkan olehnya!

“Hey, tolong biarkan aku lewat!” Vanessa Su dengan tidak sabar mengucapkannya lagi. Untuk karakter seperti itu dia tentu pernah menemuinya. Untuk orang yang tercengang saat melihat dirinya tentu bukan hanya dia, ya ini lah pesona yang dia miliki di hidup ini.

"Oh! Baik." Pelayan itu langsung menggerakkan tubuhnya, memberi jalan untuknya. Vanessa Su segera berjalan ke tempat Andreas Qin dan duduk di sana.

Suasana di kafe tiba-tiba menjadi sangat aneh! Ya itu adalah kombinasi cuka dan bubuk mesiu!

"Vanessa dia bagaimana bisa duduk dengan pria itu. Selera macam apa itu! Aku muda dan kaya! Wanita macam apa yang tidak patuh denganku!" Salah satu pria yang mengenakan pakaian modis dan rambut berminyak mengutuk keras. Pada saat yang sama, dalam hatinya timbul niat lebih banyak untuk menaklukan Vanessa Su.

“Tuan An, meskipun Vanessa cantik! Tapi aku juga tidak buruk darinya!” Ucap seorang gadis dengan riasan tebal yang duduk di sampingnya.

Tuan An meliriknya.

"Ini benar-benar berita yang menggemparkan! Bunga sekolah nomor satu bisa-bisanya duduk di kafe couple dengan anak miskin yang datang ke sini hanya memesan air es. Benar-benar kubis yang lezat hanya bisa diberikan dan dipasrahkan untuk babi! Sementara aku hanya bisa melihat foto-foto Vanessa." Kafe itu dipenuhi keluhan dari sesama pria!

Dan yang paling merasa sakit hati adalah pelayan di kafe itu! Barusan di dalam hatinya masih bergumam, anak miskin ini pasti tidak ada wanita yang mau dengannya, tapi dia tidak menyangka kalau dia bisa menaklukan wanita yang diidam-idamkan banyak pria! Pelayan itu akhirnya menggelengkan kepalanya dan pergi!

Vanessa Su duduk di kursi melihat ke arah Andreas Qin yang berlawanan dan tersenyum: "Tidak ku sangka kamu bisa mengundangku ke sini! Aku awalnya tidak percaya saat anak gendut itu mengatakannya, tapi ternyata kamu benar-benar datang!"

“Aku yang menyuruh Kelvin mengundangmu. Adapun mengapa datang ke kafe ini, karena hanya kafe ini yang memungkinkan untuk bicara!” Ucap Andreas Qin ringan, tidak ada orang di beberapa tempat di sekitarnya, karena ini juga Andreas Qin sengaja mencari tempat ini. Kalau berbicara di sini, asalkan tidak membuat suara yang terlalu keras, orang-orang pasti tidak akan mengetahuinya.

“Mengundangku keluar, apakah hanya untuk segelas air es?” Vanessa Su tersenyum ketika dia melihat gelas berkabut di atas mejanya.

"Maaf, aku miskin tidak beruang. Aku tidak mampu membeli kopi. Dan minum itu terlalu banyak juga tidak baik untuk kesehatanmu. Yang utama aku di sini mengundangmu bukan untuk minum kopi, tetapi untuk membicarakan benerapa hal!" Andreas Qin sekali lagi menekankan tujuannya. Untuk pertemuan kali ini, dia sudah meluangkan waktu istirahatnya yang berarti!

"Oh? Membicarakan beberapa hal. Haha, apa itu?" Tanya Vanessa Su sambil tersenyum. Ini adalah senyum keduanya hari ini. Bagi seorang bunga sekolah yang dijuluki gadis cantik yang dingin bak gunung es ini merupakan hal yang tidak mudah.

Andreas Qin meletakkan iPhone putih di atas meja! Saat dia berada di ruang CCTV barusan, dia sudah mengambil gambar Vanessa Su yang muncul di tempat parkir. Ponsel ini dia ambil dari Livia Xiao, ya sebagai benda untuk investigasi dan pengumpulan bukti!

“Kemarin malam, aku mengantar Livia Xiao pulang. Di tengah jalan, rem Mercedes-Benz 350 hitamnya rusak dan itu hampir membunuh kami berdua. Ternyata kabel rem Mercedes-Benz dengan jahat diputuskan oleh seseorang. Minyak remnya bocor dan menyebabkan rem blong! Ini adalah foto yang aku ambil dalam video CCTV ruang keamanan siang tadi. Lihat sendiri!” Kata Andreas dan pada saat yang sama, matanya menatap Vanessa Su!

Vanessa Su mengangkat telepon di atas meja dan melihat tangkapan layar. Setelah melihatnya, dia meletakkan kembali ponsel di atas meja! Kemudian menegaskan: "Ya. Orang di foto itu adalah aku. Tapi apa maksudmu dengan ini? Apakah kamu bermaksud mengatakan kalau kejadian kemarin disebabkan olehku?"

"Ya kamu adalah objek kecurigaanku!"

“Kenapa? Hanya karena mengandalkan foto-foto dan video pendek ini? Haha, jangan bercanda! Memangnya tempat parkir ini hanya untuk mobil nona Xiao? Memangnya hanya putri Chandra Xiao yang mampu membeli mobil? Dan lagi pula apa motivasiku melakukan itu? Coba katakan! Karena dia cantik? Memangnya aku bisa kalah darinya? Atau apakah kamu berpikir aku karena hubunganmu dengannya hingga mau membuatnya mati?" Vanessa Su mencibir.

Andreas Qin tidak berbicara, tetapi duduk diam dan terus mengamati Vanessa Su.

"Baiklah, aku akui aku memiliki kesan yang baik padamu. Kalau kamu pikir aku akan menggunakan trik kotor seperti itu, maka kamu sama dengan meremehkan aku- Vanessa! Aku-Vanessa ingin mendapatkan hal-hal yang aku inginkan tidak pernah melewati trik ini. Aku bisa bersaing secara adil dengannya! Dibandingkan dengan kecantikan, aku-Vanessa tidak akan kalah dari siapa pun. Livia Xiao, dia punya apa untuk bertarung denganku?" Ucap Vanessa Su penuh emosi.

Andreas Qin menatapnya dengan penuh arti, kemudian dengan nada mengancam berkata: "Aku tidak peduli apakah hal ini kamu yang melakukannya atau tidak. Aku tidak ingin hal seperti itu terjadi lagi. Sampai aku menyelidiki dan tahu kalau itu ada hubungannya denganmu, jangan salahkan balasanku yang kejam. Ini peringatan!"

"Apa maksudmu? Apakah kamu mengancamku? Hal yang paling menyebalkan dalam hidupku-Vanessa adalah difitnah. Hal ini aku juga akan menyelidikinya. Aku akan menggunakan kebenaran untuk membuktikan kalau aku tidak bersalah!" Vanessa Su melihat Andreas Qin dan mengertakkan giginya.

“Apa yang ingin kamu lakukan itu urusanmu, aku tidak bisa mengendalikannya!” Setelah mengatakan itu Andreas Qin meletakkan uang sepuluh yuan di atas meja. Dia bangkit dan meninggalkan tempat duduknya meninggalkan Vanessa Su duduk di sana sendirian!

Melihat Andreas Qin pergi, gigi Vanessa Su terkatup. Bajingan, berani-beraninya kamu memfitnahku! Aku pasti akan menyelidiki masalah ini, tunggu saja! Vanessa Su mengeluarkan Iphone 4S putih dari tas tangannya dan memanggil sebuah nomor.

“Kamu pergi selidiki sesuatu.”

Setelah Andreas Qin berjalan keluar dari kafe, dia langsung kembali ke sekolah.Pada saat dia tiba di kelas, sudah pukul 1,50 menit dan kurang dari beberapa menit sebelum kelas di mulai kembali. Semua teman di kelas sudah duduk rapi, tapi kursi Kelvin Huang kosong!

Di mana anak gendut itu? Kelas akan segera dimulai kenapa masih belum kembali?! Mungkinkah dia pingsan di tengah jalan karena kontak dekat dengan Vanessa Su! Andreas Qin berpikir dalam hati.

Disaat jarak kelas hanya tersisa lima atau enam menit, pintu belakang kelas. Sosok besar perlahan kembali ke kelas. Hanya saja dibalik ekspresi kegembiraannya juga ada kesedihan!

Andreas Qin menepuk bahunya dan berkata, "Hey gendut. Kenapa kamu memiliki ekspresi seperti itu?"

"Kak Qin, jangan katakan apa-apa lagi. Seumur hidupku ini sudah worth it lah. Kamu tahu tidak tadi aku hanya berjarak kurang dari lima sentimeter dari Vanessa! Aku sebelumnya selalu berpikir kalau sekolah ini biasa saja, tetapi satu-satunya hal yang layak disebut dari sini ya itu seragam sekolahnya yang luar biasa! Rok mini biru, karena saat aku mencari Vanessa aku menundukkan kepalaku. Kemudian kaki yang sempurna hampir mencerahkan mataku! Yang paling penting adalah aku masih mencium aroma parfum teratas dari Givenchy. Aku berani mengatakan kalau tidak ada pria yang tidak memiliki hasrat saat bertemu dengannya!" Kelvin Huang masih terlihat mabuk, seolah masih mengingat adegan barusan.

“Buset, lihat dirimu? Seperti ini masih mau menjadi pengikutku?” Andreas Qin berkata dengan tegas.

“Hehe, aku bagaimana bisa membandingkan diriku dengan bos, kamu tinggi, tampan, dan luar biasa. Dan tidak lama setelah kamu datang ke sekolah, kamu telah dinilai sebagai rumput nomor 1 sekolah. Selama kamu berdiri di koridor, pasti akan ada dan tak terhitung banyaknya gadis yang terpesona denganmu! Sementara aku, apa kelebihan yang kumiliki!” Kelvin Huang tersenyum kecut. Sebagai anak tahun 90-an yang introvert, satu-satunya hal yang bisa dia lakukan setelah bertemu dengan Vanessa Su adalah bersembunyi di sudut dan mengeluarkan hasratnya sendiri.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

70