Bab 4 Orang Mesum yang Pintar Baru Menakutkan
by Osly
09:35,Jan 25,2022
Kayla Qin mengangguk.
“Tapi ya tidak mungkin hanya satu kata maaf saja kan! Setidaknya harus ada meninggalkan sesuatu kan!” Andreas Qin tersenyum jahat.
"Apa yang kamu inginkan?" Kayla Qin dengan alis terangkat bertanya. Sebuah firasat buruk mendatangi hatinya!
"Kalau kamu bisa memberikan nomor teleponmu, maka aku dapat mempertimbangkan untuk memaafkannya!"
"Ini?" Kayla Qin jelas ragu-ragu. Meskipun dia tidak membenci Andreas Qin, tapi memberikan nomor ponsel kepada seorang pria yang hanya berbicara beberapa kata dengannya rasanya tidak wajar!
“Kak Kayla, saat ini hanya kamu yang bisa membantuku!” Feli berbisik di telinga Kayla, “Apakah kamu mau melihatku dihancurkan oleh paman ini?”
Kayla Qin mengerutkan keningnya. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Dia tidak mungkin melihat temannya dan tidak menolongnya kan! Dan pihak di depannya ini hanya memintanya memberikan nomor teleponnya saja. Kalau ke depannya dia mengganggunya dengan meneleponnya terus menerus, dia tinggal memasukkannya ke daftar hitam atau semacamnya. Smartphone masa kini bisa melakukan apa saja. Dia menatap mata Andreas Qin dan menemukan matanya sangat jernih. Jadi dia memutuskan memberikannya.
"Baiklah. Keluarkan ponselmu dan catat nomornya!"
“Kak, tulis di kertas saja! Kamu sangat cantik tulisanmi pasti juga indah!” kata Andreas Qin sambil tersenyum.
Kayla Qin merobek selembar kertas dari meja depan, menuliskan nomornya dan menyerahkannya kepada Andreas Qin. Pada saat ini, Paman Guo juga turun dari lantai atas. Andreas Qin mengikuti Paman Guo ke pintu, tetapi ketika dia mendekati pintu, dia tiba-tiba berbalik.
"Sampai jumpa, dua wanita cantik, oh iya, aku lupa memberitahu satu hal! Sebenarnya, ponselku sudah lama habis baterai." Andreas Qin menunjukkan deretan gigi putih, dan kemudian berjalan keluar dari pintu kaca putar.
Feli menggertakkan giginya dan berkata: "Bajingan sialan, menyebalkan sekali! Jika membiarkan aku melihatnya lagi, aku pasti akan menendangnya!"
Pikiran Andreas Qin perlahan kembali ke keadaan saat ini, ya saat ini dia masih duduk di kursi penumpang Mercedes-Benz. Dia melihat nomor di tangannya dan tersenyum di dalam hatinya. Hehe, untuk nomor ini, dia sudah mengeluarkan banyak usaha. Meskipun Feli adalah wanita cantik, tapi dia terlalu keras dan tidak sesuai dengan seleranya, sebaliknya, Kayla Qin ini lembut dan baik hati. Ini baru seleranya! Ini baru hari pertama datang ke Kota PT dan dia mendapatkan keuntungan yang begitu besar. Benar-benar tak terduga!
Tidak tahu kapan pandangan Livia Xiao jatuh pada Andreas Qin.
“Huh, sebentar seperti seperti seorang pemikir, dan sebentar menyeringai tersenyum tidak jelas. Pakaiannya juga acak-acakan, orang sepertinya bisa menjadi pengawal pribadiku. Memasangkan sepatu untukku saja tidak pantas! Kalau membawanya ke sekolah pasti akan membuatku tidak punya wajah! Tidak bisa, pulang nanti aku harus menanyakan ini jelas-jelas!” Livia Xiao diam-diam berkata dalam hatinya.
Andreas Qin tidak tahu kalau kesannya terhadap Livia Xiao sudah menjadi poin negatif! Matanya menatap pepohonan yang lewat dengan cepat di luar jendela mobil.
Setelah hampir dua puluh menit melaju, Mercedes-Benz akhirnya tiba sebuah vila. Setelah Paman Guo keluar dari mobil dia membuka gerbang vila, baru mengemudikan mobil masuk ke dalam vila.
Paman Guo turun dari mobil terlebih dahulu dan membuka pintu belakang. Livia Xiao membawa tas sekolahnya dan berjalan ke vila. Dan Andreas Qin dengan tenang keluar dari mobil.
Area vila keluarga Xiao tidak luas. Ini adalah tata letak vila bergaya tunggal! Gaya vilanya lebih ke Eropa Barat. Pagar besi setinggi dua orang menutupi seluruh vila! Ada halaman rumput hijau di depan vila, dan jalan berbatu mengarah langsung dari gerbang ke gerbang vila, melewati halaman depan. Meskipun ini bukan pertama kalinya Andreas Qin melihat sebuah vila. Tetapi sekarang tidak bisa dipungkiri perasaannya masih sedikit bersemangat, terutama ketika dia berpikir untuk tinggal di sini bersama wanita cantik hingga tiga tahun ke depan, Andreas Qin jadi lebih bersemangat. Mungkinkah ini kehidupan kohabitasi yang legendaris itu? Ya betapa bangganya bisa hidup bersama seorang wanita muda cantik!
Namun vila ini masih membuat Andreas Qin merasa sedikit aneh. Ya vila sebesar itu setidaknya harus memiliki pengasuh dan pelayan kan, tetapi di sini terlihat begitu sepi! Jadi dia pun bertanya: "Paman Guo? Mengapa tidak ada pelayan di vila ini?"
"Jadi begini, di vila awalnya ada beberapa pelayan dan bodyguard, tetapi kemudian nona besar orangnya kebanyakan jadi memberhentikan mereka semua! Jadi ke depannya untuk makan, akan ada hotel yang menyiapkannya dan kemudian langsung mengirimnya ke sini!" Paman Guo dengan sabar menjelaskan.
“Oh, terima kasih Paman Guo!” Andreas Qin tersenyum.
“Aku parkir mobil dulu, kamu silakan lihat-lihat lingkungan sekitar!”Paman Guo duduk di kursi pengemudi, setelah mengatakan itu mengendarai mobil ke tempat parkir di belakang vila. Dan Andreas Qin berjalan ke gedung vila dengan tas kerjanya.
Berjalan di koridor yang penuh dengan lukisan cat minyak Eropa yang terkenal membuatnya tiba di tengah lobi gedung vila. Empat sofa kulit diletakkan di bawah lampu kaca yang mahal, Andreas Qin melihat sekilas, sofa-sofa ini adalah merek asing yang terkenal. Sepertinya hanya orang kaya seperti keluarga Xiao yang mampu membelinya! Di sebelah sofa ada tangga spiral, dan di sisi lain tangga ada ruang makan. Di sisi kiri lobi ada dua kamar tidur dengan pintu tertutup!
Hari ini, dia baru saja naik kereta selama lebih dari sepuluh jam, dan berdempetan dalam bus selama tiga jam. Sekalipun dewa pasti akan lelah melewati perjalanan ini! Andreas Qin melihat tata letak vila untuk beberapa waktu kemudian duduk di sofa kulit ruang tamu. Dia masih menyentuh sofa dengan tangannya! Ini adalah kulit asli, rasa ini sehalus kulit wanita!
"Hei, aku bilangin ya, kamu masih benar-benar menganggap ini sebagai rumahmu ya? Kamu tahu sofa ini harganya ratusan ribu yuan, dan tangan kotormu masih menyentuhnya. Siapa yang mencucinya jika kotor?" Ucap Livia Xiao dengan suara marah.
"Namaku bukan hei. Bukankah aku tadi sudah memperkenalkan diri, namaku Andreas Qin barusan. Kamu dapat memanggilku Andreas. Tentu saja, jika kamu ingin lebih akrab, kamu dapat memanggilku kakak sayang dan aku tidak keberatan!" Ucap Andreas Qin sambil terkekeh.
“Menjijikkan sekali, masih memanggilmu kakak sayang! Ku lihat ya panggil kamu binatang itu juga tidak berlebihan!” Tubuh Livia Xiao bergetar, seperti merinding.
“Eh? Kamu kok bisa tahu aku masih punya nama panggilan Binta?“
“Huh, aku pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tapi aku belum pernah melihat orang setidak tahu malu sepertimu!” Livia Xiao berkata dengan nada menghina.
"Hehe, memikirkan 3 tahun ke depan bisa hidup bersama seorang wanita cantik, hatiku rasanya dentam dentum mau meledak. Membuatku begitu bersemangat." Andreas Qin tersenyum penuh arti.
Kesan pertama Livia Xiao tentang Andreas Qin adalah pria seperti binatang buas dengan pakaian yang buruk. Setiap kata-katanya tidak lepas dari wanita! Jadi senyum jujur Andreas Qin di mata Livia Xiao sudah berubah arti.
"Brengsek. Apa kamu pikir setelah kamu mendapat persetujuan dari ayahku kamu bisa menjadi pengawalku? Mimpi saja kamu. Aku ini murid taekwondo tahap tiga dan tidak membutuhkan perlindunganmu sama sekali!" Livia Xiao mengangkat alisnya dan dengan bangga mengatakan itu!
“Wanita harusnya belajar lebih banyak tentang memasak, menjahit, bukannya taekwondo. Kami para pria lah yang akan melakukan pertempuran dan pembunuhan!” kata Andreas Qin sambil menepuk dadanya.
"Ayo keluar, biar ku lihat seberapa hebat dirimu untuk menjadi pengawal," kata Livia Xiao sambil berjalan perlahan menuju Andreas Qin. Setiap langkah yang dia ambil sambil meregangkan kedua tangan ke depan dan ke belakang, terlihat seperti melakukan pemanasan sebelum bertanding.
“Kamu, apa yang kamu lakukan. Aku bukan orang biasa loh. Kalau kamu masih mendekat, aku akan berteriak loh?” Andreas Qin berpura-pura menjadi pengecut. Dan mundur selangkah demi selangkah. Tapi ada sofa di belakangnya, jadi dia tidak mungkin mundur lagi.
“Cuih, pengecut sepertimu masih mau menjadi pengawalku? Lihat kakimu!” Livia Xiao bergerak ingin menjatuhkan Andreas Qin!
Hanya melihat dia menghentakkan kakinya, melompat ke udara. Kaki ramping dan putih itu menendang wajah Andreas Qin dengan suara angin! Namun, mata Andreas Qin yang licin, melihat kakinya dan tidak menunjukkan gerakan sama sekali.
Pria cabul besar cuma tahu melihat kaki mangsa. Huh. Lihat saja aku akan menendangmu menjadikan kepalamu kepala babi! Livia Xiao melihat ekspresi kusam Andreas Qin dan kemarahannya menjadi lebih kuat. Kalau dia dapat meningkatkan kekuatannya di udara. Maka dia pasti akan bisa menggandakan kekuatannya.
Melihat kaki kirinya yang ramping hendak mengenai wajah Andreas Qin, akhirnya Andreas Qin bergerak. Tangannya sedikit terangkat.
"Pak"
Tepat ketika kakinya hendak menyentuh ujung hidung Andreas Qin, kakinya dengan kuat digenggam oleh tangan kiri Andreas Qin yang terangkat, dan terdengarlah suara tumpul.
Menurut perkiraan Livia Xiao, saat kaki ini menendang Andreas Qin, tubuh Andreas Qin pasti akan mundur beberapa langkah. Dan kaki kanannya dapat ditopang di tanah terlebih dahulu, dan kaki kirinya dapat diturunkan. Dengan begini, dia bisa mendarat dengan indah. Namun kenyataannya tidak sesederhana pemikirannya. Ketika dia hendak menendang Andreas Qin, kakinya ditangkap oleh tangan kirinya. Kehilangan bobot ini membuat semua pendaratannya yang indah menjadi tak bertenaga. Dalam keputusasaan, dia akhirnya hanya bisa menopang kaki kanannya di tanah dengan satu kaki.
Sekarang postur Livia Xiao, kaki kanannya berada di tanah, sedangkan kaki kirinya dicengkeram oleh Andreas Qin di depannya. Dengan begini ini, busur sekitar seratus derajat dibuat di antara kedua kaki! Dan pada saat ini, Livia Xiao masih mengenakan seragam Emperor College. Rok birunya bagaimana bisa berhenti di bawah keadaan seperti itu. Pemandangan luas di bawah kakinya ditangkap sepenuhnya oleh Andreas Qin.
"Nona, omonganmu benar-benar bisa dipegang ya, suruh aku melihat kaki, sekarang benar-benar membuatku melihat kaki, dan masih membuatku melihat dengan sangat jelas, ckck." Mata Andreas Qin lurus. Menatap pemandangan di bawah rok Livia Xiao, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berdecak.
Bagian dalam yang putih seperti cahaya yang kuat menusuk mata Andreas Qin, aroma tubuh unik wanita yang datang terus-menerus merangsang sarafnya!
Andreas Qin selalu percaya kalau batiniah dapat mencerminkan kepribadian seorang wanita. Mengenakan cd tali dan renda transparan digambarkan wanita centil, dan yang berwarna-warni umumnya adalah wanita yang lapar akan seksual, ya mereka ingin merangsang saraf pria melalui warna-warna harum untuk memuaskan dahaga mereka. Sementara wanita berpakaian putih bersih menunjukkan kebersihan diri! Putih melambangkan kemurnian dan juga menyiratkan kalau ini adalah tempat suci yang tidak dapat diganggu gugat!
“Awas, bukannya cepat lepaskan!” Livia Xiao bahkan tidak bisa berbicara lagi. Satu kaki sudah sangat lelah. Selain itu, rasa sakit di pergelangan kakinya yang terus-menerus dicengkeram oleh Andreas Qin membuatnya berpikir itu seperti dicengkeram oleh alat pencengkeram. Kekuatannya benar-benar luar biasa!
“Tapi ya tidak mungkin hanya satu kata maaf saja kan! Setidaknya harus ada meninggalkan sesuatu kan!” Andreas Qin tersenyum jahat.
"Apa yang kamu inginkan?" Kayla Qin dengan alis terangkat bertanya. Sebuah firasat buruk mendatangi hatinya!
"Kalau kamu bisa memberikan nomor teleponmu, maka aku dapat mempertimbangkan untuk memaafkannya!"
"Ini?" Kayla Qin jelas ragu-ragu. Meskipun dia tidak membenci Andreas Qin, tapi memberikan nomor ponsel kepada seorang pria yang hanya berbicara beberapa kata dengannya rasanya tidak wajar!
“Kak Kayla, saat ini hanya kamu yang bisa membantuku!” Feli berbisik di telinga Kayla, “Apakah kamu mau melihatku dihancurkan oleh paman ini?”
Kayla Qin mengerutkan keningnya. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Dia tidak mungkin melihat temannya dan tidak menolongnya kan! Dan pihak di depannya ini hanya memintanya memberikan nomor teleponnya saja. Kalau ke depannya dia mengganggunya dengan meneleponnya terus menerus, dia tinggal memasukkannya ke daftar hitam atau semacamnya. Smartphone masa kini bisa melakukan apa saja. Dia menatap mata Andreas Qin dan menemukan matanya sangat jernih. Jadi dia memutuskan memberikannya.
"Baiklah. Keluarkan ponselmu dan catat nomornya!"
“Kak, tulis di kertas saja! Kamu sangat cantik tulisanmi pasti juga indah!” kata Andreas Qin sambil tersenyum.
Kayla Qin merobek selembar kertas dari meja depan, menuliskan nomornya dan menyerahkannya kepada Andreas Qin. Pada saat ini, Paman Guo juga turun dari lantai atas. Andreas Qin mengikuti Paman Guo ke pintu, tetapi ketika dia mendekati pintu, dia tiba-tiba berbalik.
"Sampai jumpa, dua wanita cantik, oh iya, aku lupa memberitahu satu hal! Sebenarnya, ponselku sudah lama habis baterai." Andreas Qin menunjukkan deretan gigi putih, dan kemudian berjalan keluar dari pintu kaca putar.
Feli menggertakkan giginya dan berkata: "Bajingan sialan, menyebalkan sekali! Jika membiarkan aku melihatnya lagi, aku pasti akan menendangnya!"
Pikiran Andreas Qin perlahan kembali ke keadaan saat ini, ya saat ini dia masih duduk di kursi penumpang Mercedes-Benz. Dia melihat nomor di tangannya dan tersenyum di dalam hatinya. Hehe, untuk nomor ini, dia sudah mengeluarkan banyak usaha. Meskipun Feli adalah wanita cantik, tapi dia terlalu keras dan tidak sesuai dengan seleranya, sebaliknya, Kayla Qin ini lembut dan baik hati. Ini baru seleranya! Ini baru hari pertama datang ke Kota PT dan dia mendapatkan keuntungan yang begitu besar. Benar-benar tak terduga!
Tidak tahu kapan pandangan Livia Xiao jatuh pada Andreas Qin.
“Huh, sebentar seperti seperti seorang pemikir, dan sebentar menyeringai tersenyum tidak jelas. Pakaiannya juga acak-acakan, orang sepertinya bisa menjadi pengawal pribadiku. Memasangkan sepatu untukku saja tidak pantas! Kalau membawanya ke sekolah pasti akan membuatku tidak punya wajah! Tidak bisa, pulang nanti aku harus menanyakan ini jelas-jelas!” Livia Xiao diam-diam berkata dalam hatinya.
Andreas Qin tidak tahu kalau kesannya terhadap Livia Xiao sudah menjadi poin negatif! Matanya menatap pepohonan yang lewat dengan cepat di luar jendela mobil.
Setelah hampir dua puluh menit melaju, Mercedes-Benz akhirnya tiba sebuah vila. Setelah Paman Guo keluar dari mobil dia membuka gerbang vila, baru mengemudikan mobil masuk ke dalam vila.
Paman Guo turun dari mobil terlebih dahulu dan membuka pintu belakang. Livia Xiao membawa tas sekolahnya dan berjalan ke vila. Dan Andreas Qin dengan tenang keluar dari mobil.
Area vila keluarga Xiao tidak luas. Ini adalah tata letak vila bergaya tunggal! Gaya vilanya lebih ke Eropa Barat. Pagar besi setinggi dua orang menutupi seluruh vila! Ada halaman rumput hijau di depan vila, dan jalan berbatu mengarah langsung dari gerbang ke gerbang vila, melewati halaman depan. Meskipun ini bukan pertama kalinya Andreas Qin melihat sebuah vila. Tetapi sekarang tidak bisa dipungkiri perasaannya masih sedikit bersemangat, terutama ketika dia berpikir untuk tinggal di sini bersama wanita cantik hingga tiga tahun ke depan, Andreas Qin jadi lebih bersemangat. Mungkinkah ini kehidupan kohabitasi yang legendaris itu? Ya betapa bangganya bisa hidup bersama seorang wanita muda cantik!
Namun vila ini masih membuat Andreas Qin merasa sedikit aneh. Ya vila sebesar itu setidaknya harus memiliki pengasuh dan pelayan kan, tetapi di sini terlihat begitu sepi! Jadi dia pun bertanya: "Paman Guo? Mengapa tidak ada pelayan di vila ini?"
"Jadi begini, di vila awalnya ada beberapa pelayan dan bodyguard, tetapi kemudian nona besar orangnya kebanyakan jadi memberhentikan mereka semua! Jadi ke depannya untuk makan, akan ada hotel yang menyiapkannya dan kemudian langsung mengirimnya ke sini!" Paman Guo dengan sabar menjelaskan.
“Oh, terima kasih Paman Guo!” Andreas Qin tersenyum.
“Aku parkir mobil dulu, kamu silakan lihat-lihat lingkungan sekitar!”Paman Guo duduk di kursi pengemudi, setelah mengatakan itu mengendarai mobil ke tempat parkir di belakang vila. Dan Andreas Qin berjalan ke gedung vila dengan tas kerjanya.
Berjalan di koridor yang penuh dengan lukisan cat minyak Eropa yang terkenal membuatnya tiba di tengah lobi gedung vila. Empat sofa kulit diletakkan di bawah lampu kaca yang mahal, Andreas Qin melihat sekilas, sofa-sofa ini adalah merek asing yang terkenal. Sepertinya hanya orang kaya seperti keluarga Xiao yang mampu membelinya! Di sebelah sofa ada tangga spiral, dan di sisi lain tangga ada ruang makan. Di sisi kiri lobi ada dua kamar tidur dengan pintu tertutup!
Hari ini, dia baru saja naik kereta selama lebih dari sepuluh jam, dan berdempetan dalam bus selama tiga jam. Sekalipun dewa pasti akan lelah melewati perjalanan ini! Andreas Qin melihat tata letak vila untuk beberapa waktu kemudian duduk di sofa kulit ruang tamu. Dia masih menyentuh sofa dengan tangannya! Ini adalah kulit asli, rasa ini sehalus kulit wanita!
"Hei, aku bilangin ya, kamu masih benar-benar menganggap ini sebagai rumahmu ya? Kamu tahu sofa ini harganya ratusan ribu yuan, dan tangan kotormu masih menyentuhnya. Siapa yang mencucinya jika kotor?" Ucap Livia Xiao dengan suara marah.
"Namaku bukan hei. Bukankah aku tadi sudah memperkenalkan diri, namaku Andreas Qin barusan. Kamu dapat memanggilku Andreas. Tentu saja, jika kamu ingin lebih akrab, kamu dapat memanggilku kakak sayang dan aku tidak keberatan!" Ucap Andreas Qin sambil terkekeh.
“Menjijikkan sekali, masih memanggilmu kakak sayang! Ku lihat ya panggil kamu binatang itu juga tidak berlebihan!” Tubuh Livia Xiao bergetar, seperti merinding.
“Eh? Kamu kok bisa tahu aku masih punya nama panggilan Binta?“
“Huh, aku pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tapi aku belum pernah melihat orang setidak tahu malu sepertimu!” Livia Xiao berkata dengan nada menghina.
"Hehe, memikirkan 3 tahun ke depan bisa hidup bersama seorang wanita cantik, hatiku rasanya dentam dentum mau meledak. Membuatku begitu bersemangat." Andreas Qin tersenyum penuh arti.
Kesan pertama Livia Xiao tentang Andreas Qin adalah pria seperti binatang buas dengan pakaian yang buruk. Setiap kata-katanya tidak lepas dari wanita! Jadi senyum jujur Andreas Qin di mata Livia Xiao sudah berubah arti.
"Brengsek. Apa kamu pikir setelah kamu mendapat persetujuan dari ayahku kamu bisa menjadi pengawalku? Mimpi saja kamu. Aku ini murid taekwondo tahap tiga dan tidak membutuhkan perlindunganmu sama sekali!" Livia Xiao mengangkat alisnya dan dengan bangga mengatakan itu!
“Wanita harusnya belajar lebih banyak tentang memasak, menjahit, bukannya taekwondo. Kami para pria lah yang akan melakukan pertempuran dan pembunuhan!” kata Andreas Qin sambil menepuk dadanya.
"Ayo keluar, biar ku lihat seberapa hebat dirimu untuk menjadi pengawal," kata Livia Xiao sambil berjalan perlahan menuju Andreas Qin. Setiap langkah yang dia ambil sambil meregangkan kedua tangan ke depan dan ke belakang, terlihat seperti melakukan pemanasan sebelum bertanding.
“Kamu, apa yang kamu lakukan. Aku bukan orang biasa loh. Kalau kamu masih mendekat, aku akan berteriak loh?” Andreas Qin berpura-pura menjadi pengecut. Dan mundur selangkah demi selangkah. Tapi ada sofa di belakangnya, jadi dia tidak mungkin mundur lagi.
“Cuih, pengecut sepertimu masih mau menjadi pengawalku? Lihat kakimu!” Livia Xiao bergerak ingin menjatuhkan Andreas Qin!
Hanya melihat dia menghentakkan kakinya, melompat ke udara. Kaki ramping dan putih itu menendang wajah Andreas Qin dengan suara angin! Namun, mata Andreas Qin yang licin, melihat kakinya dan tidak menunjukkan gerakan sama sekali.
Pria cabul besar cuma tahu melihat kaki mangsa. Huh. Lihat saja aku akan menendangmu menjadikan kepalamu kepala babi! Livia Xiao melihat ekspresi kusam Andreas Qin dan kemarahannya menjadi lebih kuat. Kalau dia dapat meningkatkan kekuatannya di udara. Maka dia pasti akan bisa menggandakan kekuatannya.
Melihat kaki kirinya yang ramping hendak mengenai wajah Andreas Qin, akhirnya Andreas Qin bergerak. Tangannya sedikit terangkat.
"Pak"
Tepat ketika kakinya hendak menyentuh ujung hidung Andreas Qin, kakinya dengan kuat digenggam oleh tangan kiri Andreas Qin yang terangkat, dan terdengarlah suara tumpul.
Menurut perkiraan Livia Xiao, saat kaki ini menendang Andreas Qin, tubuh Andreas Qin pasti akan mundur beberapa langkah. Dan kaki kanannya dapat ditopang di tanah terlebih dahulu, dan kaki kirinya dapat diturunkan. Dengan begini, dia bisa mendarat dengan indah. Namun kenyataannya tidak sesederhana pemikirannya. Ketika dia hendak menendang Andreas Qin, kakinya ditangkap oleh tangan kirinya. Kehilangan bobot ini membuat semua pendaratannya yang indah menjadi tak bertenaga. Dalam keputusasaan, dia akhirnya hanya bisa menopang kaki kanannya di tanah dengan satu kaki.
Sekarang postur Livia Xiao, kaki kanannya berada di tanah, sedangkan kaki kirinya dicengkeram oleh Andreas Qin di depannya. Dengan begini ini, busur sekitar seratus derajat dibuat di antara kedua kaki! Dan pada saat ini, Livia Xiao masih mengenakan seragam Emperor College. Rok birunya bagaimana bisa berhenti di bawah keadaan seperti itu. Pemandangan luas di bawah kakinya ditangkap sepenuhnya oleh Andreas Qin.
"Nona, omonganmu benar-benar bisa dipegang ya, suruh aku melihat kaki, sekarang benar-benar membuatku melihat kaki, dan masih membuatku melihat dengan sangat jelas, ckck." Mata Andreas Qin lurus. Menatap pemandangan di bawah rok Livia Xiao, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berdecak.
Bagian dalam yang putih seperti cahaya yang kuat menusuk mata Andreas Qin, aroma tubuh unik wanita yang datang terus-menerus merangsang sarafnya!
Andreas Qin selalu percaya kalau batiniah dapat mencerminkan kepribadian seorang wanita. Mengenakan cd tali dan renda transparan digambarkan wanita centil, dan yang berwarna-warni umumnya adalah wanita yang lapar akan seksual, ya mereka ingin merangsang saraf pria melalui warna-warna harum untuk memuaskan dahaga mereka. Sementara wanita berpakaian putih bersih menunjukkan kebersihan diri! Putih melambangkan kemurnian dan juga menyiratkan kalau ini adalah tempat suci yang tidak dapat diganggu gugat!
“Awas, bukannya cepat lepaskan!” Livia Xiao bahkan tidak bisa berbicara lagi. Satu kaki sudah sangat lelah. Selain itu, rasa sakit di pergelangan kakinya yang terus-menerus dicengkeram oleh Andreas Qin membuatnya berpikir itu seperti dicengkeram oleh alat pencengkeram. Kekuatannya benar-benar luar biasa!
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved