Bab 3 Bertemu 2 Nona Muda
by Osly
09:35,Jan 25,2022
“Livia, tolong beri aku sekali..” Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, kekuatan besar datang dari belakang, karena dia tidak bisa menstabilkan tubuhnya hingga membuatnya langsung jatuh terhuyung-huyung ke tanah dengan postur seperti anjing yang memakan kotoran! "Sialan, siapa yang menendang pantatku?" Satu kalimat langsung mengungkapkan sifat pria berjas itu.
Dia dengan marah memalingkan wajahnya dan menatap wajah pria berjanggut yang sedang menatap dirinya dengan meminta maaf: "Maaf! Aku tidak sengaja menendangmu! Sini aku akan membantumu!" Ucap Andreas Qin sambil mengulurkan tangannya ke pria berjas itu!
Pria berjas itu jelas menyimpan dendam, huh, kamu berani-beraninya menendang pantatku, baik kalau begitu aku akan menendang adikmu! Tunggu aku menariknya dan meningkatkan kekuatanku, baru kemudian mengulurkan kakinya dan menendangnya. Jadi lah pria berjas itu berpura-pura mengulurkan tangannya. Saat tubuhnya setengah duduk dan akan memegang tangan Andreas Qin, di wajah Andreas Qin memiliki senyum tak terduga, tangannya tiba-tiba berbalik dan berjalan pergi. Ingin menjebakku? Masih cupu lah kamu! Andreas Qin diam-diam merasa senang.
Dengan bunyi "bugh", ada suara keras lain yang terdengar tepat di belakang saat Andreas Qin berbalik. Tubuh pria berjas itu sekali lagi jatuh ke tanah!
Mata Andreas Qin mulai mencari bayangan Livia Xiao kemana-mana. Ternyata saat dia memberi pelajaran pada pria berjas itu, Livia Xiao sudah masuk ke dalam Mercedes. Dia benar-benar nona besar yang memiliki kepribadian hebat, Andreas Qin tersenyum tipis dan berjalan menuju Mercedes Benz! Setelah Andreas Qin masuk ke dalam mobil, Mercedes-Benz mulai melaju perlahan, dan kemudian meninggalkan gerbang sekolah seperti bayangan hitam!
Adegan dimana pria berjas itu jatuh ke tanah menarik semua mata dan perhatian semua orang.
"Aku benar-benar tidak menyangka Tuan muda An yang terkenal akan keromantisannya bisa jatuh ke keadaan seperti itu! Haha!"
"Syukurin, siapa suruh dia setiap hari cuma tahu bermain dengan wanita, dan dia masih berpikir ingin mendapatkan putri Perusahaan Jinshi! Sekarang mampus kan di eksekusi oleh pengawalnya!"
"Dia kira dengan dirinya yang merupakan generasi kedua orang kaya bisa bertindak semaunya."
"Orang yang cuma punya beberapa uang dan sudah merasa paling hebat pantas diperlakukan seperti ini!"
Suara penonton sekelas menjadi lebih tajam, dan kata-kata mereka lebih keras dan saling bersahutan!
Pria berjas perlahan bangkit dari tanah, dan dia berteriak pada siswa yang masih membicarakannya: "Kalau tidak mau mati lebih baik diam ya!"
Para siswa itu segera menutup mulut mereka dengan patuh dan kembali ke rumah mereka masing-masing!
Pria berjas itu sendiri menggertakkan giginya dan melihat bayangan mobil Mercedes yang perlahan menghilang.
“Paman Guo, siapa paman ini?” Livia Xiao melirik Andreas Qin yang sedang duduk di kursi penumpang.
"Hehe. Nona besar yang cantik, izinkan aku untuk memperkenalkan diri. Namaku Andreas Qin. Mulai sekarang, aku akan menjadi pengawalmu, bertanggung jawab atas keselamatanku! Dan aku juga akan menjadi pelindung pribadimu!" Andreas Qin memutar kepalanya dan menatap Livia Xiao yang duduk di barisan belakang. Kalimat perkenalan diri yang baik hanya karena kata terakhir pelindung pribadi membuat seluruh kalimat menjadi agak aneh! Andreas Qin mau tak mau memaki dirinya karena berbicara terlalu banyak!
Livia Xiao tidak menjawab, tapi mengalihkan pandangannya ke Paman Guo yang duduk di kursi pengemudi, dan Paman Guo mengangguk tak berdaya. Livia Xiao tiba-tiba merasa seperti langit akan runtuh. Tapi sekarang tidak mudah baginya untuk meluapkan kemarahannya. Dia hanya bisa menunggu untuk kembali ke vila dan memikirkan rencana jangka panjang untuk ini! Dia kemudian mengalihkan pandangannya dari jendela mobil, menganggap Andreas Qin sebagai udara.
Dan Andreas Qin menggunakan kaca spion depan untuk melihat nona besar yang duduk di belakang. Andreas Qin diam-diam merasa bahagia, dia tidak menyangka nona muda ini akan lebih cantik daripada yang ada di foto. Mata besar yang indah, kulit putih seperti tahu! Rambut sutra yang terbang tertiup angin masih memancarkan aroma wewangian yang samar. Kemeja seragam sekolah putih yang menggembung di tempat seharusnya! Andreas Qin diam-diam menebak kalau itu harusnya ada 34D. Di bawah rok sekolah biru ada kaki ramping yang indah tanpa lemak.
Andreas Qin berpikir dalam hati, hidup dengan seorang wanita cantik seperti ini selama tiga tahun, bahkan kalai dia hidup beberapa tahun lebih lama tidak apa-apa kan? Hanya nona besar ini sekarang mengabaikannya, dan dia sendiri tidak perlu mencari susah atau malu untuk dirinya sendiri! Andreas Qin yang tahu diri kemudian menunduk dan melihat tulisan halus pada catatan di tangannya.
"Kayla Qin!"
Itu benar, ini adalah nomor telepon resepsionis Jinshi yang dia dapatkan dengan berbagai cara. Ingatan Andreas Qin kembali pada apa yang terjadi di lobi lantai satu tadi.
Andreas Qin keluar dari ruangan Chandra Xiao dan turun lift ke lantai pertama. Saat Andreas Qin baru saja keluar dari lift. Sosok seperti angin sudah berdiri di depannya.
“Kak Qin, aku akhirnya berhasil menunggumu.” Manajer lobi dengan suara kemayu berkata.
“Siapa kamu? Sepertinya aku tidak mengenalmu!” Andreas Qin bingung. Dia berusaha keras untuk mengingat, tetapi sepertinya tidak ada orang seperti itu dalam ingatannya!
Manajer lobi tersenyum, dan sungguh tidak nyaman mencari wajah seperti ini. Tapi untuk pekerjaan, dia hanya bisa seperti ini. Jadi tangannya memegang Andreas Qin yang setengah kepala lebih tinggi darinya, dan berkata, "Kak Qin, namaku Dolce dan aku adalah manajer lobi. Aku tahu tadi salahku karena tidak melayanimu. Aku benar-benar tidak tahu kalau kamu adalah tamu terhormat presdir Xiao! Asalkan kamu mau memaafkanku! Aku bersedia memberikan segalanya, termasuk bagian tubuhku!"
"Puff" perkataan ini hampir membuat Andreas Qin memuntahkan makanan semalam. Dia awalnya mengira kalau orang ini hanya banci. Tapi tak disangka akan lebih parah dari itu. Orang tuanya benar-benar memiliki pandangan jauh hingga memberinya nama seperti perempuan.
"Untuk tubuh kamu sebaiknya berikan pada orang sejenis padamu, aku tidak tertarik! Dan aku juga sama sekali tidak marah padamu! Kamu pergi lah kembali ke ruanganmu!" Andreas Qin mengguncang tubuhnya dan mengeluarkan diri dari pegangannya. Saat memikirkan kalau orang ini tidak normal, membuat Andreas Qin tidak bisa menahan diri untuk tidak gemetar! Dia lebih baik tetap dalam jarak yang aman dan tidak terlalu dekat padanya.
“Kakak Qin, kamu menyuruhku kembali, maka aku akan kembali!” Dolce dengan jari kemayunya menunjuk ke arah Feli dan Kayla Qin, kemudian berkata, “Kalian berdua perlakukan kakak Qin dengan baik, kalau tidak seragam kalian itu cepat lepas dan keluar dari sini."
Jika ini dikatakan dari mulut orang lain, mungkin akan sedikit menakutkan. Tapi Dolce yang mengatakannya sambil mengangkat tangannya kemayu serta suara yang terdengar di lebay-lebaykan membuat orang yang mendengarnya merasa sedikit jijik.
Kedua wanita resepsionis itu ada marah tapi juga tidak berani melawan. Lagi pula siapa suruh banci ini menjadi atasan mereka!
Andreas Qin berjalan ke meja depan. Dia tersenyum dan berkata, "Halo, dua wanita cantik!"
"Halo" Jawab Kayla Qin sambil tersenyum. Nada suaranya sama seperti biasanya.
"Huh" Feli membuang mukanya dan masih mengerucutkan mulutnya.
"Gadis kecil, sikapmu ini tidak patut ya! Bagaimana bisa kamu begitu kasar kepada tamu. Terlebih lagi, aku ini masih priamu!" Andreas Qin sengaja menaikkan nada suaranya dan melihat Feli, hasrat ingin menggodanya jadi lebih besar.
“Cuih, hanya orang miskin sepertimu masih mengaku-ngaku priaku?” Feli meludah dan membuang mukanya ke sisi lain.
"Tidak tahu wanita mana yang barusan bilang, selama Paman Xiao datang menemuiku ke bawah, sekalipun tidur denganku juga dilakoni! Ckck, kalau begitu bukankah aku sama dengan menjadi pria-nya kan!" Andreas Qin tersenyum.
"Siapa yang mengatakan itu. Aku? Mana ada, tidak ada!" Feli berpura-pura tidak tahu apa-ap. "Kak Kayla. Memangnya aku tadi ada mengatakan itu kah?"
"?" Meskipun Kayla Qin tidak mendiskriminasi Andreas Qin, tapi dia juga tidak memiliki kesan yang baik padanya. Cuma satu kalimat lelucon, dia tidak ingin temannya hancur begitu saja kan? Jadi di luar kehendaknya dia hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Oh oh oh wanita ya, ternyata benar mulut wanita tidak bisa dipercaya! Seperti ini ternyata karakter orang-orang di negara ini. Eh tidak, ini harusnya dikatakan masalah kredibilitas per-orang sih!" Andreas Qin menggelengkan kepalanya dan menghela napas.
"Eh paman. Kamu tanpa bukti tanpa apa pun bagaimana bisa mengatakan kalau ini aku yang mengatakannya? Kalau memang ada bukti coba saja tuntut aku," kata Feli dengan senyum sinis.
“Bagaimana kamu tahu kalau aku tidak punya bukti?” Andreas Qin memutar matanya lalu tersenyum licik.
“Kalau begitu ambil buktimu. Bukti nyata di sini saja, kak Kayla, dia sudah bilang tidak ada. Lalu bukti apa lagi yang kamu punya?” Feli terlihat seperti penjahat licik dan dia juga tersenyum licik.
"Aku dari awal sudah menebak kalau kamu akan bersikap seperti ini. Jadi!" Kata Andreas Qin mengambil Nokia 1265 (Ini adalah ponsel lama yang memiliki fungsi perekaman) dari sakunya. Dia mengeluarkannya dan mengguncangnya, "Sejujurnya, ponselku ini. Aku tidak pernah ingin mengubahnya ke yang kelas atas. Salah satunya karena aku tidak punya uang, dan aku tidak tahu cara menggunakan yang lain! Tapi yang kebetulannya adalah ada fungsi perekam di ponsel ini! Dan ada satu berita yang sangat tidak enak untukmu! Yaitu, semua kata-kata yang baru saja kamu katakan ada di ponsel ini! Tidak tahu apakah kamu tertarik untuk memastikannya atau tidak."
“Begini juga bisa?” Mata Feli melebar tak percaya. Meskipun dia belum pernah menggunakan ponsel ini, tapi dia juga tahu kalau ponsel pertama Nokia memiliki fungsi perekaman! Berapa besar IQ yang dimiliki pria ini, bahkan hal seperti ini dapat dipikirkan.
“Kenapa, sekarang sudah waktunya kamu mengakuinya kan!” Andreas Qin berkata sambil tersenyum.
“Aku tidak akan mengakuinya. Mau aku menemanimu tidur? Mimpi saja! Atau kamu bisa pergi operasi di Korea, mungkin aku bisa mempertimbangkannya!” Feli mendengus pada Andreas Qin dan memberinya tatapan dingin.
"Hehe, ini punya bukti yang nyata loh. Dan kalian juga tahu aku memanggil presdir Xiao Dong kalian dengan sebutan Paman. Barusan manajer kalian mengangguk dan membungkuk kepadaku seperti anjing kalian juga melihatnya kan. Kalau kamu tidak menepati janjimu, maka aku bisa meminta manajer untuk memecatmu! Pekerjaan sosial sulit ditemukan sekarang! Dan juga sangat sulit menemukan pekerjaan yang mudah tetapi bergaji tinggi seperti ini! "Andreas Qin melihat pihak lain tidak mau berkompromi jadi mencoba mengancamnya.
"Berani kamu?" Feli mengerutkan kening, tangannya berkacak di pinggul.
"Kamu yang pertama kali tidak menepati janjimu! Aku awal cuma memintamu menciumku. Lalu kamu yang bilang ingin tidur denganku! Di sini ada rekaman kebenarannya loh!" Kata Andreas Qin dengan enteng.
“Kamu?” Feli sangat marah hingga tidak bisa berkata apa-apa. Dia tidak pernah berpikir pria ini akan sangat sulit untuk dihadapi, jadi dia memandang Kayla Qin yang berdiri di sampingnya dengan tatapan memohon.
Kayla Qin awalnya adalah gadis yang baik hati. Dan hubungan antara kedua itu juga baik. Dia melihat dirinya seperti itu, mana mungkin ada alasan untuk tidak membantu kan? Jadi Kayla Qin tersenyum dan berkata, "Tuan Qin, kita lihat ini ya sudah lah ya! Yang dikatakan Feli tadi hanya candaan. Aku atas namanya meminta maaf padamu, bagaimana?"
“Oh, kakak cantik, apakah kamu benar-benar meminta maaf untuknya?” Andreas Qin mengangkat alisnya. Ada senyum yang sulit dipahami di wajahnya.
Dia dengan marah memalingkan wajahnya dan menatap wajah pria berjanggut yang sedang menatap dirinya dengan meminta maaf: "Maaf! Aku tidak sengaja menendangmu! Sini aku akan membantumu!" Ucap Andreas Qin sambil mengulurkan tangannya ke pria berjas itu!
Pria berjas itu jelas menyimpan dendam, huh, kamu berani-beraninya menendang pantatku, baik kalau begitu aku akan menendang adikmu! Tunggu aku menariknya dan meningkatkan kekuatanku, baru kemudian mengulurkan kakinya dan menendangnya. Jadi lah pria berjas itu berpura-pura mengulurkan tangannya. Saat tubuhnya setengah duduk dan akan memegang tangan Andreas Qin, di wajah Andreas Qin memiliki senyum tak terduga, tangannya tiba-tiba berbalik dan berjalan pergi. Ingin menjebakku? Masih cupu lah kamu! Andreas Qin diam-diam merasa senang.
Dengan bunyi "bugh", ada suara keras lain yang terdengar tepat di belakang saat Andreas Qin berbalik. Tubuh pria berjas itu sekali lagi jatuh ke tanah!
Mata Andreas Qin mulai mencari bayangan Livia Xiao kemana-mana. Ternyata saat dia memberi pelajaran pada pria berjas itu, Livia Xiao sudah masuk ke dalam Mercedes. Dia benar-benar nona besar yang memiliki kepribadian hebat, Andreas Qin tersenyum tipis dan berjalan menuju Mercedes Benz! Setelah Andreas Qin masuk ke dalam mobil, Mercedes-Benz mulai melaju perlahan, dan kemudian meninggalkan gerbang sekolah seperti bayangan hitam!
Adegan dimana pria berjas itu jatuh ke tanah menarik semua mata dan perhatian semua orang.
"Aku benar-benar tidak menyangka Tuan muda An yang terkenal akan keromantisannya bisa jatuh ke keadaan seperti itu! Haha!"
"Syukurin, siapa suruh dia setiap hari cuma tahu bermain dengan wanita, dan dia masih berpikir ingin mendapatkan putri Perusahaan Jinshi! Sekarang mampus kan di eksekusi oleh pengawalnya!"
"Dia kira dengan dirinya yang merupakan generasi kedua orang kaya bisa bertindak semaunya."
"Orang yang cuma punya beberapa uang dan sudah merasa paling hebat pantas diperlakukan seperti ini!"
Suara penonton sekelas menjadi lebih tajam, dan kata-kata mereka lebih keras dan saling bersahutan!
Pria berjas perlahan bangkit dari tanah, dan dia berteriak pada siswa yang masih membicarakannya: "Kalau tidak mau mati lebih baik diam ya!"
Para siswa itu segera menutup mulut mereka dengan patuh dan kembali ke rumah mereka masing-masing!
Pria berjas itu sendiri menggertakkan giginya dan melihat bayangan mobil Mercedes yang perlahan menghilang.
“Paman Guo, siapa paman ini?” Livia Xiao melirik Andreas Qin yang sedang duduk di kursi penumpang.
"Hehe. Nona besar yang cantik, izinkan aku untuk memperkenalkan diri. Namaku Andreas Qin. Mulai sekarang, aku akan menjadi pengawalmu, bertanggung jawab atas keselamatanku! Dan aku juga akan menjadi pelindung pribadimu!" Andreas Qin memutar kepalanya dan menatap Livia Xiao yang duduk di barisan belakang. Kalimat perkenalan diri yang baik hanya karena kata terakhir pelindung pribadi membuat seluruh kalimat menjadi agak aneh! Andreas Qin mau tak mau memaki dirinya karena berbicara terlalu banyak!
Livia Xiao tidak menjawab, tapi mengalihkan pandangannya ke Paman Guo yang duduk di kursi pengemudi, dan Paman Guo mengangguk tak berdaya. Livia Xiao tiba-tiba merasa seperti langit akan runtuh. Tapi sekarang tidak mudah baginya untuk meluapkan kemarahannya. Dia hanya bisa menunggu untuk kembali ke vila dan memikirkan rencana jangka panjang untuk ini! Dia kemudian mengalihkan pandangannya dari jendela mobil, menganggap Andreas Qin sebagai udara.
Dan Andreas Qin menggunakan kaca spion depan untuk melihat nona besar yang duduk di belakang. Andreas Qin diam-diam merasa bahagia, dia tidak menyangka nona muda ini akan lebih cantik daripada yang ada di foto. Mata besar yang indah, kulit putih seperti tahu! Rambut sutra yang terbang tertiup angin masih memancarkan aroma wewangian yang samar. Kemeja seragam sekolah putih yang menggembung di tempat seharusnya! Andreas Qin diam-diam menebak kalau itu harusnya ada 34D. Di bawah rok sekolah biru ada kaki ramping yang indah tanpa lemak.
Andreas Qin berpikir dalam hati, hidup dengan seorang wanita cantik seperti ini selama tiga tahun, bahkan kalai dia hidup beberapa tahun lebih lama tidak apa-apa kan? Hanya nona besar ini sekarang mengabaikannya, dan dia sendiri tidak perlu mencari susah atau malu untuk dirinya sendiri! Andreas Qin yang tahu diri kemudian menunduk dan melihat tulisan halus pada catatan di tangannya.
"Kayla Qin!"
Itu benar, ini adalah nomor telepon resepsionis Jinshi yang dia dapatkan dengan berbagai cara. Ingatan Andreas Qin kembali pada apa yang terjadi di lobi lantai satu tadi.
Andreas Qin keluar dari ruangan Chandra Xiao dan turun lift ke lantai pertama. Saat Andreas Qin baru saja keluar dari lift. Sosok seperti angin sudah berdiri di depannya.
“Kak Qin, aku akhirnya berhasil menunggumu.” Manajer lobi dengan suara kemayu berkata.
“Siapa kamu? Sepertinya aku tidak mengenalmu!” Andreas Qin bingung. Dia berusaha keras untuk mengingat, tetapi sepertinya tidak ada orang seperti itu dalam ingatannya!
Manajer lobi tersenyum, dan sungguh tidak nyaman mencari wajah seperti ini. Tapi untuk pekerjaan, dia hanya bisa seperti ini. Jadi tangannya memegang Andreas Qin yang setengah kepala lebih tinggi darinya, dan berkata, "Kak Qin, namaku Dolce dan aku adalah manajer lobi. Aku tahu tadi salahku karena tidak melayanimu. Aku benar-benar tidak tahu kalau kamu adalah tamu terhormat presdir Xiao! Asalkan kamu mau memaafkanku! Aku bersedia memberikan segalanya, termasuk bagian tubuhku!"
"Puff" perkataan ini hampir membuat Andreas Qin memuntahkan makanan semalam. Dia awalnya mengira kalau orang ini hanya banci. Tapi tak disangka akan lebih parah dari itu. Orang tuanya benar-benar memiliki pandangan jauh hingga memberinya nama seperti perempuan.
"Untuk tubuh kamu sebaiknya berikan pada orang sejenis padamu, aku tidak tertarik! Dan aku juga sama sekali tidak marah padamu! Kamu pergi lah kembali ke ruanganmu!" Andreas Qin mengguncang tubuhnya dan mengeluarkan diri dari pegangannya. Saat memikirkan kalau orang ini tidak normal, membuat Andreas Qin tidak bisa menahan diri untuk tidak gemetar! Dia lebih baik tetap dalam jarak yang aman dan tidak terlalu dekat padanya.
“Kakak Qin, kamu menyuruhku kembali, maka aku akan kembali!” Dolce dengan jari kemayunya menunjuk ke arah Feli dan Kayla Qin, kemudian berkata, “Kalian berdua perlakukan kakak Qin dengan baik, kalau tidak seragam kalian itu cepat lepas dan keluar dari sini."
Jika ini dikatakan dari mulut orang lain, mungkin akan sedikit menakutkan. Tapi Dolce yang mengatakannya sambil mengangkat tangannya kemayu serta suara yang terdengar di lebay-lebaykan membuat orang yang mendengarnya merasa sedikit jijik.
Kedua wanita resepsionis itu ada marah tapi juga tidak berani melawan. Lagi pula siapa suruh banci ini menjadi atasan mereka!
Andreas Qin berjalan ke meja depan. Dia tersenyum dan berkata, "Halo, dua wanita cantik!"
"Halo" Jawab Kayla Qin sambil tersenyum. Nada suaranya sama seperti biasanya.
"Huh" Feli membuang mukanya dan masih mengerucutkan mulutnya.
"Gadis kecil, sikapmu ini tidak patut ya! Bagaimana bisa kamu begitu kasar kepada tamu. Terlebih lagi, aku ini masih priamu!" Andreas Qin sengaja menaikkan nada suaranya dan melihat Feli, hasrat ingin menggodanya jadi lebih besar.
“Cuih, hanya orang miskin sepertimu masih mengaku-ngaku priaku?” Feli meludah dan membuang mukanya ke sisi lain.
"Tidak tahu wanita mana yang barusan bilang, selama Paman Xiao datang menemuiku ke bawah, sekalipun tidur denganku juga dilakoni! Ckck, kalau begitu bukankah aku sama dengan menjadi pria-nya kan!" Andreas Qin tersenyum.
"Siapa yang mengatakan itu. Aku? Mana ada, tidak ada!" Feli berpura-pura tidak tahu apa-ap. "Kak Kayla. Memangnya aku tadi ada mengatakan itu kah?"
"?" Meskipun Kayla Qin tidak mendiskriminasi Andreas Qin, tapi dia juga tidak memiliki kesan yang baik padanya. Cuma satu kalimat lelucon, dia tidak ingin temannya hancur begitu saja kan? Jadi di luar kehendaknya dia hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Oh oh oh wanita ya, ternyata benar mulut wanita tidak bisa dipercaya! Seperti ini ternyata karakter orang-orang di negara ini. Eh tidak, ini harusnya dikatakan masalah kredibilitas per-orang sih!" Andreas Qin menggelengkan kepalanya dan menghela napas.
"Eh paman. Kamu tanpa bukti tanpa apa pun bagaimana bisa mengatakan kalau ini aku yang mengatakannya? Kalau memang ada bukti coba saja tuntut aku," kata Feli dengan senyum sinis.
“Bagaimana kamu tahu kalau aku tidak punya bukti?” Andreas Qin memutar matanya lalu tersenyum licik.
“Kalau begitu ambil buktimu. Bukti nyata di sini saja, kak Kayla, dia sudah bilang tidak ada. Lalu bukti apa lagi yang kamu punya?” Feli terlihat seperti penjahat licik dan dia juga tersenyum licik.
"Aku dari awal sudah menebak kalau kamu akan bersikap seperti ini. Jadi!" Kata Andreas Qin mengambil Nokia 1265 (Ini adalah ponsel lama yang memiliki fungsi perekaman) dari sakunya. Dia mengeluarkannya dan mengguncangnya, "Sejujurnya, ponselku ini. Aku tidak pernah ingin mengubahnya ke yang kelas atas. Salah satunya karena aku tidak punya uang, dan aku tidak tahu cara menggunakan yang lain! Tapi yang kebetulannya adalah ada fungsi perekam di ponsel ini! Dan ada satu berita yang sangat tidak enak untukmu! Yaitu, semua kata-kata yang baru saja kamu katakan ada di ponsel ini! Tidak tahu apakah kamu tertarik untuk memastikannya atau tidak."
“Begini juga bisa?” Mata Feli melebar tak percaya. Meskipun dia belum pernah menggunakan ponsel ini, tapi dia juga tahu kalau ponsel pertama Nokia memiliki fungsi perekaman! Berapa besar IQ yang dimiliki pria ini, bahkan hal seperti ini dapat dipikirkan.
“Kenapa, sekarang sudah waktunya kamu mengakuinya kan!” Andreas Qin berkata sambil tersenyum.
“Aku tidak akan mengakuinya. Mau aku menemanimu tidur? Mimpi saja! Atau kamu bisa pergi operasi di Korea, mungkin aku bisa mempertimbangkannya!” Feli mendengus pada Andreas Qin dan memberinya tatapan dingin.
"Hehe, ini punya bukti yang nyata loh. Dan kalian juga tahu aku memanggil presdir Xiao Dong kalian dengan sebutan Paman. Barusan manajer kalian mengangguk dan membungkuk kepadaku seperti anjing kalian juga melihatnya kan. Kalau kamu tidak menepati janjimu, maka aku bisa meminta manajer untuk memecatmu! Pekerjaan sosial sulit ditemukan sekarang! Dan juga sangat sulit menemukan pekerjaan yang mudah tetapi bergaji tinggi seperti ini! "Andreas Qin melihat pihak lain tidak mau berkompromi jadi mencoba mengancamnya.
"Berani kamu?" Feli mengerutkan kening, tangannya berkacak di pinggul.
"Kamu yang pertama kali tidak menepati janjimu! Aku awal cuma memintamu menciumku. Lalu kamu yang bilang ingin tidur denganku! Di sini ada rekaman kebenarannya loh!" Kata Andreas Qin dengan enteng.
“Kamu?” Feli sangat marah hingga tidak bisa berkata apa-apa. Dia tidak pernah berpikir pria ini akan sangat sulit untuk dihadapi, jadi dia memandang Kayla Qin yang berdiri di sampingnya dengan tatapan memohon.
Kayla Qin awalnya adalah gadis yang baik hati. Dan hubungan antara kedua itu juga baik. Dia melihat dirinya seperti itu, mana mungkin ada alasan untuk tidak membantu kan? Jadi Kayla Qin tersenyum dan berkata, "Tuan Qin, kita lihat ini ya sudah lah ya! Yang dikatakan Feli tadi hanya candaan. Aku atas namanya meminta maaf padamu, bagaimana?"
“Oh, kakak cantik, apakah kamu benar-benar meminta maaf untuknya?” Andreas Qin mengangkat alisnya. Ada senyum yang sulit dipahami di wajahnya.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved