Bab 7 Bunga Sekolah yang Sombong

by Osly 09:36,Jan 25,2022
“Kamu? Kamu, bagaimana bisa tahu?” Mata Yovina melebar tidak percaya. Pria ini jelas baru bertemu dengannya untuk pertama kalinya, tetapi yang dia katakan tentangnya bisa sepenuhnya benar.

“Haha, apakah kamu lupa? Kan aku sudah bilang kalau aku ini seorang peramal!” Andreas Qin menghela napas panjang.

“Benar kah? Kalau begitu apakah kamu bisa membantuku melihat kapan penyakit ayahku bisa sembuh!” Yovina langsung bersemangat dan bertanya padanya!

“Yah, bisa saja, tapi kamu bisa tidak pakai dulu, baru kita lanjutkan pembicaraannya!” Andreas Qin menunjuk ke betis Yovita. Pada saat ini, dia masih tidak lupa untuk melirik beberapa kali, ya lagipula, kesempatan seperti ini tidak sering!

Kalau sekarang masih tidak lari dari sini maka selanjutnya tidak tahu kapan dia bisa melarikan diri lagi. Andreas Qin melihat waktunya sudah tiba, kemudian dia berlari keluar dari toilet wanita.

“Masih benar-benar mengira kalau aku seorang peramal!” Andreas Qin tidak tahu berapa lama dia lari, setelah tidak bisa bergerak lagi dia bersandar di dinding bangunan dan menarik napas.

Alasan mengapa Andreas Qin dapat mengetahui tentang situasi Yovita adalah karena dia adalah seorang pembunuh dan memiliki pengamatan yang cukup tajam! Pada lencana Yovita, Andreas Qin mengetahui nama dan kelasnya. Kelas 2 nomor 7, ini adalah kelas hebat di Emperor College, jadi Andreas Qin bisa menebak kalau nilainya sangat bagus. Untuk alasan mengapa dia mengatakan kalau dia pemalu adalah karena di mata anak ini selalu terlihat sedikit kepanikan, dan tak disangka ini akan membuat Yovita percaya kalau dia adalah seorang peramal, pada saat ini bahkan Andreas Qin sendiri pun ikut mengagumi dirinya!

“Aih sudah lah, pergi registrasi dulu saja!” Andreas Qin menghela napas dan pergi! Awalnya, butuh proses yang sangat rumit untuk registrasi, tapi karena Chandra Xiao sudah menyapa terlebih dahulu. Jadi untuk Andreas Qin, ini hanya dalam hitungan menit!

Gedung pengajaran dan gedung kantor awalnya memang berdekatan, jadi saat mereka asik mengobrol mereka tanpa terasa tiba di gedung pengajaran. Gedung pengajaran dibagi menjadi 8 lantai, di mana lantai pertama dan kedua adalah kelas 3, lantai ketiga dan keempat adalah kelas 2, dan dua lantai terakhir adalah ruang kelas 1! Setiap tahun ada 12 kelas, dan kelas nomor 7 dan 8 adalah kelas terbaik.

Kelas 2 nomor 7 berada di sebelah kiri sudut lantai tiga. Andre Zhao memimpin Andreas Qin ke pintu kelas 2 nomor 7. Pada saat ini, di koridor kelas, seorang guru wanita berusia 34 tahun berdiri di pintu mendengarkan telepon! Dia adalah Sania Qiu- wali kelas 2 nomor 7!

“Oh, kamu bilang penyakit ayahmu semakin parah! Baik lah, kalau begitu ambil izin berapa hari lagi saja! Sebagai anggota kemahasiswaan aku percaya kamu pasti bisa menebus ketertinggalan ini! Semoga ayahmu lekas sembuh ya! Sampai jumpa.” Sania Qiu menutup telepon menegakkan kepala dan kebetulan melihat Andre Zhao dan Andreas Qin.

"Guru Qiu, ini adalah murid yang baru saja pindah! Pihak atas bilang tolong diatur baik-baik!" Ucap Andre Zhao.

"Oh, baik aku mengerti! Aku akan mengaturnya dengan baik." Sania Qiu menjawab tanpa ekspresi. Dan ada sedikit kerutan yang tidak menyenangkan di antara alisnya!

Andre Zhao mengangguk dan pergi! Dan Andreas Qin akhirnya menjadi murid pindahan yang duduk di kelas 2 nomor 7!

Sebelum datang ke sekolah, Andreas Qin sudah membersihkan dirinya, baik itu janggut ataupun rambutnya yang berantakan sudah dipangkas rapi! Awalnya, dia masih sedikit tidak rela, tetapi demi bisa menaklukkan gadis-gadis, Andreas Qin akhirnya hanya bisa memilih untuk mengorbankan janggutnya! Andreas Qin yang mengenakan seragam sekolahnya, terlihat sangat tampan hingga dia sendiri tidak mengenalinya! Jadi begitu dia bergabung di kelas ini, ada banyak mata yang memelototinya. Dan hanya dalam tiga hari, dia dinobatkan sebagai rumput sekolah paling tampan dalam sejarah sekolah ini!

Untuk gelar ini, kesombongan Andreas Qin jelas sedikit meningkat, tetapi Andreas Qin tidak melupakan tujuannya datang ke sekolah, yaitu secara pribadi melindungi keselamatan nona besar! Jadi dalam tiga hari ini, di mana pun Livia Xiao berada bayangan Andreas Qin setidaknya harus berada tiga meter darinya! Dan dirinya pun disalahartikan oleh semua orang dianggap tengah mengejar Livia Xiao!

Pada saat ini, di lapangan, Andreas Qin sedang berjalan tepat di belakang Livia Xiao tiga meter, dan Livia Xiao merasa dirinya berada di ambang kehancuran! Dan dalam hatinya semakin yakin dan bertekad untuk mengusirnya jauh-jauh.

Pria tampan dan wanita cantik yang berjalan di lapangan tentu saja akan menarik banyak perhatian. Ada banyak murid laki-laki yang memakinya mengatainya tidak punya wajah, "Tidak bisa mendapatkannya, masih terus mengejarnya. Benar-benar tidak punya wajah, dan buat wajah kami para pria malu juga, huh!"

Tapi banyak juga anak lainnya yang menganggap kalau wajah pria tidak tebal, lalu bagaimana mereka mendapatkan perempuan? Jadi tetap tenang dan lakukan upaya tak henti-hentinya saja! Ini adalah pengalaman luar biasa dalam mengejar seorang perempuan!

"Yah, bagus, bagus! Namanya juga pria. Sudah seharusnya begitu, wajah harus tebal sedikit! Kalau tidak, pasti tidak akan bisa mendapatkan perempuan cantik! Aku juga akan coba menggunakan metodenya, kita lihat apakah perempuan idolaku akan bisa ku taklukan." Murid laki-laki ini memiliki wajah seperti bunga persik.

“Alah, hanya orang pengecut sepertimu?! Sudah lah tampang tidak ada! Apalagi uang? Dan kamu bisa-bisanya menjatuhkan target pada bunga sekolah nomor satu, sih Vanessa? Kamu memangnya tidak tahu ada berapa banyak rekan kita yang gagal?” Murid laki-laki itu memberikan tatapan menghina pada temannya.

"Hehe, ya aku kan juga cuma iseng iseng saja! Tapi jika ada yang bisa menaklukan Vanessa, orang itu pasti sangat keren dan bahagia. Dia ya, tidak hanya memiliki wajah yang cantik! Tapi juga sangat tinggi, pinggul yang cucok dan naik! Untuk dadanya, setidaknya itu harusnya di atas C! Tapi yang terpenting ya keluarganya juga sangat kaya!" Ucap teman sekelas laki-laki dengan mata menerawang.

“Cepat lihat. Baru saja diomongin. Bukan kah itu Vanessa Snow Lotus kita?” Murid laki-laki itu menunjuk seorang murid perempuan di sudut lain lapangan dan berteriak kaget.

Kata-kata murid laki-laki itu seperti dinamit, dan fokus seluruh lapangan itu segera berada pada seorang gadis di sudut lain lapangan.

Dia seperti karya Tuhan yang paling sempurna! Tingginya 1,72 meter dan kombinasi sepatu hak tinggi membuat sosoknya semakin tinggi. Mata besar dan cerah membuat matanya seolah bisa berbicara. Seragam sekolahnya juga seperti dibuat khusus untuknya. Menarik perhatian semua murid laki-laki! Rambut panjang hitam legam menggantung di bahu bundar, pinggul yang sedikit terangkat membangkitkan sentuhan keseksian, lekukan tubuh yang indah ini melebihi karya gambar siapa pun. Ini bukan lagi keindahan yang dapat diungkapkan oleh kuas, dan semua ini hanya ada di tubuhnya. Tubuh wanita yang unik dan menggegerkan semua orang yang memandang. Dia adalah Vanessa yang dipanggil Snow Lotus oleh murid laki-laki sini.

Pada saat ini, mata Vanessa tertuju pada tubuh Andreas Qin yang akan menghilang dari lantai dasar gedung pengajaran. Sudut mulutnya sedikit terangkat. "Pria yang sangat menarik!"

Jika di sampingnya ada orang yang berdiri, orang itu pasti akan sangat terkejut. Karena bunga sekolah ini, yang dikenal sebagai Snow Lotus yang dingin, bahkan hari ini tersenyum. Ini jelas merupakan keganjilan juga kebahagian para murid laki-laki. Apakah musim semi dari daftar bunga sekolah teratas akan datang?

Andreas Qin masih seperti biasa menghabiskan kelas pagi dengan Livia Xiao! Baru-baru ini, berbagai skandal juga surat cinta terus muncul di hadapannya, membuat Andreas Qin sangat ingin memaki. Tampaknya menjadi tampan juga sebuah dosa! Namun, wajahnya tampaknya sudah sangat tebal, dan segala yang aneh ataupun semua jenis surat cinta semua akan langsung dibuang ke tong sampah oleh Andreas Qin!

Saat ini sudah jam makan siang. Banyak teman yang keluar dari kelas. Andreas Qin masih mengikuti Livia Xiao keluar dari kelas. Ingin makan bersamanya di kantin sekolah! Tapi saat dia berjalan keluar, dia dihadang oleh seorang perempuan.

Andreas Qin mengangkat kepalanya dan berkata kepada perempuan cantik di depannya, "Teman. Boleh minggir tidak ya!"

"Kamu Andreas Qin?" Vanessa tidak memberinya jalan dan langsung bertanya.

“Ya, aku Andreas Qin! Kamu mencariku, ada sesuatu?” Tanya Andreas Qin dengan wajah bingung. Wanita ini sepertinya tidak ada urusan dengan dirinya! Jadi dia di sini harusnya bukan untuk menagih hutang kan.

"Aku akan memperkenalkan diri dulu. Namaku Vanessa! Aku ingin mengajakmu makan siang bersamaku! Tidak tahu apakah Andreas Qin bersedia memberikan wajah untuk ini!" kata Vanessa sambil tersenyum. Senyum yang jarang terlihat itu kembali muncul.

Pada saat ini, koridor kelas penuh dengan orang. Dan kebanyakan dari mereka adalah murid laki-laki yang tertarik pada Vanessa.

"Ya Tuhan. Aku tidak salah lihat kan? Vanessa. Dia, dia benar-benar tersenyum! Dia yang dikenal sebagai Snow Lotus, wajahnya yang selalu dingin, dan dia sekarang benar-benar tersenyum!"

"Ya! Senyumnya sangat manis, membuat aku yang melihatnya mabuk kepayang! Jika dia tersenyum padaku seperti ini. Sekalipun aku mati aku pasti akan senang!" Ucap murid lainnya sambil menggoyangkan otot-otot wajahnya yang berdenyut.

"Ini bukan hal yang paling penting. Yang terpenting adalah hatinya benar-benar tergerak! Dia mengajak Andreas Qin untuk makan bersamanya, ya Tuhan! Ini benar-benar gosip terbesar di zaman saat ini! Aku harus mempostingnya di BBS, biar semua teman di sekolah tahu tentang ini!"

Vanessa mendengar suara-suara ini, dia merasa sangat puas! Inilah yang dia inginkan. Senyum yang telah lama hilang ditambah penampilan yang terkenal di dunia dan sosok yang sempurna. Dia percaya tidak ada yang tidak akan jatuh di bawah pesonanya!

"Vanessa? Aku tidak kenal. Aku tidak tertarik padamu! Kamu sebaiknya cari orang lain saja." Jawab Andreas Qin tanpa ekspresi, suaranya tidak terlalu keras. Tapi itu cukup bisa menembus udara. Ya meskipun suara di koridor saat ini cukup beragam, tapi bagaimanapun juga, perhatian semua orang terfokus pada Andreas Qin. Jadi kalimat ini membuat semua orang bisa mendengarnya.

Suara seluruh koridor saat ini tiba-tiba berhenti! Semua orang membuka mulut mereka karena terkejut! Jeda seperti ini berlangsung selama tiga detik. Dan akhirnya seorang teman sekelas bereaksi!

"Ya Tuhan. Tidak ada yang salah dengan telingaku kan. Andreas Qin menolaknya begitu saja! Dan itu masih sangat lugas."

"Bunga sekolah peringkat nomor satu di daftar bunga sekolah untuk pertama kalinya mencari seseorang untuk makan, tapi dia malah ditolak! Ini benar-benar luar biasa! Siapapun yang mendengar ini pasti tidak akan ada yang percaya!"

“Andreas Qin menolak! Cari aku! Aku pasti tidak akan menolak!” Kemudian satu atau dua murid mulai berebut untuk bersuara.

"Ai! Bos Andreas Qin masih sangat mendominasi ya! Dia benar-benar idolaku. Kalau kita yang tiba-tiba menerima pernyataan dari bunga sekolah, kita pasti tidak akan bisa berjalan dan seluruh tubuh kita pasti akan lemas! Ya tidak heran juga kita tidak bisa mendapatkan perempuan! Aku sebaiknya harus belajar lebih banyak dari bos Andreas!" Seru Kelvin terkagum-kagum.

"Kamu. Kamu menolakku? Kamu harus tahu aku adalah bunga sekolah pertama di Emperor College!" Seru Vanessa dengan ekspresi luar biasa di wajahnya. Karena dia masih tidak percaya kalau dia akan ditolak oleh Andreas Qin!

"Bunga sekolah pertama, apa pentingnya bagiku! Aku masih ada urusan! Aku pergi dulu!" Jawab Andreas Qin ringan, lalu menerobos kerumunan dan dengan cepat mengikuti Livia Xiao! Menghilang di koridor!

Sejujurnya bukan Andreas Qin tidak menyukai perempuan cantik, dalam pandangannya sendiri dia adalah seorang playboy besar! Ada perempuan cantik yang mengajaknya duduk atau makan dia tentu akan senang, tetapi dia tidak suka dengan kesombongan Vanessa. Seolah semua orang akan berputar di sekelilingnya, perempuan seperti itu tidak bisa disinggung! Yang paling penting Andreas Qin dari mata Vanessa tahu kalau anak ini bukan orang biasa. Dia mendekati dirinya untuk beberapa tujuan! Itu sebabnya Andreas Qin secara langsung menolaknya!

Vanessa menoleh dan melihat sosok yang pergi tanpa ragu-ragu itu, dalam hatinya merasa tertusuk! Huh Andreas Qin! Kamu adalah orang pertama yang berani menolakku! Kamu tidak akan bisa lepas dari genggamanku! Vanessa menghentak kakinya dengan kesal, lalu pergi meninggalkan koridor! Hari ini, dirinya bisa dikatakan kehilangan waiah! Ajakan pertama kali dari dia yang merupakan bunga sekolah pertama di sekolah ditolak! Ini mau tak mau membuat semua orang mulai meragukan pesona Vanessa.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

70