Bab 4 Wanita Cantik Dipermalukan
by Nico
10:01,Oct 27,2021
Pria kaya dan tampan itu memiliki hubungan dekat dengan polisi lalu lintas, juga jangan mengharapkan polisi lalu lintas akan berbuat apa.
Sedangkan gadis liar yang mengendarai Chevrolet itu jelas juga tidak terima dengan hal ini, “Sial, aku tahu polisi tidak bisa diharapkan! Hei, bila menemukan orang itu, saat itu kamu yang menjadi saksiku!”
Kalimat belakang ini jelas dikatakan pada Kenny Yi.
Kenny Yi mengangguk, akhirnya gadis cantik tersebut meminta nomor teleponnya, pada saat yang bersamaan juga memberikan nomor teleponnya padanya. Sifat gadis ini liar, namun namanya elok--- Carla Tang.
Carla Tang membuka pintu mobilnya dengan keras, akhirnya menyetir Chevrolet ke jalan, kepala mobilnya juga memiliki lubang besar tertabrak. Kenny Yi memanyunkan bibir, “Tidak melindungi tempat perkara?”
“Melindungi apanya, apa kamu tidak melihat bagaimana sikap para polisi lalu lintas itu!” Carla Tang menggerutu pelan, menginjak pedal gas dan pergi.
……
Selanjutnya, Kak Janice masuk ke dalam Mercedes-Benz yang sudah rusak itu dengan marah. Mobil yang baik-baik saja dirusak hingga seperti ini, dinaiki terlihat menyedihkan. Kenny Yi membawanya pergi memperbaiki mobil, ekspresi Kak Janice sepanjang jalan marah.
“Kak, nanti aku menangkap bocah itu, biar dia menggantikan satu mobil yang baru untukmu.”
“Uang adalah nomor dua, yang utama adalah terlalu membuat orang marah. Bocah ini terlalu arogan, kamu lihat ekspresi sombongnya di dalam mobil polisi.” Kak Janice menggertakkan gigi dengan marah, “Kemarin bukankah dia berkata Kak Seven juga akan memberi muka pada ayahnya? Kalau begitu Kak Seven seharusnya kenal dengannya, sebentar lagi aku akan tanyakan Kak Seven, lihat apa yang dia katakan. Mencari polisi tidak ada gunanya, kalau begitu biar Kak Seven yang membantu menghadapi.”
Kak Seven, gangster besar di Distrik Hervey Bay Kota Jiangning, juga bos di belakang Chaos KTV, dalam sosial memiliki koneksi yang luas, berbagai macam orang akan memberinya muka.
Keduanya tidak pergi ke Chaos KTV, melainkan naik taksi langsung pergi ke sebuah kedai teh di pinggiran kota. Kedai teh ini juga bisnis Kak Seven, lagipula Kak Seven suka menghabiskan waktu di sini.
Bisnis Kak Seven sangat besar, sekali lihat harga kedai teh ini tidak murah. Hanya saja dia selalu menggunakan trik pengelolaan lama, di dalamnya jelas-jelas kedai teh, namun sebenarnya sebuah tempat berjudi. Lantai satu menggunakan kedok menjual teh, lantai dua, lantai tiga semuanya meja judi. Lagipula yang datang kemari berjudi adalah orang-orang yang memiliki identitas, sangat murah hati, jadi penghasilan kedai teh ini juga sangat besar.
Semuanya datang bermain kemari, pertama karena Kak Seven memiliki reputasi, walaupun ditangkap oleh polisi, Kak Seven selalu bisa mengeluarkan mereka dalam 24 jam. Bila tidak memiliki kemampuan ini maka jangan membuka tempat ini, tamu juga tidak berani datang. Mengenai alasan lainnya adalah karena gaya bisnis di sini tetap mempertahankan gaya Kak Seven yang berani, lebih terbuka. Setiap pelayan di dalamnya sangat cantik, bahkan di beberapa ruang istirahat sering terdengar suara “Bang bang bang” yang bersemangat.
Lantai satu adalah tempat minum teh yang sesungguhnya, lagipula Kak Seven membuat kamar khusus untuk dirinya. Kak Janice mendorong pintu dengan pelan dan masuk, seorang pria paruh baya yang sedikit gemuk dengan mata terkulai, dengan tenang bersandar di sebuah kursi dengan ukiran kayu dengan nyaman, kepalanya sedikit mendongak ke belakang.
Di depannya, sebuah gadis yang terlihat polos sedang membuat teh, menuangkan teh dengan gerakan terlatih.
Di belakangnya, jari seorang wanita muda yang sangat genit dengan lincah meremas pundaknya membuatnya rileks.
Gangster, pada akhirnya bukankah untuk menikmati kenikmatan. Walaupun Kak Seven adalah gangster yang membawa pisau berjalan di jalanan, sampai di umur ini juga akan bergaul dengan orang yang berbudaya, menikmati kehidupan.
Melihat Kak Janice datang, mata Kak Seven yang terkulai juga terbuka. Sedangkan wanita genit yang sedang memijat bahu di belakangnya seakan sedikit memiliki rasa permusuhan dengan Kak Janice. Identitasnya mirip dengan Kak Janice, manajer kedai teh ini, sebenarnya juga mengelola bisnis Kak Seven. Hanya saja Kak Janice lebih baik sedikit, tidak mengambil gaji dari Kak Seven, jadi posisinya lebih tinggi sedikit darinya.
“Duduklah.” Kak Seven meminta gadis yang membuat teh untuk memberikan cangkir teh pada Kak Janice, namun tidak memedulikan Kenny Yi adik yang tidak menarik perhatian ini. “Anak muda yang kamu bilang di dalam telepon bernama Derick Gao, tuan muda Perusahaan Real Estate Hengtai. Bos Perusahaan Real Estate Hengtai juga ayah Derick Gao, Bryan Gao memiliki sedikit hubungan denganku, dia dan Wakil Biro Zhang di Biro Keamanan Publik adalah sahabat baik. Aku dengar, Wakil Biro Zhang adalah ayah angkat Derick Gao. Jadi Janice kamu juga mundur selangkah, jangan memaksa urusan ini.”
Pantas saja! Polisi lalu lintas adalah organisasi di bawah Biro Keamanan Publik, lagipula sebelum wakil biro Zhang dipromosikan dia adalah kapten unit polantas, para polisi lalu lintas itu tentu saja membantu Derick Gao.
Lagipula Kak Janice juga pernah mendengar Perusahaan Real Estate Hengtai, bisa dibilang bisnis real estate yang tidak kecil, bosnya, Bryan Gao bisa dibilang adalah orang yang memiliki teman di pemerintah dan gangster. Sambil bergaul di lingkaran orang terkenal, sambil berkonspirasi dengan para gangster bawah tanah.
“Kalau begitu, menurut Kak Seven harus bagaimana mengurus masalah ini?” Tanya Kak Janice.
“Makan bersama bernegosiasi, masalah ini bisa dibilang berakhir.” Kak Seven berkata dengan datar, “Mengenai mobilmu, harus berapa banyak maka minta dia ganti rugi berapa banyak sudah bisa bukan? Bryan Gao tidak kekurangan uang ini. Nanti malam makan di Deep Sea Hotel.
Awalnya mengharapkan Kak Seven membantu menghadapi, memberi pelajaran pada Derick Gao. Namun sekarang kelihatannya, ide ini tidak ada harapan. Kak Seven adalah gangster, tidak akan terlalu menyinggung teman karena hal seperti ini. Lagipula ayah angkat Derick Gao adalah pemimpin Biro Keamanan Publik kota, orang gangster biasanya akan berusaha agar tidak membuat konflik yang tidak diperlukan dengan orang dari sistem keamanan publik.
Namun bagaimanapun Kak Seven menunjukkan akan menghadapi, juga bisa dibilang memberi muka pada Kak Janice, paling tidak mengambil kembali uang mobil. Kak Janice tersenyum berkata “Hal ini merepotkan Kak Seven”, lalu perlahan bangkit dan pergi. Namun Kenny Yi sedikit kesal, karena dia tidak suka Kak Seven seperti ini. Bagaimanapun juga, Kak Janice sekarang juga berada di dalam tempat Kak Seven. Mobil Kak Janice dirusak oleh orang, Kak Seven hanya mendamaikan, bahkan satu kata keras pada Dereck Gao pun tidak ada. Bos seperti ini akan membuat bawahan merasa sedih.
Jadi saat pergi, Kenny Yi menghela napas, selanjutnya pergi mengikuti Kak Janice.
Sedangkan di belakangnya, Kak Seven jelas mendengar helaan napas yang mengandung rasa tidak puas ini. Daging di wajahnya bergetar sedikit, dia membuka matanya pelan, namun Kenny Yi sudah keluar dari kamar.
Wanita genit di belakang Kak Seven mendengus dingin seperti tidak takut masalah menjadi runyam : “Siapa dia! Adik yang dibawa Janice Qin itu sungguh tidak tahu aturan.”
Walaupun Kak Seven sedikit marah pada Kenny Yi, namun tidak dibuat marah oleh ucapan wanita genit itu, hanya berkata dingin : “Sekarang para anak muda ini semakin lama semakin tidak bisa diajari.... Bila saat aku masih muda, begitu maju langsung menampar. Setelah melewati umur empat puluh tahun, tidak akan bingung... Oh ya, bukankah ucapan ini dibicarakan seperti ini?”
“Itu namanya ‘Lewat banyak pengalaman sudah memiliki cara menilai sendiri’.” Wanita genit itu mengeluarkan tawa centil berkata, “Tapi Kak Seven Anda sungguh tidak bingung lagi, dua hari ini aku sudah memberi Anda banyak ‘Petunjuk’, Anda tidak menghiraukannya.”
Kak Seven tertawa terbahak-bahak, meremas tangan wanita genit itu, “Hei wanita, apa itu yang kamu bilang ‘Petunjuk’? Sangat ingin mengangkat rok dan berbaring di lantai! Untung saja lantaiku ini anti licin, kalau tidak kamu sudah dibuat tergelincir oleh air yang mengalir keluar dari antara kedua kakimu....”
“Menyebalkan....”
Kenny Yi tidak berjalan jauh, dapat mendengar ucapan saling menggoda Kak Seven dan wanita genit itu. Ini tidak berarti apapun, namun kalimat Kak Seven “Maju menampar” barusan membuat Kenny Yi sedikit diam-diam membenci---Bukankah seorang gangster, berlagak apanya!
Kak Janice juga mendengar kalimat ini, bahkan melihat raut wajah Kenny Yi tiba-tiba muram. Takut Kenny Yi membuat masalah di sini, dia segera menarik tangannya, “Ayo, temani kakak beli barang.”
……
Malam itu, Kak Janice langsung pergi ke Deep Sea Hotel. Kak Seven memesan sebuah ruangan mewah di lantai dua, namun dia belum tiba. Orang yang mengira dirinya orang besar akan selalu datang lebih terlambat.
Sedangkan khawatir bila Kenny Yi ikut akan membuat masalah, Kak Janice berpesan pada Kenny Yi : Tunggu di bawah.
“Aku menurut pada kakak.” Kenny Yi tersenyum. Walaupun tidak suka pada cara Kak Seven, namun Kenny Yi juga tidak ingin meneruskan membuat masalah menjadi runyam. Dia tidak peduli apapun, namun Kak Janice masih harus hidup di sini.
Kak Janice naik sendiri, begitu mendorong pintu dia melihat Dereck Gao sedang mencium Daisy Lin sambil memegang wajahnya, tangannya juga tidak diam. Bahkan melihat Kak Janice datang, bocah ini masih tidak peduli sedikitpun. Sebaliknya Daisy Lin merasa sedikit tidak nyaman, dengan wajah sedikit merah mendorongnya pelan.
Terakhir kali Dereck Gao ditendang oleh Kenny Yi, kehilangan muka, lagipula Daisy Lin ada di sisinya. Dereck Gao datang membawa Daisy Lin karena ingin Daisy Lin melihat, dirinya bisa mendapatkan muka kembali.
Kak Janice tidak menghiraukannya, memeluk kedua lengannya duduk di seberang, kepalanya dipalingkan ke samping.
Sedangkan Derick Gao tertawa jahat bertanya : “Wah, datang sendirian? Di mana bocah yang kamu pelihara itu, tidak berani datang?”
Kak Janice memutar mata padanya, tidak berdebat dengannya.
Tidak lama kemudian, Kak Seven juga tiba, duduk di antara mereka berdua. Derick Gao sambil tersenyum memanggil “Paman Ketujuh”, memberi salam, Kak Seven juga mengangguk puas. Belum banyak bicara, Derick Gao langsung masuk ke inti pembicaraan : “Paman Ketujuh, memang benar aku merusak mobilnya, namun bagaimana dengan adik-adikku yang dipukul?”
“Bila kamu tidak merusak mobil, apa Kenny Yi akan memukul orang-orang mu itu?!” Kak Janice marah.
“Kalau begitu bila bukan karena Kenny Yi menendangku dulu, apa aku akan menyuruh orang pergi merusak mobil?”
“Itu karena kamu memakiku dulu, minta ditendang!”
“Memaki sekali langsung main tangan? Baik, sekarang kamu maki aku, biar aku tendang kamu bagaimana?” Derick Gao berkata dengan tidak masuk akal.
Jari Kak Seven mengetuk meja pelan, “Meributkan hal ini tidak ada gunanya, cepat selesaikan masalah. Kalian sering bertemu, untuk apa ribut sampai seperti ini. Derick, sebenarnya masalah dimulai dari kamu, ganti rugi satu buah mobil pada Janice, kamu juga tidak kekurangan sedikit uang itu.”
“Ganti rugi mobil? Baik, hanya barang senilai tujuh atau delapan ratus ribu RMB saja. Tapi,” Derick Gao menatap Kak Janice, tersenyum dingin berkata, “Delapan adikku yang dipukul itu, setiap orang biaya pengobatan dua ratus ribu RMB.”
Delapan orang, satu juta enam ratus ribu RMB!
Sial, uang mobil tidak bisa diminta, sebaliknya malah harus memberi hampir jutaan. Ekspresi Kak Janice menjadi jelek, Kak Seven juga tidak senang, ini sama sekali bukan datang untuk negosiasi, juga tidak memberi muka pada Kak Seven.
“Tidak memberi uang juga bisa, biar orang di Biro Keamanan Publik menangkap pria muda yang kamu pelihara, masukkan ke penjara beberapa hari, bagaimanapun beberapa saudaraku itu luka karena dipukul.” Derick Gao tertawa mencemooh, menyalakan sebatang rokok Chunghwa, sepasang kakinya dinaikkan ke atas meja. “Tidak percaya?”
Sambil bicara, Derick Gao juga tidak menghiraukan betapa jeleknya raut wajah Kak Seven, langsun menelepon------Menelepon ayah angkatnya, wakil biro Zhang. Setelah menelepon dia bicara beberapa patah kata, Derick Gao memberikan ponsel pada Kak Seven. Kak Seven juga gangster, tidak akan berani menyinggung pemimpin Biro Keamanan Publik, jadi sikapnya juga sangat hormat. Namun, raut wajahnya semakin lama semakin jelek.
“Baik, baik, baik, aku akan bicara dengan bawahanku. Hal kecil ini masih harus merepotkan wakil biro Zhang, sejujurnya sangat tidak enak, maaf...”
Menutup telepon, sikap Kak Seven berubah drastis, langsung berkata : “Begini saja, tidak perlu ganti rugi mobil, namun biaya pengobatanmu itu juga jangan diminta, Derick bisa dibilang kamu memberi aku muka.”
“Beda ratusan ribu RMB!” Derick Gao tertawa sambil menggertakkan gigi, “Menganggap impas juga bisa, suruh Kenny Yi itu datang, berlutut dan sujud padaku tiga kali. Kalau tidak, aku akan sungguh menyuruh orang Biro Keamanan Publik menangkapnya!”
Kak Janice tahu, tidak mungkin menyuruh Kenny Yi bersujud. Namun, Derick Gao sepertinya harus mempermainkan sampai akhir. Bila sungguh menangkap Kenny Yi bagaimana? Orang Biro Keamanan Publik sangat bengis, jangan mengharapkan bisa bicara masuk akal dengan mereka. Kak Janice tidak terlalu kaya, namun agar Kenny Yi tidak ditangkap, tetap menahan rasa tidak rela melepaskan ganti rugi mobil Mercedes-Benz. Wanita ini, kesungguhannya melebihi pria.
Kak Janice menggertakkan gigi dengan benci, mobilnya sia-sia dirusak, dia bangkit memegang gelas. “Baik, masalah uang anggap impas. Mengenai saudaraku menyinggungmu, aku tebus untuknya bukan!”
Selesai bicara, dia mendongakkan kepala meminum habis dua gelas setengah gelas tinggi yang penuh minuman keras!
Bila dalam penyelesaian masalah biasa di kalangan bawah tanah, seorang wanita melakukan sampai ke langkah ini juga sangat cukup, lawan juga akan berhenti saat melihatnya. Bagaimanapun, Kak Janice juga orang yang terhormat, masalah ini salah Derick Gao, sedangkan Kak Janice yang rugi. Orang hidup harus memiliki harga diri, harus tahu batas yang sesuai.
Namun, Derick Gao tidak berhenti. Dia sama-sama mengambil gelas anggur dan berdiri, tersenyum dingin : “Kamu menebusnya untuk dia bukan? Kamu itu siapa! Baik, karena kamu bersedia menghadapi, kalau begitu aku akan berbaik hati---Minum satu gelasku ini, anggap impas.”
Kak Janice masih mengira dirinya akan minum segelas lagi, baru mengulurkan tangan, namun alkohol di dalam gelas tiba-tiba disiramkan ke muka Kak Janice.
“Kamu....” Kak Janice akan murka!
Namun Kak Seven menggebrak meja, berkata dengan suara kesal : “Janice, masalah ini sampai di sini saja! Bila kamu tidak ingin membiarkan Kenny Yi itu masuk Biro Keamanan Publik, mundur selangkah!”
Nada bicaranya sangat keras, tidak mengijinkan melawan. Kak Seven adalah seorang gangster, tidak berani menyinggung pemimpin Biro Keamanan Publik, bahkan sangat ingin menjilat mereka. Saat ini dia juga khawatir, bila Kak Janice yang mengikuti dirinya sungguh membuat masalah menjadi besar, pada akhirnya tidak bisa dibereskan.
“Kenny Yi masuk penjara” Beberapa kata ini membuat Kak Janice yang marah sedikit tersadar. Sedangkan Derick Gao melihat reaksi Kak Janice, dia merangkul Daisy Lin dan tertawa terbahak-bahak, bangkit berdiri dan pergi meninggalkan ruangan.
Sedangkan gadis liar yang mengendarai Chevrolet itu jelas juga tidak terima dengan hal ini, “Sial, aku tahu polisi tidak bisa diharapkan! Hei, bila menemukan orang itu, saat itu kamu yang menjadi saksiku!”
Kalimat belakang ini jelas dikatakan pada Kenny Yi.
Kenny Yi mengangguk, akhirnya gadis cantik tersebut meminta nomor teleponnya, pada saat yang bersamaan juga memberikan nomor teleponnya padanya. Sifat gadis ini liar, namun namanya elok--- Carla Tang.
Carla Tang membuka pintu mobilnya dengan keras, akhirnya menyetir Chevrolet ke jalan, kepala mobilnya juga memiliki lubang besar tertabrak. Kenny Yi memanyunkan bibir, “Tidak melindungi tempat perkara?”
“Melindungi apanya, apa kamu tidak melihat bagaimana sikap para polisi lalu lintas itu!” Carla Tang menggerutu pelan, menginjak pedal gas dan pergi.
……
Selanjutnya, Kak Janice masuk ke dalam Mercedes-Benz yang sudah rusak itu dengan marah. Mobil yang baik-baik saja dirusak hingga seperti ini, dinaiki terlihat menyedihkan. Kenny Yi membawanya pergi memperbaiki mobil, ekspresi Kak Janice sepanjang jalan marah.
“Kak, nanti aku menangkap bocah itu, biar dia menggantikan satu mobil yang baru untukmu.”
“Uang adalah nomor dua, yang utama adalah terlalu membuat orang marah. Bocah ini terlalu arogan, kamu lihat ekspresi sombongnya di dalam mobil polisi.” Kak Janice menggertakkan gigi dengan marah, “Kemarin bukankah dia berkata Kak Seven juga akan memberi muka pada ayahnya? Kalau begitu Kak Seven seharusnya kenal dengannya, sebentar lagi aku akan tanyakan Kak Seven, lihat apa yang dia katakan. Mencari polisi tidak ada gunanya, kalau begitu biar Kak Seven yang membantu menghadapi.”
Kak Seven, gangster besar di Distrik Hervey Bay Kota Jiangning, juga bos di belakang Chaos KTV, dalam sosial memiliki koneksi yang luas, berbagai macam orang akan memberinya muka.
Keduanya tidak pergi ke Chaos KTV, melainkan naik taksi langsung pergi ke sebuah kedai teh di pinggiran kota. Kedai teh ini juga bisnis Kak Seven, lagipula Kak Seven suka menghabiskan waktu di sini.
Bisnis Kak Seven sangat besar, sekali lihat harga kedai teh ini tidak murah. Hanya saja dia selalu menggunakan trik pengelolaan lama, di dalamnya jelas-jelas kedai teh, namun sebenarnya sebuah tempat berjudi. Lantai satu menggunakan kedok menjual teh, lantai dua, lantai tiga semuanya meja judi. Lagipula yang datang kemari berjudi adalah orang-orang yang memiliki identitas, sangat murah hati, jadi penghasilan kedai teh ini juga sangat besar.
Semuanya datang bermain kemari, pertama karena Kak Seven memiliki reputasi, walaupun ditangkap oleh polisi, Kak Seven selalu bisa mengeluarkan mereka dalam 24 jam. Bila tidak memiliki kemampuan ini maka jangan membuka tempat ini, tamu juga tidak berani datang. Mengenai alasan lainnya adalah karena gaya bisnis di sini tetap mempertahankan gaya Kak Seven yang berani, lebih terbuka. Setiap pelayan di dalamnya sangat cantik, bahkan di beberapa ruang istirahat sering terdengar suara “Bang bang bang” yang bersemangat.
Lantai satu adalah tempat minum teh yang sesungguhnya, lagipula Kak Seven membuat kamar khusus untuk dirinya. Kak Janice mendorong pintu dengan pelan dan masuk, seorang pria paruh baya yang sedikit gemuk dengan mata terkulai, dengan tenang bersandar di sebuah kursi dengan ukiran kayu dengan nyaman, kepalanya sedikit mendongak ke belakang.
Di depannya, sebuah gadis yang terlihat polos sedang membuat teh, menuangkan teh dengan gerakan terlatih.
Di belakangnya, jari seorang wanita muda yang sangat genit dengan lincah meremas pundaknya membuatnya rileks.
Gangster, pada akhirnya bukankah untuk menikmati kenikmatan. Walaupun Kak Seven adalah gangster yang membawa pisau berjalan di jalanan, sampai di umur ini juga akan bergaul dengan orang yang berbudaya, menikmati kehidupan.
Melihat Kak Janice datang, mata Kak Seven yang terkulai juga terbuka. Sedangkan wanita genit yang sedang memijat bahu di belakangnya seakan sedikit memiliki rasa permusuhan dengan Kak Janice. Identitasnya mirip dengan Kak Janice, manajer kedai teh ini, sebenarnya juga mengelola bisnis Kak Seven. Hanya saja Kak Janice lebih baik sedikit, tidak mengambil gaji dari Kak Seven, jadi posisinya lebih tinggi sedikit darinya.
“Duduklah.” Kak Seven meminta gadis yang membuat teh untuk memberikan cangkir teh pada Kak Janice, namun tidak memedulikan Kenny Yi adik yang tidak menarik perhatian ini. “Anak muda yang kamu bilang di dalam telepon bernama Derick Gao, tuan muda Perusahaan Real Estate Hengtai. Bos Perusahaan Real Estate Hengtai juga ayah Derick Gao, Bryan Gao memiliki sedikit hubungan denganku, dia dan Wakil Biro Zhang di Biro Keamanan Publik adalah sahabat baik. Aku dengar, Wakil Biro Zhang adalah ayah angkat Derick Gao. Jadi Janice kamu juga mundur selangkah, jangan memaksa urusan ini.”
Pantas saja! Polisi lalu lintas adalah organisasi di bawah Biro Keamanan Publik, lagipula sebelum wakil biro Zhang dipromosikan dia adalah kapten unit polantas, para polisi lalu lintas itu tentu saja membantu Derick Gao.
Lagipula Kak Janice juga pernah mendengar Perusahaan Real Estate Hengtai, bisa dibilang bisnis real estate yang tidak kecil, bosnya, Bryan Gao bisa dibilang adalah orang yang memiliki teman di pemerintah dan gangster. Sambil bergaul di lingkaran orang terkenal, sambil berkonspirasi dengan para gangster bawah tanah.
“Kalau begitu, menurut Kak Seven harus bagaimana mengurus masalah ini?” Tanya Kak Janice.
“Makan bersama bernegosiasi, masalah ini bisa dibilang berakhir.” Kak Seven berkata dengan datar, “Mengenai mobilmu, harus berapa banyak maka minta dia ganti rugi berapa banyak sudah bisa bukan? Bryan Gao tidak kekurangan uang ini. Nanti malam makan di Deep Sea Hotel.
Awalnya mengharapkan Kak Seven membantu menghadapi, memberi pelajaran pada Derick Gao. Namun sekarang kelihatannya, ide ini tidak ada harapan. Kak Seven adalah gangster, tidak akan terlalu menyinggung teman karena hal seperti ini. Lagipula ayah angkat Derick Gao adalah pemimpin Biro Keamanan Publik kota, orang gangster biasanya akan berusaha agar tidak membuat konflik yang tidak diperlukan dengan orang dari sistem keamanan publik.
Namun bagaimanapun Kak Seven menunjukkan akan menghadapi, juga bisa dibilang memberi muka pada Kak Janice, paling tidak mengambil kembali uang mobil. Kak Janice tersenyum berkata “Hal ini merepotkan Kak Seven”, lalu perlahan bangkit dan pergi. Namun Kenny Yi sedikit kesal, karena dia tidak suka Kak Seven seperti ini. Bagaimanapun juga, Kak Janice sekarang juga berada di dalam tempat Kak Seven. Mobil Kak Janice dirusak oleh orang, Kak Seven hanya mendamaikan, bahkan satu kata keras pada Dereck Gao pun tidak ada. Bos seperti ini akan membuat bawahan merasa sedih.
Jadi saat pergi, Kenny Yi menghela napas, selanjutnya pergi mengikuti Kak Janice.
Sedangkan di belakangnya, Kak Seven jelas mendengar helaan napas yang mengandung rasa tidak puas ini. Daging di wajahnya bergetar sedikit, dia membuka matanya pelan, namun Kenny Yi sudah keluar dari kamar.
Wanita genit di belakang Kak Seven mendengus dingin seperti tidak takut masalah menjadi runyam : “Siapa dia! Adik yang dibawa Janice Qin itu sungguh tidak tahu aturan.”
Walaupun Kak Seven sedikit marah pada Kenny Yi, namun tidak dibuat marah oleh ucapan wanita genit itu, hanya berkata dingin : “Sekarang para anak muda ini semakin lama semakin tidak bisa diajari.... Bila saat aku masih muda, begitu maju langsung menampar. Setelah melewati umur empat puluh tahun, tidak akan bingung... Oh ya, bukankah ucapan ini dibicarakan seperti ini?”
“Itu namanya ‘Lewat banyak pengalaman sudah memiliki cara menilai sendiri’.” Wanita genit itu mengeluarkan tawa centil berkata, “Tapi Kak Seven Anda sungguh tidak bingung lagi, dua hari ini aku sudah memberi Anda banyak ‘Petunjuk’, Anda tidak menghiraukannya.”
Kak Seven tertawa terbahak-bahak, meremas tangan wanita genit itu, “Hei wanita, apa itu yang kamu bilang ‘Petunjuk’? Sangat ingin mengangkat rok dan berbaring di lantai! Untung saja lantaiku ini anti licin, kalau tidak kamu sudah dibuat tergelincir oleh air yang mengalir keluar dari antara kedua kakimu....”
“Menyebalkan....”
Kenny Yi tidak berjalan jauh, dapat mendengar ucapan saling menggoda Kak Seven dan wanita genit itu. Ini tidak berarti apapun, namun kalimat Kak Seven “Maju menampar” barusan membuat Kenny Yi sedikit diam-diam membenci---Bukankah seorang gangster, berlagak apanya!
Kak Janice juga mendengar kalimat ini, bahkan melihat raut wajah Kenny Yi tiba-tiba muram. Takut Kenny Yi membuat masalah di sini, dia segera menarik tangannya, “Ayo, temani kakak beli barang.”
……
Malam itu, Kak Janice langsung pergi ke Deep Sea Hotel. Kak Seven memesan sebuah ruangan mewah di lantai dua, namun dia belum tiba. Orang yang mengira dirinya orang besar akan selalu datang lebih terlambat.
Sedangkan khawatir bila Kenny Yi ikut akan membuat masalah, Kak Janice berpesan pada Kenny Yi : Tunggu di bawah.
“Aku menurut pada kakak.” Kenny Yi tersenyum. Walaupun tidak suka pada cara Kak Seven, namun Kenny Yi juga tidak ingin meneruskan membuat masalah menjadi runyam. Dia tidak peduli apapun, namun Kak Janice masih harus hidup di sini.
Kak Janice naik sendiri, begitu mendorong pintu dia melihat Dereck Gao sedang mencium Daisy Lin sambil memegang wajahnya, tangannya juga tidak diam. Bahkan melihat Kak Janice datang, bocah ini masih tidak peduli sedikitpun. Sebaliknya Daisy Lin merasa sedikit tidak nyaman, dengan wajah sedikit merah mendorongnya pelan.
Terakhir kali Dereck Gao ditendang oleh Kenny Yi, kehilangan muka, lagipula Daisy Lin ada di sisinya. Dereck Gao datang membawa Daisy Lin karena ingin Daisy Lin melihat, dirinya bisa mendapatkan muka kembali.
Kak Janice tidak menghiraukannya, memeluk kedua lengannya duduk di seberang, kepalanya dipalingkan ke samping.
Sedangkan Derick Gao tertawa jahat bertanya : “Wah, datang sendirian? Di mana bocah yang kamu pelihara itu, tidak berani datang?”
Kak Janice memutar mata padanya, tidak berdebat dengannya.
Tidak lama kemudian, Kak Seven juga tiba, duduk di antara mereka berdua. Derick Gao sambil tersenyum memanggil “Paman Ketujuh”, memberi salam, Kak Seven juga mengangguk puas. Belum banyak bicara, Derick Gao langsung masuk ke inti pembicaraan : “Paman Ketujuh, memang benar aku merusak mobilnya, namun bagaimana dengan adik-adikku yang dipukul?”
“Bila kamu tidak merusak mobil, apa Kenny Yi akan memukul orang-orang mu itu?!” Kak Janice marah.
“Kalau begitu bila bukan karena Kenny Yi menendangku dulu, apa aku akan menyuruh orang pergi merusak mobil?”
“Itu karena kamu memakiku dulu, minta ditendang!”
“Memaki sekali langsung main tangan? Baik, sekarang kamu maki aku, biar aku tendang kamu bagaimana?” Derick Gao berkata dengan tidak masuk akal.
Jari Kak Seven mengetuk meja pelan, “Meributkan hal ini tidak ada gunanya, cepat selesaikan masalah. Kalian sering bertemu, untuk apa ribut sampai seperti ini. Derick, sebenarnya masalah dimulai dari kamu, ganti rugi satu buah mobil pada Janice, kamu juga tidak kekurangan sedikit uang itu.”
“Ganti rugi mobil? Baik, hanya barang senilai tujuh atau delapan ratus ribu RMB saja. Tapi,” Derick Gao menatap Kak Janice, tersenyum dingin berkata, “Delapan adikku yang dipukul itu, setiap orang biaya pengobatan dua ratus ribu RMB.”
Delapan orang, satu juta enam ratus ribu RMB!
Sial, uang mobil tidak bisa diminta, sebaliknya malah harus memberi hampir jutaan. Ekspresi Kak Janice menjadi jelek, Kak Seven juga tidak senang, ini sama sekali bukan datang untuk negosiasi, juga tidak memberi muka pada Kak Seven.
“Tidak memberi uang juga bisa, biar orang di Biro Keamanan Publik menangkap pria muda yang kamu pelihara, masukkan ke penjara beberapa hari, bagaimanapun beberapa saudaraku itu luka karena dipukul.” Derick Gao tertawa mencemooh, menyalakan sebatang rokok Chunghwa, sepasang kakinya dinaikkan ke atas meja. “Tidak percaya?”
Sambil bicara, Derick Gao juga tidak menghiraukan betapa jeleknya raut wajah Kak Seven, langsun menelepon------Menelepon ayah angkatnya, wakil biro Zhang. Setelah menelepon dia bicara beberapa patah kata, Derick Gao memberikan ponsel pada Kak Seven. Kak Seven juga gangster, tidak akan berani menyinggung pemimpin Biro Keamanan Publik, jadi sikapnya juga sangat hormat. Namun, raut wajahnya semakin lama semakin jelek.
“Baik, baik, baik, aku akan bicara dengan bawahanku. Hal kecil ini masih harus merepotkan wakil biro Zhang, sejujurnya sangat tidak enak, maaf...”
Menutup telepon, sikap Kak Seven berubah drastis, langsung berkata : “Begini saja, tidak perlu ganti rugi mobil, namun biaya pengobatanmu itu juga jangan diminta, Derick bisa dibilang kamu memberi aku muka.”
“Beda ratusan ribu RMB!” Derick Gao tertawa sambil menggertakkan gigi, “Menganggap impas juga bisa, suruh Kenny Yi itu datang, berlutut dan sujud padaku tiga kali. Kalau tidak, aku akan sungguh menyuruh orang Biro Keamanan Publik menangkapnya!”
Kak Janice tahu, tidak mungkin menyuruh Kenny Yi bersujud. Namun, Derick Gao sepertinya harus mempermainkan sampai akhir. Bila sungguh menangkap Kenny Yi bagaimana? Orang Biro Keamanan Publik sangat bengis, jangan mengharapkan bisa bicara masuk akal dengan mereka. Kak Janice tidak terlalu kaya, namun agar Kenny Yi tidak ditangkap, tetap menahan rasa tidak rela melepaskan ganti rugi mobil Mercedes-Benz. Wanita ini, kesungguhannya melebihi pria.
Kak Janice menggertakkan gigi dengan benci, mobilnya sia-sia dirusak, dia bangkit memegang gelas. “Baik, masalah uang anggap impas. Mengenai saudaraku menyinggungmu, aku tebus untuknya bukan!”
Selesai bicara, dia mendongakkan kepala meminum habis dua gelas setengah gelas tinggi yang penuh minuman keras!
Bila dalam penyelesaian masalah biasa di kalangan bawah tanah, seorang wanita melakukan sampai ke langkah ini juga sangat cukup, lawan juga akan berhenti saat melihatnya. Bagaimanapun, Kak Janice juga orang yang terhormat, masalah ini salah Derick Gao, sedangkan Kak Janice yang rugi. Orang hidup harus memiliki harga diri, harus tahu batas yang sesuai.
Namun, Derick Gao tidak berhenti. Dia sama-sama mengambil gelas anggur dan berdiri, tersenyum dingin : “Kamu menebusnya untuk dia bukan? Kamu itu siapa! Baik, karena kamu bersedia menghadapi, kalau begitu aku akan berbaik hati---Minum satu gelasku ini, anggap impas.”
Kak Janice masih mengira dirinya akan minum segelas lagi, baru mengulurkan tangan, namun alkohol di dalam gelas tiba-tiba disiramkan ke muka Kak Janice.
“Kamu....” Kak Janice akan murka!
Namun Kak Seven menggebrak meja, berkata dengan suara kesal : “Janice, masalah ini sampai di sini saja! Bila kamu tidak ingin membiarkan Kenny Yi itu masuk Biro Keamanan Publik, mundur selangkah!”
Nada bicaranya sangat keras, tidak mengijinkan melawan. Kak Seven adalah seorang gangster, tidak berani menyinggung pemimpin Biro Keamanan Publik, bahkan sangat ingin menjilat mereka. Saat ini dia juga khawatir, bila Kak Janice yang mengikuti dirinya sungguh membuat masalah menjadi besar, pada akhirnya tidak bisa dibereskan.
“Kenny Yi masuk penjara” Beberapa kata ini membuat Kak Janice yang marah sedikit tersadar. Sedangkan Derick Gao melihat reaksi Kak Janice, dia merangkul Daisy Lin dan tertawa terbahak-bahak, bangkit berdiri dan pergi meninggalkan ruangan.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved