Bab 3 Wanita Cantik Yang Liar
by Nico
10:01,Oct 27,2021
Mendengar suara berisik di luar, Kenny Yi langsung mengenakan baju dan keluar. Kecepatannya mengenakan baju sangat cepat, sangat gesit, jauh lebih cepat dari orang normal.
Sedangkan baru membuka pintu, dia melihat tujuh atau delapan berandalan sudah menghadang di depan pintu. Tidak jauh dari sana, BMW 523 pria tampan dan kaya itu berhenti di sana. Terpisah dari kelompok orang ini, Kenny Yi dapat melihat senyum mencemooh pria tampan dan kaya itu di dalam mobil. Dan juga, Daisy Lin di sebelahnya.
Kemarin malam Daisy Lin menemani pria itu bermalam, hari ini datang bersama. Awalnya Daisy Lin tidak ingin membalas dendam pada Kenny Yi, namun pria itu memaksa berbuat seperti ini. Untuk membuat pria tampan dan kaya itu senang, Daisy Lu hanya bisa menjadi penunjuk jalan.
Daisy Lin hanya pernah mendengar Kenny Yi berkata tinggal di gang ini, dia juga tidak pernah datang, tidak yakin rumah yang mana. Namun mobil Mercedes-Benz Kak Janice itu terlalu mencolok, karena di sini adalah gang area warga miskin, ada mobil bagus terparkir di sini tidak normal. Jadi, mereka bisa dengan cepat menentukan rumah yang disewa Kenny Yi ini.
Sedangkan Kenny Yi saat ini juga seketika mengerti semuanya---Daisy Lin yang membawa pria tampan dan kaya itu datang mencari masalah. Masih menunjukkan jalan untuknya, datang mencari masalah denganku? Kenny Yi tersenyum pahit dalam hati, dalam hati berkata, jalang ini cukup tidak berperasaan.
Namun menghadapi tujuh atau delapan berandalan, Kenny Yi tidak terlalu peduli. Sebenarnya, dia merasa berkelahi dengan para berandalan ini sungguh tidak menarik, terlalu mudah. Akhirnya dengan wajah murung memaki “Pergi dari sini!”, membuka pintu mobil Mercedes-Benz.
Namun para berandalan itu tidak takut, yang memimpin adalah seorang dengan rambut kuning maju ke depan, mengayunkan pipa besi di tangannya dan memukul. Tanpa ragu, pipa besi itu ditangkap di tangan Kenny Yi. Selanjutnya melayangkan tendangan, dengan mudah membuat si rambut kuning itu terbang melayang. Sama sekali tidak menggunakan jurus apapun, tanpa hambatan.
Membuang pipa besi, Kenny Yi masuk ke dalam mobil. Sudah jam sepuluh lebih, Kak Janice masih menunggu Kenny Yi menjemputnya. Dia merasa dirinya menunjukkan kemampuan ini, lawan seharusnya takut.
Memang takut, tujuh berandalan sisanya tidak pernah melihat orang yang begitu pandai berkelahi. Namun di saat ini, pria tampan dan kaya di dalam mobil BMW yang berada tidak jauh murka : “Pukul dia! Pukuli hingga cacat, setiap orang bertambah dua puluh ribu RMB!”
Uang adalah barang yang baik, ada uang bisa melakukan apapun, tentu saja juga bisa membuat para berandalan dari tingkat rendah dan miskin ini panas. Akhirnya, tujuh berandalan sisanya menyerbu mendekat dengan mengandalkan nyali kelompok. Kenny Yi dengan gesit menjatuhkan dua orang, sangat cepat dan singkat. Namun, pipa besi dan tongkat kayu di tangan para berandalan ini tidak hanya melayang ke tubuh Kenny Yi, terlebih lagi ke Mercedes-Benz hitam seperti hujan. Prang, kaca mobil Mercedes-Benz pecah, tubuh mobil juga dipukuli hingga penyok.
Seketika, ekspresi Kenny Yi marah-----Ini adalah mobil Kak Janice!
“Bajingan!” Kenny Yi seperti harimau lapar yang menyerbu kerumunan kambing, seperti angin masuk ke dalam kerumunan beberapa berandalan itu. Para berandalan yang sedang akan memukul itu kabur, namun tidak disangka sama sekali tidak dapat kabur. Saat semua berandalan mengerang kesakitan di tanah, bahkan pejalan kaki di pinggir jalan dan kebanyakan tetangga terkejut. Semuanya tidak tahu, Kenny Yi yang biasanya selalu tersenyum ternyata bisa begitu galak.
“Cuih, kenapa bisa begitu berkelahi, monster!” Pria tampan dan kaya juga sedikit terkejut, dia menyetir BMW memutar balik dan kabur. Awalnya mengira memanggil delapan berandalan sudah cukup, tidak disangka benar-benar bukanlah lawan. Walaupun pria tampan dan kaya itu tidak mengerti perkelahian, namun sederet gerakan Kenny Yi barusan singkatnya terlalu mengejutkan orang, orang bodoh dapat melihat keganasan di dalamnya.
“Kembali!” Hati Kenny Yi marah. Namun, pria tampan dan kaya itu sudah mengendarai mobil dan kabur. Kenny Yi tidak terima, akhirnya mengendarai Mercedes-Benz yang sudah rusak itu mengejar dengan gila. Berdasarkan teknik menyetirnya, mengejar pria itu tidaklah sulit.
Sedangkan di saat ini, di depan pria tampan dan kaya itu ada sebuah Chevrolet Cruze. Mobil dengan harga seratus ribu RMB, bila dibandingkan lebih rendah sedikit, namun sangat bersih. Chevrolet Cruze ini awalnya sangat stabil, namun dibuat meninggalkan jalur mobil karena BMW pria tampan dan kaya itu yang melaju cepat karena melarikan diri. Akhirnya, sebuah suara tabrakan yang memekakkan telinga terdengar, Chevrolet Cruze di depan itu ditabrak oleh BMW milik pria tampan dan kaya itu. Pemilik mobil Chevrolet Cruze itu jelas tidak tahu harus bagaimana, setelah ditabrak, membiarkan mobil meluncur keluar tepi trotoar, dengan keras menabrak pohon!
Pria tampan dan kaya itu tidak memedulikan begitu banyak, dia mengatur setir dan meneruskan kabur.
Tidak lama kemudian, dari mobil Chevrolet Cruze yang ditabrak itu keluar seorang perempuan yang sangat muda. Mengenakan rok pendek berwarna putih, rambut panjang sebahu, wajahnya tidak memakai riasan, paha yang mulus, kaki yang mulus, mengenakan sepasang sandal yang sangat sederhana. Sebuah kacamata hitam bertengger di wajahnya, namun didorong hingga ke atas kepala.
Wajah gadis ini sangat cantik, tubuhnya juga seksi. Terutama dada yang berkembang dengan sangat baik dan kaki panjang yang sangat elastis itu, membuat seorang wanita cantik yang membuat pria meneteskan air liur.
“Kembali pada Ayah!” Gadis itu berteriak ke arah pria kaya dan tampan yang melarikan diri.
Seorang gadis menyebut dirinya “Ayah”, bagaimanapun sedikit liar.
Sedangkan saat ini, Kenny Yi sudah menyetir mendekat. Melihat gadis ini berdiri di tengah jalan, selanjutnya berteriak keras “Minggir”.
Namun, gadis itu tidak bereaksi, hanya melongo membalikkan badan. Seketika, sebuah suara mobil mengerem mendadak terdengar, Mercedes-Benz yang sudah rusak ini membuat bekas roda hitam di tanah. Saat mobil berhenti, kepala mobil sudah berjarak setengah meter dari gadis itu.
Gadis itu pertama terkejut, setelah tersadar dia dengan kesal memukul kepala mobil Kenny Yi : “Hey, naik mobil tidak melihat jalan! Ingin menabrakku sampai koma, apa kamu yang akan menikahiku?!”
Eh... Kenny Yi tahu, hari ini bertemu dengan produk terbaik.
Melihat gadis ini menghadang di depan mobil, lagipula dirinya hampir menabraknya, Kenny Yi juga tidak bicara. Apalagi, mobil pria tampan dan kaya itu sudah lari jauh, bila meneruskan mengejar kesulitannya tidak kecil. Akhirnya Kenny Yi turun dari mobil dengan tak berdaya, “Ke pinggir jalan dulu baru dibicarakan lagi.”
Gadis ini tahu Kenny Yi juga bukannya sengaja, dia tidak meneruskan ribut dengan Kenny Yi, melainkan langsung menelepon polisi. Mobil ditabrak, lawan masih melarikan diri, dia tidak terima. Baru mengeluarkan ponsel akan lapor polisi, namun tiba-tiba terdiam, menoleh bertanya : “Apa telepon polisi lalu lintas adalah 110?”
Kenny Yi tak berdaya. “122....”
“Oh....” Gadis ini menelepon 122, polisi lalu lintas wanita yang menerima telepon bertanya tempat dia kecelakaan, dia segera menutup telepon bertanya pada Kenny Yi, “Ini di mana?”
“Kenny Yi : “300 meter ke utara dari persimpangan Jalan Peony dan Jalan Chengyang.”
Gadis itu mengangguk, selanjutnya bicara kembali pada polisi lalu lintas. Segera, polisi lalu lintas kembali menanyakan plat mobil.
“Plat mobil? Aku... Tidak melihatnya? Dia kabur.”
“Aku menanyakan nomor plat mobil Anda!!!” Kata polisi lalu lintas wanita di telepon.
“Oh, punyaku!” Polisi lalu lintas wanita sedang akan mencatat, namun gadis itu berkata, “Tunggu sebentar, biar aku.... Biar aku lihat...”
Polisi lalu lintas wanita hampir meledak marah.
Namun, gadis ini dengan sungguh-sungguh pergi ke belakang mobilnya sendiri, membacakan plat mobil satu demi satu kata, membuat polisi lalu lintas wanita di telepon sedikit kesal.
Terakhir, polisi lalu lintas berkata akan datang, gadis itu menunggu di bawah pohon di pinggir jalan. Melihat keadaan ini, Kenny Yi tidak mengejar lagi, lebih baik menunggu polisi lalu lintas menangkap pria tampan kaya itu. Saat itu, menabrak mobil ditambah merusak mobil dibayar bersama.
Mengeluarkan dua majalah dan menaruhnya di atas trotoar, Kenny Yi turun, kembali mengambil sebuah majalah di samping dan menepuk-nepuknya, memberi isyarat agar gadis itu juga duduk. Tanpa bicara gadis itu duduk, hanya saja dua kakinya didekatkan sangat erat, ujung roknya juga ditutupi dengan baik, takut orang di jalan melihat yang tidak seharusnya dilihat.
Setelah duduk, gadis ini mengambil ponsel, memainkan permainan terkenal “Angry Birds”. Bahkan, dari tas kecilnya mengeluarkan sebuah permen lolipop berbentuk hati!
Akhirnya, satu tangan memainkan permainan, satu tangan memegang permen lolipop. Saat menunggu waktu tegang dalam permainan, dia segera memegang ponsel dengan kedua tangan, permen lolipop tentu saja dihisap di dalam mulut. Lewat beberapa saat, sepertinya menyadari “Makan sendirian” tidak sopan, dia segera mengeluarkan permen lolipop lagi dari dalam tas, bertanya pada Kenny Yi ingin makan tidak.
Gadis ini acuh, mana seperti orang yang mobilnya baru tertabrak?!
Kenny Yi tentu saja tidak makan makanan seperti ini, juga tidak berniat mengajak bicara wanita cantik ini, yang harus dia pikirkan adalah bagaimana menjelaskan pada Kak Janice. Kak Janice punya uang, namun juga hanya termasuk borjuis, tidak bisa disebut orang kaya. Lagipula Kak Janice tidak mudah mendapatkan uang, itu adalah uang yang dihasilkan sepeser demi sepeser dari seorang wanita yang berada di dunia bawah tanah.
“Kak, ada sedikit masalah....” Kenny Yi berkata dengan kikuk, “Mobilmu dirusak, bocah kemarin yang merusaknya. Maaf kak, masalah ini salahku....”
Janice Qin di ujung telepon tertegun, beberapa menit kemudian berkata dengan marah : ”Dari mana nyali bocah itu?! Bajingan, diberi muka tidak mau!”
Kelihatannya, Janice Qin melampiaskan semua amarah ke pria tampan kaya itu, sebaliknya lebih toleran pada Kenny Yi. Namun bagaimanapun masalah ini dimulai karena dirinya, Kenny Yi juga merasa bersalah. Sebaliknya Janice Qin bergumam : “Siapa yang bersalah maka mencari siapa, kamu seorang pria sedang apa khawatir! Jangan buat kakak meremehkanmu.... Kamu tunggu di sana, aku akan pergi!”
Janice Qin memiliki sifat terus terang, ada apa mengatakan apa, bermulut pedas namun berhati lunak. Jadi, para nona di lingkaran ini suka hidup bersamanya. Memiliki kakak besar seperti ini, bisa dibilang adalah keberuntungan mereka. Setiap orang memiliki masa lalu, mungkin bahagia, mungkin pahit, namun itu tidak sampai mempengaruhi penilaian Kenny Yi pada orang ini.
Orang baik adalah orang baik, tidak peduli dulu atau sekarang pekerjaannya adalah terhormat atau hina.
“Ah, kalah lagi!” Gadis yang mengendarai Chevrolet Cruze menutup permainan ponsel, juga mendengar isi percakapan telepon Kenny Yi barusan, akhirnya mengerjapkan mata bertanya, “Kalau begitu apa kamu kenal dengan orang yang tabrak lari itu? Barusan di telepon berkata yang merusak mobilmu jangan-jangan yang kabur itu bukan?”
Eh? Kenny Yi menatap gadis ini, merasa dia hanya sedikit aneh, namun tidak bodoh, bisa dengan tepat menghubungkan sebab akibat masalah.
“Ya, itu dia.”
“Siapa nama orang itu?”
“Eh.......” Kenny Yi tiba-tiba menyadari, dirinya bahkan tidak tahu siapa nama pria itu. Namun dipikir-pikir juga tidak apa-apa, menunjuk kamera pengawas di pinggir jalan berkata : “Tidak peduli siapa namanya, pokoknya kamera pengawas ini pasti memotretnya, asal bisa menangkapnya saja.”
Gadis itu mengangguk.
Tidak lama kemudian, sebuah mobil polisi lalu lintas datang mendekat. Beberapa polisi lalu lintas memeriksa beberapa waktu, kembali menanyakan dengan teliti Kenny Yi dan gadis Chevrolet itu. Mobil Kenny Yi dirusak adalah kasus keamanan publik, pada dasarnya tidak ada hubungannya dengan kecelakaan lalu lintas ini, jadi waktu menanyakan gadis itu lebih panjang. Lagipula Kenny Yi merasa, beberapa polisi lalu lintas ini sepertinya sedikit menipu orang.
Sedangkan perubahan berikutnya membuat Kenny Yi dan gadis itu merasa kesal. Karena setelah beberapa polisi lalu lintas mengurus beberapa saat, mereka menghubungi tim polisi lalu lintas, tak disangka berkata muncul masalah di kamera pengawas, rekaman barusan tidak terekam!
Bajingan! Pasti dilakukan orang dari keluarga pria tampan dan kaya itu bukan?!
Saat ini, Janice Qin juga memanggil taksi ke tempat. Mendengar Kenny Yi menceritakan keadaan, wanita dengan sikap terus terang ini juga marah, langsung marah pada polisi lalu lintas. “Bagaimana kalian melakukan pekerjaan kalian? Di saat penting berkata kamera rusak? Saat menilang kenapa tidak berkata kamera rusak!”
Sebenarnya mobilnya dirusak adalah kasus keamanan publik, hubungannya dengan polisi lalu lintas tidak besar. Namun Janice Qin tidak suka sikap kelalaian seperti ini, apalagi dia juga seorang wanita yang bicara terus terang.
Seorang polisi lalu lintas melepas kacamata hitam, menilai Janice Qin dari atas ke bawah, berkata : “Nona, perhatikan sikapmu, jangan menggangu pihak kepolisian mengurus kasus.”
Sikap apa ini! Janice Qin semakin marah.
Sedangkan saat Kak Janice akan marah, ada sebuah mobil polisi lagi yang mendekat, berhenti di ujung jalan. Kaca jendela mobil diturunkan, menunjukkan wajah pria tampan kaya yang keji itu.
Tak disangka dia dengan santai di atas mobil polisi!
Seketika, Kenny Yi dan Janice Qin menyadari kejanggalan di dalamnya.
Sedangkan pria tampan dan kaya ini saat ini muncul dengan sikap seperti ini, murni datang untuk membuat orang marah.
Mobil polisi yang dinaiki pria tampan kaya itu kembali menyala, dengan dominan dan arogan pergi, hanya meninggalkan suara tawa keras pria tampan dan kaya itu.
Sedangkan baru membuka pintu, dia melihat tujuh atau delapan berandalan sudah menghadang di depan pintu. Tidak jauh dari sana, BMW 523 pria tampan dan kaya itu berhenti di sana. Terpisah dari kelompok orang ini, Kenny Yi dapat melihat senyum mencemooh pria tampan dan kaya itu di dalam mobil. Dan juga, Daisy Lin di sebelahnya.
Kemarin malam Daisy Lin menemani pria itu bermalam, hari ini datang bersama. Awalnya Daisy Lin tidak ingin membalas dendam pada Kenny Yi, namun pria itu memaksa berbuat seperti ini. Untuk membuat pria tampan dan kaya itu senang, Daisy Lu hanya bisa menjadi penunjuk jalan.
Daisy Lin hanya pernah mendengar Kenny Yi berkata tinggal di gang ini, dia juga tidak pernah datang, tidak yakin rumah yang mana. Namun mobil Mercedes-Benz Kak Janice itu terlalu mencolok, karena di sini adalah gang area warga miskin, ada mobil bagus terparkir di sini tidak normal. Jadi, mereka bisa dengan cepat menentukan rumah yang disewa Kenny Yi ini.
Sedangkan Kenny Yi saat ini juga seketika mengerti semuanya---Daisy Lin yang membawa pria tampan dan kaya itu datang mencari masalah. Masih menunjukkan jalan untuknya, datang mencari masalah denganku? Kenny Yi tersenyum pahit dalam hati, dalam hati berkata, jalang ini cukup tidak berperasaan.
Namun menghadapi tujuh atau delapan berandalan, Kenny Yi tidak terlalu peduli. Sebenarnya, dia merasa berkelahi dengan para berandalan ini sungguh tidak menarik, terlalu mudah. Akhirnya dengan wajah murung memaki “Pergi dari sini!”, membuka pintu mobil Mercedes-Benz.
Namun para berandalan itu tidak takut, yang memimpin adalah seorang dengan rambut kuning maju ke depan, mengayunkan pipa besi di tangannya dan memukul. Tanpa ragu, pipa besi itu ditangkap di tangan Kenny Yi. Selanjutnya melayangkan tendangan, dengan mudah membuat si rambut kuning itu terbang melayang. Sama sekali tidak menggunakan jurus apapun, tanpa hambatan.
Membuang pipa besi, Kenny Yi masuk ke dalam mobil. Sudah jam sepuluh lebih, Kak Janice masih menunggu Kenny Yi menjemputnya. Dia merasa dirinya menunjukkan kemampuan ini, lawan seharusnya takut.
Memang takut, tujuh berandalan sisanya tidak pernah melihat orang yang begitu pandai berkelahi. Namun di saat ini, pria tampan dan kaya di dalam mobil BMW yang berada tidak jauh murka : “Pukul dia! Pukuli hingga cacat, setiap orang bertambah dua puluh ribu RMB!”
Uang adalah barang yang baik, ada uang bisa melakukan apapun, tentu saja juga bisa membuat para berandalan dari tingkat rendah dan miskin ini panas. Akhirnya, tujuh berandalan sisanya menyerbu mendekat dengan mengandalkan nyali kelompok. Kenny Yi dengan gesit menjatuhkan dua orang, sangat cepat dan singkat. Namun, pipa besi dan tongkat kayu di tangan para berandalan ini tidak hanya melayang ke tubuh Kenny Yi, terlebih lagi ke Mercedes-Benz hitam seperti hujan. Prang, kaca mobil Mercedes-Benz pecah, tubuh mobil juga dipukuli hingga penyok.
Seketika, ekspresi Kenny Yi marah-----Ini adalah mobil Kak Janice!
“Bajingan!” Kenny Yi seperti harimau lapar yang menyerbu kerumunan kambing, seperti angin masuk ke dalam kerumunan beberapa berandalan itu. Para berandalan yang sedang akan memukul itu kabur, namun tidak disangka sama sekali tidak dapat kabur. Saat semua berandalan mengerang kesakitan di tanah, bahkan pejalan kaki di pinggir jalan dan kebanyakan tetangga terkejut. Semuanya tidak tahu, Kenny Yi yang biasanya selalu tersenyum ternyata bisa begitu galak.
“Cuih, kenapa bisa begitu berkelahi, monster!” Pria tampan dan kaya juga sedikit terkejut, dia menyetir BMW memutar balik dan kabur. Awalnya mengira memanggil delapan berandalan sudah cukup, tidak disangka benar-benar bukanlah lawan. Walaupun pria tampan dan kaya itu tidak mengerti perkelahian, namun sederet gerakan Kenny Yi barusan singkatnya terlalu mengejutkan orang, orang bodoh dapat melihat keganasan di dalamnya.
“Kembali!” Hati Kenny Yi marah. Namun, pria tampan dan kaya itu sudah mengendarai mobil dan kabur. Kenny Yi tidak terima, akhirnya mengendarai Mercedes-Benz yang sudah rusak itu mengejar dengan gila. Berdasarkan teknik menyetirnya, mengejar pria itu tidaklah sulit.
Sedangkan di saat ini, di depan pria tampan dan kaya itu ada sebuah Chevrolet Cruze. Mobil dengan harga seratus ribu RMB, bila dibandingkan lebih rendah sedikit, namun sangat bersih. Chevrolet Cruze ini awalnya sangat stabil, namun dibuat meninggalkan jalur mobil karena BMW pria tampan dan kaya itu yang melaju cepat karena melarikan diri. Akhirnya, sebuah suara tabrakan yang memekakkan telinga terdengar, Chevrolet Cruze di depan itu ditabrak oleh BMW milik pria tampan dan kaya itu. Pemilik mobil Chevrolet Cruze itu jelas tidak tahu harus bagaimana, setelah ditabrak, membiarkan mobil meluncur keluar tepi trotoar, dengan keras menabrak pohon!
Pria tampan dan kaya itu tidak memedulikan begitu banyak, dia mengatur setir dan meneruskan kabur.
Tidak lama kemudian, dari mobil Chevrolet Cruze yang ditabrak itu keluar seorang perempuan yang sangat muda. Mengenakan rok pendek berwarna putih, rambut panjang sebahu, wajahnya tidak memakai riasan, paha yang mulus, kaki yang mulus, mengenakan sepasang sandal yang sangat sederhana. Sebuah kacamata hitam bertengger di wajahnya, namun didorong hingga ke atas kepala.
Wajah gadis ini sangat cantik, tubuhnya juga seksi. Terutama dada yang berkembang dengan sangat baik dan kaki panjang yang sangat elastis itu, membuat seorang wanita cantik yang membuat pria meneteskan air liur.
“Kembali pada Ayah!” Gadis itu berteriak ke arah pria kaya dan tampan yang melarikan diri.
Seorang gadis menyebut dirinya “Ayah”, bagaimanapun sedikit liar.
Sedangkan saat ini, Kenny Yi sudah menyetir mendekat. Melihat gadis ini berdiri di tengah jalan, selanjutnya berteriak keras “Minggir”.
Namun, gadis itu tidak bereaksi, hanya melongo membalikkan badan. Seketika, sebuah suara mobil mengerem mendadak terdengar, Mercedes-Benz yang sudah rusak ini membuat bekas roda hitam di tanah. Saat mobil berhenti, kepala mobil sudah berjarak setengah meter dari gadis itu.
Gadis itu pertama terkejut, setelah tersadar dia dengan kesal memukul kepala mobil Kenny Yi : “Hey, naik mobil tidak melihat jalan! Ingin menabrakku sampai koma, apa kamu yang akan menikahiku?!”
Eh... Kenny Yi tahu, hari ini bertemu dengan produk terbaik.
Melihat gadis ini menghadang di depan mobil, lagipula dirinya hampir menabraknya, Kenny Yi juga tidak bicara. Apalagi, mobil pria tampan dan kaya itu sudah lari jauh, bila meneruskan mengejar kesulitannya tidak kecil. Akhirnya Kenny Yi turun dari mobil dengan tak berdaya, “Ke pinggir jalan dulu baru dibicarakan lagi.”
Gadis ini tahu Kenny Yi juga bukannya sengaja, dia tidak meneruskan ribut dengan Kenny Yi, melainkan langsung menelepon polisi. Mobil ditabrak, lawan masih melarikan diri, dia tidak terima. Baru mengeluarkan ponsel akan lapor polisi, namun tiba-tiba terdiam, menoleh bertanya : “Apa telepon polisi lalu lintas adalah 110?”
Kenny Yi tak berdaya. “122....”
“Oh....” Gadis ini menelepon 122, polisi lalu lintas wanita yang menerima telepon bertanya tempat dia kecelakaan, dia segera menutup telepon bertanya pada Kenny Yi, “Ini di mana?”
“Kenny Yi : “300 meter ke utara dari persimpangan Jalan Peony dan Jalan Chengyang.”
Gadis itu mengangguk, selanjutnya bicara kembali pada polisi lalu lintas. Segera, polisi lalu lintas kembali menanyakan plat mobil.
“Plat mobil? Aku... Tidak melihatnya? Dia kabur.”
“Aku menanyakan nomor plat mobil Anda!!!” Kata polisi lalu lintas wanita di telepon.
“Oh, punyaku!” Polisi lalu lintas wanita sedang akan mencatat, namun gadis itu berkata, “Tunggu sebentar, biar aku.... Biar aku lihat...”
Polisi lalu lintas wanita hampir meledak marah.
Namun, gadis ini dengan sungguh-sungguh pergi ke belakang mobilnya sendiri, membacakan plat mobil satu demi satu kata, membuat polisi lalu lintas wanita di telepon sedikit kesal.
Terakhir, polisi lalu lintas berkata akan datang, gadis itu menunggu di bawah pohon di pinggir jalan. Melihat keadaan ini, Kenny Yi tidak mengejar lagi, lebih baik menunggu polisi lalu lintas menangkap pria tampan kaya itu. Saat itu, menabrak mobil ditambah merusak mobil dibayar bersama.
Mengeluarkan dua majalah dan menaruhnya di atas trotoar, Kenny Yi turun, kembali mengambil sebuah majalah di samping dan menepuk-nepuknya, memberi isyarat agar gadis itu juga duduk. Tanpa bicara gadis itu duduk, hanya saja dua kakinya didekatkan sangat erat, ujung roknya juga ditutupi dengan baik, takut orang di jalan melihat yang tidak seharusnya dilihat.
Setelah duduk, gadis ini mengambil ponsel, memainkan permainan terkenal “Angry Birds”. Bahkan, dari tas kecilnya mengeluarkan sebuah permen lolipop berbentuk hati!
Akhirnya, satu tangan memainkan permainan, satu tangan memegang permen lolipop. Saat menunggu waktu tegang dalam permainan, dia segera memegang ponsel dengan kedua tangan, permen lolipop tentu saja dihisap di dalam mulut. Lewat beberapa saat, sepertinya menyadari “Makan sendirian” tidak sopan, dia segera mengeluarkan permen lolipop lagi dari dalam tas, bertanya pada Kenny Yi ingin makan tidak.
Gadis ini acuh, mana seperti orang yang mobilnya baru tertabrak?!
Kenny Yi tentu saja tidak makan makanan seperti ini, juga tidak berniat mengajak bicara wanita cantik ini, yang harus dia pikirkan adalah bagaimana menjelaskan pada Kak Janice. Kak Janice punya uang, namun juga hanya termasuk borjuis, tidak bisa disebut orang kaya. Lagipula Kak Janice tidak mudah mendapatkan uang, itu adalah uang yang dihasilkan sepeser demi sepeser dari seorang wanita yang berada di dunia bawah tanah.
“Kak, ada sedikit masalah....” Kenny Yi berkata dengan kikuk, “Mobilmu dirusak, bocah kemarin yang merusaknya. Maaf kak, masalah ini salahku....”
Janice Qin di ujung telepon tertegun, beberapa menit kemudian berkata dengan marah : ”Dari mana nyali bocah itu?! Bajingan, diberi muka tidak mau!”
Kelihatannya, Janice Qin melampiaskan semua amarah ke pria tampan kaya itu, sebaliknya lebih toleran pada Kenny Yi. Namun bagaimanapun masalah ini dimulai karena dirinya, Kenny Yi juga merasa bersalah. Sebaliknya Janice Qin bergumam : “Siapa yang bersalah maka mencari siapa, kamu seorang pria sedang apa khawatir! Jangan buat kakak meremehkanmu.... Kamu tunggu di sana, aku akan pergi!”
Janice Qin memiliki sifat terus terang, ada apa mengatakan apa, bermulut pedas namun berhati lunak. Jadi, para nona di lingkaran ini suka hidup bersamanya. Memiliki kakak besar seperti ini, bisa dibilang adalah keberuntungan mereka. Setiap orang memiliki masa lalu, mungkin bahagia, mungkin pahit, namun itu tidak sampai mempengaruhi penilaian Kenny Yi pada orang ini.
Orang baik adalah orang baik, tidak peduli dulu atau sekarang pekerjaannya adalah terhormat atau hina.
“Ah, kalah lagi!” Gadis yang mengendarai Chevrolet Cruze menutup permainan ponsel, juga mendengar isi percakapan telepon Kenny Yi barusan, akhirnya mengerjapkan mata bertanya, “Kalau begitu apa kamu kenal dengan orang yang tabrak lari itu? Barusan di telepon berkata yang merusak mobilmu jangan-jangan yang kabur itu bukan?”
Eh? Kenny Yi menatap gadis ini, merasa dia hanya sedikit aneh, namun tidak bodoh, bisa dengan tepat menghubungkan sebab akibat masalah.
“Ya, itu dia.”
“Siapa nama orang itu?”
“Eh.......” Kenny Yi tiba-tiba menyadari, dirinya bahkan tidak tahu siapa nama pria itu. Namun dipikir-pikir juga tidak apa-apa, menunjuk kamera pengawas di pinggir jalan berkata : “Tidak peduli siapa namanya, pokoknya kamera pengawas ini pasti memotretnya, asal bisa menangkapnya saja.”
Gadis itu mengangguk.
Tidak lama kemudian, sebuah mobil polisi lalu lintas datang mendekat. Beberapa polisi lalu lintas memeriksa beberapa waktu, kembali menanyakan dengan teliti Kenny Yi dan gadis Chevrolet itu. Mobil Kenny Yi dirusak adalah kasus keamanan publik, pada dasarnya tidak ada hubungannya dengan kecelakaan lalu lintas ini, jadi waktu menanyakan gadis itu lebih panjang. Lagipula Kenny Yi merasa, beberapa polisi lalu lintas ini sepertinya sedikit menipu orang.
Sedangkan perubahan berikutnya membuat Kenny Yi dan gadis itu merasa kesal. Karena setelah beberapa polisi lalu lintas mengurus beberapa saat, mereka menghubungi tim polisi lalu lintas, tak disangka berkata muncul masalah di kamera pengawas, rekaman barusan tidak terekam!
Bajingan! Pasti dilakukan orang dari keluarga pria tampan dan kaya itu bukan?!
Saat ini, Janice Qin juga memanggil taksi ke tempat. Mendengar Kenny Yi menceritakan keadaan, wanita dengan sikap terus terang ini juga marah, langsung marah pada polisi lalu lintas. “Bagaimana kalian melakukan pekerjaan kalian? Di saat penting berkata kamera rusak? Saat menilang kenapa tidak berkata kamera rusak!”
Sebenarnya mobilnya dirusak adalah kasus keamanan publik, hubungannya dengan polisi lalu lintas tidak besar. Namun Janice Qin tidak suka sikap kelalaian seperti ini, apalagi dia juga seorang wanita yang bicara terus terang.
Seorang polisi lalu lintas melepas kacamata hitam, menilai Janice Qin dari atas ke bawah, berkata : “Nona, perhatikan sikapmu, jangan menggangu pihak kepolisian mengurus kasus.”
Sikap apa ini! Janice Qin semakin marah.
Sedangkan saat Kak Janice akan marah, ada sebuah mobil polisi lagi yang mendekat, berhenti di ujung jalan. Kaca jendela mobil diturunkan, menunjukkan wajah pria tampan kaya yang keji itu.
Tak disangka dia dengan santai di atas mobil polisi!
Seketika, Kenny Yi dan Janice Qin menyadari kejanggalan di dalamnya.
Sedangkan pria tampan dan kaya ini saat ini muncul dengan sikap seperti ini, murni datang untuk membuat orang marah.
Mobil polisi yang dinaiki pria tampan kaya itu kembali menyala, dengan dominan dan arogan pergi, hanya meninggalkan suara tawa keras pria tampan dan kaya itu.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved