Bab 16 Justru Membesarkanku itu Tidak Merepotkan!
by Lolita Lady
10:39,Sep 22,2021
Keluar dari vila Desmond Yu, Brianna Gao masuk ke dalam mobil pengasuh.
"Kita berangkat."
Mobil melaju keluar dari area vila kelas atas, dan suara gugup pengemudi terdengar di dalam mobil.
"Kak Brianna, sebenarnya rencana berjalan dengan lancar, tapi tidak ada yang menyangka manajer hotel itu akan melakukan tindakan seperti itu."
“Tidak apa-apa.” Brianna Gao membuat ekspresi jahat di wajahnya.
"Jika anak itu benar-benar mati, maka masalah akan semakin sulit untuk ditangani. Dengan begini, si Desmond itu akan merasa lebih takut, dan akan benar-benar mempertimbangkan untuk menikah."
"Kalau begitu anak itu..."
"Jangan apa-apakan dia sementara ini, karena peluang yang kita miliki pasti banyak ke depannya,"
Brianna Gao menundukkan kepalanya dan melirik kuku-kukunya sendiri yang bertahtakan berlian mengkilap di jari-jarinya, dengan tampilan yang sangat kasual.
"Aku akan pergi ke hotel beberapa hari ini, beri tahu asisten baru, siapkan barang-barang yang disukai anak kecil dan aku akan membawanya bersamaku."
"Baik."
"..."
——
Annie Sheng terbangun dengan rasa sakit yang dasyat, dia sedikit menggerakkan lengannya, namun rasa sakit yang menusuk tiba-tiba muncul, yang membuatnya berkeringat karena menahan rasa sakit tersebut di tempat, dan kedua matanya pun terbuka lebar.
Ketika membuka kedua matanya, yang dia lihat hanya tempat bewarna putih.
"Bu! Apa Ibu sudah bangun?"
Suara yang akrab dan lembut terdengar di telinganya, dan Avery Sheng yang ada di samping tempat tidur, memegang tangan Annie yang tidak terluka, dan menatap Annie dengan matanya yang sudah memerah, "Bu, kamu membuatku takut."
Annie Sheng tertegun, lalu mencoba mengingat kembali apa yang terjadi, dan teringatlah dirinya yang terluka setelah menyelamatkan seseorang. Sedangkan temat ini seharusnya adalah rumah sakit.
Tapi kenapa putrinya ada di sini?
"Avery, kenapa kamu di sini? Apa aku tertidur untuk waktu yang lama?"
"Ibu!” Avery menyeka air matanya sendiri, sambil memasang wajah yang penuh amarah, “Aku yang dengan tidak mudahnya ingin pergi ke hotel untuk memberimu kejutan, tapi begitu sampai di sana, aku justru mendapat kabar kalau kamu diantar ke rumah sakit dan itu membuatku takut."
Mendengar ini, Annie Sheng tersentuh sekaligus merasa bersalah, "Maaf karena sudah membuatmu khawatir sayang."
"Bagaimana mungkin aku tidak khawatir? Kamu selalu mengajariku untuk mengatur diri sendiri terlebih dahulu sebelum orang lain. Tapi Ibu justru menyelamatkan nyawa orang tanpa pikir panjang seperti itu, bagaimana kalau lampu gantung itu mengenai kepala Ibu?"
Avery cemberut dengan marah, "Aku masih membutuhkanmu untuk menafkahiku! Apa yang akan terjadi padaku jika Ibu meninggal?"
Annie Sheng awalnya tersentuh, tapi setelah mendengar habis apa yang dikatakan putrinya, tenggorokannya tiba-tiba hampir ingin meraung, dan dia menatap gadis kurang ajar yang ada di depannya. Sambil menahan rasa sakit, dia mengangkat tangannya untuk menyentuh hidung putrinya.
"Dasar gadis nakal, hanya tahu menafkahimu saja, membesarkanmu itu benar-benar merepotkan tahu."
“Justru membesarkanku itu tidak merepotkan sama sekali!” Avery mendengus, melipat kedua tangan di depan dada sambil menatap ibunya, "Bagaimana mungkin kamu bisa menemukan anak perempuan yang hanya berumur lima tahun tapi bisa melakukan semua pekerjaan rumah tangga sepertiku?"
“Baik, baik, kamu itu hebat, justru aku yang mengandalkanmu merawatku.” Annie Sheng terlalu malas untuk berdebat dengan putrinya.
Karena gadis ini entah kenapa sangat hebat dalam hal berdebat, jadi setiap kali mereka berdebat, dia selalu kalah dengannya.
Dipertengahan pembicaraan, suara ketukan terdengsr dari pintu.
“Masuk.” Annie Sheng pun menatap pintu dengan curiga.
“Nona Sheng.” Pengunjung itu adalah seorang pria paruh baya. Annie Sheng ingat bahwa pria itu tampaknya merupakan pengurus rumah yang merawat bocah kecil itu. Pada saat ini, pria itu membawa dua kantong besar barang nutrisi dan obat di tangannya, dan berjalan masuk dengan sopan.
"Ini disiapkan oleh tuan muda saya, tulang Nona Sheng terluka, jadi ini semua adalah obat yang bisa untuk mendorong pertumbuhan tulang dengan baik. Saya di sini mewakili tuan muda untuk berterima kasih kepada Nona Sheng, karena tuan muda harus mengantar tuan muda kecil pulang sehingga tidak bisa menunggu hingga Nona Sheng terbangun, jadi saya minta maaf."
"Kita berangkat."
Mobil melaju keluar dari area vila kelas atas, dan suara gugup pengemudi terdengar di dalam mobil.
"Kak Brianna, sebenarnya rencana berjalan dengan lancar, tapi tidak ada yang menyangka manajer hotel itu akan melakukan tindakan seperti itu."
“Tidak apa-apa.” Brianna Gao membuat ekspresi jahat di wajahnya.
"Jika anak itu benar-benar mati, maka masalah akan semakin sulit untuk ditangani. Dengan begini, si Desmond itu akan merasa lebih takut, dan akan benar-benar mempertimbangkan untuk menikah."
"Kalau begitu anak itu..."
"Jangan apa-apakan dia sementara ini, karena peluang yang kita miliki pasti banyak ke depannya,"
Brianna Gao menundukkan kepalanya dan melirik kuku-kukunya sendiri yang bertahtakan berlian mengkilap di jari-jarinya, dengan tampilan yang sangat kasual.
"Aku akan pergi ke hotel beberapa hari ini, beri tahu asisten baru, siapkan barang-barang yang disukai anak kecil dan aku akan membawanya bersamaku."
"Baik."
"..."
——
Annie Sheng terbangun dengan rasa sakit yang dasyat, dia sedikit menggerakkan lengannya, namun rasa sakit yang menusuk tiba-tiba muncul, yang membuatnya berkeringat karena menahan rasa sakit tersebut di tempat, dan kedua matanya pun terbuka lebar.
Ketika membuka kedua matanya, yang dia lihat hanya tempat bewarna putih.
"Bu! Apa Ibu sudah bangun?"
Suara yang akrab dan lembut terdengar di telinganya, dan Avery Sheng yang ada di samping tempat tidur, memegang tangan Annie yang tidak terluka, dan menatap Annie dengan matanya yang sudah memerah, "Bu, kamu membuatku takut."
Annie Sheng tertegun, lalu mencoba mengingat kembali apa yang terjadi, dan teringatlah dirinya yang terluka setelah menyelamatkan seseorang. Sedangkan temat ini seharusnya adalah rumah sakit.
Tapi kenapa putrinya ada di sini?
"Avery, kenapa kamu di sini? Apa aku tertidur untuk waktu yang lama?"
"Ibu!” Avery menyeka air matanya sendiri, sambil memasang wajah yang penuh amarah, “Aku yang dengan tidak mudahnya ingin pergi ke hotel untuk memberimu kejutan, tapi begitu sampai di sana, aku justru mendapat kabar kalau kamu diantar ke rumah sakit dan itu membuatku takut."
Mendengar ini, Annie Sheng tersentuh sekaligus merasa bersalah, "Maaf karena sudah membuatmu khawatir sayang."
"Bagaimana mungkin aku tidak khawatir? Kamu selalu mengajariku untuk mengatur diri sendiri terlebih dahulu sebelum orang lain. Tapi Ibu justru menyelamatkan nyawa orang tanpa pikir panjang seperti itu, bagaimana kalau lampu gantung itu mengenai kepala Ibu?"
Avery cemberut dengan marah, "Aku masih membutuhkanmu untuk menafkahiku! Apa yang akan terjadi padaku jika Ibu meninggal?"
Annie Sheng awalnya tersentuh, tapi setelah mendengar habis apa yang dikatakan putrinya, tenggorokannya tiba-tiba hampir ingin meraung, dan dia menatap gadis kurang ajar yang ada di depannya. Sambil menahan rasa sakit, dia mengangkat tangannya untuk menyentuh hidung putrinya.
"Dasar gadis nakal, hanya tahu menafkahimu saja, membesarkanmu itu benar-benar merepotkan tahu."
“Justru membesarkanku itu tidak merepotkan sama sekali!” Avery mendengus, melipat kedua tangan di depan dada sambil menatap ibunya, "Bagaimana mungkin kamu bisa menemukan anak perempuan yang hanya berumur lima tahun tapi bisa melakukan semua pekerjaan rumah tangga sepertiku?"
“Baik, baik, kamu itu hebat, justru aku yang mengandalkanmu merawatku.” Annie Sheng terlalu malas untuk berdebat dengan putrinya.
Karena gadis ini entah kenapa sangat hebat dalam hal berdebat, jadi setiap kali mereka berdebat, dia selalu kalah dengannya.
Dipertengahan pembicaraan, suara ketukan terdengsr dari pintu.
“Masuk.” Annie Sheng pun menatap pintu dengan curiga.
“Nona Sheng.” Pengunjung itu adalah seorang pria paruh baya. Annie Sheng ingat bahwa pria itu tampaknya merupakan pengurus rumah yang merawat bocah kecil itu. Pada saat ini, pria itu membawa dua kantong besar barang nutrisi dan obat di tangannya, dan berjalan masuk dengan sopan.
"Ini disiapkan oleh tuan muda saya, tulang Nona Sheng terluka, jadi ini semua adalah obat yang bisa untuk mendorong pertumbuhan tulang dengan baik. Saya di sini mewakili tuan muda untuk berterima kasih kepada Nona Sheng, karena tuan muda harus mengantar tuan muda kecil pulang sehingga tidak bisa menunggu hingga Nona Sheng terbangun, jadi saya minta maaf."
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved