Bab 11 Menghilangnya Tuan Muda Kecil
by Lolita Lady
10:38,Sep 22,2021
"Kalau begitu kejadian hari ini juga sebuah kecelakaan? Dan menjadikanku sebagai kambing hitam?"
Hanya saja wanita ini adalah karyawannya dan dia tidak mengizinkan orang luar untuk memprovokasinya, sehingga dia memutuskan untuk membantu wanita ini.
Desmond Yu membungkuk, mendekati telinga wanita itu, dan suaranya yang sedingin es pun terdengar, "Aku harap hari ini adalah yang terakhir kalinya, jika kamu melakukan hal seperti itu lagi. Aku tidak keberatan untuk mengakhiri tiga bulanmu itu. "
Desmond Yu menatap Annie dengan ngeri, sehingga Annie Sheng menjadi kesulitan untuk melarikan diri ataupun tetap tinggal.
Setelah selesai berbicara, suara lift terdengar dan pintu lift pun terbuka, Desmond Yu tidak lagi melanjutkan perlawanan, dia hanya berbalik dan langsung pergi.
Baru saat itulah tubuh tegang Annie Sheng menjadi lega.
Kesan baiknya pada BOSS besar ini tidak bertahan lebih dari tiga detik!
"Manajer Sheng."
Begitu Annie Sheng tiba di departemen, dia dihentikan oleh asisten yang datang dengan panik dan tergesa-gesa.
"Ada apa? Apa yang terjadi?"
Asisten itu berkata dengan wajah kesulitan, "Tamu kecil di suite VIP di lantai 20 membuat keributan, dia menolak untuk makan, semua orang yang masuk untuk membujuknya diusir keluar olehnya, dan ruangan itu sudah sangat kacau sekarang, jika ada barang-barang yang pecah, maka itu akan menjadi tanggung jawab kita."
"Suite VIP di lantai dua puluh? Tamu kecil?"
Annie Sheng belum pernah melihat catatan tamu seperti itu dalam daftar layanannya, "Apa tamu ini yang baru?"
Asisten itu mengangguk dengan cepat.
"Bisa dikatakan begitu, dia hanya berumur lima tahun, tidak ada yang berhasil membujuknya, keluarganya tidak ada di sana saat ini, sehingga dia melemparkan barang-barang karena marah."
"Apa? Keluarganya tidak ada? Apa ini masuk akal?" Annie Sheng membuat keputusan tegas, "Baiklah, ayo kita pergi ke sana."
Asisten itu hanya menunggu Annie mengatakan ini, dan buru-buru mengikuti langkah Annie, "Dia sudah tidak makan seharian, kami takut tubuhnya akan bermasalah karena kamu tidak akan mampu menahan resikonya."
“Wajar bagi anak-anak untuk merasa tidak aman jika tidak adanya orang tua di dekat mereka.” Annie Sheng berkata sambil menekan tombol lift, “Tapi bagaimana mungkin orang tua meninggalkan anak mereka di hotel sendirian? Apa itu masuk akal?”
Asisten itu mengangguk setuju.
Di pintu sebuah suite, suara barang yang menghantam lantai terus terdengar uara porselen pecah, disertai dengan bujukan dari petugas hotel, dan staf yang terhalang di luar pintu.
"Manajer Sheng sudah datang."
Di tengah kebisingan, Annie Sheng masuk ke ruangan dari lorong yang penuh dengan orang. Ruang tamu sudah berantakan, bantal tempat tidur dan bantal sofa terlempar ke lantai, dan cangkir jus juga terbalik, hingga piring dan cangkir yang retak berserakan di mana-mana, begitu juga dengan lampu tempat tidur, sampai-sampai tidak terdapat lantai bersih sebagai pijakan.
Annie Sheng menarik napas dalam, apa ini benar-benar kekacauan yang bisa dilakukan oleh seorang anak laki-laki berusia lima tahun?
"Dimana anak itu?" Annie bertanya dengan suara rendah.
Seorang manajer di belakangnya buru-buru menunjuk ke arah kamar tidur, "Dia baru saja mengurung dirinya sendiri di dalam sana, apa yang harus kita lakukan, Manajer Sheng?"
Dari pelayan, staf, hingga manajer hotel, semua orang yang ada di luar pintu tidak berdaya.
Annie Sheng mengerutkan kening, "Apa sudah menghubungi orang tua anak itu?"
"Tetap tidak bisa menghubungi orang tua anak itu sampai sekarang."
Orang-orang di belakangnya saling memandang, seolah-olah sedang berkomunikasi dengan mata mereka.
"Lupakan saja." Annie Sheng menyingsingkan lengan bajunya, "Katakan pada dapur untuk membuat srbuah egg custard terlebih dahulu, kemudian siapkan semangkuk bakso rebus, dan jangan lupa mencari seseorang untuk membersihkan tempat ini."
Setelah meninggalkan kata-kata ini, Annie Sheng memasuki ruangan yang kacau ini dan menuju ke kamar tidur.
"Kita membiarkan dia masuk begitu saja? "
"Kalau tidak, kamu mau maduk?"
"Tentu saja tidak mau, kalau saja tidak sengaja menyinggung pangeran kecil itu, tamat sudah pekerjaanku ini."
Suara bisikan di belakangnya tidak terdengar oleh telinga Annie Sheng.
Pintu kamar dibuka untuk waktu yang singkat, cukup untuk melihat situasi di dalam. Bantal berserakan di lantai. Sosok kecil yang mengenakan piyama petak coklat sedang duduk di lantai yang dingin dengan punggung menghadap pintu kamar, yang terlihat seperti sebuah patung.
"Halo..."
Annie Sheng mencoba untuk menyapa, tetapi anak itu tidak bermaksud untuk menjawab, jadi dia dengan ragu-ragu mendekat. Hanya saja setelah melangkah maju dua langkah, sosok itu tiba-tiba bergerak, dan melemparkan sesuatu yang ada di tangannya ke arah wajah Annie.
Hanya saja wanita ini adalah karyawannya dan dia tidak mengizinkan orang luar untuk memprovokasinya, sehingga dia memutuskan untuk membantu wanita ini.
Desmond Yu membungkuk, mendekati telinga wanita itu, dan suaranya yang sedingin es pun terdengar, "Aku harap hari ini adalah yang terakhir kalinya, jika kamu melakukan hal seperti itu lagi. Aku tidak keberatan untuk mengakhiri tiga bulanmu itu. "
Desmond Yu menatap Annie dengan ngeri, sehingga Annie Sheng menjadi kesulitan untuk melarikan diri ataupun tetap tinggal.
Setelah selesai berbicara, suara lift terdengar dan pintu lift pun terbuka, Desmond Yu tidak lagi melanjutkan perlawanan, dia hanya berbalik dan langsung pergi.
Baru saat itulah tubuh tegang Annie Sheng menjadi lega.
Kesan baiknya pada BOSS besar ini tidak bertahan lebih dari tiga detik!
"Manajer Sheng."
Begitu Annie Sheng tiba di departemen, dia dihentikan oleh asisten yang datang dengan panik dan tergesa-gesa.
"Ada apa? Apa yang terjadi?"
Asisten itu berkata dengan wajah kesulitan, "Tamu kecil di suite VIP di lantai 20 membuat keributan, dia menolak untuk makan, semua orang yang masuk untuk membujuknya diusir keluar olehnya, dan ruangan itu sudah sangat kacau sekarang, jika ada barang-barang yang pecah, maka itu akan menjadi tanggung jawab kita."
"Suite VIP di lantai dua puluh? Tamu kecil?"
Annie Sheng belum pernah melihat catatan tamu seperti itu dalam daftar layanannya, "Apa tamu ini yang baru?"
Asisten itu mengangguk dengan cepat.
"Bisa dikatakan begitu, dia hanya berumur lima tahun, tidak ada yang berhasil membujuknya, keluarganya tidak ada di sana saat ini, sehingga dia melemparkan barang-barang karena marah."
"Apa? Keluarganya tidak ada? Apa ini masuk akal?" Annie Sheng membuat keputusan tegas, "Baiklah, ayo kita pergi ke sana."
Asisten itu hanya menunggu Annie mengatakan ini, dan buru-buru mengikuti langkah Annie, "Dia sudah tidak makan seharian, kami takut tubuhnya akan bermasalah karena kamu tidak akan mampu menahan resikonya."
“Wajar bagi anak-anak untuk merasa tidak aman jika tidak adanya orang tua di dekat mereka.” Annie Sheng berkata sambil menekan tombol lift, “Tapi bagaimana mungkin orang tua meninggalkan anak mereka di hotel sendirian? Apa itu masuk akal?”
Asisten itu mengangguk setuju.
Di pintu sebuah suite, suara barang yang menghantam lantai terus terdengar uara porselen pecah, disertai dengan bujukan dari petugas hotel, dan staf yang terhalang di luar pintu.
"Manajer Sheng sudah datang."
Di tengah kebisingan, Annie Sheng masuk ke ruangan dari lorong yang penuh dengan orang. Ruang tamu sudah berantakan, bantal tempat tidur dan bantal sofa terlempar ke lantai, dan cangkir jus juga terbalik, hingga piring dan cangkir yang retak berserakan di mana-mana, begitu juga dengan lampu tempat tidur, sampai-sampai tidak terdapat lantai bersih sebagai pijakan.
Annie Sheng menarik napas dalam, apa ini benar-benar kekacauan yang bisa dilakukan oleh seorang anak laki-laki berusia lima tahun?
"Dimana anak itu?" Annie bertanya dengan suara rendah.
Seorang manajer di belakangnya buru-buru menunjuk ke arah kamar tidur, "Dia baru saja mengurung dirinya sendiri di dalam sana, apa yang harus kita lakukan, Manajer Sheng?"
Dari pelayan, staf, hingga manajer hotel, semua orang yang ada di luar pintu tidak berdaya.
Annie Sheng mengerutkan kening, "Apa sudah menghubungi orang tua anak itu?"
"Tetap tidak bisa menghubungi orang tua anak itu sampai sekarang."
Orang-orang di belakangnya saling memandang, seolah-olah sedang berkomunikasi dengan mata mereka.
"Lupakan saja." Annie Sheng menyingsingkan lengan bajunya, "Katakan pada dapur untuk membuat srbuah egg custard terlebih dahulu, kemudian siapkan semangkuk bakso rebus, dan jangan lupa mencari seseorang untuk membersihkan tempat ini."
Setelah meninggalkan kata-kata ini, Annie Sheng memasuki ruangan yang kacau ini dan menuju ke kamar tidur.
"Kita membiarkan dia masuk begitu saja? "
"Kalau tidak, kamu mau maduk?"
"Tentu saja tidak mau, kalau saja tidak sengaja menyinggung pangeran kecil itu, tamat sudah pekerjaanku ini."
Suara bisikan di belakangnya tidak terdengar oleh telinga Annie Sheng.
Pintu kamar dibuka untuk waktu yang singkat, cukup untuk melihat situasi di dalam. Bantal berserakan di lantai. Sosok kecil yang mengenakan piyama petak coklat sedang duduk di lantai yang dingin dengan punggung menghadap pintu kamar, yang terlihat seperti sebuah patung.
"Halo..."
Annie Sheng mencoba untuk menyapa, tetapi anak itu tidak bermaksud untuk menjawab, jadi dia dengan ragu-ragu mendekat. Hanya saja setelah melangkah maju dua langkah, sosok itu tiba-tiba bergerak, dan melemparkan sesuatu yang ada di tangannya ke arah wajah Annie.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved