Bab 10 Kotor
by Bella
10:09,Aug 23,2021
"Bennet Bu, apa yang kamu lakukan?" Bella Cen menatap wajah marahnya.
Tuan muda ini seperti sedang melampiaskan amarahnya ke Bella Cen.
"Apa yang aku lakukan? Apa lagi yang bisa dilakukan oleh sepasang suami istri yang berbaring di satu ranjang?" Kata Bennet Bu sambil menarik kemeja Bella Cen.
"Hentikan!" Teriak Bella Cen.
"Kamu menyuruhku berhenti?" Bennet Bu mencibir, mencubit rahangnya dengan ekspresi dingin, "Bukankah kamu mengeluh kepada ibuku bahwa aku tidak pulang rumah dan tidak pernah menyentuhmu? Aku sedang dalam suasana hati yang baik malam ini, jadi aku akan membuatmu merasakan kenikmatan di atas ranjang, daripada kamu selalu mencari masalah untukku."
Bella Cen akhirnya mengerti, bahwa pria ini ditegur oleh ibunya.
Bella Cen tersenyum sinis, "Kalau begitu, apakah aku harus berterima kasih kepada Tuan Muda Bu yang telah bersedia melakukan pengorbanan sebesar ini?"
"Tidak perlu berterima kasih, aku hanya menganggapnya sebagai perbuatan amal." Kata Bennet Bu, lalu menyipitkan mata sambil menyelinap ke dalam kemeja Bella Cen.
Bella Cen menyadari bahwa dia tidak sedang bercanda. Ketika jari-jari pria itu menyentuh kulitnya, Bella Cen bergidik dan tanpa sadar membalikkan tubuhnya untuk bersembunyi.
Bella Cen mengerutkan kening, "Bennet Bu, jangan menyentuhku!"
Kata-katanya seperti sebuah perintah.
"Apakah kamu tahu dengan siapa kamu berbicara?" Bennet Bu mengerutkan kening.
Bella Cen menatap beberapa saat pria yang menindih di atas tubuhnya, lalu berkata : "Aku merasa kamu kotor."
Bella Cen mengatakan dengan ringan dan perlahan.
Bennet Bu dibuat kesal dengan kata-kata ini. Dia menarik dasinya dan mengikat kedua tangan Bella Cen ke belakang, "Merasa aku kotor? Kalau begitu, aku akan lihat seberapa bersihnya dirimu!"
Kedua tangan Bella Cen terikat, dan tidak bisa melepaskan diri, dia sangat marah hingga menendangnya dengan kaki, namun pria itu meraih pergelangan kakinya dan menekannya di bahunya.
Kulit wanita itu sehalus dan selembut tahu segar, Bennet Bu kembali menatap wanita yang terikat di ranjang itu, mungkin karena terlalu marah, sehingga wajahnya yang biasanya selalu terlihat tenang menjadi memerah saat ini.
Tangan Bennet Bu membelai dari pergelangan kaki Bella Cen hingga ke betisnya.
Tangannya yang lain langsung merobek kemejanya dengan kasar.
Kancing baju pun terlepas kemana-mana.
Pakaiannya terlepas, kulit seputih salju Bella Cen pun terpampang, dan satu demi satu bekas ciuman di kulitnya membuat Bennet Bu tercengang.
Bella Cen tiba-tiba merasa puas melihat wajahnya yang pucat.
Semua rasa malu yang dirinya alami di depan pria ini selama bertahun-tahun, akhirnya dialami oleh pria ini.....
"Apakah sudah cukup melihatnya?" Bella Cen sangat tenang, lalu melirik kemejanya yang berantakan, "Jika sudah cukup melihatnya, rapikan kembali pakaianku. Kurasa kamu pun sudah tidak tertarik untuk melanjutkannya."
Bennet Bu duduk kaku di tempat tidur, seolah terkena pukulan keras, dan terbengong beberapa saat. Detik berikutnya, dia tiba-tiba menjambak rambut Bella Cen, mengangkatnya, dan membuatnya berlutut di tempat tidur.
"Siapa bilang aku tidak tertarik?" Suaranya serak dan kedua matanya memerah, "Aku menyukai wanita yang telah disetubuhi oleh pria lain! Bella Cen, rasakanlah sekarang, apakah pria di luar lebih hebat atau aku!"
Bennet Bu sangat marah karena perselingkuhannya sangat memukul harga dirinya sebagai suami.
Karena itu, kekuatan tangannya terasa berat dan keras, dan Bella Cen merasakan rasa sakit yang luar biasa di kulit kepalanya hingga air mata hampir keluar dari rongga matanya.
Tuan muda ini seperti sedang melampiaskan amarahnya ke Bella Cen.
"Apa yang aku lakukan? Apa lagi yang bisa dilakukan oleh sepasang suami istri yang berbaring di satu ranjang?" Kata Bennet Bu sambil menarik kemeja Bella Cen.
"Hentikan!" Teriak Bella Cen.
"Kamu menyuruhku berhenti?" Bennet Bu mencibir, mencubit rahangnya dengan ekspresi dingin, "Bukankah kamu mengeluh kepada ibuku bahwa aku tidak pulang rumah dan tidak pernah menyentuhmu? Aku sedang dalam suasana hati yang baik malam ini, jadi aku akan membuatmu merasakan kenikmatan di atas ranjang, daripada kamu selalu mencari masalah untukku."
Bella Cen akhirnya mengerti, bahwa pria ini ditegur oleh ibunya.
Bella Cen tersenyum sinis, "Kalau begitu, apakah aku harus berterima kasih kepada Tuan Muda Bu yang telah bersedia melakukan pengorbanan sebesar ini?"
"Tidak perlu berterima kasih, aku hanya menganggapnya sebagai perbuatan amal." Kata Bennet Bu, lalu menyipitkan mata sambil menyelinap ke dalam kemeja Bella Cen.
Bella Cen menyadari bahwa dia tidak sedang bercanda. Ketika jari-jari pria itu menyentuh kulitnya, Bella Cen bergidik dan tanpa sadar membalikkan tubuhnya untuk bersembunyi.
Bella Cen mengerutkan kening, "Bennet Bu, jangan menyentuhku!"
Kata-katanya seperti sebuah perintah.
"Apakah kamu tahu dengan siapa kamu berbicara?" Bennet Bu mengerutkan kening.
Bella Cen menatap beberapa saat pria yang menindih di atas tubuhnya, lalu berkata : "Aku merasa kamu kotor."
Bella Cen mengatakan dengan ringan dan perlahan.
Bennet Bu dibuat kesal dengan kata-kata ini. Dia menarik dasinya dan mengikat kedua tangan Bella Cen ke belakang, "Merasa aku kotor? Kalau begitu, aku akan lihat seberapa bersihnya dirimu!"
Kedua tangan Bella Cen terikat, dan tidak bisa melepaskan diri, dia sangat marah hingga menendangnya dengan kaki, namun pria itu meraih pergelangan kakinya dan menekannya di bahunya.
Kulit wanita itu sehalus dan selembut tahu segar, Bennet Bu kembali menatap wanita yang terikat di ranjang itu, mungkin karena terlalu marah, sehingga wajahnya yang biasanya selalu terlihat tenang menjadi memerah saat ini.
Tangan Bennet Bu membelai dari pergelangan kaki Bella Cen hingga ke betisnya.
Tangannya yang lain langsung merobek kemejanya dengan kasar.
Kancing baju pun terlepas kemana-mana.
Pakaiannya terlepas, kulit seputih salju Bella Cen pun terpampang, dan satu demi satu bekas ciuman di kulitnya membuat Bennet Bu tercengang.
Bella Cen tiba-tiba merasa puas melihat wajahnya yang pucat.
Semua rasa malu yang dirinya alami di depan pria ini selama bertahun-tahun, akhirnya dialami oleh pria ini.....
"Apakah sudah cukup melihatnya?" Bella Cen sangat tenang, lalu melirik kemejanya yang berantakan, "Jika sudah cukup melihatnya, rapikan kembali pakaianku. Kurasa kamu pun sudah tidak tertarik untuk melanjutkannya."
Bennet Bu duduk kaku di tempat tidur, seolah terkena pukulan keras, dan terbengong beberapa saat. Detik berikutnya, dia tiba-tiba menjambak rambut Bella Cen, mengangkatnya, dan membuatnya berlutut di tempat tidur.
"Siapa bilang aku tidak tertarik?" Suaranya serak dan kedua matanya memerah, "Aku menyukai wanita yang telah disetubuhi oleh pria lain! Bella Cen, rasakanlah sekarang, apakah pria di luar lebih hebat atau aku!"
Bennet Bu sangat marah karena perselingkuhannya sangat memukul harga dirinya sebagai suami.
Karena itu, kekuatan tangannya terasa berat dan keras, dan Bella Cen merasakan rasa sakit yang luar biasa di kulit kepalanya hingga air mata hampir keluar dari rongga matanya.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved