Bab 7 Lembut dan liar
by Bella
10:09,Aug 23,2021
Detik berikutnya, dia bersorak lagi, "Lalu, bagaimana perasaanmu tadi malam?"
"Perasaan apanya?"
"Perasaan di bagian itu, dia itu profesional, seharusnya memiliki pengalaman yang bagus."
Begitu ditanya Chasey Jiang, Bella Cen langsung teringat akan apa yang terjadi tadi malam.
Dia mabuk tadi malam, dan tidak terlalu mengingat apa yang terjadi tadi malam. Tetapi dia mengingat bahwa pria itu sepertinya telah mencium setiap bagian tubuhnya, bahkan bagian yang paling sensitif pun tidak luput.
Lembut dan liar.
Apakah pria ini biasanya melayani wanita lain seperti ini?
Bella Cen merasa bahwa pertanyaan ini sangat lucu. Tentu saja iya, pria itu memang bekerja di bidang itu, tentu saja melayani wanita dengan segala macam trik.
"Hei, kenapa kamu tidak bersuara?" Chasey Jiang tersenyum, "Apakah kamu sedang mengenang kembali?"
"Kepalamu!" Bella Cen berkata : "Ini hanya sebuah ketidaksengajaan."
Chasey Jiang terkekeh, "Apakah kamu ada meminta nomor ponselnya? Jika kamu suka, kamu bisa menemuinya lain kali."
"Tidak ada kedua kalinya lagi." Bella Cen menutup telepon Chasey Jiang dan berdiri di jalan dengan linglung.
Tidak tahu kenapa, dia sedikit sedih. Tidak tahu sejak kapan, dia membiarkan hidupnya kacau balau seperti ini.
Dia memanggil taksi dan pulang, dia harus kembali untuk membersihkan diri dan kemudian pergi ke kantor.
Di kediaman keluarga Bu.
Begitu Bella Cen tiba di depan pintu masuk, Bibi Wu langsung menyambutnya : "Nyonya muda, kamu sudah kembali."
"Pagi." Bella Cen menyapanya.
"Kemana kamu pergi tadi malam?" Begitu Bella Cen baru siap mengganti sepatunya sebelum masuk rumah, dia langsung mendengar sebuah pertanyaan tegas.
Bella Cen mendongak dan melihat ibu mertuanya, Doryn Ren, sedang duduk di ruang tamu.
"Ibu......"
Doryn Ren mendengus dingin, "Kamu cukup pandai memanggil ibu, tetapi kenapa aku tidak pernah melihatmu mengerjakan sesuatu yang seharusnya kamu kerjakan sebagai seorang istri."
"Aku akan membuatkanmu teh." Bella Cen hendak berjalan ke dapur.
"Apakah aku seberuntung itu, dapat meminum teh buatan direktur Cen?" Doryn Ren meliriknya, "Kamu kemari, duduk!"
Bella Cen tidak mengatakan apa-apa, dan duduk di sofa tunggal seperti yang diminta Doryn Ren.
"Tadi malam, tak satupun dari kalian yang pulang, apa yang sedang kalian lakukan?"
Tampaknya, Bennet Bu pun tidak pulang tadi malam. Bella Cen tidak kaget mendengar itu.
"Ibu, aku dan Bennet memang lebih sibuk, akhir-akhir ini perusahaan mengambil alih proyek yang rumit dan harus membangun hubungan yang lebih dekat dengan mitra bisnis, sehingga........"
"Jangan menggunakan alasan pekerjaanmu untuk membodohiku, seolah-olah perusahaan Bu kami tidak akan dapat berjalan tanpamu." Doryn Ren menyela kata-katanya.
Bella Cen pun berhenti berbicara.
Dia mengerti bahwa ibu mertuanya tidak menyukai dirinya yang terlalu dominan dalam pekerjaan.
Ketika Bella Cen baru menikah, dia berpikir bahwa dirinya harus kuat dan harus bekerja keras di perusahaan demi keluarga Bu dan dirinya sendiri. Kemudian, lambat laun, dia pun menjadi seorang penting di dalam perusahaan.
Karena kemampuannya semakin hebat di dalam perusahaan, orang-orang di dewan direksi semakin mempercayainya, yang secara langsung menyebabkan ibu mertuanya cemburu padanya dalam segala hal.
"Jika suatu hari kamu bercerai dengan Bennet, kamu pun tidak akan mendapatkan saham sedikitpun dari perusahaan, meskipun kamu 24 jam sehari berada di perusahaan."
Benar saja, topik ini kembali diungkit.
Bella Cen tidak menjawabnya, Bibi Wu sedikit kasihan melihatnya, jadi dia diam-diam membawakan secangkir teh kemari.
Bella Cen meminumnya, dan sakit kepalanya pun sedikit mereda, "Bu, aku masih ada urusan di kantor, jika tidak ada hal lain, aku akan naik ke atas dan mandi."
"Siapa bilang tidak ada hal lain? Untuk apa aku mencarimu jika tidak ada hal lain?" Doryn Ren berkata dengan keras, melirik perut rata Bella Cen, menahan emosinya dan bertanya : "Apakah ada kabar baik?"
"........" Aneh jika ada.
"Perasaan apanya?"
"Perasaan di bagian itu, dia itu profesional, seharusnya memiliki pengalaman yang bagus."
Begitu ditanya Chasey Jiang, Bella Cen langsung teringat akan apa yang terjadi tadi malam.
Dia mabuk tadi malam, dan tidak terlalu mengingat apa yang terjadi tadi malam. Tetapi dia mengingat bahwa pria itu sepertinya telah mencium setiap bagian tubuhnya, bahkan bagian yang paling sensitif pun tidak luput.
Lembut dan liar.
Apakah pria ini biasanya melayani wanita lain seperti ini?
Bella Cen merasa bahwa pertanyaan ini sangat lucu. Tentu saja iya, pria itu memang bekerja di bidang itu, tentu saja melayani wanita dengan segala macam trik.
"Hei, kenapa kamu tidak bersuara?" Chasey Jiang tersenyum, "Apakah kamu sedang mengenang kembali?"
"Kepalamu!" Bella Cen berkata : "Ini hanya sebuah ketidaksengajaan."
Chasey Jiang terkekeh, "Apakah kamu ada meminta nomor ponselnya? Jika kamu suka, kamu bisa menemuinya lain kali."
"Tidak ada kedua kalinya lagi." Bella Cen menutup telepon Chasey Jiang dan berdiri di jalan dengan linglung.
Tidak tahu kenapa, dia sedikit sedih. Tidak tahu sejak kapan, dia membiarkan hidupnya kacau balau seperti ini.
Dia memanggil taksi dan pulang, dia harus kembali untuk membersihkan diri dan kemudian pergi ke kantor.
Di kediaman keluarga Bu.
Begitu Bella Cen tiba di depan pintu masuk, Bibi Wu langsung menyambutnya : "Nyonya muda, kamu sudah kembali."
"Pagi." Bella Cen menyapanya.
"Kemana kamu pergi tadi malam?" Begitu Bella Cen baru siap mengganti sepatunya sebelum masuk rumah, dia langsung mendengar sebuah pertanyaan tegas.
Bella Cen mendongak dan melihat ibu mertuanya, Doryn Ren, sedang duduk di ruang tamu.
"Ibu......"
Doryn Ren mendengus dingin, "Kamu cukup pandai memanggil ibu, tetapi kenapa aku tidak pernah melihatmu mengerjakan sesuatu yang seharusnya kamu kerjakan sebagai seorang istri."
"Aku akan membuatkanmu teh." Bella Cen hendak berjalan ke dapur.
"Apakah aku seberuntung itu, dapat meminum teh buatan direktur Cen?" Doryn Ren meliriknya, "Kamu kemari, duduk!"
Bella Cen tidak mengatakan apa-apa, dan duduk di sofa tunggal seperti yang diminta Doryn Ren.
"Tadi malam, tak satupun dari kalian yang pulang, apa yang sedang kalian lakukan?"
Tampaknya, Bennet Bu pun tidak pulang tadi malam. Bella Cen tidak kaget mendengar itu.
"Ibu, aku dan Bennet memang lebih sibuk, akhir-akhir ini perusahaan mengambil alih proyek yang rumit dan harus membangun hubungan yang lebih dekat dengan mitra bisnis, sehingga........"
"Jangan menggunakan alasan pekerjaanmu untuk membodohiku, seolah-olah perusahaan Bu kami tidak akan dapat berjalan tanpamu." Doryn Ren menyela kata-katanya.
Bella Cen pun berhenti berbicara.
Dia mengerti bahwa ibu mertuanya tidak menyukai dirinya yang terlalu dominan dalam pekerjaan.
Ketika Bella Cen baru menikah, dia berpikir bahwa dirinya harus kuat dan harus bekerja keras di perusahaan demi keluarga Bu dan dirinya sendiri. Kemudian, lambat laun, dia pun menjadi seorang penting di dalam perusahaan.
Karena kemampuannya semakin hebat di dalam perusahaan, orang-orang di dewan direksi semakin mempercayainya, yang secara langsung menyebabkan ibu mertuanya cemburu padanya dalam segala hal.
"Jika suatu hari kamu bercerai dengan Bennet, kamu pun tidak akan mendapatkan saham sedikitpun dari perusahaan, meskipun kamu 24 jam sehari berada di perusahaan."
Benar saja, topik ini kembali diungkit.
Bella Cen tidak menjawabnya, Bibi Wu sedikit kasihan melihatnya, jadi dia diam-diam membawakan secangkir teh kemari.
Bella Cen meminumnya, dan sakit kepalanya pun sedikit mereda, "Bu, aku masih ada urusan di kantor, jika tidak ada hal lain, aku akan naik ke atas dan mandi."
"Siapa bilang tidak ada hal lain? Untuk apa aku mencarimu jika tidak ada hal lain?" Doryn Ren berkata dengan keras, melirik perut rata Bella Cen, menahan emosinya dan bertanya : "Apakah ada kabar baik?"
"........" Aneh jika ada.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved