Bab 5 Hampir hancur

by Irma W 09:45,Aug 02,2021
Demian dan orangtuanya sampai di rumah. Mereka turun dari mobil. Deru yang turun dengan marah langsung masuk ke rumah terlebih dahulu.

Mika menepuk pundak Demian yang melihat ayahnya “Ayo masuklah.” Demian menoleh pada Mika kemudian masuk ke dalam rumah.

"Jangan menyentuhku!" gertak Demian pada ibunya sebelum masuk.

“Ayah, biarkan aku menikahi Sonya.” Pinta Demian, saat ayah hendak masuk ke dalam kamar.

"Kau tidak bisa menikahinya.” jawab Deru dengan tegas.

Brak! Pintu tertutup sebelum Demian kembali berharap.

“Ayah bisakah kau tidak percaya akan hal mistis seperti itu. aku sangat mencintainya, tidak akan terjadi apa-apa.” Demian mencoba mencari pembelaan.

Tiada jawaban dari Deru melainkan hanya Mika yang saat ini berdiri tak jauh di belakang Demian.

“Apa kau tidak menyadari, satu hari sebelum kau melamarnya perusahaan mengalami masalah, dengan tiba-tiba semua investor membatalkan Kerjasamanya. Besok apa yang akan terjadi jika kau menikahinya.” Mika kembali mengingatkan Demian dengan apa yang saat ini sudah terjadi.

“Percaya atau tidak, Kau harus percaya pada kami. kita memang sudah hidup di zaman yang modern tapi kutukan itu tetap ada hingga ke generasi selanjutnya. Kelak anak pertamamu juga tidak bisa menikah dengan anak pertama.” Mika berusaha menjelaskannya pada Demian.

Yang namanya sudah cinta, tidak akan mudah bagi Demian untuk terlepas begitu saja. Sekalipun ancaman kutukan yang mengerikan, Demian akan tepiskan.

“Aku tidak ingin menikahi siapapun selain Sonya, aku sangat mencintainya, bahkan jika ayah dan ibu tidak menyetujuinya. Aku akan tetap menikahinya.” Demian dengan percaya diri mengatakannya kemudian berbalik badan hendak berjalan ke kamarnya.

Tiba-tiba Deru muncul dan menghentikan langkah Demian. “Kakekmu dulu meninggal karena ayah. Ayah adalah anak pertama dan bersikeras menikahi ibumu yang juga anak pertama, sedangkan keluarga ayah percaya akan kutukan itu.”

Demian membalikkan badan dan kembali menghadap orangtuanya ingin mendengar kelanjutan cerita dari ayahnya.

“Ayah sangat mencintai ibumu dan juga menyayangi kakekmu, tapi ayah tetap memilih menikahi ibumu. Setelah pernikahan kami selesai tidak terjadi apa-apa, tapi setelah satu hari pernikahan kakekmu meninggal dunia tanpa sebab. Jika kau ingin menikahi Sonya silahkan saja, pilihlah jika itu membuatmu bahagia.” Deru kembali masuk ke kamar dan kembali menutup pintu dengan keras.

Cerita dari Deru membuat hati Demian bimbang takut nantinya jika benar semua tentang kutukan itu, akan terjadi sesuatu pada ayah ataupun ibunya.

Mika meneteskan air mata, dihatinya juga masih terdapat penyesalan dan rasa bersalah. “Maka dari itu, kami percaya bahwa kutukan itu benar-benar ada. Sampai sekarang kami masih menyesalinya, tapi apa nasi sudah menjadi bubur.” Mika memegang tangan Demian.

“Menikahlah dengan Laura”

Demian belum bisa memberi jawaban apa-apa, “Aku akan pergi ke kamar.”

Penjelasan yang merupakan alasan ayahnya benar-benar percaya adanya kutukan, terngiang dikepalanya saat berjalan menuju ke kamarnya. Demian membayangkan inilah perasaan ayahnya saat harus memilih antara orangtuanya atau wanita yang dia cintainya. Pilihan yang teramat sulit bagi Demian.

Namun, sekali lagi Demian tetap menepis. Bisa saja ayah hanya sedang beralasan supaya Demian percaya atas kutukan itu.

Di rumah, Sonya juga sedang bingung harus melakukan apa, Andrew dan Renata juga menghormati kepercayaan yang keluarga Deru yakini, dan untuk menjaga sesuatu yang buruk tidak terjadi Andrew menyuruh Sonya untuk mengikhlaskan Demian dan membiarkan Laura menikahi Demian.

“Biarkan Laura menikah dengan Demian. kau juga harus mau menikah dengan Demian.” Pinta Andrew sambil menatap kedua putrinya bergantian.

“Benar yang dikatakan ayahmu, anggap saja ini permintaan maaf kita karena kau sudah berbohong pada Pak Deru, Sonya!” Renita ikut berbicara.

Sonya sangat marah mendengar ucapan ayah dan ibunya itu.

“Aku akan menikah dengan Demian bagaimanapun caranya, aku yakin Demian akan berhasil membujuk orangtuanya, dia adalah anak tunggal jadi semua keinginannya pasti dituruti.” Dengan sangat yakin Sonya mengatakannya.

Sonya pergi ke kamarnya dan menutup pintu kamarnya dengan keras. Ia tidak habis pikir kenapa ayah dan ibunya bisa berkata semudah itu, menyuruh untuk melepas Demian. Menikah dengan Laura? Apa mereka tidak salah bicara?

Sonya membanting tubuhnya di atas ranjang.

Semuanya benar-benar kacau baik di rumah Demian maupun Sonya. Disisi perdebatan itu, Laura yang hanya berbanding satu tahun dengan kakaknya, menjadi imbas dari masalah ini, ia tidak mengetahui apa-apa dan tiba-tiba harus menikah dengan orang yang tidak dikenalnya. Semua orang hanya memperdulikan masalah mereka masing-masing. Tapi mereka melupakan bagaimana perasaan Laura, padahal Laura juga punya kekasih yang sangat dicintainya.

Makan malam tiba, Mika mengetuk pintu kamar Demian dan menyuruhnya keluar kamar untuk makan malam. Demian keluar dari kamar setelah duduk bersiap makan Demian memberi jawaban pilihannya.

“Aku bersedia menikah dengan Laura.” Pilihan yang dipilih Demian membuat Deru dan Mika sangat senang.

“Besok aku akan pergi menemui orangtuanya.” Mika menjawab sambil kegirangan anaknya setuju menikahi Laura.

Deru tidak memberi jawaban apa-apa hanya perasaan lega saja dalam hatinya. Dan jujur saja, entah kenapa Mika merasa kalau Demian memang lebih cocok dengan Laura.

Mika yang senang menungkan nasi pada anaknya untuk makan malam. Selesai makan malam Demian kembali ke kamarnya. Sebenarnya di balik kesediaannya untuk menikahi Laura tersembunyi sebuah rencana yang sudah ia pikirkan dengan matang.

Demian sedang mencoba menelfon Sonya untuk memberitahunya tentang rencana yang ia buat.

“Cepatlah angkat telfonya.” Gemas Demian karena telfonya belum juga diangkat.

Akhirnya Sonya mengangkat telfon dari Demian, ketiga panggilan ke tiga berlangsung.

“Halo Demian, apa kau berhasil membujuk kedua orangtuamu? Kita akan tetap menikahkan.” Sonya menjawab sambil melempar pertanyaan.

“Aku punya rencana, temuilah aku di taman akan aku beritahu di sana.” Demian menyuruh Sonya datang ke taman tempat Demian melamar Sonya waktu itu.

Demian menutup telfonya setelah mengatakannya, kemudian dia keluar kamar dan mengambil kunci mobilnya. Saat keluar dari kamar Demian tidak melihat orangtuanya, yang kebetulan Deru dan Mika sudah masuk ke kamar mereka. Dengan cepat Demian keluar rumah dan melajukan mobilnya.

Sonya sudah menunggu disana karena rumah Sonya lebih dekat dengan taman itu, Demian memarkirkan mobilnya dan segera turun untuk menemui kekasihnya. Sonya langsung mendaratkan pelukannya pada Demian.

Demian memberitahu bagaimana rencananya. “Aku akan menikahi adikmu.”

Panjang lebar Demian menjelaskan hingga membuat raut wajah Sonya berubah-ubah. Kadang sendu, lesu, cemberut dan akhirnya sedikit tersenyum lega.

“Yang harus kau lakukan adalah membujuk adikmu menikah denganku, dan katakan padanya bahwa kau sudah mengikhlaskanku.” Pinta Demian.

Sonya menyetujui dan mengikuti rencana yang dilakukan oleh Demian.

Sebelum berpisah Demian memeluk Sonya dengan erat. Jika dia bisa dia tidak ingin melepaskan pelukannya itu. Demian tidak bisa mengantar Sonya karena masalah ini.

“Maaf aku tidak bisa mengantarmu, hati hatilah di jalan” ucap Demian yang berada di samping taksi yang akan mengantar kekasihnya pulang.

“Jangan khawatir, aku juga akan membujuk adikku.” Sonya masuk kedalam taksi. Setelah taksinya sudah tidak terlihat Demian masuk mobil dan pulang
***

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

100