Bab 2 Tidak ingin ada gosip

by Irma W 09:43,Aug 02,2021
Keluarga Demian sedang sarapan bersama. Selesai makan ayah dan anak itu pergi ke kantor. Demian dan ayahnya tak terlalu dekat meskipun mereka sering berangkat satu mobil. Di dalam mobil pun tak ada percakapan selain masalah kerja.

Gosip mulai beredar di kantor tentang hubungan Sonya dan Demian. Tentang mereka yang akan menikah. Karyawan satu per satu mendatangi Sonya dan bertanya apakah benar mereka menjalin hubungan. Sonya sangat heran dari mana mereka tahu tentang hal ini. Sonya hanya diam ketika satu persatu dari mereka bertanya padanya.

“Pantas saja hampir setiap saat ia ke ruangan Tuan Demian," cibir salah satu karyawan.

"Benar. Ternyata mereka ada hubungan. Jelas saja Sonya selalu diperlakukan spesial," sambung karyawan lain.

Kabar ini sampai ke telinga Deru. Ia sangat kesal, kemudian ia memanggil salah satu karyawannya dan mengatakan jika dia masih mendengar orang-orang membicarakan hal ini maka, akan ia pecat. Demian datang ke ruangan Deru karena ia memanggilnya.

“Ada apa, ayah?”

“Kau bilang ada apa?” salak Deru. “Hubunganmu dan Sonya beredar di mana-mana. Para karyawan membicarakan kalian berdua, aku sangat malu mendengarnya.”

“Kenapa malu, ayah? Itu bukan gosip tapi itu fakta. Lagian biarkan seluruh karyawan tahu bahwa aku dan Sonya memang berpacaran.” tegas Demian. “Bukankah kita juga sering mendengar berbagai gosip tentang keluarga kita, tentang kutukan.”

“Jangan main-main dengan kutukan itu!” hardik Deru.

“Sudahlah ayah, biarkan saja mereka ingin berbicara apa.” Demian mengibaskan tangan ke udara.

Demian pergi meninggalkan ayahnya. Ia kembali ke ruangannya. Ia mengirim pesan kepada Sonya untuk ke tempatnya. Tak lama kemudian Sonya datang.

“Kau baik-baik saja?” tanya Demian saat mendapati wajah Sonya nampak masam.

“Bagaimana aku akan baik-baik saja, mereka mulai menanyaiku dengan banyak sekali pertanyaan. Aku tak bisa menjawab satupun pertanyaan mereka. Aku hanya diam. Dan juga ayahmu dia menyuruh asistenya itu untuk menyuruh mereka diam jika tidak mereka dipecat.”

“Ayahku hanya tak ingin ada gosip yang tidak-tidak tentang kita.”

“Aku juga tak peduli dengan ocehan mereka. Aku pasti sudah membuat malu ayahmu. Kau adalah anaknya, anak dari seorang pemilik perusahaan ternama. Nama ayahmu terkenal dimana-mana.” Sonya berkata begitu panjang. “Dan kau akan menikahi seorang gadis yang hanya anak pemilik tanah perkebunan.” Sambung Sonya.

“Kau sudah pernah datang ke rumah kami kan? dan orangtua ku juga sudah tahu jadi jangan merasa khawatir.” Demian mendekati Sonya supaya tenang.

Sonya kembali ke tempat kerjanya setelah selesai mengobrol dengan Demian. Kini semua mata dikantor seperti sedang mengamatinya.

Sepulang bekerja Demian mengajak Sonya pergi jalan. untuk menghilangkan rasa kesal Sonya. Mereka pergi ke salah satu tempat makan malam yang sangat mewah. Sonya memang tak suka jika ia makan di tempat yang biasa saja karena itu Demian sering memanjakannya dengan makan di tempati yang harga setiap makanannya bisa membuat siapapun geleng-geleng kepala.

Sonya sangat girang Demian mengajaknya makan di tempat mewah. Bahkan merekan memesan ruang VIP yang hanya untuk mereka berdua.

“Wah, indah sekali.” Dua mata Sonya nampak berbinar.

“Apa kau suka?”

“Suka sekali.”

“Pesanlah makanan apapun yang kau inginkan. Aku bahkan bisa membelikanmu seisi tempat ini untukmu.”

Sonya sangat bahagia ia memesan menu yang sepesial di tempat ini. Sonya masih memandangi dan kagum dengan keindahan tempat itu. Pertama kali ia pergi ke tempat semewah dan seindah itu bangunan yang seperti istana berlantai dua dengan tangga yang menghubungkannya, lampu-lampu yang memiliki harga selangit dan makanan yang tak bisa berhenti saat memakannya.

“Aku akan selalu mengajakmu makan di tempat mewah seperti ini saat kita sudah menikah nanti. Jika kau memintanya.”

Sonya tersenyum mendengar perkataan itu. Tak lama berselang makanan mereka datang. Tanpa basa basi Sonya dan Demian menyantap makanan itu. Setelah selesai menyantap makanan mereka melanjutkan pergi ke mall Demian ingin memberikan baju untuk Sonya. Sonya girang sekali seperti anak kecil yang sangat senang saat pergi ke taman bermain.

Sampai di mall mereka langsung pergi ke toko pakaian. Mereka memilih baju yang direkomendasikan beberapa pelayan yang tahu bahwa Demian adalah anak dari Tuan Deru.

Demian menyuruhnya untuk mencoba beberapa pakaian dan memilih pakaian apapun sesuka hatinya.

“Pilihlah pakaian manapun yang kau suka. aku akan membelikannya untukmu,” kata Demian.

Sonya langsung mencoba dan memilih beberapa pakaian mewah dan sangat mahal. Siapapun pasti akan iri melihat perlakukan Demian pada Sonya.

Selesai berbelanja mereka berjalan-jalan mengitari mall. Demian yang perlu membeli sesuatu menyuruh Sonya untuk menunggunya di depan salah satu toko makanan.

“Tunggulah aku di sini, ada sesuatu yang harus kubeli.” kata Demian sambil mengusap pucuk kepala Sonya.

“Kenapa kau tak mengajakku, aku akan ikut bersamamu.” wajah Sonya berubah cemberut.

“Tidak perlu kau pasti lelah berkeliling, tunggu saja aku hanya akan pergi sebentar. Aku janji”

Sonya hanya pasrah dengan apa yang disuruh Demian. Sonya menunggu disana kemudian tak lama Demian muncul. Dan membuat Sonya heran karena tak membawa apa-apa.

“Apa yang kau beli?”

“Aku tak jadi membeli apa-apa karena tutup.”

“Tutup? Bagaimana bisa tutup mall ini saja masih buka.”

“Aku tak tahu. Ayo pergi saja masih ada satu tempat yang ingin aku kunjungi.”

“Baiklah. Ada-ada saja kau ini." Sonya tersenyum.

Demian memberi kejutan untuk Sonya dengan membawanya ke sebuah rumah yang mewah, yang baru dibelinya.

“Apa kau membelinya?”

“Iya, ini akan menjadi rumah kita nanti. Dan anak-anak kita juga akan berlarian disini. Apa kau senang?” Gery memandang wajah Sonya yang bersemu senang.

“Sangat senang sekali," sahut Sonya.

Sonya sangat senang hari ini, ia diperlakukan seperti seorang ratu. Demian sangat mencintai Sonya, karena itu dia siap memberikan apapun asal Sonya bahagia.

Apa Sonya juga begitu?

“Tunggu, aku juga memiliki satu hadiah untukmu," ucap Demian dan melepaskan pelukannya.

Sonya penasaran dengan hadiah yang ingin Demian berikan untuknya. Demian mengeluarkan kalung berlian yang dibelinya tadi dari jasnya. Kemudian, melingkarkan kalung itu ke leher Sonya. Sonya sangat terkejut dan senang sekali dengan hadiah yang Demian berikan.

“Apa kau tadi menyuruhku untuk menunggumu untuk membeli ini.” Sambil menunjukkan kalung yang melingkar di lehernya.

“Iya,” jawab Demian. "Apa kau suka?"

“Kau mengatakan bahwa sudah tutup?”

“Jika aku mengatakanya aku membeli kalung untukmu maka aku tak bisa memberi kejutan untukmu," jawab Demian.

“Terimakasih untuk semuanya. Aku mencintaimu.” Sonya kembali memeluk Demian.

“Aku juga sangat mencintaimu," balas Demian dan mengelus rambut Sonya dengan penuh kasih sayang. Satu kecupan mendarat di kening Sonya.

Dunia seperti hanya milik Sonya dan Demian. Sonya sangat senang dengan semua pemberiannya hari ini. Makan mewah di restoran yang mahal, mengajaknya berbelanja, dan yang paling membuatnya bahagia adalah kejutan rumah untuk mereka tinggali bersama nanti setelah menikah. Sonya merasa beruntung dari semua itu ia mendapatkan lelaki yang sangat mencintainya dan siap memberi apapun untuknya. Dan berharap ia akan terus bersamanya.

Sonya melepaskan pelukannya dan melontarkan satu pertanyaan untuk Demian.

“Saat karyawan itu bertanya padaku tentang hubungan kita. Ada satu pertanyaan yang mengganjal dalam pikiranku.”

“Pertanyaan apa?”

“Tentang kutukan aku juga tak tahu maksudnya.”

“Kutukan?”

Demian kaget melihat kata yang baru diucapkan kekasihnya itu. Sonya yang melihat wajah Demian berubah merasa heran.

“Ada apa?”

“Jangan pikirkan hal itu. Kutukan? Emang ada hal semacam itu. Sudahlah lupakan hal itu.” Demian mencoba mengalihkan pembicaraan.

“Benar juga ucapanmu.”
***

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

100