Bab 11 Debby Lu, Apa Kamu Setidak Berguna Ini?

by Salvy 11:18,Apr 02,2021
Fendi Yu, dia datang menyelamatkanku.

Bayangan tubuhnya yang tinggi terlihat besar dan bisa diandalkan.

“Siapa kamu? Beraninya menerobos masuk ke rumah kami!” ucap Sofie Zhou dengan teriakannya yang nyaring.

Fendi Yu menatapnya sejenak dengan tatapan merendahkan, kemudian berjalan masuk perlahan-lahan, terlihat kemarahan di dalam tatapannya saat dia melihatku dengan kondisi mengenaskan, bagaikan tersapu oleh angin kencang, muncul sebuah emosi yang menakutkan.

“Di...... Direktur Yu, kamu...... kamu bagaimana bisa datang ke rumah kami?” bagaimanapun Thomas Song tidak seperti Sofie Zhou yang tidak mengetahui apapun, dia langsung menyambutnya dengan raut tersenyum.

“Debby, apa kamu setidak berguna ini? Membiarkan orang lain menindas dan menghinamu?” Thomas Song langsung mengabaikan Thomas Song, lalu berucap padaku dengan suara dingin.

Jelas-jelas ucapan dingin yang keluar dari mulutnya itu, membuat orang merasa tidak berperasaan, namun aku bisa merasakan rasa perhatiannya yang sangat kuat.

Aku mengusap air mata yang menetes di wajahku, kemudian memaksakan sebuah senyuman.

Walaupun tidak melihatnya, namun aku tahu senyumanku pasti terlihat sangat buruk.

“Fendi! Bukankah kamu terlalu arogan? Ini adalah masalah keluarga kami!” raut wajah Thomas Song langsung berubah, ucapan Fendi Yu tentu saja seperti menampar wajahnya.

Aku menahan rasa sakit di sekujur tubuhku, dan bangkit berdiri.

“Kemari.” ucap Fendi Yu padaku dengan tenang, sarat akan perintah dan tidak menggubris Thomas Song sama sekali.

Dia menatap lurus padaku, seperti di rumah keluarga Song yang besar ini, dia hanya bisa melihatku seorang.

Raut wajah Thomas Song berubah memucat, namun dia tidak berani melakukan apapun.

Fendi Yu, bukanlah orang yang bisa disinggungnya.

Aku menatapnya merendahkan sejenak, kemudian berjalan ke arah Fendi Yu dengan susah payah.

“Mau pergi kemana kamu wanita murahan?” Sofie Zhou langsung menarikku, kuku tajamnya menusuk masuk ke dalam lenganku, sangat menyakitkan.

Di bawah tatapan dingin Fendi Yu, aku menghempaskan tangan Sofie Zhou, menahan sakit di sekujur tubuh, menegakkan tubuhku, lalu kembali berjalan maju ke depan diiringi dengan tatapan terkejut dari semua orang di rumah keluarga Song.

Sofie Zhou masih ingin menarik tanganku, tiba-tiba Fendi Yu mendengus dingin, sambil melirik Thomas Song dengan tidak senang, saat itu Thomas Song langsug menarik Sofie Zhou, lalu membisikkan sesuatu di samping telinganya.

Walaupun jarakku dengan mereka sangat dekat, tapi aku juga tidak bisa mendengar dengan jelas, di mataku hanya ada Fendi Yu.

Aku sudah berpikir jernih, aku akan membalas ibu dan anak dari keluarga Song ini, aku akan mengungkapkan kebenaran dari kematian orang tuaku!

Aku tidak akan menerima semua ini lagi!

“Pintar.” Fendi Yu menggenggam tanganku dengan puas, menunjukkan senyuman hangatnya, kemudian kami pergi dari sana.

Hingga akhirnya, Thomas Song dan Sofie Zhou tidak lagi menyuarakan apapun.

Di luar depan rumah keluarga Song.

“Fen...... Fendi, apa yang kamu lakukan?”

Tiba-tiba aku merasa sedikit panik, aku tidak menyangka tiba-tiba dia akan melingkarkan tangannya di pinggangku.

“Jangan bergerak, aku akan mengantarmu ke rumah sakit.”

“Oh iya, kamu...... bagaimana bisa muncul di sini?”

Tiba-tiba dipeluk oleh seseorang, terasa sangat mencanggungkan, demi mencairkan suasana, aku menyuarakan kebingungan yang ada di benakku.

“Setelah kamu pergi aku takut kamu mengalami bahaya lagi, jadi aku meminta pengawal untuk melindungimu, dan kudengar kamu kembali ke rumah keluarga Song, aku tahu jika akan terjadi sesuatu padamu.”

Walaupun nada bicara Fendi Yu terdengar datar, namun aku bisa mendengar sarat akan sindiran.

Aku menundukkan kepala dengan malu, bagaimanapun aku terlalu naif, merendahkan kegilaan Thomas Song dan Sofie Zhou......

“Setelah ini kamu tidak perlu khawatir, karena ada aku.”

Dia meletakkanku ke kursi penumpang di belakang dengan pelan, mengulurkan tangannya mengusap rambutku yang berantakan, gerakannya sangat lembut, sarat akan menyayangi.

Setelah melakukan pemeriksaan di rumah sakit, aku menghela napas lega.

Walaupun lukaku terlihat sangat menakutkan, namun itu semua hanya luka luar, cukup diobati maka akan sembuh.

Fendi Yu meminta perawat untuk membereskan lukaku, kemudian dia sendiri yang membalut lukaku.

Terlihat api amarah di dalam tatapannya saat melihat tubuhku penuh dengan memar, samar-samar aku mendengar suara gertakkan giginya.

“Aku baik-baik saja.” aku takut dia melakukan hal yang tidak terduga, jadi aku memaksakan senyumanku, “Semua ini hanya luka luar, diobati beberapa hari juga akan sembuh.”

Dia tidak bersuara, dan membalut perban semakin erat, gerakannya juga semakin lembut.

Setelah cukup lama, dia bangkit berdiri mengeluarkan handphonenya dan menelepon seseorang.

“Tidak peduli cara apa yang kamu gunakan, aku tidak ingin melihat Perusahaan Song lagi di dunia bisnis!” nada bicara Fendi Yu yang dingin membuatku sedikit gemetaran: Fendi Yu akan melakukan balas dendam pada Perusahaan Song.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

443