Bab 9 Berpura-pura Tidak Ingin?

by Cassandra Chu 12:46,Feb 21,2020
Pagi hari keesokan harinya.

Aurora bangun dari tidurnya, dia masih terasa mengantuk, tiba-tiba dirumahnya ada seorang lelaki baru, itu membuatnya siaga dan terbangun beberapa kali tengah malam.

Dia tidak tenang dengan Christian.....

"hmph, untung saja bajingan itu masih punya batas!"

Setelah bangun, Aurora melirik lingkungan didalam kamarnya, setelah yakin dari tadi malam hingga sekarang, tidak ada orang yang datang, dia akhirnya lega.

Sejujurnya, sebelumnya, dia sangatlah tidak tenang.

Sesuai faktanya, dia memang mempunyai tunangan dengan Christian, jika Christian ingin berbuat jahat ketika dia tidur, pada dasarnya dia juga tidak bisa melakukan apa-apa.

Dia menghempaskan nafasnya dan bangun, dia mengganti pakaian kerjanya lalu berangkat.

Sekali keluar dari pintu kamarnya, dia langsung mencium wangi bubur yang membuat orang kelaparan.

Aurora mengerutkan keningnya, dia turun dengan penasaran.

Sambil mencari sumbernya, Aurora turun ke ruang makan di lantai satu, dan tercengang.

Terlihat diatas meja makan, saat ini tengah terletak beberapa lauk, dan ada dua mangkok bubur yang terlihat sangatlah enak....

Yang duduk di kursi sana adalah seorang lelaki muda yang lumayan tampan.

"Uh.."

Aurora menatapi Christian.

ini adalah Christian? Sungguh tidak disangka, bajingan ini setelah mencukur kumisnya, dan mengganti pakaian bersih, dia terlihat lumayan, boleh dibilang tampan!

Christian sedang sarapan, setelah menyadari Aurora sudah turun, dia berkata, "Istriku sudah bangun? ayo sini, aku sudah mengambilkan bubur untukmu, sarapan dulu saja baru pergi kerja ok?"

Aurora tercengang.

"Bukannya sudah bilang makan masing-masing dan tidak saling mencampuri?" kata Aurora.

"Memangnya ada? Itu kamu yang bilang."

Christian tersenyum, "Aku hanya bilang tidak akan meminta uangmu dan tidak akan mencuci baju untukmu, lagi pula, kedepannya kita juga harus menikah, pada dasarnya ini tidaklah penting juga."

Aurora terasa aneh, dia curiga dengan lelaki di hadapannya ini, apakah ini adalah Christian atau tidak, mengapa perbedaannya begitu besar?

mengapa kemarin terlihat seperti lelaki yang menjijikan dan seperti preman, namun hari ini tiba-tiba menjadi lelaki yang begitu lapang dada?

Lihatlah.

Lihatlah senyuman ini, apakah ini senyuman yang seharusnya dimiliki oleh Christian?

"Mengapa kamu melongo istriku? cepatlah makan, aku jamin kamu tidak akan bilang tidak enak!" desak Christian.

Aurora tersenyum, "Berpura-pura tidak ingin?"

"Apa-apaan?"

"Sekali bertemu membiarkan aku merasa kamu sangatlah tidak baik, dan memperburuk first impressionku, lali setelah itu, kamu hanya perlu bertindak bagus sedikit saja dan aku akan tertarik denganmu?

Aurora tersenyum.

Ada seorang ahli psikologi yang membuktikan bahwa didalam sosialisasi, jika langsung memberikan barang yang paling baik, maka baik pertemanan maupun percintaan, tidak akan berlangsung lama, karena dia sudah tidak bisa memberikan yang lebih baik lagi, dibawah pengaruh first impression bagus, semua perbuatan yang dilakukan akan membuat orang merasa tidak seberapa.

Namun jika sebaliknya, maka akan membuat orang semakin suka....

Bagi Aurora juga sama saja, semenjak mereka bertemu, Aurora sudah bersumpah tidak akan pernah menikahinya, apalagi triknya juga sudah ketahuan.

"Istriku, kamu sungguh hebat berimajinasi, apakah aku baik sedikit juga tidak boleh?"

Christian menaikkan alisnya, "Aku hanya saja terpikiran tadi malam, bagaimanapun juga kedepannya kita juga harus menikah, jika hubungan kita tidak diurus dengan baik, maka nanti yang menderita juga kita sendiri, jadi aku ingin baik sedikit, mengapa kamu mengatakan aku menjadi begitu licik?"

"Apakah hubungan kita perlu diurus? 3 bulan kemudian, kamu wajib pergi!" kata Aurora.

"Lihat saja dirimu, istriku, kamu mengatakan hingga begitu full, apakah kamu pernah berpikir bahwa hingga saat itu kamu benar-benar jatuh cinta kepadaku dan tidak ingin aku pergi, perkataan kamu ini akan membuat kamu malu." kata Christian.

"Tidak mungkin!" Aurora menaikkan alisnya.

"Tidak ada yang pasti didunia ini, masih belum sampai 3 bulan, siapa juga yang tahu?" kata Christian.

"Aku malas untuk berbicara denganmu."

Aurora mencibir, dia duduk dan mulai makan sarapan yang dipersiapkan oleh Christian.

Christian tersenyum, dia berpikir, "Istriku ini juga lumayan lucu!"

Sebenarnya, Aurora sangatlah tidak ingin makan sarapan Christian, hanya saja dia lebih mementingkan kesehatan, dia tahu zaman sekarang, makanan yang dibeli diluar sana tidak akan lebih bersih daripada yang kamu buat dirumah sendiri.

Biasanya dia tidak punya cara lain, sekarang jika sudah mempunyai pilihan, dia tentu saja akan memilih untuk makan bubur dirumah....

Dia mencobanya.

rasanya lezat, tidak terlalu asin dan tidak terlalu tawar!

Sekali memakannyam Aurora merasa nikmat....

"Hmph, boleh juga kemampuannya!" pikir Aurora dalam hati,

"Bagaimana rasanya, istriku? enak tidak?" tanya Christian.

"Masih ok."

Aurora melirik Christian, "Nanti naik mobilku saja untuk pergi ke kantor."

"Begitu baguskah?"

"Aku hanya ingin membagikan dengan jelas denganmu saja."

Aurora berkata tanpa berekspresi, "Anggap saja adalah sebuah transaksi, kedepannya kamu masak setiap hari dirumah, aku biarkan kamu menebeng mobilku ke kantor....kita tidak saling berhutang!"

Christian memegang hidungnya, dia merasa kehabisan kata-kata.

Dia saat ini hanya ingin tahu siapa yang mengatakan bahwa jika ingin mendapatkan seorang wanita, maka dapatkanlah makanan kesukaannya dulu.......dia jamin tidak akan menghajarnya hingga mati!

Benar-benar wanita yang sulit untuk diatasi....

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

611