Bab 3 Perjanjian Dengan Tunangannya!
by Cassandra Chu
12:45,Feb 21,2020
Masalah ini masih harus diceritakan dari 10 tahun yang lalu.
10 tahun yang lalu, kepala keluarga Li di kota Yang, Felix Li sakit parah dan susah diobati, ketika sekarat, dia menemukan dokter hebat dari Gunung Naga yaitu kakek yang dibilang oleh Cristian.
Kakeknya seorang ahli ilmu pengobatan, dia berhasil menolong Felix.
Felix sangatlah berterima kasih kepadanya dan merasa sangatlah biasa jika memberi uang, lalu dia menikahkan cucu perempuannya kepada keturunan kakek, yaitu Christian yang sekarang.
Aurora tentu saja tidak senang, hanya saja dua tahun ini, Felix sering mengungkit Christian dengannya, dan berhasil membuatnya membangun image yang sempurna untuk tunangannya....
Aurora mengakui bahwa pernah ada beberapa waktu dimana dia sangatlah penasaran dengan siapa sebenarnya Christian itu.
Sekarang, dia melihatnya.
Dia sadar bahwa keturunan dari tabib hebat dalam legenda yang merupakan tunangannya, sama sekali berbeda dengan deskripsinya, bahkan terbalik! Jika bukan karena hanya beberapa orang saja yang mengetahui tunangan ini, Aurora juga akan mencurigai apakah Christian ini palsu atau tidak.
Lihat saja.
Bagaimana boleh ini adalah tunangannya! Gerak-geriknya, semuanya menunjukkan bahwa dia adalah orang yang bandel! Aurora bersumpah, sampai sekarang, dia masih belum pernah bertemu dengan lelaki yang begitu menyebalkan!
"Christian, jangan banyak bicara, bagaimanapun juga, aku juga tidak akan menikahimu!" kata Aurora dengan marah.
"Istriku, kamu salah bicara lagi, tidak ada kata pasti didunia ini, seekor anjing saja bisa memanjat pohon, mengapa kamu tidak mungkin bisa menikahiku?"
Christian meliriknya dan berkata, "Pernikahan kita ditentukan 10 tahun yang lalu, kita tidak bisa mengubahnya, kecuali kakekmu mengatakannya akan membatalkan tunangannya, dengan begitu aku akan diam dan langsung pergi."
"Kamu-----" Aurora semakin marah.
Kakeknya buka mulut? Apakah itu mungkin? dilihat dari seluruh kota Yang, siapa juga yang tidak tahu bahwa kakek Li sangatlah memegang teguh janjinya? Menyuruhnya untuk melanggar janjinya bahkan mungkin mengancamnya menggunakan pisau di lehernya saja juga tidak bisa!
"Atau sekarang telepon kakekmu saja?" Christian menyipitkan matanya dan terus berkata.
Aurora merapatkan giginya, hatinya sudah sangatlah membenci lelaki ini, licik dan tidak tahu malu!
Tidak perlu dibicarakan, Aurora tidak akan berani menelepon Felix.
Pertama karena dia tahu dia tidak bisa membujuk kakeknya, jika tidak selama ini pernikahannya sudah lama dibatalkan.
kedua karena dua tahun belakangan ini, tubuh kakeknya memburuk lagi, dia takut membuat kakeknya tidak senang dan terjadi masalah, maka itu kurang bagus........
"Sepertinya untuk terlepas dari orang menjijikkan ini, masih harus mencari cara untuk menyuruhnya pergi sendiri."
Aurora berpikir dalam hati, lalu dia kembali tenang dan berkata sambil menatapi Christian, "Jika kamu bersikeras tidak ingin pergi, kalau tidak begini saja."
"Jarak dengan waktu pernikahan secara detailnya masih ada 3 bulan kan? kalau begitu aku berikan kamu waktu 3 bulan, jika 3 bulan kemudian, kamu bisa membuat aku menerimamu, maka kita akan menikah, tapi jika aku masih tidak menyukaimu......."
"Kalau begitu aku akan menikahi orang lain." Kata Christian.
"Baik sekali, sepertinya kamu juga tahu semua yang dipaksa itu tidak baik." kata Aurora.
"Kamu salah paham, baik-baik saja asal mau, aku berjanji hanya karena menurutku ketampananku bisa membuatmu sangatlah mencintaiku dalam waktu 3 bulan."
Christian tersenyum, "Lagi pula, aku bilang sampai saat itu jika kamu tidak menerimaku, aku akan menikahi orang lain, tapi aku tidak bilang akan membatalkan tunangan, sampai saat itu, kamu jadilah gadisku yang ketiga, atau keempat dan kelima juga boleh"
"Apa?" wajah Aurora terpaku.
"Masih belum puaskah? Baik, kalau begitu kamu hanya bisa menjadi yang keenam yang menuangkan air cuci kakiku." kata Christian sambil memegang hidungnya.
"Sialan!" Aurora sadar dia tidak tahan dan menangis.
Gadis ketiga? keempat kelima dan keenam? Aurora nyaris gila, dia, apakah dia mirip seperti wanita yang akan menuangkan air cuci kaki untuk orang lain?
"Kamu memarahiku?"
Christian menyipitkan matanya dan tersenyum, "Istriku, apakah kamu tahu jika di kehidupan dulu, istri tidak hormat terhadap suami, maka dia harus di tarik dan direndam di sungai, tapi untung saja, suamimu lapang dada, kali ini aku memaafkanmu."
"Jangan panggil aku istrimu!" Aurora sudah merasa tidak enak sekujur tubuh.
"Kamu adalah istriku, tidak memanggilmu istri terus apa yang harus aku panggil?" kata Christian.
"Aku masih belum menikahimu!"
"Benar juga, kalau begitu jangan panggil istri lagi." Aurora merasa lega.
"Panggil kamu ibu dari anakku."
"......."Aurora melototkan matanya dan serasa sesak nafas.
"Sepertinya kamu tidak begitu suka dengan panggilan ini, kalau begitu aku tetap panggil kamu istriku saja." kata Christian.
Aurora mengertakkan giginya, wajahnya marah, kedua tangan kecilnya dikepalkan dengan erat, dia menatapi Christian namun tidak bisa berkata apa-apa.
Tidak bisa dipungkiri bahwa bahkan dirinya yang tenang saja juga bisa marah besar ketika bertemu dengan lelaki seperti Christian......
Harus tenang, jangan karena orang yang menjijikan seperti ini, dan membuat diri sendiri marah!
"Huft......"
Aurora menghempaskan nafasnya lagi dalam hati.
Dia mengangkat kepalanya dan berkata kepada Christian, "Aku tidak punya waktu untuk berbuat onar denganmu, intinya aku sudah berkata dengan jelas, 3 bulan kemudian, bawalah semua barangmu dan pergi dari duniaku!"
"Aku masih belum menyetujuinya."
"Kalau begitu langsung pergi sekarang!" Teriak Aurora.
"......baiklah, aku setuju."
Christian kehabisan kata-kata, dia hanya bisa menganggukkan kepalanya dan menyetujuinya, jangan pernah beradu dengan wanita yang mulai menggila, ini adalah pelajaran yang dipelajari oleh Christian selama ini.......
'Hmph!"
Aurora mengambil tas dan berjalan keluar.
"Tunggu sebentar, istriku." panggil Christian.
Aurora memutarkan kepalanya.
"Kamu masih belum memberitahuku dimanakah kamar kamu?"
"Kamu masih ingin masuk kekamarku?" Aurora tersenyum, namun dia marah besar.
"Kalau begitu aku harus tinggal dikamar yang mana?"
"Terserah!" seusai berkata, Aurora berputar dan berjalan keluar.
Jika bukan karena takut kakeknya tahu dan marah, dia bahkan tidak akan memberikan kesempatan kepada Christian untuk bisa menetap dirumahnya, dia merasa jorok untuk tinggal bersama lelaki yang begitu menyebalkan!
"Tunggu, istriku!" Christian memanggilnya lagi.
"Apakah kamu bisa menyelesaikan perkataanmu langsung!" Aurora marah hingga hampir nangis.
"Hmm, aku hanya ingin menanyakanmu, apakah kamu bisa memberikanku uang saku? Kali ini datang kemari, kakek hanya memberikanku dua ratus ribu, sepanjang jalan ini, semua sudah hampir habis terpakai."
Kata Christian dengan wajah merah.
"Haha."
Aurora tersenyum, marah besar hingga tertawa, "Bukankah kamu bilang kamu tidak kekurangan uang?"
"Dibidang psikologi, aku tidak kekurangan uang, tapi perutku kekurangan uang untuk makan."
"Jika kamu hebat, carilah uang sendiri, ingin aku beri kamu uang? Tidak ada satu sen pun!" kata Aurora lalu berbalik pergi meninggalkan rumahnya.
Melihat postur tubuhnya yang menggiurkan, Christian kehabisan kata-kata.
"Tampangnya cantik, namun sifatnya sedikit aneh, tapi----- dadanya terlihat berisi dan bokongnya juga terlihat besar, dia pasti mempunyai asi yang cukup, hehe, dia sangat cocok untuk melahirkan anak!"
10 tahun yang lalu, kepala keluarga Li di kota Yang, Felix Li sakit parah dan susah diobati, ketika sekarat, dia menemukan dokter hebat dari Gunung Naga yaitu kakek yang dibilang oleh Cristian.
Kakeknya seorang ahli ilmu pengobatan, dia berhasil menolong Felix.
Felix sangatlah berterima kasih kepadanya dan merasa sangatlah biasa jika memberi uang, lalu dia menikahkan cucu perempuannya kepada keturunan kakek, yaitu Christian yang sekarang.
Aurora tentu saja tidak senang, hanya saja dua tahun ini, Felix sering mengungkit Christian dengannya, dan berhasil membuatnya membangun image yang sempurna untuk tunangannya....
Aurora mengakui bahwa pernah ada beberapa waktu dimana dia sangatlah penasaran dengan siapa sebenarnya Christian itu.
Sekarang, dia melihatnya.
Dia sadar bahwa keturunan dari tabib hebat dalam legenda yang merupakan tunangannya, sama sekali berbeda dengan deskripsinya, bahkan terbalik! Jika bukan karena hanya beberapa orang saja yang mengetahui tunangan ini, Aurora juga akan mencurigai apakah Christian ini palsu atau tidak.
Lihat saja.
Bagaimana boleh ini adalah tunangannya! Gerak-geriknya, semuanya menunjukkan bahwa dia adalah orang yang bandel! Aurora bersumpah, sampai sekarang, dia masih belum pernah bertemu dengan lelaki yang begitu menyebalkan!
"Christian, jangan banyak bicara, bagaimanapun juga, aku juga tidak akan menikahimu!" kata Aurora dengan marah.
"Istriku, kamu salah bicara lagi, tidak ada kata pasti didunia ini, seekor anjing saja bisa memanjat pohon, mengapa kamu tidak mungkin bisa menikahiku?"
Christian meliriknya dan berkata, "Pernikahan kita ditentukan 10 tahun yang lalu, kita tidak bisa mengubahnya, kecuali kakekmu mengatakannya akan membatalkan tunangannya, dengan begitu aku akan diam dan langsung pergi."
"Kamu-----" Aurora semakin marah.
Kakeknya buka mulut? Apakah itu mungkin? dilihat dari seluruh kota Yang, siapa juga yang tidak tahu bahwa kakek Li sangatlah memegang teguh janjinya? Menyuruhnya untuk melanggar janjinya bahkan mungkin mengancamnya menggunakan pisau di lehernya saja juga tidak bisa!
"Atau sekarang telepon kakekmu saja?" Christian menyipitkan matanya dan terus berkata.
Aurora merapatkan giginya, hatinya sudah sangatlah membenci lelaki ini, licik dan tidak tahu malu!
Tidak perlu dibicarakan, Aurora tidak akan berani menelepon Felix.
Pertama karena dia tahu dia tidak bisa membujuk kakeknya, jika tidak selama ini pernikahannya sudah lama dibatalkan.
kedua karena dua tahun belakangan ini, tubuh kakeknya memburuk lagi, dia takut membuat kakeknya tidak senang dan terjadi masalah, maka itu kurang bagus........
"Sepertinya untuk terlepas dari orang menjijikkan ini, masih harus mencari cara untuk menyuruhnya pergi sendiri."
Aurora berpikir dalam hati, lalu dia kembali tenang dan berkata sambil menatapi Christian, "Jika kamu bersikeras tidak ingin pergi, kalau tidak begini saja."
"Jarak dengan waktu pernikahan secara detailnya masih ada 3 bulan kan? kalau begitu aku berikan kamu waktu 3 bulan, jika 3 bulan kemudian, kamu bisa membuat aku menerimamu, maka kita akan menikah, tapi jika aku masih tidak menyukaimu......."
"Kalau begitu aku akan menikahi orang lain." Kata Christian.
"Baik sekali, sepertinya kamu juga tahu semua yang dipaksa itu tidak baik." kata Aurora.
"Kamu salah paham, baik-baik saja asal mau, aku berjanji hanya karena menurutku ketampananku bisa membuatmu sangatlah mencintaiku dalam waktu 3 bulan."
Christian tersenyum, "Lagi pula, aku bilang sampai saat itu jika kamu tidak menerimaku, aku akan menikahi orang lain, tapi aku tidak bilang akan membatalkan tunangan, sampai saat itu, kamu jadilah gadisku yang ketiga, atau keempat dan kelima juga boleh"
"Apa?" wajah Aurora terpaku.
"Masih belum puaskah? Baik, kalau begitu kamu hanya bisa menjadi yang keenam yang menuangkan air cuci kakiku." kata Christian sambil memegang hidungnya.
"Sialan!" Aurora sadar dia tidak tahan dan menangis.
Gadis ketiga? keempat kelima dan keenam? Aurora nyaris gila, dia, apakah dia mirip seperti wanita yang akan menuangkan air cuci kaki untuk orang lain?
"Kamu memarahiku?"
Christian menyipitkan matanya dan tersenyum, "Istriku, apakah kamu tahu jika di kehidupan dulu, istri tidak hormat terhadap suami, maka dia harus di tarik dan direndam di sungai, tapi untung saja, suamimu lapang dada, kali ini aku memaafkanmu."
"Jangan panggil aku istrimu!" Aurora sudah merasa tidak enak sekujur tubuh.
"Kamu adalah istriku, tidak memanggilmu istri terus apa yang harus aku panggil?" kata Christian.
"Aku masih belum menikahimu!"
"Benar juga, kalau begitu jangan panggil istri lagi." Aurora merasa lega.
"Panggil kamu ibu dari anakku."
"......."Aurora melototkan matanya dan serasa sesak nafas.
"Sepertinya kamu tidak begitu suka dengan panggilan ini, kalau begitu aku tetap panggil kamu istriku saja." kata Christian.
Aurora mengertakkan giginya, wajahnya marah, kedua tangan kecilnya dikepalkan dengan erat, dia menatapi Christian namun tidak bisa berkata apa-apa.
Tidak bisa dipungkiri bahwa bahkan dirinya yang tenang saja juga bisa marah besar ketika bertemu dengan lelaki seperti Christian......
Harus tenang, jangan karena orang yang menjijikan seperti ini, dan membuat diri sendiri marah!
"Huft......"
Aurora menghempaskan nafasnya lagi dalam hati.
Dia mengangkat kepalanya dan berkata kepada Christian, "Aku tidak punya waktu untuk berbuat onar denganmu, intinya aku sudah berkata dengan jelas, 3 bulan kemudian, bawalah semua barangmu dan pergi dari duniaku!"
"Aku masih belum menyetujuinya."
"Kalau begitu langsung pergi sekarang!" Teriak Aurora.
"......baiklah, aku setuju."
Christian kehabisan kata-kata, dia hanya bisa menganggukkan kepalanya dan menyetujuinya, jangan pernah beradu dengan wanita yang mulai menggila, ini adalah pelajaran yang dipelajari oleh Christian selama ini.......
'Hmph!"
Aurora mengambil tas dan berjalan keluar.
"Tunggu sebentar, istriku." panggil Christian.
Aurora memutarkan kepalanya.
"Kamu masih belum memberitahuku dimanakah kamar kamu?"
"Kamu masih ingin masuk kekamarku?" Aurora tersenyum, namun dia marah besar.
"Kalau begitu aku harus tinggal dikamar yang mana?"
"Terserah!" seusai berkata, Aurora berputar dan berjalan keluar.
Jika bukan karena takut kakeknya tahu dan marah, dia bahkan tidak akan memberikan kesempatan kepada Christian untuk bisa menetap dirumahnya, dia merasa jorok untuk tinggal bersama lelaki yang begitu menyebalkan!
"Tunggu, istriku!" Christian memanggilnya lagi.
"Apakah kamu bisa menyelesaikan perkataanmu langsung!" Aurora marah hingga hampir nangis.
"Hmm, aku hanya ingin menanyakanmu, apakah kamu bisa memberikanku uang saku? Kali ini datang kemari, kakek hanya memberikanku dua ratus ribu, sepanjang jalan ini, semua sudah hampir habis terpakai."
Kata Christian dengan wajah merah.
"Haha."
Aurora tersenyum, marah besar hingga tertawa, "Bukankah kamu bilang kamu tidak kekurangan uang?"
"Dibidang psikologi, aku tidak kekurangan uang, tapi perutku kekurangan uang untuk makan."
"Jika kamu hebat, carilah uang sendiri, ingin aku beri kamu uang? Tidak ada satu sen pun!" kata Aurora lalu berbalik pergi meninggalkan rumahnya.
Melihat postur tubuhnya yang menggiurkan, Christian kehabisan kata-kata.
"Tampangnya cantik, namun sifatnya sedikit aneh, tapi----- dadanya terlihat berisi dan bokongnya juga terlihat besar, dia pasti mempunyai asi yang cukup, hehe, dia sangat cocok untuk melahirkan anak!"
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved